Anda di halaman 1dari 6

Nama Nim Jurusan Kelas Tugas

: Abdul Rahman Rianto : 05111007052 : AGROEKOTEKNOLOGI :B : Jawaban Ujian Smester Pengantar Ilmu Pertanian

1.Kesadaran masyarakat terhadap makanan sehat tanpa bahan kimia (produk organik) semakin tinggi. Peluang mengembangkan produk organik harus dimanfaatkan oleh petani, mengingat produk organic mempunyai nilai jual yang tinggi. Jelaskan pendapat Anda, disertai contoh-contoh yang anda ketahui. (20) Jawab: Pada zaman modern ini, produk makanan organik memang banyak dimanati karena merupakan makanan sehat tanpa bahan kimia. Masyarakat telah mengetahui betul bahaya bahan-bahan kimia yang terkandung dalam makanan. Oleh karena itu, potensi untuk mengembangkan produk organik terbuka lebar bagi Indonesia yang memiliki iklim tropis, iklim sempurna bagi pertumbuhan tumbuhan. Indonesia merupakan negara yang berpotensi besar dalam produksi produk-produk organik. Kesadaran masyarakat yang tinggi akan bahaya bahan kimia sintesis dalam produk pertanian merupakan suatu batu loncatan untuk mengembangkang produksi bahan organik guna memenuhi pasokan produk organik dunia. Tanah yang subur dan iklim tropis merupakan keuntungan tersendiri bagi Indonesia untuk mengembangkan produk-produk organik. Namun, perkembangan produk-produk organik di Indonesia memiliki banyak kendala. Kendala-kendala yang umum dalam produksivitas produk-produk organik adalah ketidak tahuan para petani untuk dalam tata cara perawatan tanaman secara organik. Para petani cenderung melakukan cara instan untuk merawat tanaman mereka dari hama. Contohnya yaitu dengan menggunakan pestisida kimia yang cenderung berbahaya bagi kesehatan manusia. Para petani juga menggunakan pestisida tersebut terkadang berlebihan dan tanpa dosis yang di anjurkan, sehingga membuat tanaman benar-benar terkontaminasi dengan senyawa pestisida kimia tersebut. Para petani seharusnya menggunakan pestisida organik yang ramah lingkungan. Untuk itu, dibutuhkan penyuluh pertanian profesional untuk menyadarkan para petani akan bahaya tersebut. Ada pun kendala lainnya yaitu sulitnya untuk mendapatkan sertifikasi lahan, sulitnya mendapatkan sertifikat organik yang di akui pemerintah maupun internasional, dan sulitnya memasarkan produk organik tersebut. Sumber: http://agriculture.upnyk.ac.id/index.php?option=com_content&view=article&id=79:1-vol-7 no-1-juni-2006-made-1&catid=52:2006&Itemid=88(diakses 13/01/12) http://uwityangyoyo.wordpress.com/2011/07/24/kebijakan-penggunaan-pestisida-pada tanaman/(diakses 13/01/12) http://www.lestarimandiri.org/id/pestisida-organik.html(diakses 13/01/12) http://www.sucofindo.co.id/berita-terkini/1173/agribisnis-organik-kesulitan-sertifikasi lahan.html(diakses 13/01/12)

