Anda di halaman 1dari 3

Nama NPM Tanggal

: Nurul Qolbi Izazy : 1006714544 : 28 Februari 2012 (tugas 2) Kerajaan Nabath

Asal Mula Kerajaan Nabath Kerajaan Nabath pada mulanya adalah suku bangsa Arab kuno yang merupakan cikal bakal kaum Tsamud, umat Nabi Shaleh1. Bangsa Nabath hidup sejak 900 tahun SM2. Mereka pengembara yang sangat senang berkelana dengan hewan ternak mereka. Suku Nabath hidup berpindah pindah dari suatu tempat. Mereka hidup dengan mengkonsumsi tumbuh-tumbuhan liar dan daging dan susu ternak mereka3. Mereka berkomunikasi dengan menggunakan bahasa Aram yang merupakan bahasa masyarakat wilayah Timur Tengah, Afrika Utara, dan Afrika Timur pada masa itu4. Bangsa Nabath sangat pandai memahat batu untuk dijadikan perbotan rumah tangga, mereka juga pandai membuat tangki air yang mereka simpan di bawah tanah untuk menampung air hujan5. Sehingga bila musim kemarau mereka tidak kehausan. Suku Nabath merupakan keturunan dari Naboith yang merupakan anak perempuan Nabi Ismail as6. Mereka berasal dari Mesopotamia7 yang kemudian mengembara dan berpencar sehingga berubah menjadi suku- suku yang hidup secara berkelompok. Kebanyakan dari mereka tinggal di Semenanjung Sinai, Sebelah Utara Yordania dan bagian selatan Syiria8. Bangsa Nabath yang awalnya hidup berpencar akhirnya mempersatukan diri pada abad IV sebelum Masehi. Selain bersatu, mereka membuat kerajaan arab dan menetap di wilayah Selatan Suriyah atau di pesisir laut mati9. Hal ini disebabkan salah satu Suku Nabath yang tinggal di Syiria berkelahi dengan raja Ashurbanipal penguasa Syiria saat itu, dalam perkelahian ini Suku Nabath
1

Hari Ruslan. Nabi Bangsa Nabataeans Melacak Jejak As-Suwaida: Kota Bangsa Nabath (bag:1), Harian Republika, Kamis, 05 Januari 2012. 2 Irak) David Graf. Rome and the Arabian frontier: From the Nabataeans to the Saracens: Derbyshire county, Ashgate (Aldershot, Hampshire, Great Britain and Brookfield, Vt.), 1997, hlm.97. 3 National Geographic, the lost Petra, Juli 2007: hlm.32. 4 Hari Ruslan. Nabi Bangsa Nabataeans Melacak Jejak As-Suwaida: Kota Bangsa Nabath (bag:1), Harian Republika, Rabu, 04 Januari 2012. 5 Hari Ruslan. Nabi Bangsa Nabataeans Melacak Jejak As-Suwaida: Kota Bangsa Nabath (bag:1), Harian Republika, Rabu, 04 Januari 2012. 6 Phillips, J. Exploring Genesis: an expository commentary: California, Kregel Publications, 2001, hlm.284. 7 (Irak) David Graf. Rome and the Arabian frontier: From the Nabataeans to the Saracens: Derbyshire county, Ashgate (Aldershot, Hampshire, Great Britain and Brookfield, Vt.), 1997, hlm.97. 8 National Geographic, the lost Petra, Juli 2007,hlm.33. 9 Prof.Dr Mukhtar Yahya, Perpindahan-perpindahan Kekuasaan di Timur Tengah Sebelum Lahir Agama Islam: Jakarta, Bulan Bintang, 1985,hlm.85.

