Anda di halaman 1dari 11

1.

Untuk melaksanakan sebuah bimbingan, diperlukan suatu pendekatan dan teknik bimbingan dan konseling seperti : pendekatan psikologis, pendekatan sosiologis, pendekatan religious, pendekatan kultural, pendekatan pedagogis (kependidikan) jelaskan satu persatu dari pendekatan di atas !

Jawab: Pendekatan psikologis Pendekatan dimana seorang guru bimbingan konseling untuk mempelajari perilaku siswa dalam hubungannya dengan lingkungannya (permasalahan yang terjadi di dalam lingkungan sekolah). Pelayanan bimbingan dan konseling merupakan proses bantuan bagi siswa dengan memperhatikan kemungkinan dan kenyataan tentang adanya kesulitan siswa untuk mencapai perkembangan yang optimal, sehingga guru

pembimbing/konselor perlu memberikan bantuan kepada siswa hingga mampu menahan diri, mengarahkan diri, bertindak dan bersikap di dalam pengambilan keputusan dari pemecahan masalahnya. jadi pendekatan ini memerlukan kerja sama antara pihak yang terkait. Pendekatan sosiologis Adalah seorang guru berusaha untuk mengenal siswa tersebut melalui latar belakang keluarganya sehingga seorang guru bisa memberikan solusi terbaik kepada siswanya dan bagaimana cara mendekati siswa tersebut. Guru harus dapat mengetahui latar belakang keluarganya, guru dapat bertanya kepada teman dekat anak tersebut atau dapat mengetahui dari keluarga anak tersebut. Pendekatan religious Adalah kita sebagai makhluk Tuhan yang diberi akal pikiran harus menyadari bahwa alam semesta beserta isinya ini diciptakan dan dikendalikan oleh kekuatan Tuhan, sehingga dalam pendekatan dengan siswa kita sebagai seorang guru harus memberikan motifasi kepada siswa tersebut sesuai dengan ajaran Tuhan yang kita anut. Manusia mempunyai hubungan yang baik dengan tuhan, sesama manusia mempunyai hubungan baik dengan tuhan, sesama manusia dan alam, bilamana hubungan tersebut terputus diperlukan bimbingan konseling. Pendekatan Kultural Adalah pendekatan dengan cara menumbuhkan atau meningkatkan rasa dalam seni dan kemanusia atau karena seorang guru sama logat dan daerahnya sama dengan siswa maka dalam mendekati dan memujuk siswa menjadi lebih

mudah. Bimbingan konseling dengan pendekatan cultural sangat tepat untuk lingkungan budaya seperti Indonesia. Bimbingan dan konseling dilaksanakan dengan landasan semangat bhinneka tunggal ika, yaitu Kesamaan di atas keragaman. Layanan bimbingan konseling hendaknya lebih berpangkal pada nila-nilai budaya bangsa secara nyata mampu mewujudkan kehidupan yang harmoni dalam kondisi pluralistic Pendekatan pedagogis (kependidikan) Adalah peserta didik digambarkan sebagai seorang yang bersifat tergantung. Masyarakat mengharapkan para guru bertanggung jawab sepenuhnya untuk menentukan apa yang harus dipelajari, kapan, bagaimana cara mempelajarinya, dan apa hasil yang diharapkan setelah selesai bersekolah. Pelayanan bimbingan konseling dikemas dengan memperhatikan perkembangan ilmu, pengetahuan, teknologi dan seni. Dari sudut pandang pedagogis atau pendidikan, bimbingan dan konseling adalah bagian integral dari pendidikan, yaitu tujuan pendidikan adalah juga menjadi tujuan BK.

