Anda di halaman 1dari 23

SIFAT KOLIGATIF LARUTAN

I. Pendahuluan 1. Larutan : Campuran dua zat atau lebih yang bersifat homogen ( partikelpartikelnya mempunyai diameter sama )

2. Komponen larutan ( Solution ) : - Zat terlarut ( Solute ) -- jumlahnya lebih kecil


- Zat pelarut ( Solvent ) -- jumlahnya lebih banyak

3. Konsentrasi larutan ( Kepekatan larutan ) Untuk menyatakan konsentrasi larutan dapat digunakan : a. Prosentase ( % ) : untuk menyatakan banyaknya zat terlarut dalam 100 bagian larutan. - Prosentase masa : untuk menyatakan massa ( gram ) zat terlarut dalam 100 gram larutan

- Prosentase volume : untuk menyatakan volume ( mL) zat terlarut dalam 100 mL larutan.

Contoh :
1. Larutan gula 20% , artinya dalam 100 g larutan mengandung 20 g gula. atau 20 g gula dilarutkan dalam 80 g air.

2. Larutan alkohol 40%, artinya dalam 100 mL larutan mengandung


40 mL alkohol murni atau 40 mL alkohol murni dilarutkan dalam 60 mL air 3. Berapa prosen larutan yang terjadi jika 50 g gula tebu dilarutkan dalam 150 g air ? Jawab : Massa larutan = ( 50 + 150 ) g = 200 g maka prosentase larutan = 50 g dalam 200 g larutan = 50 g / 200 g = 25 g / 100 g

= 25 %
50 g atau % larutan = ---------- x 100% = 25 % 200 g

Prosentase ( % )

massa zat terlarut = ---------------------------- x 100 % massa larutan volume zat terlarut = ----------------------------- x 100% volume larutan

Prosentase ( % )

Latihan 1. Berapa prosentase larutan yang terjadi jika 40 gram NaCl dilarutkan dalam air sehingga volumenya 160 mL ( = 1 ) 2. Berapa gram massa NaOH yang harus dilarutkan dalam 250 mL air agar menjadi larutan 30 %. 3. Barapa gram H2SO4 yang terlarut dalam 100 mL larutan H2SO4 98%, yang massa jenisnya 1,20 g/mL

b. Molalitas ( m ) dan Fraksi mol ( x ) Molaliltas : untuk menyatakan banyaknya mol zat terlarut dalam 1Kg (1000 g ) pelarut mol zat terlarut g 1000 m = -------------------- m = ---- x -----1000 g pelarut Mr P g = massa zat terlarut Mr = Massa molekul relatif zat terlarut P = massa pelarut Contoh : 1. 20 g NaOH dilarutkan dalam 500 g air, berapakah m larutan yang terjadi ? ( Ar Na = 23, O = 16, H = 1 ) 2. Berapa gram Urea ( Mr = 60 ) yang terdapat dalam 200 g air yang molalitasnya 0,1 m

Fraksi mol ( X ) : untuk menyatakan perbandingan mol zat terlarut / pelarut dengan jumlah mol penyusun larutan.

Mol faraksi dapat dirumuskan :

nA XA = ---------nA + nB

nB XB = ----------nA + n B
nA = mol zat pelarut nB = mol zat terlarut

XA + XB = 1

XA = molfraksi zat pelarut XB = molfraksi zat terlarut Contoh :

1. 6 g Urea ( Mr = 60 ) dilarutkan dalam 360 g air, Berapakah molfraksi urea ( zat

terlarut ? Jika Ar H=1, O=16


2. Berapa g gula C12H22O11 yang harus dilarutkan dalam kg air agar dapat menghasilkan larutan dengan molfraksi gula = 0,017 ? ( Ar C = 12, H = 1, O = 16 ) c. Molaritas ( M ) Untuk menyatakan mol zat terlarut dalam 1000 mL larutan

Contoh : 1. Larutan KOH 0,1 M, artinya dalam 1 L larutan mengandung 0,1 mol atau 0,1 mol KOH dilarutkan dalam air menjadi 1 L 2. Berapa NaOH yang harus dilarutkan agar menjadi 250 mL larutan 0,2 M ( Ar Na =23, O=16, H=1 ) SOAL SOAL KONSENTRASI 1. Berapa % larutan apabila 50 mL Alkkohol 80% ditambah 150 mL air ? 2. Berapa % larutan yang terjadi jika 100 mL larutan H2SO4 10 % dicampur dengan 400 mL larutan H2SO4 60% ? 3. Berapa mL aquades yang harus ditambahkan pada 20 mLHCl 2,0 M agar menjadi 0,25 M 4. Berapa M larutan yang terjadi jika 200 mL larutan HCL 0,5 M dicampur dengan

300 mL HCl 0,1 M ?


