Anda di halaman 1dari 16

PENGARUH GIZI TERHADAP PRESTASI OLAHRAGA PENCAK SILAT DI SDN NO.

18 KAMBANG, PESISIR SELATAN


A. LATAR BELAKANG MASALAH Pencak Silat adalah hasil budi daya manusia Indonesia untuk membela dan mempertahankan eksistensi (kemandirian) dan integritas/kemanunggalan terhadap lingkungan alam sekitarnya untuk mencapai keselarasan hidup dalam meningkatkan iman, dan taqwa kepada Tuhan Y.M.E. Gizi adalah semua yang dibutuhkan oleh tubuh yang masuk melalui makanan dan minuman. Setiap jenis bahan makanan mengandung gizi yang tidak selalu sama, maka keanekaragaman bahan makanan sangat diperlukan. Ada 6 macam gizi yang dibutuhkan oleh tubuh, di antaranya adalah: karbohidrat, lemak, protein, vitamin, mineral, air, dan serat. Gizi makanan mempunyai tiga fungsi antara lain sebagai: sumber energi, pembangun, dan pengatur tubuh. Cukup sulitmenghitung kandungan nilai gizi secara detail dari setiap bahan makanan.

Ahli gizi memberi pedoman cara mudah agar kecukupan

kualitas dan kuantitas nilai gizi yang dikonsumsi atlet baik, yaitu dengan makan makanan 4 sehat 5 sempurna. Gizi bagi atlet pencak silat sangat besar pengaruhnya terhadap pencapaian prestasi tinggi. Untuk itu perlu diperhatikan tentang pemilihan jenis makanan dan minuman, waktu memakannya, dan suplemen yang dikonsumsi untuk mengoptimalkan kesehatan dan penampilan saat berlatih. Demikian juga perlunya mengikuti data penelitian termutakhir untuk gizi atlet, dan cairan yang dibutuhkan, pengukuran komposisi tubuh, strategi untuk mengubah berat badan, dan gizi yang direkomendasikan bagi atlet yang vegetarian. Kata kunci: Olahraga Pencak silat, gizi, dan pengaruhnya terhadap prestasi.

B. IDENTIFIKASI MASALAH Melihat latar belakang masalah di atas dapat diidentifikasi permasalahan permasalahan yang ada diantara pengaruh gizi terhadap prestasi olahraga pencak silat antara lain sebagai berikut : 1. Kurang lengkapnya asupan gizi yang dikonsumsi para atlet. 2. Kurangnya pengetahuan pelatih tentang masalah gizi. 3. Kesadaran atlet tentang begitu pentingnya gizi terhadap prestasi.

C. PEMBATASAN MASALAH Pembatasan yang terkait dengan pengaruh gizi terhadap prestasi olahraga pencak silat sangat kompleks. Oleh sebab itu agar pembahasan lebih fokus masalah dalam penelitian ini dibatasi pada pengaruh gizi terhadap prestasi olahraga pencak silat di SDN No. 18 Kambang, pesisir selatan.

D. PERUMUSAN MASALAH Masalah dalam penelitian ini dapat dirumuskan sebagai berikut : Adakah pengaruh yang signifikan antara kebutuhan gizi dengan hasil prestasi olahraga pencak silat di SDN No. 18 Kambang, Pesisir selatan. E. TUJUAN PENELITIAN 1. Mengetahui apakah ada perbedaan yang signifikan pada pengaruh gizi terhadap prestasi olahraga pencak silat di SDN No. 18 Kambang, Pesisir selatan. 2. Apabila ada perbedaan yang signifikan, maka akan di uji lebih lanjut untuk mengetahui seberapa besar peran gizi terhadap prestasi olahraga pencak silat di SDN No. 28 Kambang, Pesisir Selatan.

F. KEGUNAAN PENELITIAN Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi pihak pihak terkait dengan lompat jauh, khususnya siswa di SDN No. 18 Kambang, Pesisir Selatan. Informasi ini diperlukan untuk mengetahui berapa besar pengaruh gizi terhadap prestasi olahraga pencak silat SDN No. 18 Kambang, Pesisir selatan.

TINJAUAN PUSTAKA A. Kajian Teori 1. Pencak Silat

Pencak silat merupakan salah satu jenis beladiri yang sudah cukup tua umurnya. walaupun sampai saat ini belum di dapatkan secara pasti kapan dan oleh siapa pencak silat itu di ciptakan. Pencak silat adalah suatu metode beladiri yang diciptakan oleh bangsa Indonesia guna mempertahankan diri dari bahaya. Bahaya yang mengancam keselamatan dan kelangsungan hidupnya. sebagai suatu metode/ilmu beladiri yang lahir dan berkembang di tengah-tengah kehidupan sosial masyarakat bangsa Indonesia pencak silat sangat dipengaruhi oleh falsafah, budaya dan kepribadian bangsa Indonesia.

