Anda di halaman 1dari 7

#7 Rahasia Kekuatan Fokus

Alkisah, ada seorang pemuda yang sedang tinggal di sebuah kota besar bersama kedua orangtuanya serta adik laki-lakinya yang baru menginjak usia 8 tahun. Pemuda yang sedang kuliah di fakultas kedokteran di Jakarta ini, memiliki seorang pujaan hati atau kekasih yang sangat baik dan cantik jelita. Pada suatu ketika, saat pemuda ini pulang kuliah, ia merasa sangat capek dan malas sekali. Sang ibu memintanya untuk segera mandi dan makan malam, ia pun menolak dengan alasan capek dan malas. Tetapi pada saat dalam kondisi seperti ini, ia mendengar suara telepon yang sedang berdering. Dengan gerakan yang bermalas-malasan, ia mencoba untuk menjawab panggilan telepon tersebut. Ternyata, hal yang tidak disangka-sangka terdengar di telinganya. Sayang, kamu sedang apa?. Ternyata, itu adalah telepon dari kekasihnya. Sontak saja si pemuda itu langsung bangkit dan berbicara dengan penuh antusias. Walaupun capek dan malas, tetapi ketika kekasihnya menelepon dan mengajaknya untuk jalan keluar pada saat itu juga, pemuda tersebut langsung mengiyakan ajakan kekasihnya. Apakah Anda pernah mengalami kejadian seperti di atas? Apa yang terjadi dengan pemuda itu? Apakah pada saat ia diminta ibunya untuk mandi dan makan, ia capek dan malas sungguhan? Jawabnya, sudah pasti capek dan malas sungguhan. Tetapi mengapa pada saat kekasihnya menelepon, tiba-tiba capek dan malasnya mendadak hilang? Karena fokusnya berubah. Dengan fokus yang berubah, mendadak emosinya juga berubah. Kalau Anda fokus pada hal-hal yang membahagiakan, Anda akan bersemangat. Tetapi jika Anda fokus pada hal-hal yang membuat Anda menderita, fokus pada kesulitan-kesulitan Anda, Anda jadi malas dan tidak semangat. Dari mana datangnya fokus? Fokus datang dari empat hal, yaitu: 1. Dari pola lama (blueprint) Anda, 2. Dari pola perintah kepada otak Anda, 3. Dari pola pertanyaan yang Anda berikan kepada otak Anda, dan 4. Dari cara Anda memainkan film yang ada di otak atau pikiran Anda. Dari pola lama (blueprint) Anda Mari kita bahas satu persatu. Pola lama kita atau kejadian-kejadian di masa lalu yang kita alami akan membentuk suatu blueprint, entah itu kesuksesan atau kegagalan. Misalkan ada seseorang yang pernah ditipu, bahkan ditipu besar-besaran saat melakukan negosiasi bisnis. Ketika ada orang lain atau bahkan seorang kawan yang sudah lama dikenalnya pun mengajaknya untuk bernegosiasi lagi, ia akan

