Anda di halaman 1dari 5

Gembalakanlah Domba-domba-Ku

Oleh: Alex Nanlohy, S.Sos.


Baca : I Petrus 5:1-4 Pengantar "Gembala" merupakan metafora yang sering dipakai dalam Perjanjian Lama (2 Sam 2:7) untuk menggambarkan kepemimpinan, misalnya Musa, Daud; juga dalam Perjanjian Baru, misalnya Yesus Kristus (Yoh.10:10). Bahan Diskusi 1. Diskusikan bersama apa yang dilakukan oleh gembala terhadap domba-dombanya ! 2. Pelayanan khusus apakah yang Petrus lakukan, dan apakah kesamaan yang dimilikinya dengan pemimpin-pemimpin Kristen lainnya. Mengapa hal tersebut penting? 3. Apakah fungsi dari gembala saat itu, dan bagaimana relevansinya saat ini? 4. A. Pengembalaan bisa berubah menjadi tirani, bagaimana kita mengatasi agar tidak terjadi demikian? B. Apakah upah dari seorang gembala? 5. Sharingkan pentingnya peran gembala dalam kepemimpinan secara rinci dan akhirilah dalam doa kelompok !

GEMBALA dan DOMBA


Gambaran pemimpin sebagai gembala dapat ditemui dalam beberapa bagian Alkitab, seperti : Mazmur 23, Yehezkiel 34, dlsb. Konsep Alkitabiah mengenai perhatian, bimbingan dan rasa tanggung jawab yang diberikan seseorang kepada yang lain didasarkan pada teladan dari tindakan seorang gembala kepada kawanan dombanya. Seperti halnya Musa dan Daud, dua tokoh pemimpin terbesar di zaman PL, latar belakang mereka adalah sebagai gembala kawanan domba sebelum Tuhan memanggil mereka menjadi pemimpin umatNya (Kel 3:1; 1 Sam 16:11). Ketika Musa meminta agar Tuhan memberikan seorang penerus baginya, iapun menginginkan seorang pemimpin baru yang berperan sebagai seorang gembala (Bil 27:15-17). Demikianlah nabi2 mempergunakan istilah gembala sebagai sinonim dari pemimpin rohani, entah ia setia / tidak setia (Yes 56:9-12 ; Yer 23:4 : Yeh 34:2). Pemahaman akan kepemimpinan rohani dan politis memberikan dua pemikiran penting : Tuhan Allah sendiri yang menjadi gembala umatNya ( Kej 48:15 ; Mzm 23:1, 77:20, 80:1, 100:3 : Yes 40:11 ; Yer 31:10-11 ; Yeh 34:11-16), dan Ia juga menjanjikan mereka seorang raja gembala, Daud kedua, yang akan menggembalakan mereka dan menjadi raja ditengah-tengah mereka (Yeh 34:23-24). Mesiaslah yang menggenapi nubuatan dalam kemanusiaanNya. Dalam PB, tiada lain kecuali Yesus, anak Daud dan Anak Allah, yang memproklamirkan dan membuktikan dirinya sebagai gembala yang baik , seorang yang sangat unik, yang mengemban pekerjaan yang unik pula (Yoh 10:1-30). Dia adalah Kepala gembala , Gembala Agung segala domba, yang menyerahkan nyawaNya bagi domba-dombaNya, dan kemudian dibangkitkan dari kematian oleh Allah, dan yang akan datang kembali sambil membawa upah bagi pengikut2Nya (Ibr 13:20-21 ; 1 Pet 5:1-4). Yesus mengutus rasul-rasulNya sebagai gembala untuk mencari domba-domba yang hilang dari umat Israel (Mat 10:6), untuk mengikuti teladanNya (Mat 15:24 , 18:12-14). Dan sebelum kenaikanNya Ia memerintahkan mereka untuk melayani domba-dombaNya (Yoh 21:15). Pada akhirnya, rasul-rasul mendelegasikan tanggung jawab pelayanan sebagai gembala kepada para tua-tua di dalam jemaat-jemaat setelah mereka memberi teladan (Paulus dalam Kis 20:28-31 ; Petrus dalam 1 Pet 5:1-4). Tiga kesimpulan yang didapatkan : 1. Semua orang yang percaya di dalam Kristus Yesus adalah dombaNya dan Ia adalah Gembalanya 2. Kita semua dipanggil untuk saling mengasihi (Yoh 13:34-35 ; 1 Yoh 4:7), melayani (Gal 5:13), menguatkan (Ibr 3:12-13 ; 10:24-25), berdoa/bersekutu (Ef 6:18), bertobat (Yak 5:16), merendahkan diri (Ef 5:21 ; 1 Pet 5:5), saling menanggung dan mengampuni (Ko 3:13), mengajar dan menegur (Kol 3:16) 3. Sekelompok domba dipanggil untuk menjadi gembala kawanan domba Allah Di dalam Yohanes 10:118, hubungan gembala dan domba merupakan gambaran yang dipakai oleh Tuhan Yesus dalam memperkenalkan diriNya, sebagai Gembala Yang Baik. Gembala yang mengenal nama dombanya (3,14,27) Disciple Making is Individualized (Personal) Gembala yang selalu bersama dombanya Kita dapat semakin menyadari akan fungsi gembala jika sungguh menyadari sifat domba yang bodoh, rabun dekat, & penakut. Gembala yang memimpin dombanya (3b-4) Lihat dalam I Korintus 11:1, menjadi gembala berarti memberi teladan, yang tentunya mengikuti terus teladan dari Sang Gembala Agung. Disciple Making is Intentional Gembala yang rela menyerahkan nyawaNya (11,15,17-18) Ketika menjalani kehidupan sebagai gembala, tentunya banyak hal yang kita alami, yang menuntut adanya harga yang harus dibayar, seperti dalam hal waktu, materi, perhatian, dll. Kita belajar untuk menjadi gembala bagi orang lain (yaitu mengaplikasikan bimbingan rohani kepada mereka), bersamaan dengan kita bertumbuh dalam menemukan arti Kristus sebagai gembala kita.

