Anda di halaman 1dari 7

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah Keluarga adalah awal dari kehidupan anak yang berpengaruh besar dalam pembentukan anak secara keseluruhan. Keluarga terdiri dari ayah, ibu dan anak anak. Keluarga besar terdiri dari ayah, ibu ,anak anak, kakek, nenek, paman, bibi, maupun keponakan keponakan yang ada di rumah. Pendidikan diartikan sebagai suatu proses pemberdayaan dan pembudayaan individu agar mampu memenuhi perkembangannya dan sekaligus memenuhi tuntutan sosial, kultural dan religius dalam lingkungan kehidupannya. Istilah prasekolah adalah anak usia antara 1 3 tahun. Dari pembahasan umur untuk mengartikan anak prasekolah di atas dapat diambil kesimpulan bahwa yang dinamakan anak prasekolah adalah anak yang telah memiliki kecerdasan untuk menerima pembelajaran secara intensif namun belum siap mengikuti sekolah yang sesungguhnya. Anak memiliki kecenderungan menerima pembelajaran karena kapasitas kognisi anak telah berkembang dan memiliki kemungkinan untuk memperoleh pembelajaran. Sedangkan anak relatif belum stabil sehingga anak belum memiliki kesanggupan secara penuh untuk memperoleh pembelajaran. Dari pengertian di atas, yang dimaksud dengan peran keluarga dalam pendidikan anak pra sekolah adalah sejauh mana sebuah keluarga mampu melaksanakan fungsinya dalam usaha pemberdayaan dan pembudayaan terhadap anak usia 3 sampai dengan 6 tahun sebagai bagian dari anggota keluarga agar mampu mengembangkan diri untuk mampu memenuhi tuntutan dalam kehidupannya, baik di saat sekarang maupun di masa yang akan datang. Banyak para orang tua setelah memasukkan anaknya ke lembaga pendidikan pra sekolah merasa bahwa tanggungjawab selesai. Pandangan semacam itu harus diluruskan. Tanggungjawab utama pendidikan anak adalah

tetap dipegang orang tua. Lembaga pendidikan dan masyarakat hanyalah membantu tanggungjawab yang diemban orang tua senantiasa mengembangkan diri untuk ikut terlibat dalam proses pendidikan sehingga pengalaman pengalaman yang bersifat meningkatkan dan mengembangkan potensi anak seyogyanya juga diusahakan orang tua di rumah. B. Tujuan Masalah 1. Tujuan Masalah Setidaknya tujuan dapat menjawab suatu pertanyaan yang bersifat spesifik dan terbatas. Adapun tujuan peranan keluarga dalam pendidikan anak prasekolah antara lain : a. Peran orang tua dalam pendidikan prasekolah b. Peran keluarga dalam pendidikan anak dengan kebutuhan khusus. c. Berbagai bentuk hubungan orang tua dan guru d. Beberapa pemikiran tentang keterlibatan orang tua e. Sebagai orang tua hendaklah bersikap sebagai fasilitator 2. Manfaat Penelitian Adapun manfaat peranan keluarga dalam pendidikan prasekolah antara lain : a. Pendekatan bimbingan terhadap anak dengan maksud mendisiplinkan anak guna memantapkan konsep diri yang positif. b. Anak lebih memiliki kesempatan berinteraksi atau berhubungan dengan teman sebaya yang akan membantu perkembangan kerjasama dan ketrampilan dalam berbahasa.

BAB II KAJIAN PUSTAKA

A. Peran Keluarga Lingkungan rumah tangga merupakan lingkungan yang sangat penting dalam hal kegiatan belajar anak. sekolah adalah sangat penting. Pada kenyataannya, lingkungan keluarga atau lingkungan rumah tidak selalu mampu memberikan pengalaman yang terbaik bagi perkembangan anak. Program program yang menangani pendidikan anak prasekolah khususnya dan anak pada umumnya bekerja sama dengan para keluarga, agar anak anak sejak usia dini telah mempunyai dasar perkembangan yang mantap. Program program pendidikan untuk para orang tua di rumah mereka masing masing bersama anaknya. Program program yang dapat dipraktikkan para orang tua di rumah mereka masing masing sangat efektif terutama untuk anak usia dini atau prasekolah. 1. Faktor yang Mempengaruhi Keluarga dalam Pendidikan Anak Usia Prasekolah Perkembangan pendidikan prasekolah tidak hanya terjadi di negara yang telah maju saja, tetapi juga di negara yang sedang membangun.Faktor yang mempengaruhi keluarga dalam pendidikan anak prasekolah antara lain : a. Meningkatnya tuntutan terhadap pengasuhan anak dari para Ibu yang bekerja, yang berasal dari berbagai tingkatan sosial ekonomi. b. Pandangan bahwa pengasuhan anak sebagai suatu kekuatan utama guna membantu para Ibu untuk meningkatkan kualitasnya baik sebagai Ibu maupun sebagai sumber daya manusia pada umumnya. Dalam berbagai hal sekolah merupakan suplemen lingkungan rumah. Dengan demikian, intregasi antara rumah dan

