Anda di halaman 1dari 14

KONTRIBUSI PEMERINTAH DAN MASYARAKAT DALAM

MELESTARIKAN KEBUDAYAAN
Ilmu Budaya Dasar

Disusun Oleh: Nama: Mochamad Ramadhan Satrio Pratomo Kelas : 1KA41 Npm : 14111529

SISTEM INFORMASI UNIVERSITAS GUNADARMA 2011

Mata Kuliah : Ilmu Budaya Dasar Dosen : Muhammad Burhan Amin Topik Makalah Kontribusi Pemerintah dan Masyarakat Dalam Melestarikan Kebudayaan

Kelas : 1-KA41 Tanggal Penyerahan Makalah : 16 Maret 2012 Tanggal Upload Makalah : 17 Maret 2012 PERNYATAAN Dengan ini saya menyatakan bahwa seluruh pekerjaan dalam penyusunan makalah ini saya buat sendiri tanpa meniru atau mengutip dari tim / pihak lain. Apabila terbukti tidak benar, saya siap menerima konsekuensi untuk mendapat nilai 1/100 untuk mata kuliah ini.

Penyusun NPM 14111529 Nama Lengkap Mochamad Ramadhan Satrio Pratomo Tanda Tangan

Program Sarjana Sistem Informasi UNIVERSITAS GUNADARMA

KATA PENGANTAR Puji syukur alhamdulliah saya ucapkan kehadirat pada Allah SWT, karena makalah ini dapat disusun sesuai harapan, tepat pada waktunya dan dapat diterima dengan baik. Rasa terima kasih saya ucapkan kepada : 1. Dosen IBD Bapak Muhammad Burhan Amien yang selalu memberikan ilmunya dan memberikan bimbingan kepada Kita semua. 2. Teman-teman di kelas 1KA41 yang bersedia memberikan saran, bantuan dan informasinya sehingga makalah ini dapat terselesaikan. Makalah ini membahas tentang Kontribusi Pemerintah dan Masyarakat dalam Melestarikan Kebudayaan, Makalah ini berhubungan dengan mata kuliah Ilmu Budaya Dasar . Penyusun menyadari betul dalam menulis makalah ini masih banyak kekurangan, oleh karena itu Saran dan kritik yang membangun sangat Saya harapkan. Penyusun berharap, semoga makalah ini bermanfaat bagi sumbangsih ilmu pengetahuan dan mampu memberikan penjelasan tentang Peran kebudayaan dalam membentuk kepribadian. Tentunya, semoga makalah ini bermanfaat dalam mempelajari ilmu budaya dasar dan mendapat nilai sesuai harapan. Demikianlah makalah ini Saya buat, selamat membaca dan semoga bermanfaat untuk kita semua.

Bekasi , 12 Maret 2012

ii

DAFTAR ISI

PERNYATAAN ......................................................................................................................... i KATA PENGANTAR ............................................................................................................... ii DAFTAR ISI............................................................................................................................. iii BAB I PENDAHULUAN .......................................................................................................... 1 I.1. Latar Belakang ............................................................................................................... 1 I.2. Tujuan ............................................................................................................................ 1 I.3. Sasaran ........................................................................................................................... 2 BAB II PEMBAHASAN (Analisis SWOT) .............................................................................. 3 2.1. Strengths (Kekuatan) ..................................................................................................... 3 2.2. Weaknesses (kelemahan) ............................................................................................... 4 2.3. Opportunities (peluang) ................................................................................................. 6 2.4. Threats (tantangan atau hambatan) ................................................................................ 7 BAB III KESIMPULAN DAN REKOMENDASI .................................................................... 9 3.1. Kesimpulan .................................................................................................................... 9 3.2. Rekomendasi .................................................................................................................. 9 Referensi ............................................................................................................................... 10