Daud Seorang Gembala Baca : 1 Sam 16:11; 1 Sam 17:34-37 Daud adalah anak Isai, cucu Obed, cicit Peres. Ia adalah anak bungsu dari 8 bersaudara. Keluarganya berasal dari keturunan Yehuda. Ketika Daud lahir Saul telah berkuasa selama kurang lebih 10 tahun sebagai Raja Israel. Ia melewati masa kecil dan remajanya sebagai seorang gembala. Dengan setia ia menggembalakan kawanan domba yang dimiliki keluarganya. Tentunya hal ini menyiapkan Daud secara mental maupun fisik. Namun yang terpenting yang Daud pelajari adalah kenyataan penyertaan Tuhan yang terus menerus dialami. Perhatikan 1 Sam 17:37, ungkapan Daud bahwa Allah-lah yang telah melepaskan dirinya dari segala ancaman binatang buas, menunjukkan kesadarannya akan Allah yang terlibat dalam kehidupannya. Istilah Gembala dan Domba di Alkitab, seringkali dipakai untuk menggambarkan pemimpin dan orang yang dipimpin. Meskipun domba memiliki kelebihan dalam hal kuat makan, kuat berdiri, telinga yang peka mendengar suara Gembalanya, namun domba adalah hewan yang bodoh, rabun, penakut, tidak dapat mencari makanannya sendiri, tidak dapat melindungi dirinya sendiri. Dapat kita simpulkan, bahwa domba tidak dapat hidup dari dirinya sendiri, ia sangat bergantung kepada Gembalanya. Domba yang tidak bergembala sebenarnya adalah gambaran kebinasaan. Relasi Gembala dan Domba merupakan suatu gambaran yang indah. Gembala menunjukkan kasih dan perhatian kepada dombanya. Chua Wee Hian mengatakan, You can not paint a sheperd by himself you will always find him with his sheep. This potrait evokes warmth and intimacy. (bdk. Luk 2:8)

