Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH KONTRIBUSI PEMERINTAH DAN MASYARAKAT DALAM MELESTARIKAN KEBUDAYAAN

Disusun oleh: HARI PAHWANDI 17111980

UNIVERSITAS GUNADARMA
PTA 2011/2012

Mata Kuliah : Ilmu Budaya Dasar Dosen : Muhammad Burhan Amin

Topik Makalah: Kontribusi Pemerintah dan Masyarakat Dalam Melestarikan Kebudayaan

Nama: Hari Pahwandi Npm: 17111980 Kelas : 1-KA36

Tanggal Penyerahan Makalah : 17 Maret 2012 Tanggal Upload Makalah : 18 Maret 2012

PERNYATAAN

Dengan ini saya menyatakan bahwa seluruh pekerjaan dalam penyusunan makalah ini saya buat sendiri tanpa meniru atau mengutip dari tim / pihak lain. Apabila terbukti tidak benar, saya siap menerima konsekuensi untuk mendapat nilai 1/100 untuk mata kuliah ini. Penyusun NPM 17111980 Nama Lengkap HARI PAHWANDI Tanda Tangan

Program Sarjana Sistem Informasi UNIVERSITAS GUNADARMA

KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmad-Nya, sehingga Makalah Ilmu Budaya Dasar yang berjudul Kontribusi Pemerintah dan Masayarakat Dalam Melestarikan Kebudayaan dapat diselesaikan. Makalah Ilmu Budaya Dasar ini saya susun berdasarkan pencariaan data di berbagai sumber (wawancara dan browsing internet) yang telah disesuaikan dengan materi tentang Kontribusi Pemerintah dan Masayarakat Dalam Melestarikan Kebudayaan. Sehingga menghasilkan data yang lebih akurat. Pada kesempatan ini, saya menyampaikan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada semua pihak yang mendukung pembuatan tugas ini, baik secara moril maupun materil sehingga Makalah Ilmu Budaya Dasar ini dapat diselesaikan tepat pada waktunya. Demikian juga kiranya Makalah Ilmu Budaya Dasar ini, masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu saya sangat mengharapkan kritik dan saran yang sifatnya membangun guna kesempurnaan Makalah ini.

Bekasi, 17 Maret 2012

Penyusun

ii

DAFTAR ISI LEMBAR PERNYATAAN ............................................................................... i KATA PENGANTAR ........................................................................................ ii DAFTAR ISI ...................................................................................................... iii BAB.1. PENDAHULUAN................................................................................. 1 1. Latar Belakang ................................................................................ 1 2. Tujuan ............................................................................................. 3 3. Sasaran ............................................................................................ 3 BAB.2. PERMASALAHAN .............................................................................. 4 1. Kekuatan (Strength) ........................................................................ 4 2. Kelemahan (Weakness) .................................................................. 5 3. Peluang (Opportunity) .................................................................... 5 4. Tantangan/Hambatan (Threats) ...................................................... 6 BAB.3. KESIMPULAN DAN REKOMENDASI ............................................. 7 1. Kesimpulan ...................................................................................... 7 2. Rekomendasi .................................................................................... 7 3. Referensi .......................................................................................... 7