iii

BAB 1 PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Bangsa Indonesia mempunyai kebudayaan yang sangat luas mulai dari sabang sampai merauke, mempunyai kebudayaan yang beraneka ragam mulai dari tari, suku, makanan. Bhineka Tunggal Ika merupakan symbol yang diakui dunia sebagai wujud dari bersatunya semua kebudayaan di indonesia. hal tersebut merupakan kedahsyatan bagaimana Indonesia bisa mempertahankan Negara Kesatuan Republik Indonesia dan keutuhan bangsa padahal memiliki suku yang berbeda-beda. Tetapi di balik kebudayaan yang beraneka ragam ini sering sekali terjadi konflik dalam masyarakat kita, biasanya disebabkan karena berbeda suku atau ras. Untuk itu di perlukan peran pemerintah dan masyarakan dalam menjaga dan melestarikan kebudayaan nasional, untuk apa kita harus berkonflik satu sama lain, padahal kita semua saudara walaupun dibedakan oleh suku yng berbeda, tetapi kita satu Negara yaitu Indonesia. Kebudayaan Indonesia adalah milik kita semua milik bangsa indonesia yang merupakan warisan dari leluhur terdahulu kita, Jarang suatu Negara mempunyai kebudayaan yang beranekaragam seperti Negara kita yaitu Indonesia dan jangan sampai kebudayaan kita diakui oleh Negara lain. Seperti batik yang tadinya di akui oleh Negara lain sekarang tidsk bisa lagi diakui oleh Negara lain, karena sudah di akui oleh dunia lewat UNESCO sebagai warisan dunia.

1.2. Tujuan 1. Menyelesaikan tugas Ilmu Budaya Dasar. 2.Menambah wawasan bagi penulis maupun pembaca. 3.Dapat menjaga dan memelihara budaya Indonesia. 4.Memahami budaya Indonesia secara luas. 5. Menumbuhkan rasa cinta terhadap tanah air. 6. Bangga menjadi bangsa Indonesia. 7. Mempersatukan suku bangsa yang beraneka ragam. 8. Membuat sadar akan pentingnya kebudayaan bangsa.

1.3. Sasaran Sasaran di buatnya makalah ini di tujukan kepada masyarakat Indonesia, agar senantiasa menjaga, melindungi dan melestarikan kekayaan budaya Negara kita. Jangan sampai kebudayaan kita yang beraneka ragam ini di rebut atau di akui oleh Negara lain dan jangan sampai karena kebudayaan kita yang berbeda kita menjadi terpecah belah seperti semboyan bersatu kita teguh bercerai kita runtuh. Agar kebudayaan kita tidak akan hilang sampai keturunan kita.

BAB II PEMBAHASAN (Analisis SWOT) Generasi muda saat ini mulai lupa akan kebudayaan bangsanya sendiri di sebabkan karena kemajuan teknologi yang berkembang pesat saat ini dan juga terpengaruh oleh kebudayaan luar, mungkin generasi muda saat ini sudah lupa bagaimana dulu leluhur kita sangat menjaga kebudayaan bangsa ini. Seperti wayang kulit atau wayang golek sudah jarang sekali yang mau mempelajari kesenian ini, mungkin mereka menganggap bahwa kesenian seperti ini tidak terlalu penting karena tidak ada pengaruhnya buat kehidupan mereka, mungkin buat mereka kebudayaan seperti itu sudah kuno atau tidak jaman. Justru generasi muda jaman sekarang lebih menyukai kebudayaan luar seperti dari gaya pakaian bahkan tingkah laku dalam kehidupan sehari-hari. Tetapi tidak semua generasi muda seperti itu, masih ada yang mau atau peduli terhadap kebudayaan ini tetapi jumlahnya sangat sedikit. Anehnya justru banyak orang luar yang mau mempelajari kebudayaan kita, seperti kesenian gamelan, keroncong dll, sangat terbalik dengan masyarakat kita sendiri. Analisis permasalahan kontribusi pemerintah dan masyarakat dalam melestarikan kebudayaan dengan memperhatikan dan mempertimbangkan kondisi lingkungan internal maupun eksternal dilihat dari aspek :

2.1. Strengths (kekuatan) A. Adanya dukungan pemerintah Walaupun masih banyak kritikan dari masyarakat bahwa pemerintah kurang mejaga kebudayaan bangsa Indonesia,tetapi pemerintah sudah melakukan berbagai upaya. seperti sekarang-sekarang ini disetiap sekolah sudah ada diadakan ekstrakulikuler untuk kebudayaan seperti tarian, kesenian music. Selain itu jua mendaftarkan kebudayaan kita ke UNESCO sebagai salah satu badan yang mempunyai fungsi melindungi kebudayaan suatu bangsa sebagai warisan dunia, sehingga tidak dapat diakui Negara lain, seperti makanan rendang, batik dan ada juga cagar budaya yaitu Tana Toraja, Jatiluwih, Pakeran, dan Pura Taman Ayun.

