Anda di halaman 1dari 16

Psikologi Ibu Pada Persalinan

Kelompok 2

Definisi
Persalinan adalah proses yang fisiologis dan merupakan kejadian yang menakjubkan bagi seorang ibu dan keluarga

Persiapan yang Dilakukan untuk Menghadapi Persalinan


Persiapan psikologis dan fisik Persiapan medis Persiapan teknis Persiapan tak terduga

Sebab sebab kegelisahan dan ketakutan menjelang kelahiran bayi


Takut mati Trauma kelahiran Perasaaan bersalah atau berdos Ketakutan riil

Kecemasan Primigravida Menghadapi Proses Persalinan / Melahirkan Primigravida adalah Wanita yang baru hamil untuk pertama kalinya. seorang ibu primigravida biasanya mendapatkan kesulitan dalam mengenali perubahan-perubahan yang terjadi dalam tubuhnya yang menyebabkan ketidaknyamanan selama kehamilannya berlangsung

Next..
DepKes RI, 1990 Seorang primigravida dalam menghadapi persalinan sebagian besar selalu mengalami kecemasan. Kecemasan ini terjadi karena berbagai faktor. Kecemasan itu sendiri adalah ketegangan, rasa tidak aman dan kekawatiran yang timbul karena dirasakan terjadi sesuatu yang tidak menyenangkan tetapi sumbernya sebagian besar tidak diketahui dan berasal dari dalam

Next..
Stuart and Sundeens, 1998 Kecemasan dapat didefininisikan suatu keadaan perasaan keprihatinan, rasa gelisah, ketidak tentuan, atau takut dari kenyataan atau persepsi ancaman sumber aktual yang tidak diketahui atau dikenal

Faktor Predisposisi Kecemasan


Roan, 1989 Berbagai faktor predisposisi yang dapat menimbulkan kecemasan yaitu faktor genetik, faktor organik dan faktor psikologi Wibisono, 1990 Setiap perubahan dalam kehidupan atau peristiwa kehidupan yang dapat menimbulkan keadaan stres disebut stresor. Stres yang dialami seseorang dapat menimbulkan kecemasan, atau kecemasan merupakan manifestasi langsung dari stres kehidupan dan sangat erat kaitannya dengan pola hidup

Gejala Kecemasan
Fase 1 Keadan fisik sebagaimana pada fase reaksi peringatan, maka tubuh mempersiapkan diri untuk fight (berjuang), atau flight (lari secepat-cepatnya) Fase 2 Disamping gejala klinis seperti pada fase satu, seperti gelisah, ketegangan otot, gangguan tidur dan keluhan perut, penderita juga mulai tidak bisa mengontrol emosinya dan tidak ada motifasi diri (Wilkie, 1985 Fase 3 Keadaan kecemasan fase satu dan dua yang tidak teratasi sedangkan stresor tetap saja berlanjut, penderita akan jatuh kedalam kecemasan fase tiga

Klasifikasi Tingkat Kecemasan


Townsend,1996 1. Kecemasan ringan 2. Kecemasan sedang 3. Kecemasan berat 4. Panik

Cara Mengendalikan Kecemasan


Periksakan kandungan ke dokter atau bidan Bangkitkan rasa optimis Mintalah suami atau orang terdekat yang ibu percaya sebagai pendamping persalinan Cobalah melakukan terapi musik Ikutilah kelas hamil Perhatikan asupan gizi

Asuhan Sayang Ibu


1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. Coalition Of Improving Maternity Services (CIMS) melahirkan Safe Motherhood Intiative pada tahun 1987, Merumuskan 10 langkah sayang ibu : Menawarkan adanya pendampingan saat melahirkan untuk mendapatkan dukungan emosional dan fisik secara berkesinambungan. Memberi informasi mengenai praktek kebidanan, termasuk intervensi dan hasil asuhan. Memberi asuhan yang peka dan responsif dengan kepercayaan, nilai dan adat istiadat. Memberikan kebebasan bagi ibu yang akan bersalin untuk memilih posisi persalinan yang nyaman bagi ibu. Merumuskan kebijakan dan prosedur yang jelas untuk pemberian asuhan yang berkesinambungan. Tidak rutin menggunakan praktek dan prosedur yang tidak didukung oleh penelitian ilmiah tentang manfaatnya, seperti: pencukuran, enema, pemberian cairan intervena, menunda kebutuhan gizi, merobek selaput ketuban, pemantauan janin secara elektronik. Mengajarkan pada pemberi asuhan dalam metode meringankan rasa nyeri dengan/ tanpa obat-obatan. Mendorong semua ibu untuk memberi ASI dan mengasuh bayinya secara mandiri. Menganjurkan tidak menyunat bayi baru lahir jika bukan karena kewajiban agama. Berupaya untuk mempromosikan pemberian ASI dengan baik.