Elemen-elemen Penting dalam Bimbingan Rohani


Yesus, Gembala yang baik, melihat kumpulan orang banyak, dan timbullah belas kasihan dalam hatiNya terhadap mereka, sebab mereka lelah dan terlantar seperti domba yang tidak bergembala. Setelah itu Ia mempersiapkan murid2 untuk diutus sebagai penuai ladang yang sudah menguning dan sebagai gembala untuk mencari domba yang hilang (Mat 9:36-10:6). Dalam peristiwa lainnya Yesus membawa murid2 bersama denganNya menyeberangi Danau Galilea dengan perahu ke tempat yang sunyi dan ketika mereka mendarat, mereka melihat kumpulan besar orang-orang menungguNya. maka tergeraklah hatiNya oleh belas kasihan kepada mereka, karena mereka seperti domba yang tidak mempunyai gembala. Lalu mulailah Ia mengajarkan banyak hal kepada mereka (Mar 6:34). Pemberitaan Firman Respon Tuhan atas kebutuhan yang diperlukan manusia adalah dengan memberikan FirmanNya. Maka esensi dari bimbingan rohani untuk memberitakan Firman Tuhan untuk memenuhi kebutuhan manusia. Tetapi untuk berada dalam posisi untuk memberitakan Firman Tuhan membutuhkan beberapa elemen lainnya yang tidak kalah penting (lihat Yes 50:4-5). Pertama, diterima dihadapan Allah dan orang lain. Maksudnya berjalan harmonis dalam kehendak dan nurani dengan Tuhan sehingga RohNya memampukan kita peka akan kebutuhan orang lain. Hal ini juga berarti mau memberikan diri kita, waktu kita, perhatian kita, fokus kita, kepada orang lain bersamaan dengan kepekaan kita akan pimpinan Tuhan didalam setiap kesempatan yang ada. Pelayanan mendengar (listening ministry) Kedua, mendengar dan berbicara. Jikalau seseorang memberi jawab sebelum mendengar, itulah kebodohan dan kecelaannya (Ams 18:13). Kita perlu belajar mendengarkan semua yang seseorang mau katakan kepada kita; hal seperti ini takkan kita pahami kecuali kita dengan penuh kesabaran memberikan mereka waktu dan penguatan yang mereka butuhkan. Penggunaan pertanyaan yang bijak dapat menolong seseorang menemukan keinginan, motif, pola pikir dan perasaannya : Rancangan didalam hati manusia itu seperti air yang dalam, tetapi orang yang pandai tahu menimbanya (Ams 20:5). (lihat Derek Kidner, Tyndale OT Commentary, 1964). Sambil mendengarkan, kita dapat berdoa agar Tuhan memberi kita segala hikmat yang diperlukan untuk berespon dengan tepat dan penuh kepekaan. Seseorang bersukacita karena jawaban yang diberikannya, dan langkah baiknya perkataan yang tepat pada waktunya (Ams 15:23). Kita harus pula ingat akan ada banyak sekali situasi yang bervariasi ketika bimbingan konseling diberikan. Mungkin secara formal dimana kita sudah mempersiapkan dahulu untuk berbicara atas inisiatif kita, atau atas permintaan Persekutuan Besar ataupun kecil. Dan di sisi lain, dapat juga secara informal, peristiwa yang spontan terjadi tanpa ada persiapan dari kedua belah pihak. Akan ada kemungkinan

mahasiswa mencari kita untuk membicarakan masalah pribadi tertentu, ataupun percakapan ringan yang akhirnya berkembang menjadi sharing pergumulan. Variasi yang sama dapat juga terjadi dimanapum bimbingan rohani diberikan, seperti di kampus, restoran, jalanan, retret, persekutuan besar, rumah, via telpon, surat-menyurat, dll. Pelayanan doa Ketiga adalah pelayanan doa. Tidak diragukan lagi bahwa kita berdoa bagi dan kita berdoa bersama dengan mahasiswa adalah dua hal yang sangat penting. Berdoa bagi mereka adalah selalu merupakan tanggung jawab dan kesempatan berharga kita, didalam pengenalan bahwa Tuhan yang bekerja atas mereka menginspirasikan baik kemauan maupun pekerjaanmenurut kerelaanNya (Fil 2:13). Berdoa bersama mereka setelah percakapan berlangsung tergantung pada faktor-faktor lain seperti dari faktor diri kita sendiri. Kapanpun saatnya tepat, dan pastilah akan dapat membantu, bahkan mungkin akan lebih penting dibanding dengan semua yang talah diperbincangkan sebelumnya. Integritas dan Pengertian Kita telah tahu bahwa bimbingan rohani dilakukan melalui pemberitaan dan penerapan Firman didalam hati dan mulut seorang gembala yang mau melayani mahasiswa dengan memberikan dirinya sendiri untuk mencukupi kebutuhan mereka. Dua kualifikasi dalam kepemimpinan Daud atas umat Tuhan (Mzm 78:72) : Ia menggembalakan mereka dengan ketulusan hatinya, dan menuntun mereka dengan kecakapan tangannya. Kita harus memikirkan hal ini dengan bijak, dalam rangka memampukan kita menerapkan keduanya, integritas dan pengertian dalam pelayanan bimbingan. Integritas dalam Alkitab meliputi ketulusan hati dan kesungguhan untuk taat (lihat Kej 17:1, 20:5-6 ; Im 18:13 ; I Raj 9:4 ; Mzm 101:2,6). Integritas adalah keterbukaan dan merupakan lawan dari kebohongan dan ketertutupan. Hal ini berarti berjalan dalam terang sebagaimana Allah adalah terang, dengan hati nurani yang bersih (I Yoh 1:7). Sebagai tambahan, istilah Ibrani yang dipakai disini sebagai kata keterangan untuk subyek : skilful, sebenarnya adalah kata benda yang digunakan 19 kali oleh Amsal yang berarti pengertian, sama seperti integritas yang adalah bagian dari kualitas Allah. Pengertian adalah pemberian dari Allah meskipun kita menginginkan dan mencarinya, Allahlah yang memberi kepada barangsiapa yang memintanya, sebab Dialah sumber segala pengertian (Ams 2:1-6). Dia memberikannya kepada Bezaleel (Kel 31:3), Salomo (I Raj 4:29), dan Hiram dari Tirus (I Raj 7:14). Dengan pengertian itu Allah menempatkan sorga (Ams 3:19); Dialah satu-satunya pemilik dan pemberi pengertian itu (Yes 40:14,28).

