Anda di halaman 1dari 5

DIAGNOSA

Macam Kelainan Payudara


APAKAH TUMOR TELAH BERSARANG DI PAYUDARA ANDA?
Banyak keluhan yang dirasakan ibu-ibu juga remaja puteri terkait payudara. Tak jarang keluhan tersebut menimbulkan rasa ketakutan yang berlebihan. Keluhan yang dominan dirasakan mereka adalah adanya benjolan di payudara atau adanya rasa nyeri di payudara.
EBENARNYA, ADA BANYAK KELAINAN YANG MUNGKIN TERJADI DI PAYUDARA. Namun, beberapa kelainan yang sering diderita, antara lain, kanker payudara. Pada awalnya, penderita hanya akan merasakan adanya benjolan di payudara, baik yang dapat bergerak (mobile) maupun yang tidak dapat bergerak (terfixir). Di tahap ini, jarang adanya rasa sakit. Tepi benjolan sering teraba tidak teratur, kasar, dan keras. Pada pemeriksaan USG, sering didapatkan bayangan gambaran benjolan dengan tepi tidak beraturan/tidak rata, bahkan pada mamografi sering didapatkan bayangan benjolan seperti komet (bintang berekor). Jika dibiarkan, benjolan tersebut akan lengket ke kulit atau ke dasar payudara sehingga tidak dapat bergerak sama sekali. Semakin lanjut, benjolan semakin membesar, bahkan dapat pecah menjadi koreng yang menganga disertai bau yang tidak sedap. Pengobatan yang terbaik adalah operasi dan dilanjutkan dengan kemoterapi serta radioterapi. Kelainan berikutnya adalah Fibro Adenoma Mamma (FAM). Ini merupakan tumor jinak payudara dan merupakan kasus terbanyak tumor payudara. Kejadiannya dapat berbentuk tunggal atau multiple (banyak) pada satu payudara atau kedua payudara. Karakter FAM antara lain teraba padat kenyal, dapat digerakkan dari jaringan sekitarnya (mobile), bentuk bulat, lonjong, berbatas tegas, tidak nyeri, kulit payudara di atasnya tidak berubah, pertumbuhan lambat, dan tidak menyebar seperti kanker payudara. Pengobatan dilakukan dengan pengambilan tumor. Ada pula kelainan lain yang dikenal dengan Tumor Philloides (Cystosarcoma Philloides). Kasus ini mungkin terjadi pada semua usia, namun terbanyak pada 40-45 tahun. Pada awalnya mirip FAM, tetapi pertumbuhannya lebih cepat, bentuk bulat, lonjong, berbenjol-benjol pada permukaan tumor, berbatas tegas, dan besarnya dapat melebihi ukuran payudara normal tapi dapat digerakkan. Pada

