Anda di halaman 1dari 2

Judul : Peranan Air dalam Mempertahankan Turgor pada Daun. Tujuan tumbuhan.

: Mengetahui peranan air dalam mempertahankan keadaan turgor

Alat Dan Bahan Alat :

1. Timbangan elektronik 2. Gelas Beker 3. Pisau 4. Penggaris Bahan : 1. Daun Alang-alang (Imperata cylindrica) 2. Air Prosedur Kerja 1. Mengambil sebuah daun alang-alang (Imperata cylindrica) 2. Mengukur daun alang-alang (Imperata cylindrica) dari ujung sepanjang 20 cm, kemudian memotongnya. 3. Membiarkan daun alang-alang (Imperata cylindrica) tersebut pada suhu kamar, kemudian menimbang daun alang-alang tersebut setiap 30 menit sebanyak tiga kali. 4. Mencatat berat daan keadaan fisik daun alang-alang (Imperata cylindrica) tersebut. 5. Setelah penimbangan yang ketiga, kemudian memasukkan bagian daun alangalang (Imperata cylindrica) yang dipotong ke dalam gelas beker yang telah berisi air. 6. Membiarkan selama 15 menit, dan kemudian mengamati perubahan yang terjadi. Hasil Pengamatan Pembahasan Air dapat diserap oleh sel dari lingkungan luar, yang penyerapannya menimbulkan keadaan yang disebut turgor. Tekanan timbal balik anatara dinding sel dengan isi sel

disebut tekanan turgor. Tekanan turgor mencapai maksimum jika dinding sel tidak mengembang lagi. Sel yang mempunyai tekana turgor maksimum disebut turgesent. Sebuah sel yang turgesent mempunyai kekuatan tertentu sehingga jaringanpun mempunyai kekuatan tertentu pula yang disebut tegangan jaringan. Tegangan jaringan akan menentkan layu tidaknya tumbuhan. Jka air keluar karenaa menguap, tegangan jaringan berkurang dan jika banyak air yang menguap, tegangan jaringan hilang sehingga tumbuhan layu. Pernyataan diatas dapat dibuktikan melalui percobaan ini, dimana pada saat alangalang (Imperata cylindrica) diletakkan pada tempat terbuka mengalami penguapan yang tinggi, tetapi tidak ada suplai air yang masuk ke dalam sel alang-alang sehingga tegangan jaringan hilang dan akhirnya daun alang- alang (Imperata cylindrica) menjadi layu. Daun alang-alang (Imperata cylindrica) yang layu mengkerut itu disebabkan adanya pengaruh sel bulliform (sel kipas) yang dimiliki alang-alang (Imperata cylindrica) mengalami penurunan tegangan jaringan. Setelah lang-alang direndam kembali dalam air, daun menyeraap air kembali sehingga teganagn jaringan kembali seperti semula dan akhirnya daun alang-alang menjadi segar kembali.

Anda mungkin juga menyukai