2. Untuk melatih siswa dalam rangka menciptakan ketertiban kelas, kiranya perlu dibentuk organisasi siswa dikelas, jelaskan maksud pembentukan organisasi siswa di kelas beserta contohnya! Jawab:

Maksud dari pembentukan organisasi siswa dikelas adalah untuk mempermudah dalam kegiatan dikelas, melatih untuk hidup bersama orang lain, belajar memecahkan masalah secara bersama-sama, menambah pengetahuan dan pengalaman dan belajar menaati dan berdisiplin dengan tata tertib yang berlaku. Organisasi kelas beranggotakan semua siswa dikelas tersebut. Sebagai organisasi, kelas juga harus memilki ciri-ciri organisasi. Kelas merupakan kumpulan beberapa siswa. Mereka belajar bersama-sama. Itulah tujuan semua anggota kelas. Dalam belajar, mereka juga bekerja sama. Mereka saling membantu dan menolong. Dalam belajar, mereka juga memakai aturan-aturan. Dengan demikian, kelas dapat disebut sebagai organisasi. Organisasi ini dipimpin oleh siswa terpilih. Ia dipilih oleh semua anggota kelas. Jabatannya adalah ketua kelas. Ketua kelas bertugas memimimpin angota saling membantu untuk meringankan tugas. Kalian mempunyai ketua kelas. Jabatanya adalah ketua kelas. Ketua kelas bertugas memimpin anggota kelas lainnya. Ia dibantu oleh sekretaris dan bendahara.

3. Penelompokan siswa yang didasarkan pada satuan kelas yang dibagi atas kelompok- kelompok kecil yang kemudian bekerja sama di kelas atau di luar kelas seperti. Pola bekerja pararel,pola bekerja komplememter, pola campuran pararel dan komplementer. Jelaskan satu-persatu pola bekerja di atas! Jawab : Pola bekerja paralel Yaitu kelompok-kelompok yang menghadapi materi pelajaran yang sama. Semua kelompok mendiskusikan/membahas topik yang sama atau mengerjakan hal yang sama. Hasil diskusi/ pembahasan atau pekerjaan tugas kelompok dibawa ke dalam diskusi kelas (sidang pleno). Dalam diskusi kelas, hasil-hasil kerja kelompok itu dibandingkan satu dengan yang lain untuk disimpulkan bersama. Pola bekerja komplementer Yaitu masing-masing kelompok mendapat satu topik atau tugas yang berbeda dengan kelompok lain. Walaupun setiap kelompok mendapat topik/tugas yang berbeda-beda, namun masing-masing topik/tugas itu masih merupakan satu kesatuan dalam keseluruhan materi pelajaran (materi pelajaran). Melalui laporan yang diberikan oleh masing-masing kelompok, siswa dalam kelompok-kelompok lain juga memperoleh (menyimak) informasi mengenai aspek/bagian materi pelajaran yang tidak langsung mereka hadapi. Aspek-aspek atau bagian-bagian itu dihubungkan satu sama lain dalam pembahasan kelas (pleno), sehingga saling melengkapi membentuk suatu kesimpulan dari keseluruhan materi yang dipelajari. Pola campuran paralel dan komplementer Yaitu dua kelompok atau lebih mendapat topik atas tugas yang sama, sedang dua kelompok lainnya lebih mendapat topik/tugas yang berbeda. Mungkin pula bahwa untuk satu jam pelajaran semua kelompok mendapat topik atau tugas yang sama. Sedangkan untuk periode waktu berikutnya, topik atau tugas yang diberikan kepada kelompok berbeda-beda. Dalam diskusi/ pembahasan kelas (pleno) semua dikaitkan satu sama lain dan disimpulkan. 4. Ada enam prinsip pengelolaan kelas. Diskusikan dengan temanmu tentang maksud dari enam prinsip tersebut !

Jawab : Dalam rangka memperkecil masalah ganguan dalam pengelolaan kelas, prisip-prinsip pengelolaan kelas dapat dipergunakan. Maka adalah penting bagi guru kita harus mengetahui dan menguasai prinsip-prinsip