iii

BAB I PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Diera globalisasi ini suatu bangsa harus mempunyai suatu kepribadian yang kuat, dan kepribadian tersebut didapat dengan suatu perjuangan yang keras dan panjang. Dengan suatu kebiasaan, hati yang tulus, serta budaya dalam menjalani kehidupan ini. Budaya dalam kehidupan kita sering disebut sebangai suatu kebiasaan yang dapat menimbulkan dampak baik negatif maupun positif. Sedangkan kebudayaan merupakan sebagian dari ciri kepribadian suatu bangsa tersebut. Sebagaimana tercantum dalam penjelasan UUD 45, bahwa Kebudayaan bangsa adalah kebudayaan yang timbul sebagai buah usaha budinya rakyat Indonesia seluruhnya. Kebudayaan lama dan asli yang terdapat sebagai puncak-puncak kebudayaan di daerah-daerah di seluruh Indonesia. Dengan begitu keanekaragaman yang tercakup dalam Bhineka Tunggal Ika dimasudkan lebih pada keanekaragaman kebudayaan (multicultural society). Sebenarnya budaya merupakan warisan yang ditinggalkan oleh nenek moyang serta suatu kebanggaan yang dimiliki oleh setiap bangsa di dunia. Di Indonesia banyak budaya yang masih murni, dalam arti kata belum diketahui oleh bangsa asing. Dan banyak juga yang hampir lepas dari bangsa ini. Kebudayaan Indonesia banyak dan beragam karena Indonesia merupakan bangsa yang majemuk, bangsa yang berdiri berdasarkan perbedaan suku, ras, dan agama. Pemahaman tentang keragaman budaya yang diimplementasikan dengan baik akan membawa kedamaian. Menarik isu bagaimana bisa mendamaikan banyak pihak yang bisa sangat berbeda latar belakang budaya. Itu tidak bisa hanya semata-mata slogan dengan suatu kekayaan budaya. Karena jauh lebih penting kita melihat kenyataan bahwa perbedaan itu ada muncul potensi konflik permasalahan juga, tapi bagaimana kita mengelola tanpa menutup mata terhadap perbedaan tadi. Untuk mencegah pengaruh yang buruk, dan upaya untuk melestarikan dan mempersatukan budaya perlu adanya KONTRIBUSI dari semua pihak.

Kontribusi pemerintah dan masyarakat merupakan wujud dari sebuah pengabdian dalam mewujudkan tujuan cita-cita bangsa dalam membesarkan Negara ini , salah satunya yaitu melestarikan budaya. Kontribusi pemerintah dalam melestarikan kebudayaan adalah : 1. Mempublikasikan kebudayaan Indonesia kepada dunia seperti dengan

memanfaatkan media cetak, maupun elektronik. 2. Memberikan perhatian yang penuh terhadap kebudayaan kebudayaan daerah agar kebudayaan tersebut tidak luntur dari masyarakat / agar tidak punah. 3. Memberi kesempatan setiap daerah dalam melestarikan budaya-nya seperti lewat pariwisata. 4. Menjaga kebudayaan dengan menciptakan stabilitas Negara yang aman dan kondusif. 5. Menciptakan perekonomian yang stabil sehingga pariwisata yang berhubungan dengan pelestarian budaya ikut berkembang dengan baik. Selain itu, kontribusi masyarakat dalam pelestarian kebudayaan yaitu : 1. Ikut mempromosikan kebudayaan daerah mereka kepada masyarakat dunia melalui media apa saja, seperti media cetak ataupun elektronik , bahkan dari mulut ke mulut juga merupakan ajang promosi budaya yang ampuh. 2. Ikut memperkenalkan dan mengajarkan kebudayaan kita kepada anak, cucu, kerabat atau semua keluarga agar kebudayaan tersebut tidak luntur dan tetap mendarah daging dalam diri kita. 3. Memberi kesempatan kepada kebudayaan lain dalam memperkenalkan kebudayaan mereka, hal tersebut mampu menambah wawasan kita dalam memahami kebudayaan orang lain. 4. Menjaga kebudayaan tidak hanya yang berbentuk kesenian namun, sikap dan perilaku masyarakat harus mewujudkan pribadi yang Pancasila. 5. Ikut menjaga dan menciptakan lingkungan yang kondusif dalam bermasyarakat sehingga tercipta masyarakat madani yang berbudaya.

