http://herwanparwiyanto.staff.uns.ac.id
Terkait dengan Keadilan Ekonomi / economic justice, yang bertalian dengan proses produksi; distribusi; perdagangan.
http://herwanparwiyanto.staff.uns.ac.id
1.
2. 3.
Dalam era pasar bebas (globalisasi), maka Etika Ekonomi dihadapkan pada fakta : Pemerasan tenaga kerja, untuk menaikkan produksi atau mengganti bahan baku dengan mutu yang jelek untuk menaikkan laba. Distribusi barang & jasa yang tidak merata, hanya diakses oleh kelompok/pihak tertentu. Kue ekonomi tidak dapat dibagi rata secara adil terkait dengan perdagangan eksport & import komoditi.
http://herwanparwiyanto.staff.uns.ac.id
Globalisasi keuangan & pemilikan capital. Globalisasi kemampuan regulasi & governance. Globalisasi sebagai unifikasi politik dunia.
http://herwanparwiyanto.staff.uns.ac.id
Tahap awal proses ini ditandai dengan globalisasi pemilikan saham. Deregulasi pasar financial. Mobilitas kapital melintasi batas nasional suatu negara. Merger & akuisisi perusahaan Globalisasi pemilikan saham besar.
http://herwanparwiyanto.staff.uns.ac.id
Adanya pengurangan peran pemerintah dalam menentukan regulasi ekonomi, dengan kata lain dominasi pasar lebih besar.
http://herwanparwiyanto.staff.uns.ac.id
Pengintegrasian masyarakat dunia dalam satu sistem ekonomi global dipimpin satu negara inti yang berpengaruh menentukan sistem.
http://herwanparwiyanto.staff.uns.ac.id
SISTEM EKONOMI PANCASILA (SEP) Gagasan ekonom Prof. Mubyarto (UGM) sekitar tahun 1980-an. Sebutan SEP sudah dilontarkan sebelumnya oleh Prof. Emil Salim (UI) sekitar tahun 1966
http://herwanparwiyanto.staff.uns.ac.id
Pertama, JALUR YURIDIS FORMAL. Berangkat dari keyakinan bahwa landasan hukum SEP adalah pasal 33 UUD 1945, yang dilatarbelakangi oleh jiwa Pembukaan UUD 1945, & dilengkapi pasal 23; 27 ayat 2; 34; serta penjelasan UUD 1945 pasal 2 Pelopor : Sri Edi Swasono; Potan Arif Harahap
http://herwanparwiyanto.staff.uns.ac.id
Kedua, JALUR ORIENTASI. Menghubungkan sila-sila dalam Pancasila sebagai sistem ekonomi yang berorientasi pada sila I, II, III, IV, dan V. Pelopor : Emil Salim, Mubyarto, Sumitro Djojohadikusumo
http://herwanparwiyanto.staff.uns.ac.id
SILA I
Emil Salim
Mubyarto
Sumitro Djojohadikusumo Berupaya senantiasa dekat dengan Tuhan dengan ibadah Berupaya mengurangi & memberantas kemiskinan dlm penataan ekonomi masyarakat
Mengenal Etika & Moral Roda perekonomian Agama digerakkan rangsangan ekonomi, sosial, & moral Titik berat pada nuansa manusiawi dalam menggalang hub. Ekonomi dlm perkemb. masyarakat Membuka kesempatan ekonomi secara adil bagi semua Bermuara pada pelaksanaan demokrasi ekonomi & politik Memberi warna egalitarian & social equity dlm proses Ada kehendak kuat dari masyarakat untuk mewujudkan pemerataan sosial (egalitarian) Nasionalisme menjiwai setiap kebijakan ekonomi
II
III
Pola kebijakan ekonomi & cara penyelenggaraannya tdk menimbulkan kekuatan yg menggangu persatuan bangsa Rakyat berperan & berpartisipasi aktif dalam usaha pembangunan Pola pembagian hasil produksi lebih merata antar golongan, daerah, kota-desa.
IV
Sistem
http://herwanparwiyanto.staff.uns.ac.id
Bila mengacu pada SEP, bahwa SEP adalah sistem ekonomi pasar dengan usur perencanaan. SEP mungkin sekali berada di antara dua kutub tersebut (kapitalis & sosialis), tapi berada di luarnya (Mubyarto 1980:74)
http://herwanparwiyanto.staff.uns.ac.id
Pendapat Kwik Kian Gie, menyebut sebagai sistem ekonomi serba bukan atau faham bukan-isme : bukan kapitalisme, bukan liberalisme, tidak ada monopoli, tidak ada oligopoli, tidak ada persaingan bebas yg saling mematikan (Kwik, 1996)
http://herwanparwiyanto.staff.uns.ac.id
Secara normatif menurut UUD 1945, terutama pasal 33 ayat 2 dan 3, sistem ekonomi Indonesia seharusnya condong mengarah ke sosialisme, (Mubyarto : ekonomi kerakyatan). Upaya penanggulangan kemiskinan, peningkatan desentralisasi & otonomi daerah, serta penghapusan ketimpangan sosial
http://herwanparwiyanto.staff.uns.ac.id
Namun , dewasa ini karena makin kuatnya pengusaha & munculnya gejala konglomerasi serta konsentrasi kekuatan ekonomi agaknya tidak dapat menyangkal bahwa kapitalisme telah tumbuh subur di Indonesia
http://herwanparwiyanto.staff.uns.ac.id
Sektor
Pemilikan
Pertanian
Pertambangan Indust. manufaktur Konstruksi Perdagangan
Negara
Negara dominan (80 %) & swasta Pengaruh negara melalui BI dominan; sebagian mekanisme pasar berlaku
http://herwanparwiyanto.staff.uns.ac.id
Sistem ekonomi yg berlangsung dapat dikategorikan : (1) sist ekonomi dimana peran negara dominan; (2) peran swasta, baik nasional maupun asing, cukup besar; (3) harga yang berlangsung pada umumnya mencerminkan in-efisiensi, karena jauh lebih tinggi harga domestik dibanding harga internasional.
http://herwanparwiyanto.staff.uns.ac.id
GBHN telah menegaskan bahwa perekonomian Indonesia tidak menganut FREE-FIGHT LIBERALISM maupun ETATISME, sementara itu dinamika perekonomian kita dinilai semakin terbuka dengan adanya pengaruh deras Globalisasi.
http://herwanparwiyanto.staff.uns.ac.id
http://herwanparwiyanto.staff.uns.ac.id