INTERPERSONAL RELATIONSHIP
Peranan Pengurus/Pelayan/PKK terhadap Jemaat/AKK yaitu : Teman, Guru, Pembimbing (Friend, Teacher, Counselor) bagi Jemaat/AKK. Harus seimbang, jangan berat sebelah. Untuk itu dapat mengikuti beberapa petunjuk berikut :
1. 2. 3. 4. 5. 6. Perlakukan mereka sebagai saudara. Jangan membuat mereka "bergantung" kepada kita atau berupaya "melindungi secara berlebihan" atau berupaya "menyamakan diri". Janganlah iri bila mereka dekat dengan orang lain. Cari dan ciptakan kesempatan di mana bisa mengenal mereka lebih dalam, demikian pula sebaliknya. Misalnya : makan bersama, ulang tahun, ke gereja bersama, berkunjung ke rumahnya / ke kostnya, dll. Pertemuan informal bisa sangat berperan untuk mengajar atau konseling. Dapat di mulai dengan melontarkan suatu pernyataan ataupun pertanyaan. Jemaat/AKK perlu tahu bahwa Pengurus/Pelayan/PKK adalah manusia biasa, sama seperti mereka. Jangan munafik, hiduplah secara transparan (jadilah teladan). Keterbukaan menjadi kunci bagi hubungan kerja sama yang baik. Pengurus/Pelayan/PKK adalah "spiritual coach" dari Jemaat/AKK. Pengurus/Pelayan/PKK-lah yang seharusnya paling tahu bagaimana kondisi Jemaat/AKK yang digembalakannya. Jangan memaksa mereka jika mereka belum sanggup dan jangan pula, duduk diam ketika mereka sudah seharusnya melakukan sesuatu. Berdoalah bersama mereka dan untuk mereka. Sedapat mungkin, prioritaskanlah untuk hadir di dalam berbagai kesempatan untuk lebih mengenal mereka, bukan hanya ketika pertemuan formal (PJ/PD/memimpin KK) tetapi juga di saat-saat kita dapat berinteraksi dengan mereka (misalnya dalam pertemuan informal)

7. 8.

LISTENING TEST
P e r n y a t a a n Sering Kadang -kadang Jarang

1. Saya mengadakan kontak mata dengan orang-orang yang saya ajak bicara. 2. Saya menentukan baik tidaknya ideseorang pembicara tergantung pada
pembawaan dan penampilannya

3. Saya mencoba menyesuaikan pikiran dan perasaan saya dengan pikiran dan
perasaan si pembicara 4. Saya menyimak fakta-fakta spesifik lebih daripada gambaran secara menyeluruh 5. Saya menyimak fakta dan emosi di balik kata-kata si pembicara 6. Saya bertanya untuk minta penjelasan dan keterangan lebih lanjut 7. Saya menunda untuk memberi penilaian sampai si pembicara selesai berbicara 8. Dengan sengaja saya mengevaluasi logika dan konsistensi uraian si pembicara 9. Ketika menyimak, saya segera pikirkan apa yang akan saya katakan nanti 10. Saya berusaha untuk memberikan kata akhir atau kesimpulan
Penilaian :
di bawah 20 20 27 di atas 27 : perlu belajar untuk menyimak : normal : sangat baik

PENERIMAAN DIRI (PENGENALAN DIRI) Analisa Temperamen (Menurut Tim LaHaye, dalam bukunya WHY YOU ACT THE WAY YOU DO?)
1. 2. Apakah anda seorang extrovert (terbuka) ? Jika demikian anda cenderung (dominan) Sanguin atau Kolerik. Jika No. 1, Ya. Apakah saya lebih cenderung super-extrovert (sangat terbuka) ? Yaitu, apakah saya seringkali terlebih dahulu memulai pembicaraan ? Jika demikian anda adalah seorang Sanguin. Jika No. 1, Ya. Apakah saya tipe salesman (penjual) yang baik ? Jika demikian anda cenderung Sanguin. Jika No. 1, Ya, tapi No.2 & 3, Tidak. Apakah saya seorang pemimpin alami yang tangguh ? Jika demikian, anda mungkin seorang Kolerik. Jika No. 1, Tidak. Apakah saya seorang perfeksionis, analitis, dan agak kritis ? Jika demikian anda mungkin cenderung seorang Melankolik. Jika No. 1, Tidak. Apakah saya dikenal oleh orang lain sebagai seorang yang sangat pendiam ? Apakah saya jarang marah tetapi mengalami banyak ketakutan dan kekuatiran ? Jika demikian anda mungkin seorang Phlegmatik.

3.

4.

5.

6.

Anda mungkin juga menyukai