Product Decision
The good or service the organization provides society Top organizations typically focus on core products Customers buy satisfaction, not just a physical good or particular service Fundamental to an organization's strategy with implications throughout the operations function
Desain produk dapat menyatakan dirinya dalam konsep, teknologi, dan kemasan. Daur Hidup suatu produk lebih pendek, maka perusahaan yang sukses harus secaa konsisten dapat: 1. Menghasilkan gagasan produk baru; 2. Mamasukkan desain ini ke dalam barang/jasa, merancang fungsional yang user-friendly; 3. Memastikan bahwa desain ini apakah siap manufaktur; 4. Memilih proses produksi yang sesuai yang lebih kompatibel dengan kebutuhan pasar.
3/13/2012
Product development
Process modification and enhancement
Supplier development
Loss
Introduction
Growth
Maturity
Decline
Figure 5.1
Desain dan Pengembangan produk mengidentifikasikan beberapa faktor: 1. Mendesain dari luar ke dalam 2. Mitra yang paling dalam 3. Mitra secara luas 4. Mendesain produk lebih unggul 5. Mamperoleh bentuk fisik secara cepat 6. Merancang sesuai dengan standar perusahaan 7. Mengejutkan pemakai
3/13/2012
10
PRODUK BARU Menghasilkan produk baru: Radio, menjadi Radio Satelit Televisi (TV), menjadi High Divinition Television (HDTV). Telepon kabel, menjadi Telepon Genggam, menjadi Blackberry. Walkman, menjadi iPod, dsb
3/13/2012
11
3/13/2012
12
3/13/2012
13
PENGEMBANGAN PRODUK Quality Function Deployment (CFD) 1. Menetapkan apa yang akan memuaskan pelanggan 2. Menterjemahkan keinginan pelanggan pada desain yang dijadikan sasaran. Tahap-tahap pengembangan produk: 1. Ide dari banyak sumber 2. Apakah perusahaan mampu melaksanakan ide? 3. Persyaratan pelanggan untuk memenangkan pesanan 4. Spesifikasi fungsional: Bagaimanaproduk akan berfungsi 5. Spesifikasi produk; Bagaimana produk akan dibuat 6. Peninjauan desain; Apakah spesifikasi produk ini merupakan cara terbaik untuk memenuhi keinginan pelanggan? 7. Pengujian pasar; Apakah produk memenuhi harapan pelanggan 8. Perkenalan ke pasar 9. Evaluasi (berhasil?)
3/13/2012
14
Product-by-Value Analysis
Lists products in descending order of their individual dollar contribution to the firm. Helps management evaluate alternative strategies.
3/13/2012
15
Idea generation Assessment of firms ability to carry out Customer Requirements Functional Specification Scope of design for Product Specifications manufacturability Design Review and value engineering teams Test Market Introduction to Market Evaluation
3/13/2012
16
Pohon Keputusan
Menganalisis pemecahan masalah pengambilan keputusan dengan pemetaan mengenai alternatif-alternatif pemecahan masalah yang dapat diambil dari masalah tersebut. Pohon tersebut juga memperlihatkan faktor-faktor kemungkinan/ probablitas yang akan mempengaruhi alternatif-alternatif keputusan tersebut, disertai dengan estimasi hasil akhir yang akan didapat bila kita mengambil alternatif keputusan tersebut.
3/13/2012 Handi Suraja St. R. Basa, SE. MSi. 17
Manfaat utama dari penggunaan pohon keputusan adalah kemampuannya mem-break down proses pengambilan keputusan yang kompleks menjadi lebih simpel sehingga pengambil keputusan akan lebih menginterpretasikan solusi dari permasalahan. Pohon Keputusan juga berguna untuk mengeksplorasi data, menemukan hubungan tersembunyi antara sejumlah calon variabel input dengan sebuah variabel target. Pohon keputusan memadukan antara eksplorasi data dan pemodelan, sehingga sangat bagus sebagai langkah awal dalam proses pemodelan bahkan ketika dijadikan sebagai model akhir dari beberapa teknik lain. Sering terjadi tawar menawar antara keakuratan model dgn transparansi model.
3/13/2012 Handi Suraja St. R. Basa, SE. MSi. 18
PERT merupakan singkatan dari Program Evaluation and Review Technique (teknik menilai dan meninjau kembali program), sedangkan CPM adalah singkatan dari Critical Path Method (metode jalur kritis) dimana keduanya merupakan suatu teknik manajemen.
Perbedaan yang terlihat adalah bahwa PERT menggunakan activity oriented, sedangkan dalam CPM menggunakan event oriented. Pada activity oriented anak-panah menunjukkan activity atau pekerjaan dengan beberapa keterangan aktivitasnya, sedang event oriented pada peristiwalah yang merupakan pokok perhatian dari suatu aktivitas.
3/13/2012 Handi Suraja St. R. Basa, SE. MSi. 19
Pada prinsipnya yang menyangkut perbedaan PERT dan CPM adalah sebagai berikut : a. PERT digunakan pada perencanaan dan pengendalian proyek yang belum pernah dikerjakan, sedangkan CPM digunakan untuk menjadwalkan dan mengendalikan aktivitas yang sudah pernah dikerjakan sehingga data, waktu dan biaya setiap unsur kegiatan telah diketahui oleh evaluator. b. Pada PERT digunakan tiga jenis waktu pengerjaan yaitu yang tercepat, terlama serta terlayak, sedangkan pada CPM hanya memiliki satu jenis informasi waktu pengerjaan yaitu waktu yang paling tepat dan layak untuk menyelesaikan suatu proyek. c. Pada PERT yang ditekankan tepat waktu, sebab dengan penyingkatan waktu maka biaya proyek turut mengecil, sedangkan pada CPM menekankan tepat biaya. d. Dalam PERT anak panah menunjukkan tata urutan (hubungan presidentil), sedangkan pada CPM tanda panah adalah kegiatan.