B. Adanya peraturan yang jelas mengenai Pelestarian budaya Seperti yang tertuang dalam UUD 45 pasal 32 yang menjelaskan tentang pelestarian budaya, terlihat jelas bahwa Negara menjamin , menghormati dan memelihara kebudayaan bangsa.

C. Adanya tokoh-tokoh seniman yang mampu mendunia Seperti Gesang Marthartono legenda maestro keroncong. Tak banyak penyanyi atau pemusik Indonesia yang bisa menjadi legenda di masyarakat. Satu dari yang sedikit itu, ialah maestro keroncong asal Solo, Gesang Martohartono, pencipta lagu Bengawan Solo. Sebuah lagu keroncong yang menyeberangi lautan. Lagu yang sangat digemari di Jepang. Lagu merupakan bahasa umum yang melintasi dunia. Lagu yang telah menjembatani pertukaran kebudayaan pada akar rumput antara Jepang dan Indonesia. Selain itu juga ada Gordon Tobing, musisi folk song Batak legendaris. Bersama grupnya Impola, Gordon telah memopulerkan lagu-lagu rakyat Batak ke seantoro dunia. Kepiawaian menyanyikan lagu rakyat Batak (Tapanuli) telah menggetarkan jutaan orang di puluhan negara di lima benua yang telah disinggahinya.

D. Banyaknya keanekaragaman budaya Negara Indonesia yang penduduknya lebih dari 220 juta jiwa dan wilayah terbagi dari banyaknya pulau-pulau, membuat Indonesia kaya akan keanekaragaman budaya yang berbeda-berbeda baik dari tarian, suku, makanan dan adat istiadat. Kita patut bangga menjadi masyarakat Indonesia, karena belum tentu Negara lain kaya akan keanekaragaman budaya seperti Negara kita.

2.2. Weaknesses (kelemahan) A. Adanya pengaruh budaya asing Pengaruh budaya asing bagi Indonesia indonesia sangat berpengaruh, khususnya bagi generasi muda saat ini, tidak di pungkiri kalau anak muda generasi saat ini lebih mencintai budaya asing di bandingkan dengan budaya sendiri. Buat mereka budaya asing lebih masuk ke diri mereka di bandingkan dengan budaya sendiri, contohnya seperti makanan mereka lebih menyukai makanan luar negeri seperti burger, pizza dll. Mereka tidak menyukai makanan asli Indonesia seperti gudeg, gado-gado. Buat mereka makanan luar negeri lebih

masuk kelidah mereka. contoh lainnya seperti music, merekaa lebih menyukai music luar negeri seperti r&b, hip hop. Dibandingkan dengan music negeri sendiri seperti dangdut, keroncong, yang merupakan music asli Indonesia. Lalu pakaian, anak muda sekarang lebih cenderung mengikuti fashion luar negeri seperti baju dan celana wanita yang minim yang memperlihatkan keindahan tubuh mereka tanpa memperdulikan norma-norma asusila, padahal leluhur kita tidak mengajarkan hal seperti itu, karena buat mereka gaya nomor satu.

