Anda di halaman 1dari 47

SUBDIVISI BEDAH SARAF Periode 04-10 Maret 2012

Identitas Pasien
Nama

:A. Muh. Mubarak Kelamin :Laki laki Umur :2 thn 2 bln MRS :6/2/2012 MR :538453 Ruangan :ICU Bed 2 Diagnosis :POH 1 Craniotomy ec EDH regio frontalis D/S ec TCS GCS 9 (E2M5V2)

Anamnesis
KU

: Penurunan kesadaran AT : Dialami sejak 1 hari yang lalu,. Riwayat muntah ada, kejang tidak ada. Riwayat sebelumnya dirawat di RS Bone. MT : Pasien mengendarai sepeda motor, tibatiba pasien ditabrak oleh motor lain dari arah berlawanan. Pasien kemudian terjatuh dari motor dan kejadian selanjutnya tidak jelas diketahui

Pemeriksaan Fisis
Status generalis :

Sakit berat / Gizi cukup / Komposmentis


Status vitalis :

TD N P S

: : : :

110/80 mmHg 98 x/menit 20 x/menit 36,5c

Primary Survey
A
B C D E

: Clear, patent : 20x/min, simetris kiri dan kanan, tipe torakoabdominal : 110/80 mmHg, N 98x/min, reguler, kuat angkat : GCS 9 (E2M5V2), pupil isokor 2mm/2mm, refleks cahaya +/+ : 36,5oC

Secondary Survey
Regio frontoparietalis I : tampak udem, hematom (+) P : nyeri tekan sulit dievaluasi, krepitasi (-) Regio shoulder D/ I : tampak luka ekskoriasi ukuran 4x5cm, hematom (-), udem (-) P : Nyeri tekan sulit dievaluasi, krepitasi (-)

Foto Klinis O6 Maret 2012

Pemeriksaan Laboratorium (6/3/2012)


Pemeriksaan
WBC
RBC Hb HCT PLT Ureum Kreatinin Protein total GOT GPT GDS

Hasil
14,02
4,46 12,5 36,3 211 20 0,8 8,3 58 29 126

Pemeriksaan
CT
BT PT APTT INR Natrium Kalium Klorida HBsAg Anti HCV

Hasil
600
200 15,8 33,9 1,31 137 4,1 107 Negatif Negatif

Foto Thorax AP 6 Maret 2012

Foto Thorax AP 6 Maret 2012


Posisi asimetris, kondisi film baik, inspirasi cukup
Corakan bronchovascular normal Tidak tampak proses spesifik pada kedua paru Cor dalam batas normal Kedua sinus dan diafragma baik Tulang-tulang intak KESAN : Normal

Foto Servikal 6 Maret 2012

Foto Servikal 6 Maret 2012


Tampak bayangan udara terdistribusi pada colon

ascenden sampai colon descenden Psoas line kanan dan kiri intak Preperitoneal fat line kanan dan kiri intak Tulang-tulang intak

CT Scan Kepala 6 Maret 2012

CT Scan Kepala 6 Maret 2012


Brain Window EDH frontal D/S Bone Window Fraktur linierfrontal D/S

DIAGNOSIS
POH 1 Craniotomy e.c EDH frontalis D/S e.c TCS GCS

DEFINISI
Trauma kapitis adalah trauma mekanik terhadap

kepala baik secara langsung maupun tidak langsung yang menyebabkan gangguan fungsi neurologis yaitu gangguan fisik,kognitif, fungsi psikososial baik temporer maupun permanen.

Anatomi

Meninges

Epidemiologi
Amerika: kematian paling besar
Di bandingkan dengan trauma lain, trauma kapitis

mempunyai presentase lebih tinggi sekitar 80% dan 5% meninggal di tempat kejadian. Trauma kapitis memiliki dampak emosi,psikososial, dan ekonomi yang cukup besar sehingga penderita menjalani perawatan yang panjang.