mengingat kejadian menyakitkan yang pernah dialaminya saat ditipu dalam bernegosiasi. Karena secara alamiah otak manusia didesain untuk menghindari derita dan mencari bahagia, maka ketika kawannya mencoba meyakinkan dirinya akan mendapat keuntungan yang sangat besar, ia akan berpikiran negatif. Jangan-jangan kawan saya mau menipu saya juga, Ehm, mana mungkin bisa untung sebesar itu?, Mau curang ya? dan sebagainya. Bahkan ketika kawannya tersenyum pun, ia berpikiran negatif. Ehm, senyum licik nih, Senyum palsu. Karena dalam pikirannya tertanam pola lama ditipu saat bernegosiasi adalah sangat menyakitkan maka ia akan selalu melihat hal positif apa pun menjadi negatif dan berusaha menghindari derita selanjutnya. Sebaliknya ketika seseorang memiliki pola lama yang positif terhadap kejadian tertentu, maka ia akan selalu beranggapan positif terhadap hal yang sedang dialaminya ketimbang berprasangka buruk atau negatif. Misalkan ada seorang pemuda yang sudah mengenal pola kebiasaan yang miliki oleh kawannya. Kawannya ini sangat baik hati, selalu memberi nasehat bijak, memberi bantuan dan pertolongan baik diminta atau pun tidak diminta. Tetapi pada suatu hari, kawannya ini sedang kesal dan marah kepada si pemuda, ia ingin melempar muka pemuda tersebut dengan kotoran kambing, ketika si pemuda melihat kawannya membawa kotoran kambing, pemuda ini langsung tersenyum dan mengambil kotoran kambing tersebut dan segera berterima kasih kepada kawannya ini yang dengan sangat baik hati membawakan kotoran kambing untuk dijadikan pupuk tanaman di kebun rumahnya. Karena melihat muka pemuda yang tersenyum dan langsung mengambil pupuk dari tangan kawannya ini, kawannya pun segera merasa lega dan menghilangkan semua kekesalan dan kemarahannya ini kepada si pemuda dan akhirnya mereka berdua dengan gembira menaruh kotoran kambing tersebut ditanaman-tanaman kesayangan si pemuda. Pola lama yang kita miliki ini terbentuk dari kejadian-kejadian yang kita alami, entah itu menyenangkan atau tidak; dari keyakian yang kita pegang; dan dari pengetahuan yang kita peroleh. Pola lama yang kita miliki, entah negatif atau positif, semuanya bermanfaat dalam kehidupan kita tetapi tergantung dari hasil akhir yang dicapai, apakah pola negatif dan positif ini membuat tujuan kita tercapai atau tidak? Tidak ada yang melarang Anda untuk memiliki pola yang negatif. Misalkan Anda memiliki pola curiga, bisa jadi pola ini akan bermanfaat untuk Anda. Sebagai contoh, ada seorang pembantu rumah tangga yang selalu curiga terhadap beberapa hal. Mengapa ia bisa curiga seperti itu?

Ternyata rumah majikan tempatnya bekerja yang dulu, pernah dirampok oleh segerombolan perampok kejam. Ia menjadi takut dan sangatsangat trauma ketika malam datang. Ditempatnya bekerja sekarang, ia selalu mengecek dan mengontrol keadaan diluar. Ketika terdengar suara mencurigakan, ia langsung terbangun. Ia selalu mengecek pintu, jendela, pagar dan lain sebagainya. Ia sangat hati-hati terhadap sekitar rumah majikannya. Ternyata pola negatif bisa menjadi positif dan bermanfaat. Dari pola perintah kepada otak Anda Sekarang kita akan membahas bagian kedua dari mana datangnya fokus, yaitu dari pola perintah kepada otak. Mari kita buktikan! Lihat di sekeliling Anda, hafalkan barang-barang di sekitar Anda yang berwarna COKLAT. Silahkan lihat disekeliling Anda, mulai dari kiri, kanan, depan, belakang, atas dan bawah! Fokuskan perhatian Anda kepada bendabenda yang berwarna coklat dan ingatlah benda apa sajakah itu? Setelah Anda mengingat semua benda yang berwarna coklat, kini tutuplah kedua mata Anda dan tolong sebutkan benda yang berwarna biru! Berwarna merah! Berwarna hijau! Dan berwarna putih! Tentu saja Anda bingung dan tidak akan bisa menjawabnya bukan? Fokus Anda hanya memperhatikan dan mencari warna coklat, ketika Anda diminta untuk mencari warna selain coklat, apakah itu biru, merah, hijau atau putih, Anda tidak dapat menjawabnya. Padahal jika Anda membuka mata, Anda akan melihat warna tersebut. Apakah warna biru dari celana jeans yang Anda kenakan, warna putih dari kaos yang Anda pakai, atau warna hijau dari tanaman yang ada di rumah Anda. Ketika Anda fokus mencari benda berwarna COKLAT sesuai dengan perintah, Anda akan menemukan banyak benda berwarna coklat atau yang mirip coklat pun Anda anggap berwarna coklat. Apa yang terjadi ketika Anda fokus pada warna coklat? Warna selain coklat mendadak berkurang atau bahkan menghilang. Tetapi ketika Anda membuka mata, justru akan terlihat banyak sekali warna selain warna coklat. Apakah itu cat tembok rumah, lemari, sofa, vas bunga atau lain sebagainya. Kita cenderung mendapatkan apa yang kita fokuskan, salah satu contoh adalah ketika ada seorang kaya raya ingin membeli sebuah mobih mewah, yaitu Mercedes Benz. Kebetulan, saat ia berada di showroom mobil, seorang sales manager menawarinya mobil Mercedes Benz dengan warna yang sangat unik dan langka, yaitu berwarna emas. Akhirnya orang kaya ini memutuskan untuk membelinya karena ia beranggapan bahwa mobil berwarna emas ini memang langka dan ia pun belum pernah melihat mobil tersebut sebelumnya. Setelah proses jual beli selesai, ia membawa mobil mercy barunya itu pulang ke rumahnya yang mewah. Apa yang terjadi ketika ia berada di jalan raya?