pengelolaan kelas yang akan diuraikan sebagai berikut : Hangat dan antusias Hangat dan antusias diperlukan dalam proses belajar mengajar. Guru hangat dan akrab dengan anak didik selalu menunjukan antusias pada tugasnya atau pada aktivitasnya akan berhasil dalam mengimplementasikan pengelolaan kelas. Tantangan Penggunaan kata-kata, tindakan, cara kerja atau bahan-bahan yang menantang akan meningkatkan gairah anak didik untuk belajar sehingga mengurangi kemungkinan munculnya tingkah laku yang menyimpang. Bervariasi Penggunaan alat atau media, atau alat bantu, gaya mengajar guru, pola interaksi antara guru dan anak didik akan mengurangi munculnya gangguan, meningkatkan perhatian anak didik. Apalagi bila penggunaannya bervariasi sesuai dengan kebutuhan sesaat. Kevariasian merupakan kunci untuk tercapainya pengelolaan kelas yang efektif dan menghindari kejenuhan. Keluwesan

Keluwesan tingkah laku guru untuk mengubah strategi mengajarnya dapat mencegah kemungkinan munculnya gangguan anak didik serta menciptakan iklim belajar mengajar yang efektif. Keluwesan pengajaran dapat mencegah munculnya gangguan seperti keributan anak didik, tidak ada perhatian, tidak. Penekanan pada hal-hal yang positif

Pada dasarnya, dalam mengajar dan mendidk, guru harus menekankan pada hal-hal yang positif dan menghindari pemusatan perhatian anak didik pada hal-hal yang negatif. Penekanan pada hal-hal yang positif yaitu penekanan yang dilakukan guru terhadap tingkah laku anak didik yang positif daripada mengomeli tingkah laku yang negatif. Penekanan tersebut dapat

dilakukan dengan pemberian penguatan yang positif, dan kesadaran guru untuk menghindari kesalahan yang dapat mengganggu jalannya proses belajar mengajar. Penanaman disiplin diri

Tujuan akhir dari pengelolaan kelas adalah anak didik dapat mengembangkan disiplin diri sendiri. Karena itu, guru sebaiknya selalu mendorong anak didik untuk melaksanakan disiplin diri sendiri dan guru sendiri hendaknya menjadi teladan mengenai pengendalian diri dan pelaksanaan tanggung jawab. Jadi guru harus disiplin dalam segala hal bila ingin anak didiknya ikut berdisiplin dalam segala hal.

5. Dalam menyusun tempat duduk siswa format baris dan kolom (KB) sering sekali dipakai. Carilah kelemahan dari format KB tersebut? Jawab

Dalam dinamika kelas formal dan kegiatan pembelajaran format KB memiliki sejumlah kelemahan. Beberapa kelemahan tersebut sebagai berikut :

Format KB mendorong guru sebagai pengelolah kelas yang menganut teknik berceramah. Perlu diketahui bahwa teknik berceramah telah terbukti bahwa daya serap siswa terhadap pesan atau informasi yang disampaikan guru rendah. Hanya sekitar 75% siswa yang

mendengarkan ceramah guru, dan dari jumlah tersebut daya serap mereka maksimal hanya sekitar 60%.

Pola komunikasi hanya bersifat dua arah, yaitu antar guru dan siswa saja. Sifat komunikasi dua arah membuat sebagian besar siswa kurang memberi perhatian pada uraian guru, terutama mereka yang tidak berada dalam cakupan rentang pandang guru.

Multi-interaksi antar siswa kurang hidup, akibatnya kelas cenderung bersifat pasif dan kurang responsife. Dengan denikian, prestasi hasil belajar kelas secara keseluruhan sulit dimaksimalkan.

Kehidupan kelas tergantung dan didominasi oleh guru. Akibatnya, perhatian guru terhadap siswa yang tergolong level bawah kurang mendapat perhatian lebih. Guru cenderung melakukan Tanya jawab

teerbatas kepada siswa yang tergolong dalm level atau mereka yang memilki keberanian. Akibatnya, siswa yang berada dalam kelompok bawah dan kurang memiliki keberanian akan merasa tersingkir. Keadaan semacam ini akan membuat mereka yang tersingkir mengambil sifat apatis.

