Anda di halaman 1dari 2

PERAN GERAKAN MAHASISWA DALAM PEMBERANTASAN KORUPSI Korupsi merupakan salah satu masalah besar bangsa ini.

Sudah berpuluh tahun bangsa Indonesia menderita keterpurukan akibat perbuatan segilintir masyarakat yang memiliki kekuasaan dan menyalahgunakannya untuk memperkaya diri sendiri. Tahun 2006 saja, Indonesia menderita kerugian akibat kebocoran dana, terutama dalam sektor BUMN, hingga mencapai angka yang cukup fantastis, Rp 161 triliun. Angka ini mengalami akselerasi yang cukup pesat setelah sebelumnya di tahun 2005 sebesar Rp 125 triliun (ICW 2006). Kondisi perkorupsian yang memprihatinkan ini juga meletakkan Indonesia pada posisi 134 dari 163 negara yang diurutkan dari Negara terbersih (posisi 1) hingga ke Negara terkorup (TI Perception Index Indonesia 2,4). Korupsi adalah sebuah penyakit komplikasi dengan banyak dokter yang menangani, salah satunya adalah gerakan mahasiswa. Dimana kita bisa mengambil peran?

Pertama, secara kultural, kita bisa melakukan sebuah pendidikan kepada masyarakat (civic education). Pendidikan yang diberikan terbagi menjadi dua bagian, sektor kejiwaan (erat kaitannya dengan agama) dan sektor intelektual. Pendidikan ini akan menjadi tools bagi masyarakat dalam memilah dan menganalisa kasus korupsi yang terjadi dalam institusi-institusi masyarakat. Kedua, masih bermain secara kultural, jika mahasiswa mampu berartikulasi dalam sebuah gerakan formal (BEM/KM), tetap mengagendakan pengawalan APBD/APBN dalam rangka terus menjadi pressure group bagi pemerintah. Setidaknya koruptor akan menjadi lebih awas terhadap perilakunya. Ketiga, jika kita tetap konsisten mengeskalasikan gerakan anti korupsi dan mampu bererak masif, membentuk sebuah LSM bisa menjadi kekuatan yang dahsyat. Kita sebagai mahasiswa, tentunya wajib untuk turut serta dalam pemberantasan korupsi di Negara ini. Gerakan Mahasiswa anti korupsi memang sudah lama dilakukan, gerakan

mahasiswa kurang berperan secara aktif dalam pencegahan dan pemberantasan korupsi di Indonesia, hal tersebut bisa disebabkan oleh ketidakmampuan gerakan mahasiswa itu sendiri, ketiadaan akses dan kesempatan untuk melakukan hal tersebut, dan/atau peran yang dilakukan mengalami stagnasi bentuk gerakan.

Berdasar hal tersebut maka sudah saatnya mahasiswa membuktikan diri mampu menjadi mitra aparat penegak hukum untuk mencegah dan memberantas korupsi. Selain itu hal penting lainnya adalah mahasiswa (baik secara kelembagaan maupun perorangan) terlebih dahulu harus terbukti bersih dari praktik korupsi, hal yang sangat lucu jika mahasiswa itu sendiri melakukan korupsi sementara dalam berbagai kesempatan mahasiswa menuntut pemberantasan korupsi dilakukan tanpa tebang pilih

Anda mungkin juga menyukai