Dalam perjalanan dari showroom mobil menuju rumahnya, ia memperhatikan dan telah melihat enam mobil mercy dengan warna emas yang sama. Mengapa ini bisa terjadi? Sama seperti contoh pada saat Anda diminta untuk fokus kepada warna coklat, warna lain seolaholah menghilang atau bahkan tidak ada. Ketika orang kaya ini belum terpikir untuk membeli mobil mercy berwarna emas, maka saat itu juga seolah-olah mobil mercy berwarna emas itu tidak ada, atau bahwa memang benar ia belum pernah melihat mobil itu sebelumnya. Tetapi ketika ia telah membeli mobih mercy berwarna emas tersebut, pikiran dan perhatiannya terfokus pada mercy berwarna emas dan mengakibatkan fokus tersebut menarik perhatiannya kepada mobil mercy berwarna emas lainnya sehingga dalam perjalanannya menuju rumah, ia telah melihat enam mobil berwarna sama. Apakah Anda pernah mengalami hal ini juga? Fokus kita tergantung dari perintah kita, perintah sesuai dengan kepentingan yang kita inginkan. Kalau kita mencari yang negatif, kita akan mendapatkan yang negatif begitu juga kalau kita perintahkan untuk mencari yang positif kita pun akan selalu menemukan yang positif. Sebetulnya kita hanya bisa melihat atau fokus sesuai dengan keyakinan kita, sesuai dengan perintah kita, sesuai dengan blueprint yang ada di otak kita. Kita tidak melihat apa adanya dari suatu keadaan tetapi kita hanya melihat sesuai dengan yang kita yakini dan apa yang kita yakini tersebut membentuk suatu fokus tertentu dan dari fokus tersebut akan membuat kita mengalami suatu perasaan tertentu, apakah itu perasaan negatif atau perasaan positif. Dari pola pertanyaan yang Anda berikan kepada otak Anda Selain perintah, fokus kita juga tergantung dari pola pertanyaan yang kita berikan kepada otak kita. Kalau kita selalu bertanya kepada diri sendiri, kita kok bisa-bisanya seperti ini ya? Kalau kita mempermasalahkan masa lalu, loh dulu kok kamu begini? Kenapa kok kamu terlambat? Nah kita selalu bertanya kepada hal yang di luar kontrol kita yaitu sesuatu hal yang sudah terjadi. Kita boleh berbicara kepada hal-hal yang sudah terjadi atau diluar area kontrol kita sebesar 20%, sedangkan 80% sisanya kita fokuskan kepada solusi Misalkan ada karyawan Anda terlambat masuk kantor. Lalu Anda bertanya kepada karyawan tersebut: kenapa kamu terlambat?, Ban motor saya kempes, Pak jawab sang karyawan. Kenapa bisa kempes? Kenapa juga tidak kasih kabar ke kantor?. Ketika Anda memberikan pertanyaan pada hal-hal yang berada diluar kontrol, karyawan Anda akan mempertahankan argumentasinya atau bahkan bisa saja ia akan

berbohong kepada membohongi Anda.