Rentang pandang serta perhatian guru sangat terbatas kepada para siswa yang duduk dideretan depan-tengah. Dengan demikian, rentang pandang guru di kelas dipersempit dan kurang merata. Anakanak berbakat yang duduk di luar batas rentang pandang gurukurang mendapat distribusi perhatian. Akibatnya, mereka pun akan cenderung terbius sikap pasif atau apatis.

6. Diskusikan dengan temanmu selain format KB dalam menyusun tempat duduk siswa di kelas, format apa saja yang bisa dijadikan alternatife dalam mengatur tempat duduk siswa? Jawab

Ada beberapa formasi tempat duduk yang dapat digunakan sesuai dengan kebutuhan. Apabila pengajaran itu akan ditempuh dengan cara berdiskusi, maka formasi tempat duduknya sebainya berbentuk melingkar. Jika pengajaran ditempuh dengan metode ceramah , maka tempat duduknya berderet memanjang kebelakang.

7. Jelaskan tujuan dari pengajaran mikro bagi mahasiswa calon guru serta bagi seorang guru itu sendiri? Jawab: Pengajaran mikro bertujuan membekali tenaga pendidikan beberapa keterampilan dasar mengajar dan pembelajaran. Bagi calon tenaga pendidikan metode ini akan memberikan pengalaman mengajar yang nyata dan latihan sejumlah keterampilan dasar mengajar secara terpisah. Sedangkan bagi calon tenaga pendidik dapat mengembangkan keterampilan dasar mengajarnya sebelum mereka melaksanakan tugas sebagai tenaga pendidik. Jadi dapat disimpulkan : Tujuan dari pengajaran mikro bagi mahasiswa calon guru adalah Memberikan pengalaman belajar yang nyata dan latihan sejumlah keterampilan dasar mengajar secara terpisah.

Calon guru dapat mengembangkan keterampilan mengajarnya sebelum mereka terjun ke kelas yang sebenarnya. Memberikan kemungkinan bagi calon guru untuk mendapatkan bermacammacam keterampilan dasar mengajar serta memahami kapan dan bagaimana keterampilan itu diterapkan. Tujuan dari pengajaran mikro bagi guru adalah Memberikan penyegaran dalam program pendidikan Guru mendapatkan pengalaman belajar mengajar yang bersifat individual demi perkembangan profesinya. Mengembangkan sikap terbuka bagi guru terhadap pembaharuan yang berlangsung di pranatan pendidikan.

8.

Apakah manfaat dari pengajaran mikro ? Jawab :

Banyak lembaga pendidikan guru yang mencantumkan kegiatan microteaching sebagai bagian dari program praktek kependidikan di dalam kurikulumnya. Program ini meningkaykan performance yang menyangkut keterampilan dalm mengajar atau latihan mengelola interaksi belajar mengajar. Dengan program microteaching diharapkan agar kemungkinan kekurangan dan kegagalan dalam praktik mengajar dapat diminimalisasikan, bahkan kalu dapat dihilangkan sama sekali. Secara umum,pembelajaran mikro bertujuan untuk meningkatkan kemampuan dalam proses pembelajaran atau kemampuan profesional mahasiswa calon guru dalam berbagai keterampilan yang spesifik. Melalui pembelajaran mikro, mahasiswa calon guru dapat berlatih berbagai keterampilan mengajar dalam keadaan terkontrol untuk meningkatkan kompetensinya. Secara khusus, setelah mengikuti pembelajaran mikro mahasiswa calon guru diharapkan: Dapat menganalisis tingkah laku mengajar kawan-kawannya dan dirinya sendiri. Dapat melaksanakan keterampilan khusus dalam mengajar. Dapat mempraktekkan berbagai teknik mengajar dengan benar dan tepat. Dapat mewujudkan situasi pembelajaran yang efektif, produktif dan efesien.