Prinsip Sayang Ibu


Memahami bahwa kelahiran merupakan proses alami dan fisiologis. Menggunakan cara-cara yang sederhana dan tidak melakukan intervensi tanpa ada indikasi. Memberikan rasa aman, berdasarkan fakta dan memberi kontribusi pada keselamatan jiwa ibu. Asuhan yang diberikan berpusat pada ibu. Menjaga privasi serta kerahasiaan ibu. Membantu ibu agar merasa aman, nyaman dan didukung secara emosional. Memastikan ibu mendapat informasi, penjelasan dan konseling yang cukup. Mendukung ibu dan keluarga untuk berperan aktif dalam pengambilan keputusan. Menghormati praktek-praktek adat dan keyakinan agama Memantau kesejahteraan fisik, psikologis, spiritual dan sosial ibu/ keluarganya selama kehamilan, persalinan dan nifas. Memfokuskan perhatian pada peningkatan kesehatan dan pencegahan penyakit.

Asuhan Sayang Ibu Selama Persalinan


Menurut Pusdiknakes (2003), upaya penerapan asuhan sayang ibu selama proses persalinan meliputi kegiatan: 1. Memanggil ibu sesuai nama panggilan sehingga akan ada perasaan dekat dengan bidan. 2. Meminta ijin dan menjelaskan prosedur tindakan yang akan dilakukan bidan dalam pemberian asuhan. 3. Bidan memberikan penjelasan tentang gambaran proses persalinan yang akan dihadapi ibu dan keluarga. 4. Memberikan informasi dan menjawab pertanyaan dari ibu dan keluarga sehubungan dengan proses persalinan. 5. Mendengarkan dan menanggapi keluhan ibu dan keluarga selama proses persalinan. 6. Menyiapkan rencana rujukan atau kolaborasi dengan dokter spesialis apabila terjadi kegawatdaruratan kebidanan. 7. Memberikan dukungan mental, memberikan rasa percaya diri kepada ibu, serta berusaha memberi rasa nyaman dan aman

Next..
8.
9. 10.

11. 12. 13. 14. 15. 16. 17. 18.

Mempersiapkan persalinan dan kelahiran bayi dengan baik meliputi sarana dan prasarana pertolongan persalinan Menganjurkan suami dan keluarga untuk mendampingi ibu selama proses persalinan. Membimbing suami dan keluarga tentang cara memperhatikan dan mendukung ibu selama proses persalinan dan kelahiran bayi, seperti: memberikan makan dan minum, memijit punggung ibu, membantu mengganti posisi ibu, membimbing relaksasi dan mengingatkan untuk berdoa. Bidan melakukan tindakan pencegahan infeksi. Menghargai privasi ibu dengan menjaga semua kerahasiaan. Membimbing dan menganjurkan ibu untuk mencoba posisi selama persalinan yang nyaman dan aman. Menganjurkan ibu untuk makan dan minum saat tidak kontraksi. Menghargai dan memperbolehkan praktek-praktek tradisional yang tidak merugikan. Menghindari tindakan yang berlebihan dan membahayakan Memberi kesempatan ibu untuk memeluk bayi segera setelah lahir dalam waktu 1 jam setelah persalinan. Membantu ibu memulai pemberian ASI dalam waktu 1 jam pertama setelah kelahiran bayi dengan membimbing ibu membersihkan payudara, posisi menyusui yang benar dan penyuluhan tentang manfaat ASI

Terimakasih..

Anda mungkin juga menyukai