Anda di halaman 1dari 2

1. Solusi terhadap masing-masing kasus dibawah ini : a.

Fenomena Pembubaran Ormas Anarkis oleh pemerintah Pemerintah harus membuat regulasi yang jelas tentang ke-ormas-an. Sehingga ormas-ormas yang anarkis yang bertindak seenaknya sendiri bisa langsung di tindak sesuai dengan regulasi yang ada. Pembubaran ormas memang perlu dilakukan jika ormas tersebut melakukan hal-hal yang melanggar hukum bahkan yang sampai merugikan masyarakat seperti melakukan tindakan Anarkis. Tindakan anarkis yang dilakukan ormas memang kebanyakan seenaknya sendiri dan merugikan masyarakat . Tindakan mereka seakan-akan tidak menghargai hukum yang diberlakukan di negara ini, Indonesia. Walaupun begitu Pemerintah juga harus bijak dan cermat tentang siapa yang pantas dan mengapa ormas itu di bubarkan. Harus adanya tahapan-tahapan sebelum ormas yang anarkis itu dibubarkan, seperti peringatan keras terlebih dahulu, baru ketika ormas tersebut melakukan kesalahan atau tindakan anarkis lagi , maka ormas tersebut layak untuk dibubarkan. Peran pemerintah pun juga seharusnya tidak hanya sebagai pengawas dan pemberi sanksi saja, tetapi juga sebagai pemberi pengarahan kepada ormas-ormas tersebut agar tidak melakukan tindakan-tindakan yang merugikan seperti tindakan anarkis. Selain peran pemerintah, peran dari ormas itu sendiri juga penting , karena ormas itu sendiri juga harus melakukan pengarahan internal kepada anggotanya agar tidak melakukan hal-hal yang dapat merugikan ormas seperti bertindak anarkis. Media juga berperan besar dalam fenomena ormas anarkis ini , karena seperti yang kita tahu media massa seperti tidak seimbang menyiarkan tentang apa yang dilakukan ormas, mereka cenderung memblow up tindakan-tindakan negatif seperti anarkisme dan semacamnya, mereka harusnya juga lebih seimbang menyiarkan juga kegiatan-kegiatan positif yang dilakukan ormas, agar kesan yang ada dibenak masyarakat tentang ormas jug berimbang.antara yang positif dan negatif.

b. Fenomena ancaman vonis hukuman mati Abu Bakar Baasyir oleh PN Jakarta Pusat
Dalam kasus Abu Bakar Baasyir, polisi dan para penegak hukumnya harus lebih teliti dan menemukan bukti yang kuat untuk menguatkan tuduhan keterkaitannya dengan tindakan terorisme, sehingga dengan begitu tidak ada kesimpangsiuran dan isu-isu yang menyatakan bahwa penangkapan Abu Bakar Baasyir hanya akal-akalan polisi dan kroni-kroninya. Terlepas dari itu hukuman mati terhadap kasus terorisme, seperti Abu Bakar Baasyir memang pantas dilakukan karena terorisme membuat kerusakan yang sangat besar, mulai dari materi, nyawa, hingga keresahan masyarakat. Tetapi seperti yang kita tahu di Indonesia ada yang namanya HAM, yang membuat pemerintah tidak dapat melakukan tindakan hukuman mati seperti itu. Kalau misalnya hukuman mati dilakukan dikhawatirkan pengikut Baasyir yang sangat banyak itu akan membalas dendam dan melakukan hal-hal yang tidak diinginkan. Jadi menurut saya pemerintah dapat melakukan opsi dengan memberikan hukuman penjara yang lama (jika Baasyir terbukti bersalah) misalnya 15-25 taun. Toh Baasir juga sudah tua dengan hukuman penjara itu dia pun juga akan mati dengan sendirinya di penjara. Tetapi ada keuntungan di balik itu semua, dengan memenjarakan pelaku teroris seperti abu bakar basyir kemungkinan polisi juga

mendapat keuntungan akan informasi-informasi teroris dari Baasyir untuk mengungkap kasus terorisme yang lain c. kasus doktrin terorisme di pondok-pondok pesantren d. Pembentukan organisasi PSSI baru Pembentukan organisasi PSSI menurut saya tidak perlu dilakukan walaupun tujuan yang mereka kemukakan sangat bagus dan ditunggu oleh para pencinta sepak bola tanah air. Karena hal itu menyalahi aturan-aturan yang telah ada, bahkan FIFA pun melarang adanya dualisme kepemimpinan sepakbola dalam satu negara. Pembentukan PSSI baru juga dikhawatirkan hanya memboyong kepentingan pihak-pihak tertentu saja yang berambisi untuk menduduki kedudukan strategis di persepakbolaan Indonesia . Pihak-pihak yang ingin membuat PSSI baru itu lebih baik melakukan revolusi persepakbolaan dengan melakukan usaha-usaha yang legal. Maksutnya dengan mengikuti kongres nasional PSSI untuk bertarung memperebutkan pemimpin dan kedudukan lainya untuk mengubah clan lama yang dianggap gagal. Dengan begitu usaha yang dilakukan akan terlihat apik dan masyarakat otomatis juga akan mendukungnya. e. Fenomena menghilangnya film-film Hollywod di Indonesia karena pajak bea yang terlalu tinggi. Pemerintah harusnya tidak perlu menaikan pajak bea, kalaupun menaikkan pun juga disesuaikan agar film-film Hollywod juga bisa masuk. Karena alasan untuk peningkatan film nasional menurut saya tidak logis karena seperti yang kita tahu ketika film film Hollywood menghilang dari peredaran film-film lokal pun masih sama saja dengan masih banyak film-film tidak berkualitas yang bergenre horor dengan dibumbui seksualitas..

Anda mungkin juga menyukai