DIAGNOSA
perabaan terasa padat kenyal; ada juga bagian yang berkantong. Tumor ini umumnya jinak, tapi sebagian kecil dapat ganas. Pengobatan sebaiknya dilakukan mastektomi karena punya sifat mudah kambuh. Kelainan payudara lainnya adalah Galaktokel yang merupakan tumor bulat seperti kantong (kistik); terbentuk akibat tersumbatnya saluran air susu (duktus laktiferus) pada wanita yang sedang menyusui atau sehabis masa menyusui. Tumor ini berisi ASI yang mengental seperti keju, berbatas tegas, bulat, berupa kantong (kisteus). Pengobatan dilakukan dengan operasi pengambilan tumor (benjolan). Selanjutnya, Papiloma Intraduktal yang merupakan tumor kecil yang tumbuh seperti polip di dalam saluran susu. Gejalanya berupa cairan yang keluar melalui puting. Mula-mula, cairan berwarna bening dan lama-kelamaan berubah menjadi merah darah, bahkan merah kehitaman. Pengobatan dilakukan dengan cara exisi/pembuangan benjolan dengan sayatan kulit melingkar sesuai batas areola payudara. Kelainan berikutnya adalah Mastitis (infeksi payudara). Sering terjadi pada ibu menyusui. Gejalanya kadang-kadang didahului lecet ringan atau retakan pada puting yang menjadi jalan masuk bakteri dari mulut bayi. Kebanyakan bakteri yang ditemukan adalah staphylococcus aureus yang berasal dari kulit yang normal. Kasus mastitis tidak jarang ditemukan pada ibu-ibu yang sudah bertahun-tahun selesai menyusui. Pada kasus semacam ini biasanya ada riwayat menyusui yang kurang sempurna. Sebagai contoh, salah satu payudara mengeluarkan ASI kurang lancar, atau sang bayi hanya mau menyusui salah satu payudara. Gejala yang timbul biasanya rasa nyeri di payudara, terasa ada bagian yang mengeras/berupa benjolan yang sangat nyeri, dan tanda-tanda pembengkakan disertai rasa demam badan. Bila infeksi berlanjut, daerah pembengkakan akan semakin merah, semakin nyeri, dan menjadi abses payudara. Pengobatannya, bila ringan, cukup dengan antibiotik. Tapi bila sudah terjadi abses, harus dilakukan insisi abses; pencucian abses/drainase yang dilakukan dengan bius total. Pada kasus mastitis, tidak jarang ditemukan mastitis tuberkulosa dan pengobatannya dilanjutkan dengan pengobatan tuberkulostatik (TBC). Berikutnya adalah kelainan Fibrokistik. Ini merupakan kelainan yang sering dijumpai di Aesthetic Breast Clinic RS Pondok Indah. Keluhan utama umumnya rasa nyeri di payudara, baik dengan benjolan maupun tidak. Fibrokistik jenis padat kadang sukar dibedakan dengan kanker payudara dini. Kelainan Fibrokistik dipengaruhi faktor hormonal. Biasanya pengobatan dilakukan hanya simptomatis. Namun pada beberapa kasus diperlukan operasi, terutama pada kelainan berupa kista yang semakin membesar secara progresif atau kelainan jaringan padat yang semakin mengeras.

Kelainan Fibrokistik merupakan kelainan yang sering dijumpai di Aestetica Breast Clinic RS Pondok Indah.

dr. Ismairin Oesman, Sp.B.Onk Dokter Spesialis Bedah Onkologi RS Pondok Indah

DIAGNOSA

Wajib Diketahui!
BEBERAPA KELAINAN PADA ORGAN REPRODUKSI WANITA
Organ genitalia wanita terdiri atas dua bagian: genitalia luar (vulva) dan genitalia dalam (interna). Pada masing-masing bagian tersebut, dijumpai beberapa kelainan yang memiliki karakter dan gejala tertentu. Kenali perbedaannya guna mengantisipasi kegawatan lebih lanjut.
ADA VULVA, KELAINANKELAINAN YANG SERING DIJUMPAI ANTARA LAIN KONDILOMA AKUMINATA. Kelainan ini berbentuk seperti kembang kubis (cauli flower) di mana sel epitelnya sudah mengalami keratosis. Penyakit ini bisa berbentuk kecil atau besar; sendirian atau pun membentuk kelompok. Penyebabnya adalah jenis virus (Human Papilloma Virus). Gejalanya, gatal-gatal dan keputihan banyak, sering menyebar ke vagina, anus, juga sering bersamaan dengan kehamilan. Terapi dilakukan dengan kauterisasi atau operasi. Kelainan berikutnya adalah Herpes Genitalis yang disebabkan infeksi Herpes Virus tipe 2 (Hominis). Penyebaran biasanya akibat hubungan seks. Masa inkubasi kira-kira 37 hari setelah berhubungan seks. Kelainan berupa gelembung kecil yang mudah pecah. Lokasinya pada labia minora, labia mayora, dan sekitarnya. Terasa nyeri panas dan gatal sehingga jika digaruk akan menimbulkan infeksi sekunder. Pengobatan dengan tablet antivirus. Selain itu, ada juga Infeksi Kelenjar Bartholini (Bartholinitis) yang berlokasi di sepertiga bawah labium mayus. Kelainan ini timbul karena infeksi gonorea, atau kuman lain seperti bakteri coli atau steptokokus. Kelenjar Bartholini bisa membesar dan terasa nyeri. Bila salurannya tersumbat, bisa timbul abses sehingga kelenjarnya bisa sebesar telur bebek. Terapi dilakukan dengan pemberian antibiotika dan operasi pengangkatan kelenjar. Berikutnya, Kanker Vulva yang merupakan 5% dari semua kanker ginekologi. Usia umum penderita 5070 tahun. Salah satu gejala yang sering dijumpai adalah gatal-gatal disertai luka berupa ulcus yang tidak sembuh-sembuh

