Anda di halaman 1dari 5

Pembangkit Tenaga Listrik

Proses Pembangkitan Pembangkitan energi listrik sebagian besar dilakukan dengan cara mengatur generator sinkron sehingga didapat tenaga listrik dengan tegangan bolak-balik tiga fasa. Energi mekanik yang diperlukan untuk memutar generator sinkron didapat dari mesin penggerak generator atau biasa disebut penggerak mula (prime mover). Mesin penggerak generator yang banyak digunakan dalam pabrik, yaitu : mesin diesel, turbin uap, turbin air, dan turbin gas. Mesin-mesin penggerak generator ini mendapat energi dari :

Proses pembakaran bahan bakar (mesin-mesin termal) Air terjun (turbin air)

Jadi, sesungguhnya mesin penggerak generator melakukan konversi energi primer menjadi energi mekanik penggerak generator. Proses konversi energi primer menjadi energi mekanik menimbulkan produk sampingan berupa limbah dan kebisingan yang perlu dikendalikan agar tidak menimbulkan masalah lingkungan. Dari segi ekonomi teknik, komponen biaya penyediaan tenaga listrik yang terbesar adalah biaya pembangkitan. Khususnya biaya bahan bakar. Oleh sebab itu, bebagai teknik untuk menekan biaya bahan bakar terus berkembang, baik dari segi unit pembangkit secara individu maupun dari segi operasi system tenaga listrik secara terpadu. Pusat listrik adalah tempat dimana proses pembangkitan tenaga listrik dilakukan. Mengingat proses pembangkitan tenaga listrik merupakan proses konversi energi primer (bahan bakar atau potensi tenaga air) menjadi energi mekanik penggerak generator, yang selanjutnya energi mekanik ini diubah menjadi energi listrik oleh generator, maka dalam pusat listrik umumnya terdapat : a. Instalasi Energi Primer, yaitu instalasi bahan bakar atau instalasi tenaga air

b. Instalasi Mesin Penggerak Generator, yaitu instalasi yang berfungsi sebagai pengubah energi primer menjadi energi mekanik penggerak generator. Mesin penggerak generator ini dapat berupa ketel uap beserta turbin uap, mesin diesel, turbin gas, atau turbin air

c. Instalasi Pendingin, yaitu instalasi yang berfungsi mendinginkan instalasi mesin penggerak yang menggunakan bahan bakar

d. Instalasi listrik, yaitu instalasi yang secara besar terdiri dari :

Instalasi tegangan tinggi, yaitu instalasi yang menyalurkan energi listrik yang dibangkitkan generator

Instalasi tegangan rendah, yaitu instalasi alat-alat bantu dan instalasi penerangan Instalasi arus searah, yaitu instalasi yang terdiri dari baterai aki beserta pengisinya dan jaringan arus searah yang terutama digunakan untuk proteksi, control, dan telekomunikasi Jenis-jenis Pusat Listrik

1. Pusat Listrik Tenaga Air (PLTA) : Pusat listrik ini menggunakan tenaga air sebagai energi primer 2. Pusat Listrik Tenaga Diesel (PLTD) : Pusat listrik ini menggunakan bahan bakar minyak atau bahan bakar gas sebagai sumber energi primer 3. Pusat Listrik Tenaga Uap (PLTU) : Pusat listrik ini menggunakan bahan bakar batu bara, minyak, atau gas sebagai sumber energi primer 4. Pusat Listrik Tenaga Gas (PLTG) : Pusat listrik ini menggunakan bahan bakar gas atau minyak sebagai sumber energi primer 5. Pusat Listrik Tenaga Gas dan Uap (PLTGU) : Pusat listrik ini merupakan kombinasi PLTG dengan PLTU. Gas buang dari PLTG dimanfaatkan untuk menghasilkan uap dalam ketel uap penghasil uap untuk penggerak turbin uap 6. Pusat Listrik Tenaga Nuklir (PLTN) : Pusat Listrik Tenaga Nuklir merupakan PLTU yang menggunakan uranium sebagi bahan bakar yang menjadi sumber energi primernya. Uranium menjalani proses fission (fisi) di dalam reactor nuklir yang menghasilkan energi panas yang digunakan untuk menghasilkan uap dalam ketel uap. Uap ini selanjutnya digunakan untuk menghasilkan uap penggerak generator

Pembangkit listrik adalah bagian dari alat industri yang dipakai untuk memproduksi dan membangkitkan tenaga listrik dari berbagai sumber tenaga, seperti PLTU, PLTN, PLTA, dan lain-lain.[1][2][3] Bagian utama dari pembangkit listrik ini adalah generator, yakni mesin berputar yang mengubah energi mekanis menjadi energi listrik dengan menggunakan prinsip medan magnet dan penghantar listrik. Mesin generator ini diaktifkan dengan menggunakan berbagai sumber energi yang sangat bemanfaat dalam suatu pembangkit listrik.