B. Adanya konflik antar suku penganut kebudayaan Perbedaan budaya dan tradisi suatu wilayah dengan wilayah yang lain juga akan menghasilkan karakter yang berbeda. Inilah salah satu kekayaan bangsa Indonesia yang terdiri dari banyak suku dengan segala perbedaan yang ada padanya. Namun kemajemukan ini pada satu sisi menjadi ancaman munculnya konflik horisontal bila tidak dikelola dengan baik. Salah satu contoh paling dramatis bagaimana perbedaan ini menjadi faktor dominan meletusnya konflik memilukan antara etnis Madura sebagai pendatang versus etnis dayak di Kalimantan. Terlepas dari siapa salah siapa benar atas meletusnya konflik ini, kedua etnis yang saling bersengketa, khususnya tokoh ulama dan aparat pemerintah harus menjadikannya sebagai pelajaran berharga kilogram. Para petani cengkih yang kebetulan kebanyakan menganut agama Nasrani, menjadi sangat agar tidak lagi terjadi di masa-masa yang akan datang. Karena peristiwa ini tidak hanya mengakibatkan jatuhnya korban jiwa secara sia-sia, tapi juga meninggalkan penyakit psikis, dendam dan trauma berkepanjangan.Contoh lainnya seperti konflik Ambon diawali oleh jatuhnya harga Cengkih dari Rp 10 Ribu menjadi Rp. 2 Ribu setiap tertekan secara ekonomi dan psikologis. Maklum setelah bertahun-tahun hidup makmur, tiba-tiba saja mereka harus hidup miskin. Sebaliknya para pendatang dari Sulawesi Selatan dan Tenggara yang umumnya beragama Muslim, justru makin makmur. Ini karena mereka menguasai bisnis angkutan kota, perdagangan antar pulau, dan lain sebagainya. Bahkan orang Muslim menduduki kursi Gubernur yang sebelumnya selalu dikuasai oleh orang Nasrani. Tanpa latar belakang seperti itu, sebuah konflik antara seorang supir angkutan umum dan seorang preman pada januari 1999 tak mungkin bisa berujung pada bentrokan berdarah antara islam dan kristen. Apalagi konflik tersebut berlangsung selama bertahun tahun, dan baru bisa mereda sebelum pada akhirnya mereda dan berhenti setelah deklarasi Malino II ditanda tangani pada 12 Februari 2002 di Malino Sulawesi Selatan.

C. Perlunya dukungan dari pemerintah daerah Yang dimaksud perlunya dukungan dari pemerintah daerah adalah adanya dukungan pemerintah daerah tersebut dalam melestarikan kebudayaan seperti sarana dan prasarana, mengadakan festival, dll. Yang paling terpenting adalah dukungan dari pemerintah untuk mengajak masyarakat agar mau menjaga dan melidungi kebudayaannya suatu daerah.

D. Perkembangan tekhnologi Dalam perkembangan teknologi saat memang sangat baik untuk saat ini apalagi untuk bidang ilmu pengetahuan dan ekonomi, tetapi dalam perkembangan tekhnologi juga mempunyai dampak yang negative, khususnya untuk generasi muda. Faktanya adalah dengan pekembangan tekhnologi yng berkembang saat ini, permainan-permainan tradisional seperti dampu, gundu, gangsing, layang-layang mulai di lupakan oleh-generasi muda saat ini, mereka lebih cenderung menyukai permainan yng modern seperti playstation dan game online, bahkan anak-anak d perkampungan dan pedesaan sudah mulai teracuni oleh permainan modern, tetapi masih ada anak muda yang mau menjaga kelestarian permainan tradisional,walaupun tidak banyak, Dengan cara seperti ini lama kelamaan permainan tradisional akan hilang ditelan jaman, contoh lainnya seperti internet, mungkin untuk sebagian orang internet itu berguna untuk ilmu pengetahuan dan informasi, tetapi ada sisi negatifnya bagi anak muda, mereka lebih mudah untuk membuka situs-situs yang berbau pornografi, bahkan anak sd sekalipun sudah bisa membuka situs-situs yang berbau pornografi, untuk itu perlunya pengawasan yang ketat dari orang tua dalam menjga anaknya.

2.3. Opportunities (peluang) A. Dengan menarik wisatawan asing. Perlunya pihak pemerintah khususnya menteri kebudayaan dan pariwisata untuk menarik wisatawan asing ke Indonesia, disamping menambah devisa untuk negara, agar para wisatawan asing dapat mengenal kebudayaan bangsa Indonesia yang beraneka ragam seperti, kesenian, suku, budaya dan adat istiadat. Dikarenakan Indonesia memilki banyak pulau dan di situlah Indonesia memilki banyak keanekaragaman budaya, karena di bedakan oleh waktu, iklim, dan karakteristik masyarakatnya.

B. Memperkenalkan kebudayaan lewat media informasi Misalnya memperkenalkan kebudayaan suatu daerah yang mempunyai potensi kebudayaan yang besar lewat media informasi, seperti penayangan kebudayaab lewat televisi, baik televisi lokal maupun televise luar negeri dll.