5. Berapa mL HCl 0,5 M yang harus ditambahkan pada 100 mL HCl 0,2 M agar menjadi HCl 0,4 M

II. Materi Pokok A. Penurunan tekanan uap jenuh larutan Jika zat cair atau zat padat ( yang volatil ) pada keadaan tertutup, maka partikel-partkel zat cair atau zat padat yang berada dipermukaan cairan atau padatan yang menguap akan menekan dinding ruangan tertutup tersebut.

Pada suatu saat penguapan zat cair atau zat padat seolah-olah berhenti,
karena terjadi kesetimbangan antara partikel cair dengan uapnya atau partikel padat dengan uapnya, hal ini karena dalam ruangan tersebut telah jenuh

dengan uapnya. Tekanan yang disebabkan karena adanya uap yang jenuh
disebut Tekanan Uap Jenuh. Semakin rendah titik didihnya semakin besar tekanan uap jenuhnya dan sebaliknya. Tekanan uap jenuh dapat terjadi pada pelarut murni maupun pada larutan. Tekanan uap jenuh pelarut murni diberi notasi P0 , sedangkan tekanan uap jenuh larutan diberi notasi P

P0
Tekanan Uap Jenuh Pelarut ( P0 )

Tekanan Uap Jenuh Larutan ( P )

Penurunan Tekanan Uap Jenuh


Adanya zat terlarut dapat menghalang-halangi teruapnya partikel-partikel zat pelarut, sehingga tekanan uap menjedi turun. Selisih tekanan uap jenuh pelarut dan larutan disebut Penurunan Tekanan Uap Jenuh ( P) P = P0 P P = Penurunan tekanan uap jenuh P0 = Tekanan Uap Jenuh Pelarut P = Tekanan Uap Jenuh Larutan Catatan : Penurunan Tekanan Uap Jenuh hanya bergantung oleh konsentrasi zat terlarut, bukan oleh jenis zat terlarut

Menurut Francois Marie Raoult ( 1887) P = XA . P0 P = XB . P0 XA = mol fraksi pelarut XB = mol fraksi terlarut

Contoh:
Berapa mmHg tekanan uap jenuh larutan Glukosa 10 % ( Mr = 180 ) pada suhu 1000C , jika tekanan uap jenuh air pada 1000C = 760 mmHg Jawab:

Larutan Glukosa 10%, artinya dalam 100 g larutan mengandung 10 g glukosa dan 90 g air
nA = 90/18 = 5 mol , nB = 10/180 = 0,056 mol P = XA . P0 nA P = -------- . P0 nA + n B = 752,4 mmHg Jadi tekanan uap jenuh larutan glukosa 10% = 752,4 mmHg 5 P = ------------- . 760 mmHg 5 + 0,056

P = 0,99 . 760 mmHg

SOAL-SOAL
1. Kedalam 180 g air dilarutkan 10 g suatu zat sehingga tekanan uap larutan 23 mmHg. Jika pelarutan itudilakukan pada temperatur 260C dan tekanan uap jenuh air 25,2 mmHg. Tentukan Mr zat terlarut. 2. 1 kg air pada suhu 250C mempunyai tekanan uap jenuh 23,80 mmHg, kemudian dilarutkan kedalamnya urea sehingga tekanan uap turun menjadi 23,10 mmHg. Berapa gram massa urea, CO(NH2)2 ? Ar C=12, O=16, N=14, H=1 B. Kenaikan titik didih ( Tb ) dan Penurunan titik beku (Tf )

