Anda di halaman 1dari 3

LUH RATNA OKA RASTINI/H1A010059 SUMBER: KARDIOLOGI EMS TU,,TRUS DARI INTERNET AQ LUPA RIK SUMBERNYA APA

Gambaran Klinis Penyakit Kardiovaskular Noniskemik 1. Diseksi Aorta Akut Diseksi aorta akut merupakan kelainan yang membahayakn dan sering menyebbakan kematian mendadak. Robekan pada tunika intima aorta memungkinkan aorta mengalami diseksi atau tercarik pada lapisan subintimanya. Dapat diawali dengan perdarahan spontan pada suatu daerah dinding aorta diikuti dengan robekan tunika intima, atau robeka dapat disebabkan tenaga regangan dari dalam lumen aorta. Pasien terbanyak adalah laki-laki (66%) pada decade keenam dan ketujuh. Gejala berupa Nyeri berat mendadak (seperti dirobek), lokasi interskapular atu di dada depan Mual Muntah Diaphoresis Sinkop

Diseksi yang melibatkan arteri koroner menyebabkan iskemia miokard bila diseksi rupture ke dalam perikar terjadi tamponade akut. 2. Perikarditis Perikarditis adalah peradangan pada pericardium parietalis, viseralis, atau kedua-duanya, yang dapat bermanifestasi sebagai perikarditis akut, efusi parikard tanpa tamponade, efusi perikard dengan tamponade, perikarditis konstruktif. Perikarditis akut biasanya berlangsung kurang dari beberapa minggu. Perikarditis kronis berlangsung selama enam bulan atau lebih. Jika penderita mengalami perikarditis akut, gejala yang paling umum adalah rasa tertusuk, nyeri dada di belakang tulang dada atau di sisi kiri dada.

Namun, beberapa orang yang mengalami perikarditis akut mengalami nyeri dada mereka sebagai tumpul, sakit atau tekanan-seperti sebaliknya, dan intensitas yang berbeda-beda. Rasa sakit perikarditis akut dapat menjalar ke bahu kiri dan leher. Rasa sakit meningkat ketika berbaring atau menarik napas dalam-dalam. Batuk, mengambil napas dalam-dalam atau menelan makanan juga dapat membuat rasa sakit lebih parah. Meski demikian rasa sakit itu bisa berkurang dengan cara duduk tegak dan bersandar. Kadang-kadang, mungkin sulit untuk membedakan rasa sakit perikardial dan yang terjadi dengan serangan jantung. Perikarditis kronis biasanya berhubungan dengan akumulasi kelebihan cairan di sekitar jantung (efusi perikardial). Sering kali menyakitkan, gejala yang paling umum dari perikarditis kronis adalah sesak napas. Tergantung pada jenis, tanda-tanda dan gejala perikarditis dapat mencakup beberapa atau semua hal berikut ini: Rasa tertusuk nyeri di dada atas bagian tengah atau kiri dada\ Sesak napas ketika berbaring Demam Keseluruhan maksud dari kelemahan, kelelahan atau merasa sakit Batuk kering Perut atau kaki bengkak

3. Prolaps Katup Mitral Prolaps katup mitral (PKM) adalah suatu sindrom klinik yang disebabkan oleh berbaliknya satu atau lebih apparatus katup mitral, daun katup, korda tendinea, muskulus papilaris, dan anulus katup dengan atau tanpa regurgitasi mitral (RM). Nama lain dari Prolaps Katup Mitral adalah sindrom murmur klik sistolik, sindrom Barlow, katup mitral miksomatosa, billowing mitral cusp syndrome, dan redundant cusp syndrome. Manifestasi klinik sindrom PKM dapat terjadi pada semua usia dan jenis kelamin. Survei mengenai sindrom ini terhadap wanita muda sehat menggunakan ekokardiografi, menemukan 6% kasus PKM. Dari 100 wanita yang disurvei, 17 di antaranya terdapat murmur klik midsistolik atau sistolik lanjut atau keduanya. Dari 17 tersebut, 10 di antaranya terdapat PKM. Kriteria yang lebih kuat akan tampak melalui ekokardiografi dua dimensi.

Sejumlah besar pasien dengan PKM tidak menunjukkan gejala. Pada banyak kasus, pasien asimtomatik dengan PKM biasanya mengalami kecemasan yang tidak semestinya akibat sakit jantungnya. Boudoulas et.al. mengungkapkan, sindrom PKM ditandai oleh klik sistolik nonejeksi dan gejala-gejala nonspesifik seperti kelelahan, palpitasi (biasanya disebabkan oleh ventrikular prematur beat), ortostatik postural, gejala neuropsikiatrik, dan disfungsi otonom. Apakah gejala ini terkait dengan PKM, masih belum jelas. Tetapi, dikesankan gejala-gejala tersebut dan disfungsi syaraf otonom sering terjadi pada PKM. Nyeri dada adalah keluhan yang paling sering terjadi pada PKM, yang dapat juga bersamaan dengan PJK atau angina pektoris. Gejala ini, jika bersamaan dengan RM berat, akan mengurangi cardiac reserve. Episode iskemi trans-serebral dapat terjadi pada pasien dengan insiden PKM yang meningkat, dan beberapa pasien akan berkembang menjadi sindrom stroke.

Anda mungkin juga menyukai