Anda di halaman 1dari 3

Terapi Non Famakologi Terapi non farmakologi dapat dilakukan dengan melakukan terapi diet dan memperbaiki gaya

hidup (Terapeutic Lifestyle Change). Berikut terapi non farmakologi yang dapat diberikan: 1. Terapi diet Terapi diet bertujuan untuk menurunkan intake lemak total, asam jenuh, trigliserida dan kolesterol secara progresif dan untuk mencapai berat badan yang diinginkan. Terapi diet dimulai dengan menilai pola makan pasien, mengidentifikasi makanan yang mengandung banyak lemak jenuh dan kolesterol serta berapa sering keduanya dimakan. Konsumsi makanan yang rendah lemak, karbohidrat, dan kolesterol. Misalnya

dengan mengkonsumsi susu tanpa lemak dan menghindari makanan yang banyak mengandung lemak dan kaya akan kolesterol, seperti kentang goreng dan makanan cepat saji lainnya, tortila, sosis, daging babi, hot dog, dan kue kering. Konsumsi/pilihlah daging tanpa lemak, ayam tanpa kulit dan ikan. Pilihlah makanan dengan kandungan lemak tak jenuh daripada kandungan lemak jenuh. Minyak yang digunakan untuk menggoreng secara berulang-ulang dapat meningkatkan kadar kolesterol, maka sebaiknya mengurangi konsumsi makanan yang digoreng. Lebih banyak mengkonsumsi makanan berserat seperti gandum, kacang-kacangan (seperti kacang kedelai, buncis, kacang merah, dan kacang panjang), sayur-sayuran dan buah-buahan. Jenis makanan ini dapat menyerap kolesterol yang ada dalam darah dan mengeluarkannya dari tubuh (LIPI, 2009).

Tabel Jenis Makanan yang Harus Diperhatikan Makanan yang dianjurkan Daging/ikan Makanan yang dihindari berlemak, kulit

Daging muda, daging ayam Daging

tanpa kulit, ikan laut, batasi ayam/bebek, sosis, daging udang dan cumi. Dibakar/direbus Telur Lemak/minyak Putih telur boleh bebas Minyak jagung, olahan, kaleng. Kuning telur 2 butir/minggu jeroan, makanan

kacang, Semua minyak/mentega

bunga matahari Nasi, roti Semua jenis nasi dan roti Nasi olahan (kebuli, lemak), yang tidak diolah Sayuran Buah Semua jenis tidak terbatas Bebas Batasi alpukat, kelapa, durian roti isi.

2.

Latihan jasmani Dari beberapa penelitian diketahui bahwa latihan fisik dapat meningkatkan kadar

HDL dan Apo AI, menurunkan resistensi insulin, meningkatkan sensitivitas dan meningkatkan keseragaman fisik, menurunkan trigliserida dan LDL, dan menurunkan berat badan. Berolahraga secara teratur sesuai dengan umur dan kemampuan setidaknya selama 30 menit dalam derajat sedang, minimal 5 hari dalam seminggu.

3.

Menjaga berat badan Jika berat badan Anda termasuk overweight, batasi asupan kalori dari berbagai

sumber agar berat badan dapat diturunkan menjadi ideal.

4.

Menghindari alkohol dan merokok Dengan merokok atau mengkonsumsi alkohol, kolesterol akan mudah menumpuk

dalam aliran darah. (LIPI, 2009; Djohan, 2004)

DAFTAR PUSTAKA LIPI, 2009, Gaya Hidup Sehat, UPT-Balai Informasi Teknologi LIPI, Bab 4:2-10. Djohan, T.Bahri Anwar, 2004, Penyakit Jantung Koroner dan Hypertensi, Ahli Penyakit Jantung Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara, 4-6.

Anda mungkin juga menyukai