Suatu pelarut dapat naik titik didihnya dan dapat turun titik bekunya jika
kedalamnya diberi zat terlarut. Selisih titik didih larutan dengan titik didih pelarutnya disebut Kenaikan titik didih larutan (Tb ) sedangkan selisih titik

beku larutan dengan pelarutnya disebut Penurunan titik beku larutan (Tf )

DIAGRAM PT

D E

F G

B A

00

Berdasarkan hasil pengamatan dalam percobaan bahwa besar kecilnya kenaikan titik didih dan penurunan titik beku berbanding lurus dengan mola litas larutan. Tb ~ m G 1000 Tb = Kb . ---- . -----Mr P Tf ~ m atau Tb = Kb . m G 1000 Tf = Kf . --- . ----Mr P Mr = Mr terlarut P = massa pelarut G = massa terlarut Tf = Kf . m

Tb = kenaikan titik didih larutan Tf = penurunan titik beku larutan Kb = tetapan kenaikan titik didih molal Kf = tetapan penurunan titik beku molal Contoh

1. Berapa Mr suatu zat jika 3 g zat tersebut dilarutkan dalam 100 g air dan larutan tersebut mendidih pada suhu 100,26 0 C Kb air = 0,52 0 C . m -1 2. Berapa g zat non elektrolit ( Mr=40) harus dilarutkan kedalam 1,2 kg air agar membeku pada suhu -1,550C ? Kf air = 1,86 0 C.m -1

3. Berapa titik beku larutan yang terjadi jika 10 g urea ( Mr = 60) dan 18 g glukosa ( Mr = 180 ) dilarutkan dalam 600 g air ? Kf air = 1,86 0 C / m

C. Tekanan Osmotik Jika larutan yang lebih pekat dihubungkan dengan larutan yang lebih en-

cer tetapi disekat dengan selaput semipermiabel maka molekul-molekul


air akan menerobos dari encer ke yang pekat, peristiwa ini disebut osmosis ( osmosa ). Jadi Osmosis adalah peristiwa perpindahan molekul-molekul pelarut dari larutan yang lebih encer ke yang lebih pekat melalui selaput semipermiabel. Peristiwa osmosis dapat dicegah dengan memberi tekanan pada permukaan larutan yang lebih pekat. Tekanan tersebut disebut Tekanan Osmotik larutan. Larutan yang mempunyai tekanan osmotik sama disebut isotonik, yang lebih tinggi disebut hipertonik, yang lebih rendah dsb hipotonik

Menurut Jacobus Henricus vant Hoff


V = n RT n g 1000 = -- RT atau = M RT atau = -- x ------ x RT V Mr P = tekanan osmotik ( atm ) V = volume larutan ( L ) n = mol zat terlarut R = tetapan gas ideal ( 0,0821 atm.L mol -1. K -1 ) T = suhu ( K ) M = Molaritas P = volume larutan ( mL ) g = massa zat terlarut ( gram ) Contoh soal 1. Sebanyak 57 g sukrosa ( Mr = 342 ) dilarutkan dalam air hingga volumenya menjadi 400 mL pada suhu 27 0 C, Jika R = 0,0821 L.atm. mol -1. K -1 Berapa tekanan osmotik larutan ? 2. Sebanyak 500 mL larutan yang mengandung 17,1 g zat non elektrolit pada 270C mempunyai tekanan osmotik 2,46 atm. Berapa Mr zat non elektrolit tersebut ( R = 0,0821 L.atm. Mol -1. K -1 )

Sifat koligatif larutan Elektrolit Rumus-rumus dan keterangan diatas adalah untuk larutan non elektrolit yang dalam larutan tidak terion, sehingga jumlah partikelnya sama dengan jumlah yang terlarut. Akan tetapi untuk larutan elektrolit dalam larutan mengalami disosiasi elektrolitik ( ionisasi ) menjadi ion-ionnya sehingga jumlah partikelnya menjadi lebih banyak dari larutan non elektrolit.