Oleh karena itu, untuk memenuhi tanggungjawabnya, orang tua perlu menciptakan iklim yang kondusif di dalam keluarga yang merangsang dan mendorong untuk mengembangkan diri. 2. Usaha Apa yang dapat Dilakukan oleh Keluarga dalam Rangka Pendidikan Anak Prasekolah a. Perkembangan Jasmani\ Kecepatan perkembangan jasmani dipengaruhi oleh gizi, kesehatan, dan lingkungan fisik lain, seperti tersedianya alat permainan serta kesempatan yang diberikan kepada anak untuk melatih berbagai gerakan motorik. b. Perkembangan Kognitif Pengetahuan berasal dari interaksi anak dengan lingkungan anak. Semakin baik lingkungan anak dapat merangsang fungsi kognisi anak akan semakin baik perkembangan kecerdasan anak. Di samping itu, perkembangan kecerdasan dipengaruhi oleh faktor kematangan dan pengalaman anak. Dan perkembangan kognitif dinyatakan dengan pertumbuhan kemampuan merancang, mengingat, dan mencari penyelesaian masalah yang dihadapi. Perkembangan kognitif sangat dipengaruhi oleh lingkungan. c. Perkembangan Bahasa Untuk mengembangkan potensi bicara anak, sebaiknya anak diberi kesempatan untuk berbicara sesering mungkin. Orang tua hendaknya sesering mungkin mengajak bercakap cakap dengan anak, tentang hal hal yang disukai anak. Dengan anak sering mendengar, akan semakin banyak kata kata yang dikenal anak. Sehingga memungkinkan anak mengungkapkan kembali kata kata yang telah dikenalnya. d. Perkembangan Emosi dan Sosial Untuk perkembangan emosi dan sosial anak, orang tua perlu mendesain anggota keluarga sedemikian rupa sehingga kondusif bagi perkembangannya . Dimana orang orang terdekat anak sangat mempengaruhi kepribadian anak.

Orang orang dewasa dalam keluarga anak hendaknya memberikan keteladanan kepada anak. Dengan memperhatikan sikapnya ketika di depan anak. Anak diberi kebebasan untuk mengungkapkan apa yang dirasakan dengan tanpa rasa takut. Orang tua hendaknya memperkenalkan lingkungan lingkungan baru kepada anak. Orang tua mendorong anaknya untuk senantiasa bereksplorasi mengenal dan mencoba hal hal yang baru. Akan tetapi, orang tua juga harus memberikan pengertian kepada anak ketika anak melakukan kesalahan. 3. Keterlibatan Orang Tua dalam Pendidikan Anak Prasekolah Keluarga adalah lingkungan pertama yang dikenal anak. Keluargalah yang mencukupi segala kebutuhan anak. Dari mulai kebutuhan fisik sampai pada kebutuhan psikis. Anak menjadi tidak berdaya tanpa kehadiran dan keberadaan keluarga. Dari kenyataan bahwa keluarga merupakan lingkungan yang tak terpisahkan dari anak, keluarga memiliki arti penting bagi anak seperti berjalan, makan dan minum. Melatih fungsi kognitif seperti berbicara, sampai melatih fungsi sosial, bagaimana caranya berhubungan dengan orang lain. Namun, dalam perkembangan selanjutnya setelah fungsi fungsi dari potensi dasar itu telah mencapai batas tertentu, keluarga tidak lagi memperhatikan atau melupakan tugasnya. B. Perkembangan Anak Prasekolah Perkembangan anak tidak sama dengan pertumbuhannya. Keduanya memang benar saling berkaitan dan dalam penggunaan kedua pengertian tersebut sering kali dikacaukan satu sama lain. Bila pertumbuhan menjelaskan perubahan dalam ukuran, sedangkan perkembangan adalah perubahan dalam kompleksitas dan fungsinya. Pertumbuhan anak juga dipengaruhi perkembangan sosial, psikologis dan oleh kualitas hubungan anak dengan pengaruh yang bebas dari stres.

1. Pengertian Anak Prasekolah Yang dimaksud dengan anak prasekolah adalah amereka yang berusia 3-6 tahun. Mereka biasanya mengikuti program prasekolah. Sedangkan di Indonesia, umumnya mereka mengikuti program penitipan anak ( 3 bulan 5 tahun) dan Kelompok Bermain ( usia 3 tahun), sedangkan pada usia 4 6 tahun biasanya mereka mengikuti program Taman Kanak Kanak. 2. Ciri ciri Tahapan Perkembangan Anak Prasekolah a. Perkembangan Jasmani Pada perkembangan jasmani anak prasekolah telah ada perbedaan antara anak ketika masih bayi dengan ketika telah masuk usia prasekolah.Perbedaan terlihat dalam penampilan, proporsi tubuh, berat, panjang badan, ketrampilan yang mereka dimiliki. Dengan bertambahnya usia, perbandingan antar bagian tubuh anak prasekolah berubah. Letak gratifitas makin berada di bawah tubuh, sehingga bagi anak yang makin berkembang usianya, keseimbangan badan ada di tangkai bagian bawah. Pada anak prasekolah telah tampak otot otot tubuh yang berkembang dan memungkinkan bagi mereka melakukan berbagai ketrampilan. b. Perkembangan Kognitif Kognitif merupakan tingkah laku yang mengakibatkan orang memperoleh pengetahuan atau yang dibutuhkan untuk menggunakan pengetahuan. Perkembangan kognitif menunjukkan perkembangan dari cara anak berfikir. Kemampuan anak untuk mengoordinasikan berbagai cara berpikir untuk menyelesaikan berbagai masalah dan dapat digunakan sebagai tolak ukur mengetahui berbagai pertumbuhan kecerdasan anak.

DAFTAR PUSTAKA Soemiarti,Patmono Dewo.1995. Pendidikan Anak Prasekolah. Jakarta : Rineka Cipta Sutari, Imam barnadib.1984. Pengantar Ilmu Pendidikan Sistematis. Yogyakarta: FIP IKIP Westy Soemanto. Psikologi Pendidikan. Achmad Munib, S.H., M. Si, dkk. Pengantar Ilmu Pendidikan Kunaryo , Hadikusumo,dkk. Pengantar Pendidikan.

Anda mungkin juga menyukai