BHN Seminar
BHN Seminar
OLEH: RONI SITUMORANG, S.Farm 103202111 M. NASRIL, S.Farm 103202092 DINA MARIANI PURBA, S.Farm 103202074 RIZKI SAFITRI, S.Farm 103202110
Undang-undang Kesehatan No. 23 (1992) telah mengatur tentang peran profesi apoteker, yakni mengenai pekerjaan kefarmasian. Pekerjaan kefarmasian adalah pembuatan termasuk pengendalian mutu sediaan farmasi, pengamanan pengadaan, penyimpanan dan distribusi obat, pengelolaan obat, pelayanan obat atas resep dokter, pelayanan informasi obat, serta pengembangan obat, bahan obat, dan obat tradisional.
Fungsi pengadaan adalah merupakan usaha dan kegiatan untuk memenuhi kebutuhan operasional yang telah
a. Vital
b. Esensial c. Non esensial
3. Menyiapkan obat yang berhubungan dengan penyakit musiman dan mewabah 4. Mendapatkan keuntungan dari pembelian dengan memilih distributor yang member
Yang terjadi bila persediaan obat di apotek terlalu besar atau terlalu kecil :
Persediaan obat di apotek terlalu besar : Biaya untuk pembelian obat meningkat Biaya penyimpanan obat meningkat
Persediaan obat di apotek terlalu kecil : Tidak dapat bekerja optimal Kehilangan penjualan Kehilangan kepercayaan konsumen
Teknik
pengendalian
persediaan
merupakan tindakan yang sangat penting dalam menghitung jumlah optimal tingkat
persediaan kembali.
Proses pengendalian
Proses pengendalian adalah pengamatan,
Pembahasan
Sebelum melakukan kegiatan pengadaan barang perlu diperhatikan hal-hal sebagai berikut buku order/buku defecta/buku habis, rencana anggaran pembelian, daftar harga terakhir dan pemilihan sebelum melakukan kegiatan PBF. Apotek KF 39 pengadaan barang
pertama sekali adalah dengan melihat buku defecta. Berdasarkan buku defecta tersebut di entry secara
Cara-cara yang digunakan dalam menyusun prioritas pengadaan ada 3 metode, yaitu analisis VEN, ABC (pareto) dan VEN ABC (kombinasi). Dalam menyusun prioritas
karena
sudah
mengkombinasikan
antara
agar
senantiasa
tersedia
barang
dalam
Kesimpulan
Pengadaan barang di apotek KF 39 dilakukan secara online dan terpusat sehingga menjadi lebih efesien. Dalam menyusun prioritas pengadaan apotek KF 39 menggunakan analisis kombinasi antara VEN dan ABC karena sudah mengkombinasikan antara prioritas kebutuhan dan tingkat harga.
DAFTAR PUSTAKA
Anonim, (2008). Managing The Pharmacy Inventory. NCPA Anonim. (2011). Pengadaan Dan Pengendalian Persediaan. toms.com: Apotek Uas. Seto, S., (2001). Manajemen apoteker. Airlangga university press. Surabaya : halaman 37-38, 199-200 Umar, M., (2009). Manajemen Apotek Praktis. Cetakan Ketiga. Hal 29, 33-38