Anda di halaman 1dari 10

03

Febria Pradita Prima Andani

XI Akselerasi

Bilangan Quantum dan Orbital Atom Bilangan quantum adalah bilangan yang menunjukkan kedudukan elektron di dalam atom.Bilangan quantum ada 4, yaitu : 1. Bilangan Quantum Utama Menyatakan nomor kulit atau tingkat energi. n mempunyai bilangan bulat positif > 0, harga n sampai saat ini baru tujuh. Harga n Lambang Kulit 1 K 2 L 3 M 4 N 5 O 6 P 7 Q

Jumlah elektron pada setiap kulit adalah 2. Bilangan Quantum Azimuth Menyatakan sub kulit.

jumlah kulit.

Nilai bilangan quantum azimuth dihubungkan dengan bilangan quantum utama nilainya dari 0 sampai (n 1). Karena nilai l selalu dimulai dari 0, 1, dan seterusnya, maka l = 0 terdapat pada semua kulit. Harga l Lambang Subkulit 0 s 1 p 2 d 3 f 4 g 5 h 6 i

Saat ini baru sampai kulit f yang terisi elektron.

3. Bilangan Quantum Magnetis Menyatakan orbital mana yang ditempati elektron pada suatu subkulit. Nilai m bergantung pada bilangan quantum azimuth, yaitu bilangan bulat mulai dari .

03

Febria Pradita Prima Andani

XI Akselerasi

Nilai l 0 1 2 3

Subkulit s p d f

Nilai m 0

Jumlah orbital 1 3 5 7

4. Bilangan Quantum Spin Menyatakan arah rotasi. Selain mengitari inti, elektron juga berputar pada sumbunya. Ada dua kemungkinan arah rotasi elektron, yaitu searah dan berlawanan arah dengan jarum jam dengan nilai dan . Sehingga dalam satu orbital

hanya dapat ditempati maksimum oleh dua elektron dengan spin yang berlawanan, sehingga menghasilkan medan magnet yang berlawanan pula. Elektron digambarkan dengan panah. digambarkan dengan tanda panah ke atas atau digambarkan dengan tanda panah ke bawah atau Jika orbital terisi penuh elektron digambarkan atau

Orbital Atom Bentuk orbital bergantung pada bilangan quantum azimut (l). Orbital dengan bilangan quantum azimut yang sama akan mempunyai bentuk yang sama.

1. Subkulit s Bentuk orbital subkulit s seperti bola, dimanapun elektron beredar akan mempunyai jarak yang sama terhadap inti.

Orbital 1s

Orbital 2s

Orbital 3s

2. Subkulit p Rapatan elektron terdistribusi pada bagian saling berlawanan dengan inti atom. Inti terletak pada simpul dengan kerapatan elektron adalah nol. Orbital p mempunyai

03

Febria Pradita Prima Andani

XI Akselerasi

bentuk seperti balon terpilin. Dengan memiliki 3 harga m (-1, 0, +1), maka orbital p ada tiga macam yaitu px, py, dan pz.
Z
Z
Z

X
Orbital px

X Orbital py

X Orbital pz

3. Subkulit d Subkulit d mempunyai 5 orbital, yaitu dxy, dxz, dyz, dx2-y2, dz2
Z

X
Orbital dxy

X Orbital dxz

Y X Orbital dyz

X Orbital dz2

Orbital dx2 - y2

Keterangan : Orbital dxy = cuping-cupingnya terletak antara sumbu x dan y. Orbital dxz = cuping-cupingnya terletak di antara sumbu x dan z.

03

Febria Pradita Prima Andani

XI Akselerasi

Orbital dyz = cuping-cupingnya terletak di antara sumbu y dan z. Orbital dx2-y2 = cuping-cupinya terletak pada sumbu x dan y Orbital dz2 = terdiri dari satu balon terpilin yang terletak pada sumbu z dan satu daerah berbentuk donat yang terletak pada bidang xy. Satu orbital biasanya digambarkan dengan sebuah kotak. Susunan orbital orbital dalam 1 subkulit dapat dinyatakan sebagai berikut :

Subkulit

s
-1

d
+1 -2 -1 0 +1 +2 -3 -2 -1

f
0 +1 +2 +3

Diagram orbital = Nilai m = 0 0

...:::........:::...

03

Febria Pradita Prima Andani

XI Akselerasi

Teori Tumbukan 1. Suatu zat dapat bereaksi dengan zat lain jika partikel-partikelnya saling bertumbukan. Tumbukan akan menghasilkan energi untuk memulai terjadinya reaksi 2. Terjadinya tumbukan disebabkan oleh partikel-partikel zat yang selalu bergerak dengan arah yang tidak teratur. 3. Tumbukan yang efektif adalah tumbukan yang menghasilkan energy yang cukup serta arah tumbukan yang tepat yang dapat menghasilkan reaksi. Karena tumbukan antar partikel yang bereaksi tidak selalu menghasilkan reaksi. 4. Laju reaksi tergantung pada tiga hal, yaitu : a. Frekuensi tumbukan b. Energy partikel reaktan c. Arah tumbukan 5. Energy pengaktifan atau energy aktivasi (Ea) adalah energy minimum yang harus dimiliki oleh partikel reaktan sehingga menghasilkan tumbukan yang efektif. 6. Semua reaksi, baik eksoterm maupun endoterm memerlukan Ea. Reaksi yang dapat berlangsung pada suhu rendah berarti memiliki Ea yang rendah. Sebaliknya, reaksi yang dapat berlangsung pada suhu yang tinggi, berarti memiliki Ea yang tinggi. 7. Ea ditafsirkan sebagai energi penghalang ( barrier ) antara reaktan dengan produk. Reaktan harus didorong agar dapat melewati energi penghalang tersebut sehingga dapat berubah menjadi produk.