C. Menyatukan perpecahan suku/etnis .Dalam hal ini peran pemerintah sangat diperlukan untuk menyelesaikan perpechanperpecahan antara suku/etnis yang ada sekarang ini yaitu dengan cara sosialisasi kepada masyarakat, karena pada umumnya masyarakat indonesia adalah masyarakat yang gampang terpancing emosinya.

D. Mencintai kebudayaan sejak dari dini Mencintai kebudayaan dari kecil sangat diperlukan untuk menjaga kelestarian kebudayaan, untuk itu diperlukan pengenalan-pengenalan kebudayaan dari anak-anak, mulai dari kebudayaan di bidang kesenian seperti tari-tarian, permainan dll. orang yang sangat berperan dalam hal ini adalah orang tua, guru guru dan masyarakat, khususnya pemerintah.

2.4. Threats (tantangan atau hambatan) A. Kurangnya rasa cinta terhadap budaya sendiri Hal ini disebabkan karena adanya pengaruh budaya luar dan kesadaran pemerintah dan masyarakat dalam menjaga kebudayaan. seperti kebudayaan kita yang di curi oleh Negara lain, itu disebabkan karena kita kurang menjaga budaya kita sendiri, sehingga mudah diakui oleh Negara lain. Jangan sampai orang asing yang lebih mencintai budaya kita di banding kita sendiri.

B. Kurangnya rasa persaudaran antar suku/etnis Hal ini biasanya disebabkan perbedaan antara suku kebudayaan suatu daerah sehingga dapat menimbulkan berbagai konflik yang terjadi, seperti konflik ambon, konflik antara etnis Madura dengan etnis Kalimantan barat.

C. Kurangnya pengenalan kebudayaan dari sejak kecil Perlu di tanamkan rasa cinta terhadap kebudayaan sejak dini, agar dewasa kelak mampu menjadi sebagai penerus kebudayaan dimasyarakat banyak, di mulai dari hal kecil saja seperti diajarkan bahasa suatu daerah dll sejak kecil.

D. Menjaga dan melindungi tempat-tempat kebudayaan Yang dimaksud menjaga dan melindungi tempat-tempat kebudayaan adalah menjaga benda-benda sejarah kebudayaan dari pencurian, coret-mencoret. Misalnya dalam pencurian pernah tersiar berita bahwa adanya penjualan situs-situs candi kepada luar negeri, Kemudian dalam coret-mencoret seperti mencoret-coret tempat kebudayaan dengan pilox, cat yang dapat merusakasli bangunan tersebut.

BAB III KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

3.1. Kesimpulan Dari hasil keterangan di atas dapat kita tarik kesimpulan bahwa kebudayaan merupakan sebuah aset bangsa yang harus dipertahankan demi kejayaan bangsa itu sendiri dan demi kelangsungan hidup generasi penurus di masa yang akan datang. Dalam rangka melestarikan kebudayaan pemerintah bersama masyarakat seharusnya melakukan hal-hal positif seperti sosialisasi tentang kebudayaan Indonesia kepada anak-anak sekolah. Selain itu pemerintah juga harus memperbanyak pentas seni daerah.

3.2. Rekomendasi Peran yang harus dilakukan adalah Pemerintah merupakan komando dalam melestarikan kebudayaan sehingga Pemerintah harus lebih memberikan kesempatan dan memberikan peluang bagi kebudayaan daerah maupun kebudayaan nasional yang belum berkembang yaitu dengan meningkatkan perekonomian, pendidikan dan stabilitas nasional, selain itu kerjasama antar Negara juga diperlukan guna memperkenalkan kebudayaan bangsa. Sedangkan peran Masyarakat adalah cermina dari suatu bangsa , suatu bangsa akan dihargai dengan kebudayaannya sehingga, kita sebagai Masyarakat hendaknya selalu menjag dan ikut mempertahankan kebudayaan agar tidak diklaim oleh Negara lain.

Referensi: tokoh-indonesia.com/profesi/seniman/index.shtml http://sosbud.kompasiana.com/2009/08/11/indonesia-dengan-beragam-konflik/

10

Anda mungkin juga menyukai