Anda di halaman 1dari 5

Kenan Ardito Dwiangga 09/281486/TK/35020

APA DAN BAGAIMANA? DEFINISI DAN PROSES PERENCANAAN PERENCANAAN DARI BERBAGAI SISI PENELITI John Friedman mengusulkan sebuah model perencanaan yang menyatukan tindakan dan perencanaan. Persoalannya tidak selalu yang bagaimana membuat keputusan lebih rasional tindakan, melainkan bagaimana memperbaiki kualitas tindakan. Definisi menghubungkan perencanaan dengan mempunyai kekurangan sifat keumuman yang sama sebagai model model aktivitas manusia yang mendasar dan pilihan rasional. Salah satu opininya adalah bahwa perencanan adalah pemecahan persoalan yang ditujukan pada jenis persoalan khusus, persoalan persoalan tersebut adalah persoalan yang tidak mempunyai formulasi definitif, tidak ada aturan yang jelas, tidak ada jawaban benar atau salah. Henry Hightower, perencanaan merupakan sebuah proses pemikiran dan tindakan manusia berdasarkan pada pemikiran. Wildavsky mengatakan perencanaan sebagai pengontrol tindakan masa depan, memusatkan perhatian pada kekurangan lain yang terdapat dalam definisi sebelumnya dan berusaha untuk menggantinya. Hubungan antara perencanaan dan tindakan melahirkan kritik perencanaan dibatasi oleh kapasitas kita untuk mengontrol hasil masa depan. Para pendukung perencanaan sebagai suatu kontrol juga menolak pemisahan apapun antara perencanaan dengan implementasi. Moore, perencanaan keputusan adalah semua yang menyangkut dan pembuatan tentang pengalokasian

pendistribusian sumber sumber publik dalam kenyataannya. Pendekatan kedua adalah menekankan sifat dasar antisipasinya, dan menyamakan perencanaan dengan pandangan sebelumnya

Kenan Ardito Dwiangga 09/281486/TK/35020


dalam merumuskan melaksanaan program serta kebijakan atau mengajukan layout program tindakan. Apa yang disebut perencanaan masuk dalam sistem tindakan manusia yang rasional. Pendekatan ketiga mengklaim, bahwa perencanaan merupakan prosedur bagi pengaturan sebelumnya, dengan rangkaian tindakan yang disengaja dengan maksud untuk mencapai tujuan atau sebuah proses untuk menentukan langkah langkah masa depan yang tepat melalui serangkaian pilihan. Hightower mengungkapkan sebuah pandangan yang sama, namum mengembangkan perencanaan melampaui persoalan persoalan yang sulit. Bagi Vickers, perencanaan adalah apa yang dilakukan perencana. George Miller dan yang lain beranggapan bahwa setiap tindakan adalah hasil dari proses yang komplek, dimana perencanaan kekurangannya terdapat merupakan yang bagian jika yang integral. Tetapi utama, perencanaan atau merupakan menjamin

bagian yang integral dari semua aktivitas manusia, maka akan aktivitas untuk membedakannya pemberian perhatian yang khusus terhadap perencanaan. PERBEDAAN ANTARA AKTIVITAS PERENCANAAN DAN NON PERENCANAAN Perencanaan bukan aktivitas individu yang murni. Memang perencanaan dilakukan oleh individu, tetapi dilakukannya untuk mempengaruhi tindakan kelompok, organisasi atau pemerintah. Perencanaan biasanya mempunyai sedikit atau tidak mempunyai pendekatan trial and error sama sekali dalam pemecahan masalah. Perencanaan merupakan aktivitas sosial atau organisasi dalam pengembangan strategi tindakan masa depan yang optimal untuk mencapai tujuan yang diinginkan.