Pembangkit listrik tenaga panas

Rotor turbin uap modern, digunakan di dalam pembangkit listrik. Artikel utama untuk bagian ini adalah: Pembangkit listrik tenaga panas

Di dalam pembangkit listrik tenaga panas, daya mekanik dihasilkan oleh mesin panas yang mengubah energi panas, seringkali dari pembakaran bahan bakar, menjadi energi putar. Sebagian besar pembangkit listrik panas menghasilkan uap, dan oleh karenanya ia sering juga disebut pembangkit listrik tenaga uap. Tidak semua energi panas dapat dialihbentukkan menjadi energi listrik, menurut hukum kedua termodinamika. Sehingga, selalu terdapat panas terbuang ke lingkungan. Jika buangan panas ini dimanfaatkan, untuk proses industri atau pemanasan distrik, maka pembangkit listrik biasa disebut sebagai pembangkit listrik kogenerasi atau pembangkit listrik kombinasi. Di negara-negara di mana pemanasan distrik menjadi hal biasa, terdapat pembangkit panas yang disebut pembangkit didih panas saja. Suatu jenis pembangkit listrik yang penting di Timur Tengah menggunakan produk sampingan panas untuk desalinasi air laut menjadi air minum.

[sunting] Pengelompokan

Kogenerasi di Warsawa, Polandia.

Pembangkit listrik tenaga panas bumi di Islandia.

Pembangkit listrik tenaga batubara di Tampa, Amerika Serikat.

Pembangkit listrik tenaga panas dikelompokkan menurut jenis bahan bakar dan jenis penggerak primer yang dibangun.
[sunting] Bahan bakar

Pembangkit listrik tenaga nuklir (PLTN)[4] menggunakan panas sebuah reaktor nuklir untuk menggerakkan generator turbin uap. Kira-kira 20% pembangkitan listrik di Amerika Serikat dihasilkan oleh PLTN. Pembangkit listrik tenaga bahan bakar fosil juga dapat menggunakan generator turbin uap di dalam kasus pembangkit berbahan bakar gas alam yaitu turbin gas. Pembangkit listrik tenaga batubara (PLTB) menghasilkan listrik dengan membakar batubara untuk menguapkan air, dan memiliki dampak samping buangan karbon dioksida yang cukup besar, yang dilepaskan dari pembakaran batubara dan berperan bagi pemanasan global. Kira-kira 50% pembangkitan listrik di Amerika Serikat dihasilkan dari PLTB. Pembangkit listrik tenaga panas bumi (PLTPB) menggunakan uap yang disarikan dari bebatuan yang panas dari bawah tanah. Energi terbarukan atau Pembangkit listrik tenaga biomassa dapat dibahanbakari oleh ampas tebu, sampah kota, metana dari peternakan, atau bentuk biomassa lainnya.

Di dalam industri peleburan baja, gas buang tanur tinggi berbea rendah, kendati kepadatanenergi-rendah, bahan bakar. Panas buangan dari proses industri kadang-kadang cukup ekonomis untuk digunakan sebagai sumber pembangkit, biasanya di dalam turbin dan pendidih uap. Pembangkit listrik tenaga surya menggunakan cahaya matahari untuk mendidihkan air, yang kemudian uapnya menggerakkan turbin.

[sunting] Penggerak primer

Pembangkit turbin uap menggunakan tekanan dinamis yang dihasilkan oleh desakan uap untuk menggerakkan lengan kipas. Hampir semua pembangkit listrik non-hidro yang besar menggunakan sistem ini. Kira-kira 80% semua energi listrik yang dibuat di dunia menggunakan turbin uap. Pembangkit turbin gas menggunakan tekanan dinamis dari gas yang mengalir (udara dan hasil pembakaran) untuk menggerakkan turbin secara langsung. Pembangkit turbin bakar gas alam (juga minyak bumi) dapat segera memulai gerakan dan biasa digunakan untuk memasok energi "puncak" selama masa padat penggunaan, kendati berbea lebih mahal daripada pembangkit biasa. Biasanya berupa satuan-satuan yang cukup kecil, dan kadang-kadang tak berawak, dioperasikan dari kejauhan. Jenis ini dirintis oleh Brit

ania Raya, Princetown[5].

Anda mungkin juga menyukai