2. Tujuan Tujuan dari pembuatan makalah ini yaitu : Melaksanakan tugas mata kuliah ilmu budaya dasar Makalah ini di buat agar mahasiswa mampu memahami kontribusi pemerintah dan masyarakat dalam melestarikan kebudayaaan. Mengubah pola pikir masyarakat tentang kebudayaan suatu bangsa. Menumbuhkan rasa cinta tanah air baik untuk penulis maupun pembaca agar tetap terus melestarikan kebudayaan 3. Sasaran Sasaran dari penulisan makalah ini adalah semua pembaca minimal dapat sedikit memahami pentingnya Kontribusi Pemerintah dan Masyarakat Dalam Melestarikan Kebudayaan , Sehingga kebudayaan nasional tetap menjadi kekayaan Indonesia yang dapat dimanfaatkan untuk berbagai hal. Ada beberapa point sasaran yang perlu diperhatikan yaitu : Bangsa yang tidak malu akan kebudayaanya. Kontribusi masyarakat sangat diperlukan dalam pelestarian kebudayaan. Bersikap terbuka dan tanggap dengan lingkungan sekitar. Masyarakat yang berjiwa Pancasila mempunyai integritas budaya yang tinggi.

BAB II PERMASALAHAN Analisis permasalahan kontribusi pemerintah dan masyarakat dalam melestarikan kebudayaan dengan memperhatikan dan mempertimbangkan kondisi lingkungan internal maupun eksternal dilihat dari aspek : 1. Kekuatan (Strength) a. Pendekatan masyarakat terhadap kebudayaan. Merupakan pelestarian budaya yang dilakukan dengan cara terjun langsung kedalam sebuah pengalaman kultural. contohnya, jika kebudayaan tersebut berbentuk tarian, maka masyarakat dianjurkan untuk belajar dan berlatih dalam menguasai tarian tersebut. Dengan demikian dalam setiap tahunnya selalu dapat dijaga kelestarian budaya kita ini. b. Pengembang kebudayaan Merupakan pelestarian budaya yang dilakukan dengan cara membuat suatu pusat informasi mengenai kebudayaan yang dapat difungsionalisasi kedalam banyak bentuk. Tujuannya adalah untuk edukasi ataupun untuk kepentingan pengembangan kebudayaan itu sendiri dan potensi kepariwisataan daerah. Dengan demikian para Generasi Muda dapat mengetahui tentang kebudayaanya sendiri. c. Meningkatnya apresiasi terhadap aset budaya, termasuk seni. Meningkatkan sistem pengelolaan, termasuk sistem pembiayaannya, seperti halnya pemicu kecintaan terhadap kebudayaan sehingga aset budaya dapat berfungsi optimal sebagai sarana edukasi, rekreasi, dan pengembangan kebudayaan. d. Kebijakan pemerintah dan peraturan yang jelas. Salah satu kebijakan pemerintah yang pantas didukung adalah penampilan kebudayaan-kebudayaan daerah disetiap event - event akbar nasional. Misalnya tari-tarian, lagu daerah, dan sebagainya. Peratauran yang dibuat tentang kebudayaan haruslah berjalan dengan semestinya, dengan penyelaras peraturan yang melenceng.

2. Kelemahan (Weakness) a. Malu akan kebudayaan sendiri. Umumnya generasi muda malu akan kebudayaanya dibandingkan dengan kebudayaan orang lain. Menganggap kebudayaannya terlihat lampau, kuno, serta terlalu banyak aturan. Berbeda dengan budaya orang lain yang berorientasi dengan kebebasan dan kemodernan. b. Peraturan Pemerintah yang sudah jelas namun kurang tersosialisasi. Adanya peraturan yang jelas dari pemerintah bukan jaminan untuk segera terealisasi program tersebut, adanya kendala tentang komunikasi dari semua pihak maka tujuan utama dari peraturan tersebut akan percuma. c. Kurangnya sosialisasi kebudayaan orang tua. Sebagian orang tua kini hanya melihat masa depan kesuksesan si anak tetapi tidak melihat masa depan anak yang dilatarbelakangi oleh kebudayaan yang baik. d. Kurangnya pemahaman, apresiasi, dan komitmen pemerintah daerah. Dalam hal ini berdampak pada makin menurunnya kualitas pengelolaan kebudayaan. Tanpa adanya pemahaman, apresiasi dan komitmen dalam meleestarikan kebudayaan maka tidak akan timbul kontribusi yang bermanfaat bagi perkembangan kebudayaan . 3. Peluang (Opportunity) a. Maraknya tampat-tempat pengembangan kebudayaan. Dalam hal ini banyak yang bersangkutan, seperti lembaga kursus, lembaga pendidikan, dan sebagainya. b. Banyaknya acara dalam media informasi tetntang kebudayaan daerah. Dengan adanya acaraacara atau kegiatan tersebut secara tidak langsung mampu memperkenalkan budaya antar daerah sehingga fungsi informasi dan edukasi mampu terwujud kepada masyarakat luas. c. Dengan adanya Perda Otonomi Daerah, kebudayaan daerah mampu berkembang. Pelestarian kebudayaan tidak lagi tergantung pada Pemerintah Pusat, PEMDA mampu menunjukkan arah kemana pelestarian kebudayaanya . Masyarakatpun bisa lebih ikut andil dalam melestarikan kebudayaannya.