DIAGNOSA

Kanker Serviks sebenarnya dapat dicegah (preventable disease) asalkan diketemukan dalam stadium pramaligna/ prakanker.

dengan salep atau krim antibiotika. Kelainan ini berpotensi menimbulkan perdarahan atau bau yang tidak sedap. Pengobatan tergantung pada stadium kankernya: biasanya dilakukan vulvektomi (simpel atau radikal) dan sitostatika. Kelainan pada vulva yang lain adalah Himen Imperforatus yang merupakan suatu kelainan bawaan yang ringan dan cukup sering dijumpai. Himen (selaput dara) tidak menunjukkan lubang sama sekali. Sering kali kelainan ini tidak diketahui sampai penderita mengalami menstruasi. Kejadiannya, darah menstruasi yang seharusnya muncul tiap bulan tidak keluar karena lobang himen tidak ada sehingga darah berkumpul di rongga vagina yang disebut Hematokolpos. Bila dibiarkan, uterus juga akan terisi darah sehingga membesar dan disebut Hematometra. Tampakannya himen berwarna kebiru-biruan dan menonjol keluar. Pengobatannya dengan membuat lubang pada himen (insisi dan eksisi)

KELAINAN ALAT GENITALIA DALAM Ada beberapa bagian yang termasuk alat genitalia dalam. Yang pertama adalah Vagina. Penyakit yang sering dijumpai adalah infeksi. Vagina dihuni oleh banyak jenis kuman yang dalam keadaan normal hidup dalam simbiosis. Apabila simbiosis terganggu, kuman-kuman tersebut akan berkembang biak dan terjadilah infeksi vagina yang disebut Vagnitis (nonspesifik). Infeksi vagina bisa juga terjadi karena parasit, seperti Trikomonas Vaginitis, jamur (Kandida Albicans), dan Hemofilus Vagnitis. Gejala yang menonjol pada infeksi vagina adalah keputihan yang disertai gatal dan rasa terbakar dengan aroma tidak sedap. Permukaan vagina dan vulva menjadi merah dan agak bengkak serta nyeri. Karena infeksi vagina ini bisa timbul akibat hubungan seksual, maka partnernya pun harus ikut diobati. Kelainan berikutnya terjadi pada Serviks Uterus (Leher Rahim). Penyakit yang sangat penting di daerah serviks uterus adalah