2.Penggunaan bahan-bahan kimia (pestisida) alami untuk mengendalikan hama dan penyakit tumbuhan belum banyak dilakukan di Indonesia. Namun tidak demikian halnya di negara-negara maju. Pestisida alami bersifat ramah lingkungan, mudah dibuat dan diaplikasi, serta efektif mengendalikan hama dan penyakit tumbuhan. Anda sudah dibekali pengetahuan itu. Anda diminta untuk memberikan penyuluhan pestisida alami kepada Kelompok Tani di pedesaan. Apa yang harus Anda sampaikan? Bagaimana cara mengubah pola pikir petani yang sudah terbiasa menggunakan pestisida sintetik untuk beralih ke penggunaan pestisida alami? (20) Jawab : Pola pikir masyarakat akan penggunaan pestisida alami untuk mengendalikan hama dan penyakit tumbuhan dewasa ini memang sulit diterapkan. Masyarakat masih cenderung menggunakan pestisida sintesis yang dijual bebas di pasaran dari pada membuat pestisida organik yang memang dapat di bilang agak merepotkan. Keterbatasan pengetahuan petani banyak mengasumsikan bahwa penggunaan pestisida sintesis sangat baik untuk tanaman dan membuat tanaman itu subur. Padahal, penggunaan pestisida sintesis dapat merusak keseimbangan lingkungan dan kesehatan manusia. Jika saya diminta memberikan penyuluhan pestisida, maka saya akan meluruskan persepsi masyarakat terutama para petani akan persepsi tersebut. Yaitu dengan melakukan demonstrasi-demonstrasi tentang dampak penggunaan pestisida sintensis dan keuntungan jika menggunakan pestisida organik. Adapun yang akan saya sampaikan kepada masyarakat adalah: Kerugian memakai pestisida sintensis: o Harganya mahal o Dapat merusak ekosistem alami o Tidak baik untuk kesehatan manusia Keuntungan memakai pestisida organik: o Harganya terjangkau karena mudah dibuat o Ramah lingkungan o Efektif dalam pengendalian hama dan penyakit tanaman o Aman bagi petani dan kesehatan manusia Cara membuat pestisida organik Membandingkan biaya yang dikeluarkan dalam usahatani jika memakai pestisida organik dengan jika memakai pestisida sintensis. Sumber: http://worldplant.multiply.com/journal/item/24?&show_interstitial=1&u=%2Fjournal%2Fit m(diakses 14/01/12) http://www.lestarimandiri.org/id/pestisida-organik/306-pengendalian-hama-dan-penyakit dengan-pestisida-organik.html(diakses 14/01/12)

3.Penggunaan yang tidak bijaksana bahan-bahan kimia untuk mengendalikan hama dan penyakit tanaman (pestisida) dalam kehidupan sehari-hari dapat menyebabkan akibat buruk bagi kesehatan manusia dan lingkungan. Apabila seorang awam bertanya kepada Anda dan meminta tanggapan Anda terhadap masalah di atas, apa yang akan Anda sampaikan dan sarankan? Mohon dimasukkan kasus-kasus yang sebenarnya di dalam jawaban Anda kepada orangtersebut.(25) Jawab : Penggunaan pestisida kimiawi terhadap tanaman jika tidak sesuai dengan dosis yang di anjurkan/berlebih dapat membuat tanaman itu kurang baik. Selain itu, penggunaan pestisida sintensis dalam produksi pertanian juga sangat mempengaruhi kesehatan manusia. Contoh kasus-kasus yang di temukan akibat dari pestisida kimia belakangan terakhir adalah: 1. Ditemukannya data penyakit-penyakit akut yang diderita pada kelompok petani, seperti hamil anggur pada isteri-isteri petani di Lembang. 2. 12 orang petani di Klaten meninggal dunia akibat keracunan pestisida. 3. 18 penduduk transmigrasi di Lampung Utara meninggal akibat racun tikus, penyakit kulit eksim basah, TBC, dan kanker saluran pernafasan. 4. Ditemukan katak cacat tanpa sebelah kaki akibat penggunaan pestisida kimia oleh staf pengajar Jurusan Konservasi Sumber Daya Hutan Fakultas Kehutanan IPB. 5. Penipisan cangkang telur burung elang. 6. 25% dari 2.400 wanita pada tahun antara 1959 - 1966 yang pernah melahirkan bayi dengan bobot di bawah normal memiliki kandungan DDT yang telah terurai pada darahnya lima kali lebih besar dari kadar normal. 7. Tahun 2001 terjadi kematian pada ayam-ayam di sekitar lahan pertanian akibat akumulasi paparan pestisida yang terbawa angin. 8. Peledakan hama belalang artona yang menyerang tanaman kelapa karena tidak ada musuh alami telur dan larvanya. 9. Hama ulat bulu yang merupakan satu hama yang larvanya mengalami mutasi akibat pemakaian pestisida kimia. Adapun apabila orang awam bertanya akan penggunaan bahan-bahan kimia untuk mengendalikan hama dan penyakit tanaman adalah: 1. Gunakan pestisida sintensis (kimia) sebagai pilihan terakhir apabila semua cara telah di tempuh. 2. Pestisida kimiawi dapat meninggakan residu pada produk pertanian dan akan termakan oleh manusia atau hewan. 3. Penggunaan pestisida kimiawi dalam jangka panjang dapat mengganggu keseimbangan lingkungan dan timbulnya hama-hama yang resisten serta dapat dapat menggangu kesehatan manusia. Saran: 1. Gunakan selalu pestisida organik 2. Jangan pernah menggunakan pestisida kimiawi, apabila terpaksa gunakanlah sesuai dosis yang dianjurkan 3. Penanggulangan hama penyakit secara kimiawi dilakukan bila serangan telah mencapai diatas 15%. 4. Hentikan pemakaian dua minggu sebelum panen. Sumber: http://industri16boby.blog.mercubuana.ac.id/category/ringkasan-kuliah/(diakses 14/01/12) http://www.facebook.com/note.php?note_id=118132078237395(diakses 14/01/12)