4. Tantangan/Hambatan (Threats) a. Banyaknya budaya asing yang masuk. Generasi muda sulit untuk cinta dengan budayanya sendiri, walaupun bisa tetepi sulit karena terlalu banyak budaya yang masuk sehingga generasi muda sulit untuk beralih ke kebudayaan sendiri. b. Banyaknya konflik yang timbul akibat salahnya pemahaman antar kebudayaan. Peran pemerintah disini adalah sebagai polisi kebudayaan yang mampu menjadi penjaga serta pemersatu jika terjadi kesalahpahaman tersebut. c. Lebih mementingkan matgeri dibandingkan dengan kebidayaanya. Kebudayaan lebih dikenal kota-kota kecil akan tetapi pelaku kebudayaan lebih mementingkan materi dikarenakan penghasilan buruh lebih baik dibandingkan dengan pelaku /pengembang kebudayaan. d. Dana pemerintah yang sulit. Para pengembang kebudayaan mengeluhkan minimnya dana akan pengembangan kebudayaan untuk kedepanya.

BAB III KESIMPULAN DAN REKOMENDASI 1. Kesimpulan a. memupuk rasa cinta tanah air terutama terhadap kebudayaan yang dimulai sejak dini. b. merubah pola pikir generasi muda, malu akan kebudayaan sendiri yang dibudayakan oleh orang asing. c. pemantapan program-program pemerintah akan kebudayaan d. memperahankan kebudayaan serta pengembangnya 2. Rekomendasi a. peran orang tua. Dalam hal ini orang tua merupakan hal dasar dan paling menentukan dalam kecintaan terhadap kebudayaan. Maka dari itu setidaknya orang tua perlu menceritakan, dan membimbing tentang kebudayaan yang diketehui terhadap anaknya. b. Peran lembaga pendidikan Disisi lain pendidikan merupakan tempat generasi muda untuk tau akan kebudayaan yang ada. Buatlah ekstrakulikuler yang membawa rasa kebudayaan. c. Peran LSM/lembaga swadaya masyarakat. LSM merupakan lapisan yang paling dekat dengan masyarakat. Maka dari itu buatlah kegiatan-kegiatan yang dapat mengontrol kebudayaan setempat. d. Peran pemerintah Pemerintah sebenarnya hanyalah pelengkap dari ketiganya, karena jika ketiga poin diatas tidak tercapai pemerintahlah yang mengaturnya. Seperti pengalokasian dana, tempat, dan tenaga ahli. Referensi http://a2b-abrory.blogspot.com/2011/02/sikap-dan-tindakan-untuk-melestarikan.html http://www.anneahira.com/masalah-kebudayaan.htm http://aftaneedschangers.blogspot.com/2011/11/makalah-kontribusi-pemerintah-dan.html Koran kompas, 17 Febuari 2011 http://elearning.gunadarma.ac.id/docmodul/pengantar_antropologi/bab2-kebudayaan.pdf

Anda mungkin juga menyukai