Anda di halaman 1dari 2

BAB I PENDAHULUAN 1.

1 Latar Belakang Material komposit merupakan kombinasi dua atau lebih material yang berbeda, dengan syarat adanya ikatan permukaan antara kedua material tersebut. Komposit tidak hanya digunakan untuk sifat struktural tetapi dapat juga dimanfaatkan untuk berbagai sifat yang lainnya seperti listrik, panas, atau materialmaterial yang memperhatikan aspek lingkungan. Komposit pada umumnya diklasifikasikan menjadi 2 bagian yang berbeda dimana fasa kontinyu disebut matrik, dan fasa diskontinyu disebut sebagai penguat (Zainuri. M, 2008). Pembentukan komposit matrik logam dapat dilakukan dengan dengan tiga cara, yaitu pemrosesan fasa cair (liquid phase prosessing), fasa padat, dan fasa uap. Metalurgi serbuk termasuk dalam pemrosesan fasa padat. Dalam pemrosesan fasa cair timbul fasa baru yaitu Al4C3 (aluminium karbida) pada daerah antarmuka (interface) yang sifatnya merugikan (Purnomo. Y, 2007). Pembuatan komponen permesinan yang dilakukan dengan proses metalurgi serbuk mempunyai beberapa keuntungan salah satunya adalah produk tidak memerlukan pengerjaan akhir. Hal tersebut dikarenakan presisi dimensi dan ketepatan geometri dengan Proses metalurgi serbuk sangat tinggi. Komposit isotropik yang dibuat berdasarkan jenis komposit Metal Matrix Composite dengan penguat material keramik secara umum diketahui memiliki wettability (kemampubasahan) yang sangat rendah, proses dispersi partikel keramik ke dalam keramik untuk mencapai kehomogenan yang tinggi memerlukan perlakuanperlakuan khusus. Hal tersebut mengakibatkan aglomerasi dan menimbulkan porositas yang tinggi dibandingkan dengan pembuatan komposit Al/SiC dengan pembentukan fasa cair. Untuk meningkatkan kemampubasahan pada komposit isotropik Al/SiC yang dibuat dengan metalurgi serbuk dapat dilakukan pelapisan penguat (SiC) dengan membentuk fasa metal oksida.

2 Pada penelitian ini dilakukan pelapisan pada permukaan SiC menggunakan fasa metal oksida MgAl2O4 (spinel) yang berperan sebagai binder antara matrik dan penguat SiC (Zainuri. M, 2007). 1.2 Perumusan Masalah Berdasarkan latar belakang tersebut di atas dapat dirumuskan permasalahan adalah bagaimana pengaruh pelapisan spinel (MgAl2O4) pada permukaan SiC yang teroksidasi. 1.3 Batasan Masalah Penulisan tugas akhir ini dibatasi pada pembahasan: 1. Pengaruh variasi suhu sinter (550, 600, dan 650C) dan fraksi volume penguat 5%, 10%, 15%, dan 20%. 2. Pelapisan partikel SiC yang teroksidasi dengan spinel (MgAl2O4) menggunakan metode kopresipitasi. 1.4 Tujuan Penelitian Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk menganalisis pengaruh Spinel (MgAl2O4) pada permukaan partikel SiC yang teroksidasi. 1.5 Sistematika penulisan Sistematika penulisan ini terdiri dari lima bab, yaitu: 1. Bab I terdiri dari pendahuluan yang membahas latar belakang, perumusan masalah, tujuan penelitian, batasan masalah dan sistematika penulisan. 2. Bab II membahas tentang tinjauan pustaka yang terkait dengan komposit dan spinel. 3. Bab III memaparkan metodologi percobaan, langkah yang digunakan dan gambaran alat uji yang dipakai secara umum. 4. Bab IV memaparkan hasil percobaan dan membahasnya. 5. Bab V berisi kesimpulan dan saran dari penelitian ini.

Anda mungkin juga menyukai