4.Buat sendiri soal mengenai apa yang Anda anggap penting ketika saya memberi materi kuliah Pengantar Ilmu Pertanian. Penilaian tergantung kualitas soaldanjawabanAnda.(35) Dalam proses pembelajaran yang di berikan oleh bapak Arinafril, hal yang saya anggap menarik dan perlu dibahas lebih mendalam adalah tentang bahaya pestisida bagi kesehatan manusia. Yaitu: Apa dampak pestisida terhadap kesehatan manusia? apa tips-tips untuk pencegahan keracunan dalam penggunaan pestisida di rumah? bagaimana upaya pemerintah dalam mengatur penggunaan pestisida? Jawab: Dampak pestisida terhadap kesehatan manusia Pestisida adalah bahan kimia yang digunakan untuk mengendalikan perkembangan/pertumbuhan dari hama, penyakit dan gulma. Tanpa menggunakan pestisida akan terjadi penurunan hasil pertanian. Pestisida secara umum digolongkan kepada jenis organisme yang akan dikendalikan populasinya. Insektisida, herbisida, fungsida dan nematosida digunakan untuk mengendalikan hama, gulma, jamur tanaman yang patogen dan nematoda. Jenis pestisida yang lain digunakan untuk mengendalikan hama dari tikus dan siput. Informasi tentang bahaya dan dampak kesehatan pestisida bagi kesehatan dan lingkungan sangat minim yang dapat diperoleh oleh masyarakat, baik itu konsumen di pedesaan maupun perkotaan (pestisida rumah tangga). Pada manusia, pestisida yang tidak sengaja ikut termakan dalam buah/sayur yang telah disemprotkan pestisida dalam dosis yang dianjurkan memang tidak akan berdampak langsung. Tapi apabila dikonsumsi terus menerus maka akan menumpuk dalam tubuh manusia. Penumpukan pestisida dalam tubuh manusia dapat menyebabkan kanker, mutasi gen, kerusakan ginjal, kelainan pada alat reproduksi, cacat lahir dan karsinogen. Pada lingkungan sendiri pestisida dapat membunuh semua organisme yang hidup dan juga dapat meninggalkan residu dalam tnah dengan kekuatan berpuluh-puluh tahun. Adapun jenis pestisida yang memiliki potensi bahaya bagi kesehatan manusia adalah: 1 Asefat Insektisida Kanker, mutasi gen, kelainan alat reproduksi 2 Aldikard Insektisida Sangat beracun pada dosis rendah 3 BHC Insektisida Kanker, beracun pada alat reproduksi 4 Kaptan Insektisida Kanker, mutasi gen 5 Karbiral Insektisida Mutasi gen, kerusakan ginjal 6 Klorobensilat Insektisida Kanker, mutasi gen, keracunan alat reproduksi 7 Klorotalonis Fungisida Kanker, keracunan alat reproduksi 8 Klorprofam Herbisida Kanker, mutasi gen, pengaruh kronis 9 Siheksatin Insektisida Karsinogen 10 DDT Insektisida Cacat lahir, pengaruh kronis. Tips untuk pencegahan keracunan dalam penggunaan pestisida di rumah :