Sales
Falls 3% 2% 1% 7% 26% 9% Motor vehicle Struck by/against Assault

Other
19% 20% Pedal cycle (non-MV) Other transport

Klasifikasi
Patologi Komosio serebri Kontusio serebri Laserasio serebri
Lokasi lesi

- lesi difus - lesi kerusakan vaskuler otak - lesi fokal o Kontusio dan laserasi serebri o Hematoma intrakranial
o o o

Hematoma ekstradural (epidural) Hematoma subdural Hematoma intraparenkimal


o o o

Hematoma subarakhnoid Hematoma intraserebral Hematoma intraserebral

Trauma Kapitis di bagi 3 kelompok berdasarkan Glasgow Coma Scale


Trauma kapitis ringan

GCS>13 Tidak terdapat kelainan pada CT scan otak Tidak memerlukan tindakan operasi Lama dirawat di RS<48 jam

Trauma kapitis sedang


GCS 9-13 Ditemukan kelainan pada CT scan Memerlukan tindakan operasi untuk lesi intrakranial Dirawat di RS setidaknya 48 jam Bila dalam waktu 48 jam setelah trauma, GCS<9

Trauma kapitis berat

Diagnosis
Anamnesis

Trauma kapitis dengan /tanpa gangguan kesadaran Perdarahan/otorrhea/rhinorrhea Amnesia traumatika(retrograd/anterograd)

Pemeriksaan neurologis
Pemeriksaan penunjang:

Foto polos kepala AP/lateral CT scan kepala untuk mendeteksi perdarahan intrakranial Foto lain dilakukan atas indikasi termasuk foto servikal

Pemeriksaan Neurologis

Kesadaran berdasarkan GCS Tanda-tanda vital : TNPS Otorrhea/rinorrhea Ecchymosis periorbital bilateral/eyes/hematoma kacamata Gangguan fokal neurologis Fungsi motorik:lateralisasi,kekuatan otot Refleks patologis Pemeriksaan fungsi batang otak:pupil,refleks kornea,dolls eye phenomen Monitor pola pernafasan Gangguan fungsi otonom Funduskopi

Hematoma Epidural
Perdarahan yang terjadi antara tabula interna-duramater Hematoma massif akibat pecahnya a.meningea media atau sinus

venosus

Tanda diagnostik klinis: Lucid interval (+) Kesadaran makin menurun Pupil anisokor Babinsky (+) kontralateral lesi Fraktur temporal Diagnostik CT scan otak memberikan gambaran hiperdens di tulang tengkorak dan dura,umunmnya di daerah temporal dan tampak bikonveks

Hematoma Epidural di Fossa Posterior


Gejala dan tanda klinis :

Lucid interval tidak jelas Fraktur kranii oksipital Kehilangan kesadaran cepat Gangguan serebelllum, batang otak dan pernapasan. Pupil isokor Diagnostik : CT scan otak gambaran hiperdens di tulang tengkorak dan dura, umumnya di daerah temporal dan tampak bikonveks.

Epidural Hematoma

Hematoma Subdural
Perdarahan terjadi di antara duramater-arakhnoid akibat

robeknya bridging vein Jenis :


Akut

: interval lucid 0-5 hari Subakut: interval lucid 5hari-minggu Kronik : interval lucid >3bulan

Gejala dan tanda klinis : sakit kepala kesadaran menurun

+/ Diagnostik : CT scan otak ditemukan gambaran hiperdens diantara duramater dan arakhnoid,umumnya karena robekan dari bridging vein dan tampak seperti bulan sabit

Subdural Hematoma

Subdural Hematoma

Perdarahan Subarachnoid
Gejala dan tanda klinis: Kaku kuduk Nyeri kepala Bisa terdapat gangguan kesadaran Diagnosis : CT scan : adanya perdarahan di ruang subarakhnoid

Hematoma Intraserebral
Adalah perdarahan

parenkim otak, disebabkan karena pecahnya arteri intraserebralmono atau multiple

Fraktur Basis Kranii


Anterior

Rhinorhrea Perdarahan bilateral periorbital ecchymosis (raccoon eye) Anosmia Media