03

Febria Pradita Prima Andani

XI Akselerasi

Energi

Ea R Reaktan Produk Jalan reaksi

Energi

Reaksi Eksoterm

Ea

Produk

H
R Reaktan Jalan reaksi

Reaksi Endoterm

03

Febria Pradita Prima Andani

XI Akselerasi

Derajat Keasaman (pH) Asam dan Basa Derajat keasaman merupakan ukuran konsentrasi asam dalam suatu zat, yang sering dinyatakan dengan istilah pH. a. Konsentrasi Larutan Untuk menyatakan kepekatan atau konsentrasi larutan dapat digunakan besaran yang disebut molaritas. Molaritas larutan menyatakan jumlah mol zat terlarut tiap satuan volume (liter) larutan tersebut.

Untuk keperluan tertentu, konsentrasi larutan dapat diubah-ubah dengan cara pengenceran, yaitu dengan menambah sejumlah pelarut (air) ke dalam larutan, tetapi zat terlarut dibuat tetap.

b. Menghitung pH Larutan Asam dan Basa Larutnya zat asam di dalam air akan menambah konsentrasi ion H+ dalam larutan. Sementara itu, larutnya zat basa di dalam air akan menambah konsentrasi ion OH- dalam larutan yang dapat mengurangi konsentrasi ion H+. Maka, konsentrasi H+ digunakan sebagai ukuran untuk menyatakan pH suatu larutan dalam air. [H+] = 10-7 M larutan bersifat netral [H+] > 10-7 M larutan bersifat asam [H+] < 10-7 M larutan bersifat basa Sorensen (1868 1939), seorang ahli kimia dari Denmark, mengusulkan konsep pH untuk menyatakan konsentrasi ion H+, yaitu sama dengan negatif logaritma konsentrasi ion H+. [ pH Asam Kuat Asam kuat terionisasi sempurna di dalam air, sehingga konsentrasi ion H+ dalam larutannya adalah [ 03 ] . Oleh karena itu nilai pH-nya adalah : Febria Pradita Prima Andani XI Akselerasi ]

pH Asam Lemah Asam lemah tidak mengion sempurna. Oleh karena itu, konsentrasi ion H+ dalam larutan tidak dapat dikaitkan secara stoikiometris dengan konsentrasi asam. Konsentrasi ion H+ hanya dapat ditentukan jika derajat ionisasi () atau tetapan ionisasi (Ka) asam juga diketahui.
[ ] { [ ]}

pH Basa Kuat Basa kuat terionisasi sempurna di dalam air, sehingga konsentrasi ion OH- dalam larutannya adalah [ ] . Nilai pH-nya adalah :

pH Basa Lemah pH larutan basa lemah dapat ditentukan dengan dasar pemikiran yang sama seperti penentuan asam lemah, yaitu jika konsentrasi dan derajat ionisasi atau tetapan ionisasi basa diketahui. Hubungan konsentrasi ion OH- dengan derajat ionisasi basa () dan tetapan ionisasi basa [ [ c. Mengukur pH Selain ditentukan melalui perhitungan berdasarkan konsentrasinya pH larutan dapat ditentukan melalui pengukuran dengan menggunakan trayek pH indikator, indikator universal, dan pH- meter. Trayek pH indikator digunakan untuk memperkirakan nilai pH suatu zat dengan menggunakan kertas lakmus. Indikator indikator dalam indikator universal hanya dapat membedakan zat asam atau basa secara umum. Tapi, indikator universal yang digunakan untuk mengukur pH ini dibuat dari beberapa indikator kimia. Indikator universal dibuat ] (Ka) ] dinyatakan sebagai berikut.

03

Febria Pradita Prima Andani

XI Akselerasi

karena sebagian besar zat zat kimia yang digunakan sebagai indikator hanya memberikan rentang pH yang sempit (kecil). Akan tetapi, suatu indikator universal sensitif terhadap rentang pH yang besar karena indikator ini menggunakan beberapa indikator kimia. Nilai pH dapat ditentukan dengan indikator universal yang memperlihatkan warna bermacam-macam untuk tiap nilai pH. Mengukur pH dengan menggunakan indikator universal dapat memberikan hasil pengukuran yang lebih tepat dibandingkan dengan mengukur pH menggunakan trayek pH indikator. Dengan pH meter, kita dapat memperoleh informasi pH secara langsung melalui layar digital pada alat tersebut.

03

Febria Pradita Prima Andani

XI Akselerasi

Anda mungkin juga menyukai