Sebelum menggunakannya bacalah label yang ada dikemasan. Jaga label jangan sampai rusak karena didalamnya terdapat informasi mengenai cara menggunakannya, penyimpanan, bahayanya dan pertolongan pertama jika terjadi keracunan serta informasi lainnya. Pestisida hendaklah disimpan dengan aman ( di tempat yang tidak terjangkau oleh anakanak seperti dilemari yang terkunci atau tempat yang agak tinggi) sebelum dan setelah digunakan. Jangan menyimpan dekat dengan bahan-bahan makanan dan minuman. Simpan dalam wadah aslinya dan jangan di pindahkan ke dalam wadah lain terutama ke dalam wadah bekas makanan/minuman. Jangan sekali-kali menggunakan bekas wadah pestisida untuk tempat makanan atau minuman sekalipun untuk hewan peliharaan. Jangan menggunakan racun tikus dengan tangan kosong, gunakanlah alat seperti sendok plastik dan cuci tangan setelah menyediakan racun tersebut. Gunakan pestisida dalam bentuk semprotan kurang lebih 1 jam sebelum tidur. Sebelum menggunakannya pastikan anak-anak tidak berada disekitar ruangan yang akan disemprot dan semua alat mainan disimpan ke tempat lain. Pastikan obat nyamuk bakar digunakan dengan aman dan jauhkan dari bahan yang mudah terbakar. Upaya Pemerintah dalam Mengatur Penggunaan Pestisida Saat ini, penggunaan pestisida di Indonesia sudah diatur dalam standar mutu yang ditetapkan Undang-Undang Tentang Sistem Budidaya Tanaman No. 12 Tahun 1992. Standar mutu tersebut ditetapkan dalam beberapa pasal yaitu: Pada pasal 38 (1) disebutkan bahwa : Pestisida yang akan diedarkan di dalam wilayah negara RI wajib terdaftar, memenuhi standar mutu, terjamin efektivitasnya, aman bagi manusia dan lingkungan hidup, serta diberi label. Dalam hal ini, untuk menjamin kualitas dan mutu pestisida, pestisida tersebut harus terdaftar di Komisi Pestisida dan dilakukan pengujian mutu pestisida agar aman digunakan oleh masyarakat Indonesia khususnya petani. Sedangkan efektivitas yang dimaksud adalah kemampuan pestisida membunuh OPT secara spesifik dan tepat sasaran terhadap OPT yang ingin dibunuh. Pada pasal 38 (2) berbunyi : Pemerintah menetapkan standar mutu pestisida sebagaimana dimaksud dalam ayat (1), dan jenis pestisida yang boleh diimpor. Hal ini terkait dalam tanggung jawab pemerintah atas keamanan penggunaan pestisida bagi lingkungan. Kemudian ada pasal 39 yang menyebutkan : Pemerintah melakukan pendaftaran dan mengawasi pengadaan, peredaran, serta penggunaan pestisida. Pemerintah dalam hal ini melalui Menteri Pertanian membentuk suatu komisi yang memberikan kebijakan tentang pendaftaran dan uji kelayakan yang dinamakan Komisi Pestisida. KP ini yang merupakan suatu lembaga non-struktural yang bertugas membantu Menteri Pertanian dalam menentukan kebijakan pengelolaan pestisida di Indonesia. Pestisida yang didaftarkan akan dicek kembali oleh lembaga penguji yang telah diakreditasi oleh Komite Akreditasi Nasional, BSN atau laboratorium uji mutu pestisida yang ditunjuk oleh Menteri Pertanian disampaikan kepada Dirjen Bina Sarana Pertanian dalam waktu 7 hari kerja telah melakukan evaluasi dengan menggunakan metode standar yang telah ditetapkan oleh Dirjen BSP atas saran dan pertimbangan dari KP. Setelah hal tersebut terpenuhi, barulah Menteri Pertanian dapat memutuskan pemberian ijin peredaran pestisida di Indonesia setelah mendapat masukan dan kebijakan teknis dari KP tersebut. Sehingga pengguna pestisida bagi konsumen khususnya petani terjamin keamanannya dan tentunya penggunaan pestisida itu tidak merusak lingkungan.

Sumber:
http://www.waterpluspure.com/pestisida-insektisida-serta-dampaknya-bagi-ke(diakses 14/01/12) http://uwityangyoyo.wordpress.com/2011/07/24/kebijakan-penggunaan-pestisida-pada tanaman/(diakses 14/01/12) http://bushido02.wordpress.com/2007/11/08/bahaya-pestisida-terhadap-kesehatan manusia/(diakses 15/01/12) http://www.panap.net/sites/default/files/ModulDampakPestisida-GitaPertiwi Indonesian.pdf(diakses15/01/12)

Anda mungkin juga menyukai