Kanker Serviks yang sebenarnya dapat dicegah (preventable disease) asalkan diketemukan dalam stadium pramaligna/prakanker. Deteksinya dapat Anda jumpai di halaman 12 buletin ini. Beberapa faktor yang mempermudah terjadinya penyakit ini antara lain hubungan seks pertama kali dalam usia muda (sekitar 1517 tahun), berganti-ganti partner, banyak anak, infeksi khronis genitalia, dan rokok. Berikutnya, kelainan di Korpus Uterus. Pada uterus (rahim) kadang-kadang dijumpai adanya kelainan bawaan yang disebabkan gangguan pertumbuhan Duktus Mulleri seperti uterus subseptus dan uterus unicronus. Selain kelainan bawaan, pada korpus uterus sering juga jumpai tumor jinak berupa Mioma Uterus atau tumor ganas berupa Kanker Korpus Uterus. Mioma Uterus ini merupakan tumor jinak yang berasal dari otot uterus (miometrium). Tumor ini khas penyakit masa reproduksi. Apabila terjadi kehamilan pada uterus dengan miom, bisa terjadi keguguran (abortus), kelainan letak janin

DIAGNOSA
dalam rahim, gangguan pertumbuhan janin, atau lahir prematur. Miom bisa soliter, bisa multipel. Lokasinya juga bisa di mana saja di otot rahim, dari ukuran kecil sampai sangat besar. Sementara, ada pula yang disebut Kanker Endometrium yang frekuensinya meningkat seiring dengan usia hidup wanita yang bertambah. Gejala utamanya adalah perdarahan pasca-menopause atau menstruasi lama dan banyak. Terapi kanker endometrium adalah operasi, atau radiasi, atau kombinasi operasi dan radiasi. Kelainan berikutnya terjadi di ovarium (indung telur). Kelainan yang terjadi di ovarium akan mempengaruhi fungsi reproduksi dan metabolisme tubuh. Yang sering dijumpai adalah infeksi di daerah ovarium dan sekitarnya akibat kuman. Infeksi akut biasanya disertai radang selaput rongga pelvis (pelvioperitonitis) dengan gejalagejala demam tinggi dan nyeri tekan seluruh perut bagian bawah. Infeksi pada tuba dan ovarium sering menyebabkan kemandulan. Berikutnya adalah tumor ovarium yang bisa

Alat reproduksi wanita

Jarang sekali suatu tumoryang kemudian menjadi kankerovarium diketemukan dalam stadium dini

berupa non-neoplastik atau tumor neoplastik. Tumor neoplastik bisa jinak atau ganas. Umumnya, suatu tumor yang non-neoplastik berukuran tidak besar dan sering mengecil dengan pengobatan/tanpa pengobatan. Penentuan jinak atau ganas penting sekali untuk merencanakan terapi yang tepat. Jarang sekali suatu tumoryang kemudian menjadi kankerovarium diketemukan dalam stadium dini, karena perjalanan penyakit ini sangat perlahan dan sering tanpa gejala klinik, sampai akhirnya ketahuan sudah dalam stadium lanjut. Itu sebabnya kanker ovarium disebut sebagai The Silent Lady Killer. Kelainan terakhir adalah Endometriosis. Ini merupakan keadaan di mana jaringan endometrium (selaput

lendir rongga rahim) yang masih berfungsi terdapat di luar rongga rahim, seperti pada Ovarium, Peritoneum, Kavum Douglasi, Serviks Uteri, Vagina, Kandung Kencing, Sigmoid dan lain-lain. Pada proses menstruasi, jaringan endometrium tersebut ikut mengalami perdarahan. Lama kelamaan, keadaan ini akan menimbulkan perlengketan antara organ-organ yang ada dalam rongga panggul. Endometriosis ini bisa juga mengenai otot rahim yang disebut Adenomiosis Uterus. Endometriosis pada ovarium biasanya mengenai kedua ovarium, dan bila membentuk tumor disebut Kista Coklat. Gejala klinik yang sering timbul antara lain nyeri dan menstruasi bertambah banyak dan lama (menoragia), nyeri waktu berhubungan seks (dispareunia), nyeri pada waktu buang air besar pada waktu menstruasi, dan pada waktu menstruasi ada kencing darah atau buang air besar berdarah.

Dr. Hotma Simatupang, Sp.OG Dokter Spesialis Kebidanan dan Kandungan RS Puri Indah

10

Anda mungkin juga menyukai