Syiria menang10. Dari perkelahian ini membuat Suku Nabath di wilayah lain sadar bahwa mereka adalah bangsa yang kuat sehingga akhirnya mereka mempersatukan diri dan membentuk sebuah kerajaan Nabath. Pada abad ke 9 sebelum masehi11, mempunyai ibu kota kerajaan bernama Petra12. Berbeda dengan kota kota lain di dunia, Ibukota Kerajaan Nabath berdiri diatas sebuah bukit batu yang mempunyai ketinggian 1.000 meter, namun begitu kerajaan ini mempunyai lembah yang subur bernama Arabah13. Letak Kerajaan Nabath Kerajaan Nabath terletak di sepanjang jalur perdagangan internasional pada saat itu14. Kerajaan Nabath berbatasan dengan sebelah Kerajaan Yordan di sebelah selatan, sebelah Barat berbatasan dengan laut mati15, sebelah Barat Daya berbatasan dengan Kota Maan16. Bedasarkan letak ini, Kerajaan Nabath menjadi tempat bertemunya pedagang barat dengan pedagang timur. Di kerajaan Nabath inilah para pedagang timur seperti Indonesia, Malaya, India, Persia, dan Cina singgah untuk menuju ke wilayah Barat17. Begitupun sebaliknya. Kerajaan Nabath mempunyai luas wilayah 2.350.000 kilometer persegi18. Kerajaan Nabath berdiri atas bukit batu dengan ketinggian 1.000 meter. Dengan keadaan bumi yang berbatu, maka Kerajaan Nabath merupakan kerajaan yang segala bangunannya terbuat dari batu. Mereka membangun rumah rumah mereka dengan memahat batu. Mereka juga membuat tangki air yang ada di dalam tanah, sehingga walaupun tinggal di daerah yang dipenuhi batu dan gersang mereka dapat memenuhi kebutuhan air mereka19.
10 11

Phillips, J. Exploring Genesis: an expository commentary: California, Kregel Publications, 2001, hlm.284. Dalam buku Mukhtar Yahya,perpindahan -perpindahan Kekuasaan di Timur Tengah Sebelum Lahir Agama Islam Kerajaan Nabath berdiri pada abad keempat sebelum masehi 12 National Geographic, the lost Petra, Juli 2007: hlm.32. 13 Mukhtar Yahya, Perpindahan-perpindahan Kekuasaan di Timur Tengah Sebelum Lahir Agama Islam: Jakarta, Bulan Bintang, 1985, hlm.86. 14 Hari Ruslan. Nabi Bangsa Nabataeans Melacak Jejak As-Suwaida: Kota Bangsa Nabath (bag:1), Harian Republika, Kamis, 05 Januari 2012 15 Hari Ruslan. Nabi Bangsa Nabataeans Melacak Jejak As-Suwaida: Kota Bangsa Nabath (bag:1), Harian Republika, Kamis, 05 Januari 2012 16 Mukhtar Yahya, Perpindahan-perpindahan Kekuasaan di Timur Tengah Sebelum Lahir Agama Islam: Jakarta, Bulan Bintang, 1985, hlm.86. 17 Mukhtar Yahya, Perpindahan-perpindahan Kekuasaan di Timur Tengah Sebelum Lahir Agama Islam: Jakarta, Bulan Bintang, 1985, hlm.86. 18 http://nabataea.net/quikfax.html diunduh pada 25 Februari 2012 pukul 21.30 WIB. 19 http://nabataea.net/arabia.html diunduh pada 19 Februari 2012 pukul 20.00 WIB.

Mata Pencarian Kerajaan Nabath Awalnya bangsa Nabath adalah pengembala hewan ternak yang hidup berpindah pindah, tapi setelah menetap di sepanjang jalur perdagangan internasional maka Kerajaan Nabath memberanikan diri untuk ikut berperan dalam dunia perdagangan. Kerajaan Nabath mengambil peran sebagai penjaga jalur perniagaan tersebut dan memungut biaya kepada pada pedagang atas pengamanan yang mereka berikan20. Bukan hanya itu perniagaan yang begitu pesat setiap harinya membuat banyak penduduk Kerajaan Nabath ikut serta dalam perniagaan tersebut. Penduduk Kerajaan Nabath yang awalnya hanya pengembala berubah haluan menjadi pedagang distributor. Mereka menjual rempah rempah, parfum, besi, minyak, tembaga, gula, obat-obatan, gading, kapas, jahe, mutiara, dan kemenyan kepada Kerajaan Roma, Mesir, dan Yunani21. Barang- barang ini bukan mereka dapatkan dari hasil bumi atau mereka buat sendiri, melainkan mereka dapatkan dari para pedagang Timur yang singgah ke Kerajaan Nabath.

20

Mukhtar Yahya, Perpindahan-perpindahan Kekuasaan di Timur Tengah Sebelum Lahir Agama Islam: Jakarta, Bulan Bintang, 1985, hlm.86. 21 David Graf. Rome and the Arabian frontier: From the Nabataeans to the Saracens: Derbyshire county, Ashgate (Aldershot, Hampshire, Great Britain and Brookfield, Vt.), 1997, hlm.120.

Anda mungkin juga menyukai