Dapat bersikap profesional keguruan. untuk

9. Diskusikan dengan teman-teman mu metode apa yang baik pembelajaran fisika ? Jawab Metode Ceramah

Metode pembelajaran ini dinilai ekonomis, praktis dan efektif untuk menyajikan informasi, konsep ilmu, gagasan, dan pengertian abstrak, terutama dalam mengelola kelas besar dengan jumlah peserta didiknya lebih dari 20 orang. Dalam pembelajaran fisika komponen yang sering menjadi bahan kajian adalah metode/pendekatan belajar (approach to learning). Selama ini metode yang paling sering digunakan guru dalam pembelajaran fisika adalah metode ceramah, yaitu cara penyajian pelajaran yang dilakukan guru dengan penuturan atau penjelasan lisan secara langsung terhadap siswa. Dalam metode ini, guru sangat dituntut kemampuannya dalam mengolah bahan pembelajaran sebelum ditransformasikan melalui ujaran, lisan, dan verbal. Menguasai bahan ajar (mastery of subject matter) sangat penting, karena guru adalah sumber ilmu bagi peserta didiknya. Walaupun demikian, metode ceramah dalam pembelajaran fisika mempunyai kelemahan, yaitu membuat siswa menjadi pasif, sehingga banyak siswa yang hanya memahami fisika sebatas definisi-definisi verbal yang akhirnya tidak sampai pada konsep sebenarnya. Agar siswa tidak hanya menghafal konsep-konsep fisika, maka siswa perlu diberi kesempatan untuk mengembangkan keterampilan, sikap, dan nilai.

Pendekatan Keterampilan Proses Pendekatan keterampilan proses adalah proses belajar yang berlangsung

manakala peserta didik memahami konsep-konsep yang rumit dan abstrak disertai contoh-contoh yang wajar sesuai dengan situasi dan kondisi yang dihadapi. Belajar bermakna adalah suatu proses belajar manakala informasi baru dihubungkan dengan struktur pengertian yang sudah dipunyai seseorang yang sedang belajar. Dalam pendekatan ini menurut Ozek dan Gonen (2005: 19), guru perlu mempertimbangkan metode berikut. Guru menjelaskan suatu permasalahan dan beberapa solusi yang mungkin kepada siswa. Kemudian, siswa diminta untuk memilih

solusi bagi permasalahan tersebut. Metode ini cocok untuk siswa yang mempunyai tingkat kognitif rendah dan yang belum dapat

meningkatkan keterampilan proses ilmiah di jenjang pendidikan sebelumnya. Guru menjelaskan suatu permasalahan dan meminta solusi dari siswa. Metode ini cocok untuk siswa yang mempunyai tingkat kognitif sedang. Guru tidak memberikan penjelasan apapun. Siswa mengidentifikasi masalah dan mencari solusinya sendiri. Guru hanya berperan sebagai evaluator, sehingga ia memberi umpanbalik ketika siswa telah menyelesaikan tugas-tugasnya. Metode ini dapat diterapkan terhadap siswa yang mempunyai tingkat kognitif tinggi.

Metode Discovery dan Inquiry Metode discovery-inquiry merupakan metode belajar-mengajar fisika yang perlu dikembangkan di sekolah dasar dan menengah. Dari aspek psikologi dan falsafah, mengajarkan fisika dengan metode discovery-inquiry memungkinkan siswa untuk menggunakan segala potensinya (kognitif, afektif, dan psikomotor), terutama proses mentalnya untuk menemukan sendiri konsep-konsep atau prinsip-prinsip fisika, ditambah proses-proses mental lainnya yang memberikan ciri seorang dewasa yang sudah matang atau ciri-ciri seorang ilmuwan, sehingga memungkinkan siswa dapat menemukan konsep diri, kritis, kreatif dan sebagainya. Tujuan utama pendidikan fisika adalah mengembangkan individuindividu yang menguasai ilmu. Menguasai ilmu ini meliputi pengetahuan tentang usaha ilmiah dan aspek-aspek fundamental tentang fisika antara lain ialah konsep dan prinsip ilmiah, serta keterampilan inquiry. Memiliki pengetahuan semacam itu adalah esensial untuk membentuk manusia yang menguasai ilmu, tetapi ini masih belum memadai. Pemahaman harus mengikuti pengetahuan, dan pengetahuan harus juga diterapkannya. Individu yang menguasai pengetahuan, memiliki pengetahuan untuk menggunakan asepek-aspek fundamental fisika dalam pemecahan masalah sehari-hari, dan dalam pengambilan keputusan umum atau pribadi. Jadi, menguasai ilmu meliputi pula suatu apresiasi terhadap usaha ilmiah dan aspek-aspek fundamental fisika. Esensi fisika adalah kegunaannya sebagai alat dalam menemukan pengetahuan dengan jalan antara lain observasi,