Otorrhea Gangguan N VII dan N VIII Posterior Bilateral mastoid ecchymosis/ Battles sign Diagnostik Tes halo/tes betadin : memastikan cairan serebrospinal CT scan

Penanggulangan Trauma Kapitis


Primary Survey
Airway Bebaskan jalan napas dengan memeriksa mulut, bila perlu lakukan intubasi Pastikan pernafasan adekuat, bila ada gangguan napas beri oksigen sesuai dengan kebutuhan Pertahankan TD >90 mmHg, beri cairan IV

Breathing

Circulation

Disability

Vital sign, GCS, pupil, refleks patologis, luka-luka, anamnesa.

Secondary Survey
Laboratorium :

Darah : Hb, leukosit, trombosit, ureum, kreatinin, GDS, AGD, elektrolit. Urine : perdarahan +/Radiologi : Foto polos kepala AP/lateral/tangensian CT scan otak Foto indikasi : cervical Terapi Operasi bila ada indikasi Penanganan luka Pemberian obat sesuai deangan kebutuhan

Kasus Ringan
Pemeriksaan status umum dan neurologi Perawatan luka-luka Pasien di pulangkan dengan pengawasan ketat oleh keluarga selama 48

jam Edukasi : Pasien kembali di rumah sakit bila di rumah terjadi hal-hal berikut : Pasien cenderung Sakit kepala yang semakin berat Muntah proyektil Dirawat apabila ada indikasi : Ada gangguan orientasi Sakit kepala dan muntah Tidak ada yang mengawasi di rumah Letak rumah jauh dan sulit kembali dari RS

Tata Laksana
Trauma Kapitis Sedang dan Berat (GCS 5-12)
Lanjut penanganan ABC Pantau tanda vital (TNPS), pupil, GCS, gerakan ekstremitas,

sampai pasien sadar. Pantauan tiap 4 jam GCS 15. Perhatian khusus mencegah terjadinya hipotensi.

Hindari kondisi sebagai berikut :


Tekanan darah sistolik < 90mmHg. Suhu > 38C Frekuensi napas > 20x/menit

Cegah kemungkinan terjadinya tekanan tinggi intrakranial


Posisi kepala di tinggikan 30
Bila perlu dapat diberikan manitol 20% Berikan analgetik bila perlu dapat diberikan sedasi jangka pendek

Atasi komplikasi
Kejang dengan pemberian prpofilaksis OAE selama 7 hari untuk mencegah

immediate dan early seizure Pada kasus resiko tinggi infeksi akibat fraktur basis kranii/fraktur terbuka berikan profilaksis antibiotik, sesuai dosis infeksi intrakranial selama 10-14 hari. Pemberian cairan dan nutrisi adekuat. Roboransia, neuroprotektan (citicoline), nootropik sesuai indikasi

Indikasi Operasi
EDH (Epidural Hematom)
>40 cc + midline shifting pada temporal/frontal/parietal dengan

fungsi otak masih baik. >30cc pada fossa posterior dengan tanda-tanda penekanan batang otak atau hidrosefalus dengan fungsi batang otak masih baik. EDH progresif EDH tipis dengan penurunan kesadaran bukan indikasi operasi.

SDH (Subdural Hematom)


SDH luas (>40cc/>5mm) dengan GCS >6, fungsi batang otak

masih baik. SDH tipis dengan penurunan kesadaran bukan indikasi operasi SDH dengan edema serebri/kontusio serebri disertai midline shift dengan fungsi batang otak masih baik.

ICH (Perdarahan Intraserebral) pasca trauma


Penurunan kesadaran progresif Hipertensi dan bradikardi dan tanda-tanda gangguan napas

(chusing reflex) Perburukan defisit neurologi fokal.

Fraktur kranii dengan laserasi serebri


Fraktur kranii terbuka Edema serebri berat yang disertai peningkatan TIK,

dipertimbangkan operasi dekompresi.

Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai