Anda di halaman 1dari 18

A.

Definisi Gigi adalah struktur keras yang terkalsifikasi biasanya terletak pada jalan masuk traktus alimentarius dan memiliki fungsi utama untuk

menghancurkan makanan.

B. Macam gigi Menurut susunan gigi geligi 1. Homodontal/homodont ialah gigi geligi yang mempunyai bentuk yang sama. Misalnya pada ikan, burung. 2. Heterodontal/heterodont ialah gigi geligi yang mempunyai bcrmacammacam bentuk dan fungsi, misalnya pada anjing, kucing, kera dan manusia.

Karena manusia termasuk dalam golongan Heterodontal maka gigi geliginya dibagi dalam beberapa golongan : 1. Golongan insisivus : gigi seri, yang gunanya untuk mengiris/memotong makanan. 2. Golongan kaninus : gigi taring, yang gunanya untuk mengiris dan menyobek makanan. 3. Golongan premolar: gigi geraham kecil, yang gunanya untuk menyobek dan membantu menggiling makanan. 4. Golongan molar : gigi geraham besar, yang gunanya untuk mengunyah, menumbuk, dan menggiling makanan karena mempunyai permukaan kunyah yang lebar dengan banyak tonjolan-tonjolan dan lekukan-lekukan. Menurut beberapa kali erupsinya (penggantiannya) gigi geli tersebut di dalam mulut: 1. Diphyodont yaitu gigi geligi yang mengalami 2 kali erupsi a. Gigi sulung/gigi susu b. Gigi tetap/gigi permanen. 2. Monophyodont yaitu gigi geligi yang hanya mengalami satu kali erupsi, biasanya pada binatang. 3. Polyphyodont yaitu gigi geligi yang mengalami beberapa kali erupsi di dalam mulut, umumnya gigi geligi pada binatang.

C. Anatomi gigi Struktur makroskopik gigi : a. Mahkota/ Korona/Crown Mahkota gigi adalah bagian yang dapat terlihat di dalam mulut dan terletak di luar jaringan gingival. Mahkota gigi dilapisi enamel. b. Akar/Radix Akar adalah bagian gigi yang dilapisi oleh jaringan cementum dan ditopang oleh alveolar processus di dalam jaringan gingival di maxilla dan mandibula. Ujung akar sendiri disebut apex. Terdapat foramen apical yang merupakan celah kecil sebagai saluran keluarnya oembuluh daran dan nervus dari pulpa dental. c. Garis servikal Batas antara jaringan sementum dan enamel. Merupakan tempat bertemunya mahkota dan akar gigi. d. Tonjolan pada gigi Cusp Tonjolan pada bagian korona gigi kaninus dan gigi posterior, yang merupakan sebagian dari permukaan oklusal.

Tubercle Cusp yang kecil dan bulat Cingulum Peninggian pada bagian lingual dan gigi anterior

Ridge Tonjolan runcing dan panjang pada permukaan gigi, yang dinamakan menurut letak dan bentuknya

Mamelon (scallop) Salah satu dari bentukan lengkung dari enamel yang terdapat di gigi incisivus. Bentukan ini akan holing setelah terjadi erupsi.

e. Lekukan pada gigi Fossa Depresi atau cekungan yang tidak teratur

Sulcus Cekungan atau lembah yang panjang dan terletak diantara ridge dan cusp. Pada dasar sulcus terdapat developmental groove.

Developmental groove Alur atau lekukan panjang tapi dangkal

Supplemental groove Alur Pit Depresi kecil sebesar ujung jarum, terdapat pada permukaan oklusal gigi molar, merupakan pertemuan/persilangan developmental kecil dan dangkal yang merupakan tambahan dari

developmental groove

groove f. Tepi insisal (insisal edge) Suatu tonjolan kccil dan panjang pada bagian korona dari gigi insisivus yang merupakan sebagian dari permukaan insisivus dan yang digunakan untuk memotong / mengiris makanan

g. Embrassure Ruangan yang terletak antara dataran occlusal dengan titik kontak h. Contact Point/Titik Kontak Persentuhan berupa titik pada daerah kontak i. Contact Area Tempat berkontaknya permukaan proximal suatu gigi dgn bagian proximal gigi tetangganya dalam satu lengkung rahang

j.

Fissura Celah yang dalam dan memanjang pada permukaan gigi (oklusal, fasial, proksimal) yang merupakan dasar dari developmental groove.

Struktur mikroskopik gigi a. Jaringan keras Enamel Substansi terkalsifikasi yang melapisi mahkota gigi. Enamel tersusun atas 96% bahan anroganik dan menjadikan enamel adalah jaringan terkeras di tubuh. Enamel hanya terbentuks kelai dan tidak dapat teregenerasi ataupun meraparasi dirinya. Enamel

tidak mempunyai saraf. Fungsi utama enamel adalah untuk melindungi dentin dan member warna pada gigi. Sebab-sebab kerusakan email: 1. Abrasi : karena mekanis misalnya karena cara menggosok gigi yang salah 2. Erosi : karena khemis misalnya karena suka makan makanan yang banyak mengandung cuka (asam) / minum air yang mengandung zat khemis (mis. Pb). 3. Atrisi : karena banyaknya dipakai untuk mengunyah. Dentin Dentin merupakan bagian terbesar dari gigi dan merupakan dinding yang membatasi dan melindungi rongga yang berisi jaringan pulpa. Dentin adalah substansi yang lebih lunak dari enamel yang terususun dari 65% anorganik. Dentin dapat beregenerasi dan meraparasi dirinya. Macam-macam dentin : 1. Transparan dentin ialah denin yang warnanya transparan, terdapat di daerah yang belum mangalami invasi bakteri, di sekililing zone yang mengalai dekasifikasi (pengurangan pembentukan garam CA). Zone ini meluas dari tepi ke tepi sekitar karies dentin. Tubula dentin dari zone transparan berisi bahan-bahan granulasi yang tak terdapat pada dentin biasa atau dentin yang mati. 2. Novodentin ialah normaldentin/ dentin yang baru di bawah transparan dentin 3. Sekunder dentin ialah dentin yang telah terbentuk pada dinding sebelah dalam dari rongga pulpa. Sementum Lapisan pelindung dari akar gigi yang tersusun dari 50% anorganik. Cementum adalah lanjutan dari enamel di cervix gigi. Fungsi utama cementum adalah untuk mengaitkan gigi kw socket dengan jaringan penyangga.

Macam-macam Semen: 1. Semen primer adalah semen yang terdapat pada waktu erupsi gigi. 2. Semen fisiologis ialah lapisan semen yang terbentuk karena meningkatnya usia. 3. Semen patologis ialah semen yang terbentuk karena iritasi obatobatan pada perawatan endodontia, karena penyakit dan sebagainya, misalnya hiposementosis dan hipersementosis.

b. Jaringan lunak Jaringan lunak yaitu, jaringan pulpa ialah jaringan yang terdapat dalam rongga pulpa sampai foramen apikal, umumnya mengandung bahan dasar (ground substance), bahan perekat, sel saraf yang peka sekali terhadap rangsang mekanis, termis dan kimia, jaringan limfe (cairan getah bening), jaringan ikat dan pembuluh darah arteri (pembuluh yang mengandung darah bersih dan 02 yang berasal dari jantung), dan vena (pembuluh yang mengandung darah kotor dan C02 dari jaringan tubuh ke jantung). c. Rongga pulpa Terdiri dari : a. Tanduk pulpa/pulp horn yaitu ujung ruang pulpa b. Ruang pulpa/pulp chamber, yaitu ruang pulpa di korona gigi c. Saluran pulpa/pulp canal yaitu saluran di akar gigi, kadang-kadang bercabang, dan ada saluran tambahan (Supplemental pulp canal). d. Foramen apikal yaitu lubang di apeks gigi, tempat masuknva jaringan pulpa ke rongga pulpa.

D. Gigi Deciduous dan Gigi Permanen

1. Gigi deciduous Gigi susu ini tumbuh pada umur 6 bulan. Terdapat 20 gigi sulung , masing-masing 10 gigi pada setiap rahang.

Tahap pergantian gigi sulung oleh gigi permanen adalah sebagai berikut: Incicivus central gigi susu permanen pada usia 7-8 tahun Incicivus lateral gigi susu permanen pada usia 7-8 tahun Caninus gigi susu digantikan oleh caninus gigi permanen pada usia 11 tahun digantikan oleh incicivus lateral gigi digantikan oleh incicivus central gigi

Molar 1 gigi susu digantikan oleh premolar 1 gigi permanen pada usia 9-10 tahun Molar 2 gigi susu digantikan oleh premolar 2 gigi permanen pada usia 9-10 tahun

2. Gigi permanen Gigi permanen manusia normalnya berjumlah 32 , masing-masing 16 pada setiap rahang

a. INCICIVUS Incicivus berjumlah 4 buah : Incicivus central 2 buah dan incicivus lateral 2 buah. Merupakan gigi utama karena terletak di depan dan menentukan bentuk wajah

b. Caninus Caninus merupakan gigi terpanjang. Gigi taring ini memiliki akar lebar dan panjang yang tertanam paling kuat di gingival. Caninus merupakan gigi yang berharga 9terpenting), karena : - Merupakan gigi terkuat - Mempunyai nilai kosmetik - Efisien dalam fungsi karena membantu Incicivus dan Premolar

10

c. Premolar Gigi ini disebut premolar karena letaknya di depan molar. Premolar dibentuk oleh 4 lobus ( 3 lobus buccal dan 1 lobus lingual)

d. Molar

11

12

E. Vaskularisasi dan Inervasi Gigi

VASCULARISASI GIGI Semua gigi mendapat aliran darah dari cabang a.maxillaris 1. a. Alveolaris inferior memberi vascularisasi untuk semua gigi mandibula. Arteri ini dipercabangkan a.maxillaris di fossa infratemporalis kemudian masuk ke canalis mandibularis keluar dari canalis mandibularis menjadi a.mentalis untuk memvascularisasi dagu. 2. a. Alveolaris superior memberi vascularisasi untuk gigi maxillaris a. a.alveolaris superior posterior dipercabangkan a.maxillaris di fossa pterygoplatina keluar dari fossa ini melalui fissura pterygomaxillaris. Arteri ini memberi vascularisasi untuk premolar dan molar b. a.alveolaris superior anterior merupakan cabang dari a.infraorbitalis yang dipercabangkan a.maxillaris di fossa pterygopalatina. a.infraorbitalis meninggalkan fossa pterygopalatina melewati fissura orbitalis inferior masuk ke kanalis infraorbitalis. Arteri ini memberi vascularisasi untuk caninus dan incicus

INNERVASI GIGI Semua nervus yang menginervasi gigi dan gingiva berasal dari cabang n.trigeminus 1. gigi mandibulae gigi posterior di innervasi cabang langsung n.alveolaris inferior di canalis mandibulae. Premolar 1, caninus dan incicivus bersama ginggiva buccalnya di innervasi n.incisivalis Mucosa labium inferior diinervasi n.mentalis

2. Gigi maxilla Gigi molar diinnervasi n.alveolaris superior posterior Gigi premolar diinnervasi n.alveolaris superior medialis. Nervus ini merupakan cabang dari r.infaorbitalis n.maxillaris

13

Gigi incisivus dan caninus diinnervasi n.alveolaris superior anterior, yang merupakan cabang dari n.infraorbitalis

F. Odontogenesis

Gigi berasal dari dua jaringan embrional ektoderm, yang membentuk enamel, dan mesoderm yang membentuk dentin, sementum, pulpa, dan juga jaringan-jaringan penunjang. Perkembangan gigi geligi pada masa embrional dimulai pada minggu ke-6 ditandai dengan proliferasi epitel oral yang berasal dari jaringan ektodermal membentuk lembaran epitel yang disebut dengan primary epithelial band. Primary epithelial band yang sudah terbentuk ini selanjutnya mengalami invaginasi ke dasar jaringan mesenkimal membentuk 2 pita pada masing-masing rahang yaitu pita vestibulum yang berkembang menjadi segmen bukal yang merupakan bakal pipi dan bibir dan pita lamina dentis yang akan berperan dalam pembentukan benih gigi. Pertumbuhan dan perkembangan gigi dibagi dalam 3 tahap, yaitu perkembangan, kalsifikasi, dan erupsi.

1. Tahap Perkembangan Gigi Tahap perkembangan adalah sebagai berikut : a. Inisiasi (bud stage) Inisiasi merupakan permulaan terbetuknya benih gigi dari epitel mulut. Selsel tertentu pada lapisan basal dari epitel mulut berproliferasi lebih cepat daripada sel sekitarnya . Hasilnya adalah lapisan epitel yang menebal di regio bukal lengkung gigi dan meluas sampai seluruh bagian rahang atas dan bawah. b. Proliferasi (cap stage) Lapisan sel-sel mesenkim yang berada pada lapisan dalam mengalami proliferasi, memadat, dan bervaskularisasi membentuk papil gigi yang kemudian membentuk dentin dan pulpa pada tahap ini. Sel-sel mesenkim yang berada disekeliling organ gigi dan papila gigi memadat dan fibrous, disebut kantong gigi yang akan menjadi sementum, membran periodontal, dan tulang alveolar. c. Histodiferensiasi (bell stage)

14

Pada tahap ini terjadi diferensiasi. Sel-sel epitel enamel dalam (inner email ephithelium) menjadi semakin panjang dan silindris, disebut sebagai ameloblas yang akan berdiferensiasi menjadi enamel dan sel-sel bagian tepi dari papila gigi menjadi odontoblas yang akan berdiferensiasi menjadi dentin. d. Morfodiferensiasi Sel pembentuk gigi tersusun sedemikian rupa dan dipersiapkan untuk menghasilkan bentuk dan ukuran gigi selanjutnya. Proses ini terjadi sebelum deposisi matriks dimulai. Morfologi gigi dapat ditentukan bila epitel enamel bagian dalam tersusun sedemikian rupa sehingga batas antara epitel enamel dan odontoblas merupakan gambaran dentinoenamel junction yang akan terbentuk. Dentinoenamel junction mempunyai sifat khusus yaitu bertindak sebagai pola pembentuk setiap macam gigi. Terdapat deposit enamel dan matriks dentin pada daerah tempat sel-sel ameloblas dan odontoblas yang akan menyempurnakan gigi sesuai dengan bentuk dan ukurannya. e. Aposisi Pembentukan matriks keras gigi baik pada enamel, dentin, dan sementum terjadi pada tahap ini. Matriks enamel terbentuk dari sel-sel ameloblas yang bergerak ke arah tepi dan telah terjadi proses kalsifikasi sekitar 25 %-30%.

2. Tahap Kalsifikasi Gigi Tahap kalsifikasi adalah suatu tahap pengendapan matriks dan garam-garam. Kalsifikasi akan dimulai di dalam matriks yang sebelumnya telah mengalami deposisi dengan jalan presipitasi dari satu bagian ke bagian lainnya dengan penambahan lapis demi lapis. Kalsifikasi gigi desidui dimulai pada minggu ke-14 prenatal, diikuti dengan kalsifikasi gigi molar pertama pada minggu ke-15. Gigi insisivus lateral mengalami kalsifikasi pada minggu ke-16, gigi kaninus pada minggu ke-17, sedang gigi molar kedua pada minggu ke-18. Tahap kalsifikasi bervariasi dari satu individu dengan individu yang lain, dipengaruhi oleh faktor keturunan. Demikian juga pola kalsifikasi, bentuk korona, dan komposisi mineralisasi, dipengaruhi oleh faktor genetik. Perkembangan gigi kecuali bervariasi juga menunjukkan beda pada jenis kelamin, dan bersifat bilateral simetris. Perempuan biasanya menunjukkan perkembangan yang mendahului laki-laki, dan pada rahang bawah lebih dahulu daripada rahang atas.