Menurut beberapa ahli pencak silat adalah gerak beladiri tingkat tingi yang di sertai dengan perasaan, sehingga merupakan penguasaan gerak efektif dan terkendali serta sering dipergunakan dalam latihan sabung atau pertandingan. Pendapat lain mengatakan bahwa pencak silat adalah sebagai fitrah manusia untuk membela diri dan silat sebagai unsur yang menghubungkan gerakan, dan pikiran (olah gerak dan olah pikir). Dari beragam definisi yang telah dikemukakan, maka pada tahun 1975 Pengurus Besar Persatuan pencak Silat Indonesia (IPSI) mendefinisikan Pencak Silat sebagai Berikut Pencak silat adalah hasil-hasil budaya manusia Indonesia untuk membela, mempertahankan eksistensi dan integritas terhadap lingkungan hidup, alam sekitarnya untuk mencapai keselarasan hidup guna peningkatan iman dan taqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa.

2. Murid adalah maysrakat yang mengikuti program pendidikan tertentu atau dasar pendidikan berkelanjutan, baik untuk mengembangkan kemampuan diri maupun untuk memperoleh tingkat pendidikan tertentu yang dilakukan lingkungan pembinaan Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah Departemen Pendidikan dan Kebudayaan (Koentjaraningrat, 1997:168) Sedangkan murid SD adalah Masyarakat yang berusia dini 6 12 tahun yang mengikuti program pendidikan guna mengembangkan kemampuan diri yang diperoleh dalam tingkat pendidikan yang ditentukan Direktorat Jenderal Pendidikan(Koentjaraningrat, 1997:170) Jadi, murid SD 18 Kambang, pesisir selatan adalah Masyarakat yang berusia dini 6 12 tahun yang mengikuti program pendidikan di SD 18 Kambang,Pesisir selatan, yang bertujuan untuk mengembangkan kemampuan diri dalam tingkat pendidikan itu.

3. Penilaian Prestasi Olahraga Pencak silat Penilaian adalah pernyataan yang masih lemah kebenarannya dan masih perlu dibuktikan kebenarannya. Menurut Suharsimi hipotesis adalah jawaban sementara terhadap permasalahan penelitian sampai terbukti melalui data yang terkumpul.Suatu hipotesis akan diterima kalau bahan-bahan penyelidikan membenarkan pernyataan itu dan akan ditolak bilamana kenyataan menolaknya. Dari kedua jenis latihan, yaitu lompat naik turun bangku tumpuan satu kaki bergantian dengan loncat naik turun bangku tumpuan dua kaki terhadap hasil lompat jauh, dapat dirumuskan hipotesis sebagai berikut apakah ada perbedaan pengaruh antara latihan naik turun bangku tumpuan satu kaki bergantian dengan loncat naik turun bangku tumpuan dua kaki terhadap kemampuan hasil lompat jauh pada siswa putra.

METODE PENELITIAN
A. JENIS PENELITIAN

Penggunaan metode penelitian dalam suatu research harus tepat dan mengarah pada tujuan penelitian sesuai dengan tujuan yang diharapkan serta dapat dipertanggungjawabkan secara ilmiah. Sutrisno Hadi (1988 : 4) berpendapat bahwa Metodologi Research sebagaimana kita kenal sekarang memberikan garis-garis yang sangat cermat dan mengajukan syarat-syarat yang sangat keras. Dalam penelitian ini akan diuraikan beberapa hal yang berkenaan dengan metode penelitian.

B. TEMPAT DAN WAKTU PENELITIAN Adapun tempat pelaksaan penelitian ini adalah di SDN No. 18 Kambang, pesisir Selatan. Yang penelitiannya dilaksanakan pada bulan maret 2012. Populasi dan Sampel Populasi adalah seluruh penduduk yang dimaksudkan untuk diselidiki. Populasi dibatasi sejumlah penduduk atau individu yang paling sedikit mempunyai satu sifat yang sama (Sutrisno Hadi, 1988 : 220). populasi adalah keseluruhan subjek penelitian. Dari pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa yang dimaksudkan populasi adalah seluruh individu yang akan dijadikan objek penelitian dan dari seluruh individu tersebut paling sedikit harus mempunyai satu sifat yang sama. Dalam penelitian ini populasi yang dipergunakan adalah Siswa putra dan putri SDN 13 Hilir Balai Paninjauan. Adapun yang mendasari pengambilan populasi ini adalah :

NO 1 2 JUMLAH

KELAS KELAS 3 KELAS 5

LAKI LAKI 12 13 25

PEREMPUAN JUMLAH 7 9 16 19 22 41

G. KESIMPULAN DAN SARAN Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan maka dalam bab ini akan dikemukakan kesimpulan dan saran dari dasil penelitian ini adalah sebagai berikut: Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan maka pengaruh gizi dalam mencapai prestasi dalam olahraga pencak silat memang sanagt penting dan juga sebagai salah satu penunjang dalam mencapai preatasi olahraga pencak silat di SDN No. 18 Kambang, pesisir selatan.

Saran

Berdasarkan temuan penelitian ini, maka peneliti mengemukakan beberapa saran yaitu kepada : 1. Kepala Sekolah Yang ada di Sekolah Dasar Negeri 18 Kambang, pesisir selatan. 2. Siswa Sekolah Dasar Negeri 18 Kambang, pesisir selatan. 3. Majelis Guru Sekolah Dasar Negeri 18 Kambang, pesisir selatan. 4. Orang Tua dan Teman- teman

DAFTAR PUSTAKA
www.silatindonesia.com WWW.WIKIPEDIA.COM WWW.GOOGLE.COM

Anda mungkin juga menyukai