Anda di halaman 1dari 7
PENDAHULUAN ; TT Istilah Statistika sudah lama dikenal sejak zaman dahulu. Statistika bermula sebagai suatu cara berhitung untuk membantu pemerintah yang ingin mengetahui kekayaan dan banyaknya warga dalam usaha menarik pajak ataupun untuk berperang. ‘Tampaknya semua kebudayaan yang mencatat sejarah dengan sengaja juga mencatat statistika, Seperti diketahui Kaisar Agustus pemah mengeluarkan dekrit bahwa semua dacrah harus dikenai pajak, akibatnya sctiap orang harus melapor kepada statistikawan terdekat, yang ketika itu pengumpul pajak. William Si penakluk memerintahkan diadakannya survey Gi seluruh Inggris untuk tujuan pajak dan kemiliteran. Beberapa abad setelah kejadian ini ditemukan suatu penerapan peluang empirik dalam asuransi perkapalan, yang tampaknya sudah tersedia bagi kapal-kapal bangsa Flem pada abad keempatbelas. Ketika itu tentunya hanya sedikit lebih daripada sekedar spekulasi perjudian, namun ini kemudian berkembang menjadi bentuk statistika yang sangat dihargai yaitu, asuransi. Perjudian dalam bentuk permainan, telah mengantarkan kepada teori peluang. Teori ini pertama kali dikembangkan oleh Pascal dan Femat sekitar abad ketujuhbelas, karena mereka tertarik pada penglaman-pengalaman judi Chevalier de Mere. Bagi statistikawan dan ilmuwan eksperimen, teori peluang ini mengandung banyak kegunaan praktis dalam pengolahan data. Pada saat sekarang penggunaan statistika berkembang, schingga dapat digunakan untuk ‘mengambil kesimpulan dan mengambil keputusan dalam memecahkan suatu permasalahan. 1 Dengan Uraian singkat diatas, dapat dilihat bahwa Statistika sudah sejak lama menjadi bahan pelajaran yang sangat berguna. A. DEFINISI STATISTIKA Statistik dapat dibagi atas dua bagian menurut tingkat pekerjaan yang dapat dilakukan dengan metode-metode yang disediakan oleh setiap bagian itu, bagian-bagian itu adalah statistika deskriptif dan statistika induktif (inferensia statistika). Statistika deskriptif adalah metode-metode yang berkaitan dengan pengumpulan dan penyajian suatu gugus data schingga memberikan informasi yang berguna. Statistika indukrif (inferensia statistika) mencakup semua metode yang berhubungan dengan analisis sebagian data untuk kemudian sampai pada peramalan atau penarikan kesimpulan mengenai keseluruhan gugus data induknya. Untuk membedakan pengertian antara statistika deskriptif dengan statistika induktif, dapat dilihat pada contoh berikut. Teladan 1.: Misalkan keterangan mengenai keadaan curah hujan di Bogor telah dicatat selama kurun waktu 30 tahun terakhir. Sembarang nilai yang menjelaskan data tersebut, misalnya saja curah hujan rata-rata bulan Juli selama 30 tahun terakhir, adalah 4,6 cm, maka nilai ini termasuk dalam statistika deskriptif. Tetapi jika dikatakan dari data tersebut bahwa curah hujan pada bulan Juli tahun depan diharapkan antara 4.5 dan 4,7, maka hal ini temasuk dalam Kategori statistika induktif. Teladan 2.: Catatan kelulusan selama 5 tahun terakhir di STMIK Gunadarma menunjukkan bahwa 90% di antara mahasiswa baru yang masuk ke STMIK Gunadarma berhasil menyelesaikan studinya. Nilai numerik 90% adalah suatu statistika deskriptif. Jika berdasarkan data ini kemudian seorang mahasiswa baru di STMIK Gunadarma menyimpulkan bahwa peluang ia dapat menyelesaikan kuliahnya di STMIK Gunadarma adalah 86%, maka mahasiswa baru ini telah melakukan statistika induktif. Dari contoh diatas dapat dilihat bahwa statistika deskriptif hanya memberikan informasi mengenai data yang dipunyai dan sama sekali tidak menarik kesimpulan apapun mengenai gugus data induk yang lebih besar. Penyusunan tabel, diagram, grafik dan besaran-besaran lain di majalah dan koran-koran, termasuk dalam kategori statistika deskriptif. B. JENIS DATA Data adalah keterangan mengenai sesuatu, keterangan ini dapat berupa bilangan (numerik) atau bukan bilangan. Data berbentuk bilangan adalah data kuantitatif dan data yang tidak berbentuk bilangan adalah data kualitatif. wv ‘Umur, jumlah, tinggi adalah data-data yang dapat dinyatakan dengan bilangan, misalnya 30 tahun, 3 juta, dan 2.5 meter. Scdangkan wama, status perkawinan, jenis kelamin, agama adalah data yang tidak dapat dinyatakan dengan bilangan. ‘Adakalanya orang memakai angka atau bilangan untuk menunjukkan data kualitatif itu. Orang memakai RSS satu, RSS dua dan seterusnya; untuk karet kelas satu, kelas dua dan seterusnya, Akan tetapi jika diperhatikan lebih lanjut, angka-angka atau bilangan-bilangan itu tidaklah berfungsi sebagai bilangan. Bilangan-bilangan atau angka-angka yang dipakai itu hanyalah menunjukkan tingkatan saja. Untuk karet diatas RSS dua adalah lebih rendah mutunya dari RSS satu. Jika memakai bilangan satu dan bilangan dua sebagai data kuantitatif, maka dua selalu lebih besar dari satu. Data yang dikumpulkan sendiri dan digunakan untuk kepentingan sendiri disebut dara intern. Sedangkan data yang dikumpulkan oleh orang atau badan lain adalah data ekstern. Data yang diumumkan sendiri oleh pengumpulnya disebut data primer, sedangkan data yang diumumkan bukan oleh pengumpulnya melainkan orang atau badan lain adalah dara sekunder. C. POPULASI DAN CONTOH Populasi adalah kescluruban pengamatan yang menjadi titik perhatian. Contoh atau sample adalah suatu himpunan bagian dari populasi. Untuk membedakan antara populasi dan contoh, dapat dilihat pada teladan berikut : Teladan 3.: Scandainya ada 1000 mahasiswa di sebuah perguruan tinggi yang dilihat nilai mutu rata-ratanya (IP), maka dikatakan bahwa populasi yang ada berukuran 1000. Misalkan dari populasi itu ingin diketahui berapa rerata IP-nya, kemudian diambil hanya beberapa mahasiswa saja, misalnya 34 mahasiswa, maka ke 34 mahasiswa tersebut merupakan sample atau contoh dari populasi mahasiswa yang ada. D. NOTASI PENJUMLAHAN Dalam statistika sering dilakukan penjumlahan bilangan yang banyak. Misalnya ingin dilakukan penghitungan harga rata-rata komputer merk tertentu yang dijual di sepuluh toko yang berbeda. Perhatikan sebuah percobaan yang mengamati turunnya bobot badan selama periode enam bulan, Data yang tercatat adalah 15, 10, 18 dan 6 kilogram. Jika nilai pertama Kita lambangkan dengan x,, yang kedua x, dan demikian seterusnya maka dapat ditulis x, = 15, X = 10, x; = 18 dan x, = 6.

Anda mungkin juga menyukai