15

3. Tahap Erupsi Gigi Proses erupsi gigi adalah suatu proses fisiologis berupa proses pergerakan gigi yang dimulai dari tempat pembentukan gigi dalam tulang alveolar kemudian gigi menembus gingiva sampai akhirnya gigi mencapai dataran oklusal. Gigi dinyatakan erupsi jika tonjol gigi atau tepi insisal dari gigi muncul menembus gingival dan tidak melebihi 3 mm di atas gingival level yang dihitung dari tepi insisal gigi Proses erupsi gigi dapat dibagi atas tiga tahap, yaitu tahap praerupsi, prafungsional, dan fungsional. a.Tahap Praerupsi Tahap praerupsi dimulai saat pembentukan benih gigi sampai mahkota selesai dibentuk. Pada tahap praerupsi, rahang mengalami pertumbuhan pesat di bagian posterior dan permukaan lateral yang mengakibatkan rahang mengalami peningkatan panjang dan lebar ke arah anterior-posterior. Untuk menjaga hubungan yang konstan dengan tulang rahang yang mengalami pertumbuhan pesat ini maka benih gigi bergerak ke arah oklusal ang juga dipicu oleh pertumbuhan dari jaringan ikat di sekitar kantung gigi b. Tahap Prafungsional Tahap prafungsional dimulai dari pembentukan akar sampai gigi mencapai dataran oklusal.Pada tahap prafungsional gigi bergerak lebih cepat ke arah vertikal. Selain bergerak ke arah vertikal, pada tahap prafungsional gigi juga bergerak miring dan rotasi. Proliferasi jaringan ikat, peningkatan permeabilitas vaskular di sekitar ligamen periodontal dan pertumbuhan pulpa merupakan tiga faktor yang menyebabkan bergeraknya gigi ke arah oklusal pada tahap prafungsional. c. Tahap Fungsional Tahap ini dimulai sejak gigi difungsikan dan berakhir ketika gigi telah tanggal. Selama tahap fungsional gigi bergerak ke arah oklusal, mesial, dan proksimal.Pergerakan gigi pada tahap fungsional ini bertujuan sehingga oklusi dan titik kontak proksimal dari gigi dapat dipertahankan. Adapun penggerak gigi selam tahap fungsional sama dengan tahap prafungsional yaitu proliferasi ligamen periodontal, tetapi berjalan lebih lambat.

16

G. Fisiologi Gigi Fungsi dari gigi antara lain: 1. Insicivus Cuspid Bicuspid Molar : cutting tooth : tearing tooth : grasping tooth : grinding tooth

2. Untuk mempertahankan jaringan penyanggah, supaya tetap dalam kondisi baik dan terikat serat dalam lengkung gigi serta membantu dalam perkembangan dan perlindungan dari jaringan yang

menyanggahnya 3. Untuk memproduksi dan mempertahankan suara 4. Untuk keindahan (estetika) 5. Untuk melindungi jaringan penanamnya

17

W.H., Itjingningsih. 1995. Anatomi Gigi. Jakarta: EGC. Dental Anatomy and Physiology U.S Army Medical Department Center and School Diktat Perkuliahan Universitas Airlangga , 2007 Diktat Universitas Sumatera Utara 2008 Diktat Perkuliahan Universitas Indonesia,2006

18

Anda mungkin juga menyukai