3/13/2012 Handi Suraja St. R. Basa, SE. MSi. 20
3/13/2012
21
3/13/2012
22
Kegiatan D : Kegiatan D dimulai paling cepat (E.S) hari ke 4. Kegiatan D dimulai paling lambat (L.S) hari ke 18. Ada waktu sisa 18 4 hari = 14 hari. Kegiatan D selesai paling cepat (E.F) hari ke 19. Kegiatan D selesai paling lambat (L.F) hari ke 33.
3/13/2012 Handi Suraja St. R. Basa, SE. MSi. 23
Langkah-langkah Dimulai dari node start sampai berakhir di node finish. Mencari aktivitas yang tidak memungkinkan adanya keterlambatan pengerjaan. Dimana selisih EF ES = durasi dan selisih LF LS = durasi. Maka jalur kritis atau critical path dari proyek diatas adalah B F L H K (garis merah).
3/13/2012 Handi Suraja St. R. Basa, SE. MSi. 24
Pohon Keputusan, Contoh: Silicon, Inc., sebuah produsen semikonduktor sedang meneliti kemungkinan memproduksi dan memasarkan sebuah mikroprosesor, dibutuhkan sebuah sistem CAD yang canggih atau mempekerjakan dan melatih insinyur2. Penerimaan yang baik oleh pasar, penjualan akan mencapai 25.000 prosesor dengan harga Rp. 100 Penerimaan yang tidak baik oleh pasar, penjualan akan mencapai 8.000 prosesor. Harga pasaran CAD Rp. 500.000 Merekrut dan melatih tiga insinyur baru butuh Rp. 375.000 Dengan menggunakan CAD biaya produksi akan turun menjadi Rp. 40 perbuah dari sebelumnya tanpa CAD Rp. 50 per buah. Probabilitas diterima dengan baik oleh pasar sebesar 40%, sementara Probagilitas tidak baik adalah 60%
3/13/2012 Handi Suraja St. R. Basa, SE. MSi. 25
40%
Penjualan tinggi
2.500.000 Pendapatan 1.000.000 By Pabrik (40x25.000) 500.000 By CAD 1.000.000 Laba Bersih 800.000 Pendapatan 320.000 By Pabrik (40x8.000) 500.000 By CAD ( 20.000) Kerugian Bersih 2.500.000 Pendapatan 1.250.000 By Pabrik (50x25.000) 375.000 By Insinyur 875.000 Laba Bersih 800.000 Pendapatan 400.000 By Pabrik (50x25.000) 375.000 By Insinyur 25.000 Laba Bersih 0
60% Penjualan rendah Merekrut & melatih Insiyur Rp 365.000 40% Penjualan tinggi
3/13/2012
26
Dari model Pohon Keputusan diperoleh perhitungan terhadap Expected Monetery Value sebagai berikut: EMV (membeli sistem CAD) 20.000) = Rp 388.000 = (0,4)(Rp.1.000.000) + (0,6)(- Rp.
EMV (merekrut dan melatih tiga insinyur) = (0,4)(Rp.875.000) + (0,6)(- Rp.25.000) = Rp. 365.000 EMV (tidak melakukan apa-apa = 0 Nilai tertinggi EMV adalah cabang paling atas, dengan demikian manajemen dapat mengambil keputusan untuk melaksanakan dengan menggunakan sistem CAD
3/13/2012
27
Sebuah perusahaan Cargo berencana menambah investasi dengan cara; 1. Membeli peralatan pengemasan yang permanen dengan nilai 2 milyar, atau 2. Menyewa peralatan pengemasan dengan nilai 100 juta Diperkirakan investasi tersebut digunakan untuk jangka waktu 5 tahun. Hasil penelitian menggambarkan situasi dengan probabilitas : 1. Dengan membeli peralatan pengemas: 60% menguntungkan dengan laba Rp.1 milyar per tahun, kemungkinan terjadi; o 10% Tanpa pesaing o 90% Ada pesaing 20% Lamban dengan laba Rp.200 juta per tahun, kemungkinan terjadi; o 10% Tanpa pesaing o 90% Ada pesaing 20% Gagal dengan kerugian Rp.2 milyar 2. Dengan menyewa peralatan pengemas; 60% menguntungkan dengan laba Rp.1 milyar per tahun, kemungkinan terjadi; o 10% Tanpa pesaing o 90% Ada pesaing 20% Lamban dengan laba Rp.200 juta per tahun, kemungkinan terjadi; o 10% Tanpa pesaing o 90% Ada pesaing 20% Gagal dengan kerugian Rp.2 milyar Melalui bantuan Decision-Tree, keputusan manakah yang lebih baik diambil?
3/13/2012 Handi Suraja St. R. Basa, SE. MSi. 28
Rp.
Rp. Rp.
3/13/2012 Handi Suraja St. R. Basa, SE. MSi. 29