Menurut vant Hoff besarnya sifat koligatif larutan harus dikalikan dengan
Faktor vant Hoff i i=1+(n1) n = jumlah ion hasil ionisasi = derajat ionisasi Contoh menentukan n K2SO4 (aq) 2 K+ (aq) + 1 SO42- (aq) P = XB . P0 . [ 1 + ( n 1 ) ] n=2+1=3

Oleh karena itu rumus-rumus sifat koligatif larutan diatas menjadi :

G 1000 Tf = Kf x --- x ----- x [ 1 + ( n 1 ) ] Mr P

P = massa pelarut ( g )

G 1000 Tb = Kb x --- x ----- x [ 1 + ( n 1 ) ] Mr P G 1000 = --- x ----- x R x T x [ 1 + ( n 1 ) ] Mr P

P = massa pelarut ( g )

P = volume larutan ( mL )

Contoh soal 1. Berapa titik didih larutan yang terjadi jika 11,1 g CaCl2 dilarutkan dalam 500 g air ? Kb air = 0,52 0 C / m , Ar Ca = 40, Cl = 35,5 2. Berapa titik beku larutan yang terjadi jika 9 gram Glukosa ( Mr 180 ) dan 5,85 g NaCl ( = 1 ) dilarutkan dalam 200 g air ? Kf air = 1,86 0 C / mol

3. Feromon adalah senyawa yang dikeluarkan hewan betina beberapa spesies


insekta untuk menarik hewan jantan. Senyawa ini mengandung 80,78% C 13,56% H dan 5,66% O. Larutan yang mengandung 1,0 g feromon dalam 8,5 g benzena membeku pada suhu 3,370 C. Bagaimanakah rumus molekul dan berapa masa molar senyawa ini ? Titik beku benzena murni = 5,50C, Kf benzena = 5,12 0C. mol-1

Peristiwa osmotik dalam kehidupan sehari-hari 1. Tekanan osmotik pada darah Tebal sel darah merah kurang lebih 10 nm dan diameter pori-porinya 0,8 nm, sedangkan molekul air diameternya kurang lebih 0,4 nm, sehingga molekul air dapat melewati pori-pori sel darah merah. Apabila ada ion-ion logam milsal K+ yang diameternya lebih kecil dari pada pori pori sel darah merah, maka ion K+ dapat menerobos pori-pori, tetapi ternyata ion K+ tidak dapat menerobos karena dinding sel darah merah bermuatan positif, sehingga ion K+ ditolak.

Sel darah merah akan mengkerut bila dimasukan dalam larutan hipertonik ( tek. osmotiknya lebih tinggi ) dan akan mengembang jika dimasukan dalam larutan hipotonik ( tek osmotiknya lebih rendah ) serta tidak mengalami perubahan pada larutan isotonik ( tek osmotiknya sama )

2. Minuman isotonik Minuman isotonik merupakan minuman kebugaran. Minuman ini mempunyai tekanan osmotik sama dengan darah kita, minuman ini bersifat bersifat obat, seperti obat infus yang disuntikan dalam darah, contohnya minuman dengan larutan elektrolit dan minuman berkarbonat. Larutan ini terdiri dari ion-ion positif dan negatif yang lebih mudah terserap dalam darah dari pada larutan gula. 3. Infus sari kedelai Sekarang ada pengobatan yang dikenal dengan plaque therapy. Pengobatan ini terkenal di Eropa dan mudah dilaksanakan untuk penyakit jantung koroner menurunkan kolesterol. Caranya, penderita diinfus dengan cairan lesitin kedelai selama 1,5 jam dilakukan rutin setiap dua kali seminggu. Seorang pasien yang diagnosanya penyempitan 70% pada bilik pembuluh jantung kiri dan 100% pada pembuluh jantung kanannya. Setelah 2 bulan dilakukan terapy pembuluh jantung kirinya turun penyempitannya menjadi 30% dan yang kanan turun menjadi 70%. Apa sebenarnya pengobatan infus lesitin kedelai ?

Lesitin merupakan senyawa phosphatidyl choline ( PC ) yang terdapat pada sari kedelai 20% - 22%. Lisitin mempunyai sifat lipotropik yaitu pembawa asam lemak dari hati ke jaringan tubuh dan meningkatkan pembakaran lemak dihati. Dengan sifat itu lesitin mampu mencegah timbunan lemak secara berlebihan. Senyawa lesitin juga mampu menyapu timbunan lemak pada dinding pembuluh nadi dan menurunkan kadar kolesterol.

Anda mungkin juga menyukai