eksperimentasi, dan pemecahan masalah. Hal ini dapat dicapai melalui proses belajar mengajar fisika dengan menggunakan metode discovery dan inquiry. Praktikum Praktikum fisika memegang peranan penting dalam kegiatan pendidikan dan pengajaran fisika. Kegiatan praktikum dapat membangkitkan minat, sehingga timbul motivasi siswa untuk mempelajari fisika. Dalam kegiatan praktikum, siswa memperoleh pengalaman langsung yang berupa mengamati, mengukur, merekam/mencatat, menghitung, dan menarik kesimpulan dari hasil yang diperoleh. Jadi, siswa terlibat langsung secara indrawi (raba, lihat, dengar). Dalam kegiatan praktikum, guru menyediakan bimbingan dan petunjuk yang cukup luas kepada siswa. Sebagian perencanaannya dibuat oleh guru. Siswa tidak merumuskan masalah. Petunjuk yang cukup luas tentang bagaimana menyusun dan mencatat diberikan oleh guru. Tahap-tahap kegiatan metode ilmiah dengan metode discovery-inquiry dalam kegiatan praktikum adalah sebagai berikut. Menemukan dan merumuskan suatu masalah. Mengumpulkan keterangan atau informasi untuk memecahkan masalah tersebut. Merumuskan dugaan sementara, berupa dugaan atau hipotesis. Menguji hipotesis tersebut dengan merancang dan melakukan suatu eksperimen atau percobaan. Mengamati/observasi. Mengumpulkan, mengorganisir, dan menganalisis data. Menarik kesimpulan. Menguji kesimpulan tersebut dengan melakukan

eksperimen/percobaan lagi. Dalam pembelajaran fisika melalui kegiatan praktikum, guru lebih berfungsi sebagai fasilitator, dinamisator, dan motivator terhadap proses belajar siswa. Model pembelajaran seperti ini termasuk pembelajaran yang berpusat pada siswa (student centered). 10. Diskusikan dengan temanmu adakah metode-metode yang lain dari metode yang di atas?

Jawab: Metode- metode yang lain dari metode yang di atas adalah Metode sistem regu adalah metode mengajar dimana dua orang atau lebih bekerja sama mengajar sebuah kelompok siswa atau lebih denagn pengertian lain adalah suatu cara pengkajian bahwa pengajaran pada kelompok siswa yang dilakukan dengan cara kerja sama oleh dua orang guru atau lebih untuk meringankan tugas seorang guru atau lebih dalam memberikan pengajaran kepada jumlah siswa yang banyak. Dengan cara ini akan mudah menyajikan bahan pelajaran melalui kerja sama tersebut dan siswa dapat kesempatan yang baik dalam belajar.

Metode ceramah plus adalah metode mengajar yang menggunakan lebih dari satu metode, yakni metode ceramah gabung dengan metode yang lainnya. Tiga macam metode ceramah plus yaitu : Metode ceramah plus tanya jawab dan tugas (PTT) Metode ceramah plus diskusi dan tugas (CPDT) Metode ceramah plus demonstrasi dan latihan (CPDL)

Metode global (ganze method) yaitu suatu metode mengajar dimana siswa disuruh membaca keseluruhan materi, kemudian siswa meresume apa yang dapat mereka serap atau ambil instansi dari materi tersebut. Metode latihan keterampilan (drill method) adalah suatu metode mangajar, dimana siswa diajak ke tempat latihan keterampilan untuk melihat bagaimana cara membuat sesuatu, bagaimana cara menggunakannya, untuk apa dibuat, apa manfaatnya dan sebagainya.

Anda mungkin juga menyukai