Anda

walaupun

sebenarnya

ia

tidak

ingin

Anda boleh saja bertanya kepada karyawan Anda, mengapa ia terlambat? Tapi ingat, setelah Anda bertanya seperti itu, berikan pertanyaan solusi kepada karyawan Anda. Misalnya, agar besok tidak terlambat lagi bagaimana? Lain kali, kalau bannya kempes lagi, tolong kasih kabar ke kantor ya. Selain bertanya kepada karyawan Anda, Anda pun bisa bertanya kepada diri sendiri. Agar setiap karyawan saya bisa masuk kerja tepat waktu, apa yang harus saya lakukan? Sistem kerja apa yang harus saya gunakan? Reward apa yang harus saya berikan serta punishment apa yang saya siapkan? Karena kita sudah belajar cara menjadi master dalam kehidupan, kita tahu bahwa manusia hanya bergerak atau bertindak untuk mencari kebahagiaan dan menghindari penderitaan. Bahagianya apa kalau karyawan Anda datang tepat waktu? Deritanya apa jika terlambat? Ketika kita memberikan pertanyaan kepada otak kita supaya suatu hari lebih baik, apa yang harus saya atau Anda lakukan?, maka sesungguhnya kita telah fokus pada solusi bukan hanya sekedar meluapkan emosi negatif kita yang akan merugikan banyak pihak. Dengan bimbingan pertanyaan-pertanyaan yang berbasis kepada solusi ini kita akan menjadi lebih semangat, lebih bijaksana, dan lebih dihormati. Misalkan Anda mempunyai pola lama, Anda pernah gagal berbisnis atau Anda takut untuk memulai berbisnis atau Anda merasa tidak mampu menjalankan bisnis. Kemudian Anda mempunyai pola pertanyaan yang salah, kalau bisnis ini gagal bagaimana ya? Kalau gagal bagaimana ya? Ketika Anda memberikan pola pertanyaan seperti ini, Kalau gagal bagaimana? Berarti Anda fokus kepada kegagalan. Ketika Anda fokus pada kegagalan, apa hasilnya? Anda bisa menebak sendiri, bukan? Daripada Anda bertanya Kalau gagal bagaimana? Alangkah baiknya jika pertanyaan Anda diubah menjadi, Supaya berhasil, apa yang harus saya persiapkan? Supaya kemungkinan berhasilnya lebih besar, apa yang harus saya lakukan? Supaya kemungkinan berhasilnya lebih besar, apa yang harus saya pelajari? Supaya kemungkinan berhasilnya lebih besar, saya harus minta bantuan kepada