Kenan Ardito Dwiangga 09/281486/TK/35020


Perencanaan tidak berorientasi pada masa sekarang, tetapi perencanaan dikaitkan dengan tindakan masa depan yang melibatkan unsur ketidakpastian. Perencanaan bukan hanya membuat suatu rencana. Hubungan antara perencanaan dan tindakan yang diekspresikan dalam definisi Wildavskys. Perencanaan harus meliputi komitmen dan kekuasaan sedikitnya dengan estimasi apriori. Perencanaan tidak dapat dibuat rutin, banyak persoalan yang tidak unik, dan persoalan tersebut dapat diserang dengan solusi yang ada atau dengan algoritma pemecahan persoalan. PROSES PERENCANAAN Keraguan tentang kemungkinan generalisasi tentang perencanaan tercermin dalam multiplisitas model perencanaan yang telah dikebankan. Perencanaan sebagai proses berantai dan multi tingkatan, dimana beberapa fasenya dihubungkan dengan para pendahulunya dengan perputaran umpan balik. DIAGNOSIS PERSOALAN Diagnosis persoalan tergantung pada image dari suatu keadaan yang diinginkan yang berlaku sebagai titik referensi. Dalam setting kelembagaan dimana sebagian besar perencanaan berlangsung, dapat diselesaikan sepenuhnya ketika para perencana berlangsung, dapat diselesaikan sepenuhnya ketika para perencana menerima kepercayaanya. Penugasan mereka dapat dengan sendirinya menentukan ikatan yang tetap pada cara alternatif dimana persoalannya dapat difahami. Peranan seorang perencana dan paradigma idiologis juga akan mewarnai devinisi persoalannya. ARTIKULASI TUJUAN

Kenan Ardito Dwiangga 09/281486/TK/35020


Tujuan berhubungan dengan devinisi persoalan. Perencanaan

secara tradisional lebih banyak pada orientasi pada tujuan dibanding dengan perencanaan sekarang ini. Perencanaan kota sering kali berarti sedikit lebih banyak dari pengembangan master plan yang menunjukkan kondisi akhir yang diinginkan dalam pencapaian tujuan tertentu. Salah satu tantangan yang paling sulit dalam halperencanaan adalah penerjemahan tujuan yang kabur dan tidak menyatu dengan tujuan operasional, ketika hal ini tidak dilakukan, akan berakibat timbulnya disfungsi serius. Artikulasi tujuan hanya dapat dicapai melalui negosiasi yang intensif dan bargaining dan bahkan konflik.

PREDIKSI DAN PROYEKSI Proyeksi : memperkirakan kondisi, kebutuhan dan hambatan untuk mencukupi data pengembangan solusi alternatif. Prediksi : sangat esensi bagi penilaian dan pemilihan alternatif. Evaluasi tidak dapat dilakukan tanpa memproyeksikan dampak proposal alternatif di bawah kemungkinan kondisi masa depan. DESAIN ALTERNATIF Perencanaan adalah desain tindakan yang akan merubah obyek perencanaan dengan cara yang telah ditentukan sebelumnya. Perencanaan yang baik harus meliputi desain yang dilakukan secara sengaja dan tidak dapat menganalisa secara sederhana opsi tertentu. UJI PERENCANAAN Berfungsi untuk menentukan apakah faktor yang harus dinilai di suatu proposal dalam kenyataannya bersifat realistis atau tidak. EVALUASI

Kenan Ardito Dwiangga 09/281486/TK/35020


Dimulai ketika para perencana mempunyai sejumlah alternatif yang dapat dilaksanakan. Dengan pilihan untuk melakukan perbandingan, maka pembuat keputusan mempunyai kebebasan untuk mengistemasikan dampak relatif masing masing. IMPLEMENTASI Adalah pelaksanaan keputusan kebijakan dasar yang biasanya dibuat dalam undang undang. Hasil yang lain menunjukkan berbagai macam proses implementasi, tergantung pada lingkungannya. Prosesnya bisa bertahap dari yang terprogram, adaptif, sirkular bahkan evolusioner.

PENUTUP Proses kemungkinan akan memberikan konsensus dari sebagian besar perencana praktis. Pendekatan alternatif terhadap perencanaan dan pembuatan keputusan telah diusulkan, dan terdapat beberapa bukti bahwa mereka adalah diskripsi yang lebih baik tentang cara pembuatan keputusan dilakukan dalam beberapa situasi. Meskipun demikian proses perencanaan seperti yang telah ditetapkan masih merupakan paradigma yang ada.

Anda mungkin juga menyukai