siapa? Supaya kemungkinan berhasil lebih besar, apa yang harus saya kerjakan terlebih dahulu?. Setelah bertanya dengan pertanyaan seperti di atas, Anda motivasi diri Anda dengan memberikan gambaran yang jelas, kalau berhasil bahagianya apa ya? Kalau gagal deritanya apa ya? Kita balik fokus kita dengan pertanyaan yang menggerakan tindakan. Dengan demikian fokus kita akan berubah mengarah kepada sesuatu hal yang produktif, mengarah ke goal yang kita inginkan sehingga kita akan mengambil keputusan untuk mewujudkan impian kita. Dari cara Anda memainkan film yang ada di otak atau pikiran Anda Sekarang tiba saatnya kita bahas pola yang keempat atau yang terakhir, yaitu fokus kita timbul dari cara kita memainkan film yang ada di kepala kita. Misalnya begini, suatu ketika Anda mengalami satu perasaan takut yang amat sangat mengganggu. Anda sangat larut sepenuhnya dalam ketakutan tersebut. Anda membayangkan dan seolah-olah Andalah pemeran utama dalam film yang ada di dalam pikiran Anda itu. Sekarang dalam film yang sama, yaitu ketakutan. Entah takut berbisnis, takut gagal, takut berbicara di depan umum atau lain sebagainya. Anda buat diri Anda berada di luar film tersebut. Anda buat seolah-olah Anda sedang menonton film itu. Entah Anda berada di bioskop atau di ruang hometeater rumah Anda dengan pemeran yang sama tapi saat ini Anda hanya menontonnya saja. Apakah intensitas ketakutannya sama atau berbeda? Tentu saja berbeda bukan? Kita akan merasakan sedikit berkurang tekanannya karena seolah-olah kita sedang menonton film bukan mengalaminya sendiri. Sekarang mari kita berpraktek karena praktek adalah guru yang paling baik. Silahkan membayangkan satu kejadian yang menakutkan untuk Anda, apa pun yang menakutkan, yang Anda takutkan selama ini, bayangkan! Atau hal apa pun yang membuat Anda trauma selama ini, bayangkan! Lihat! Dengarkan! Rasakan!

Sekarang film tersebut di pause dan gambarnya dimasukan kedalam bingkai, Anda bingkai gambar film yang di pause tersebut. Lalu buatlah gambarnya jadi agak mengecil dan agak menjauh. Lalu warnanya dibuat menjadi hitam-putih. Kemudian buatlah gambarnya jadi agak sedikit kabur-kabur dan agak gelap. Setelah itu, Anda buat gambarnya tambah mengecil, mengecil, mengecil, sangat menjauh, menjauh, menjauh, sangat kecil, kecil, kecil, kecil, dan hilang tanpa bekas. Bagaimana perasaan Anda? Apakah ada perbedaan perasaan pada saat pertama kali Anda membayangkan perasaan takut tadi atau pun trauma Anda yang menyeramkan tadi kemudian di buat bingkai dan menjadi menghilang tanpa bekas? Kita semua sesungguhnya adalah pemain film yang ada di dalam otak atau pikiran kita sendiri. Selain pemain film, kita pun ternyata adalah seorang sutradara sekaligus produser yang memproduseri film tersebut. Sadarkah kita bahwa ketika kita mengalami kegagalan, keputusasaan, prustasi dan sebagainya, kita telah memainkan film yang salah, film yang membuat hal yang sebenarnya tidak kita inginkan untuk terjadi malah sebaliknya terjadi. Tetapi ketika kita sudah mahir dalam memutar ataupun memainkan film yang dapat membuat kita lebih semangat, lebih percaya diri dan lebih berhasil, maka sesungguhnya kita adalah pemain, sutradara dan produser film terbaik dalam otak kita sendiri. Cara yang paling mudah untuk merubah fokus, satu pasti dengan gerak, yang kedua dengan merubah perintah, yang ketiga dengan merubah pertanyaan, yang keempat dengan merubah filmnya. Ketika Anda ingin semangat, ingin fokus kepada hal-hal yang Anda inginkan, Anda bisa melakukan, Anda ubah gerak terlebih dahulu kemudian perintahkan kepada diri Anda dan gunakan pertanyaan-pertanyaan yang mengarahkan diri Anda fokus kepada hal-hal yang Anda ingikan, begitu Anda fokus kepada hal-hal yang Anda inginkan, Anda buat filmnya menjadi lebih terang, lebih besar, lebih dekat kemudian menjadi satu dengan diri Anda, suaranya juga lebih keras, lebih dekat, dan rasanya membuat diri Anda seketika menjadi lebih percaya diri, bersemangat dan mencapai puncak emosi. Last Updated on Thursday, 20 January 2011 21:07

Anda mungkin juga menyukai