Anda di halaman 1dari 11

Ekologi Kesehatan

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Segi keanekaragaman hayati, posisi geografis Indonesia sangat

menguntungkan. Indonesia terdiri dari beribu-ribu pulau, berada di antara dua benua, yaitu Asia dan Australia, serta terletak di khatulistiwa. Dengan posisi seperti ini, Indonesia merupakan salah satu negara yang memiliki kekayaan keaneka-ragaman hayati terbesar di dunia. Keanekaragaman hayati Indonesia tersebar di berbagai tempat. Keanekaragaman hayati ditunjukkan dengan adanya variasi makhluk hidup yang meliputi bentuk, penampilan, jumlah, serta ciri lain. Keanekaragaman hayati merupakan ungkapan pernyataan terdapatnya berbagai maacam variasi bentuk, penampilan, jumlah, dan sifat yang terlihat pada berbagai tingkatan makhluk hidup, yaitu tingkatan genetik, tingkatan spesies, dan tingkatan ekosistem. Keanekaragaman hayati menurut UU No. 5 tahun 1994 adalah keanekaragaman di antara makhluk hidup dari semua sumber termasuk di antaranya daratan, lautan, dan ekosistem akuatik lain, serta kompleks ekologi yang merupakan bagian dari

keanekaragamannya, mencakup keanekaragaman dalam spesies, dan antara spesies dengan ekosistem (Adianto, 2007).

B. RUMUSAN MASALAH Berdasarkan latar belakang diatas, penulis mendapat beberapa rumusan masalah yang akan di bahas di bab berikutnya. Adapun rumusan masalah yang timbul kemudian adalah, diantaranya : 1. Apa pengertian

Spesies & Individu dalam ekosistem

Ekologi Kesehatan

BAB II PEMBAHASAN A. Pengertian 1. Spesies Spesies atau jenis adalah suatu takson yang dipakai dalam taksonomi untuk menunjuk pada satu atau beberapa kelompok individu (populasi) yang serupa dan dapat saling membuahi satu sama lain di dalam kelompoknya (saling membagi gen) namun tidak dapat dengan anggota kelompok yang lain. Anggota-anggota dalam suatu spesies jika saling berkawin dapat

menghasilkan keturunan yang fertil tanpa hambatan reproduktif. Dapat terjadi sejumlah kelompok dalam suatu spesies tidak saling berkawin karena hambatan geografis namun bila dipertemukan dan dikawinkan dapat menghasilkan keturunan fertil. Dua spesies yang berbeda jika saling berkawin akan menghadapi masalah hambatan biologis; apabila menghasilkan keturunan yang sehat, keturunan ini biasanya steril/mandul. Spesies, jika disebut dalam nama ilmiah, disingkat dengan sp. (Contoh Phalaenopsis sp. berarti "sejenis Phalaenopsis", jika jamak disingkat dengan spp.). Pada taksonomi hewan terdapat satu tingkat takson di bawah spesies: subspesies (disingkat ssp. (namun biasanya tidak ditulis pada nama ilmiah hewan). Pada taksonomi tumbuhan, fungi, dan bakteri terdapat takson lain di bawah subspesies: varietas, subvarietas, dan forma. Spesies umumnya didefinisikan melalui satu atatu dua cara, pertama, spesies dapat diartikan sebagai kelompok individu yang menunjukan beberapa karakteristik penting berbeda dari kelompok-kelompok lain baik secara marfologi, fisiologi, atau biokimia. Definisi spesies secara morfologi, spesies yang kelihatannya mirip, misalnya bakteri, bahkan dapat dibedakan lebih lanjut berdasarkan perbedaan urutan DNA dan penanda molekular lainnya (Tautz dkk, 2003). Kedua, spesies dapat diartikan sebagai kelompok individuindividu yang berpotensi untuk berbiak dengan sesama mereka dialam, tidak mampu berbiak dengan indidvidu-individu dari spesies lain.

Spesies & Individu dalam ekosistem

Ekologi Kesehatan

2. Individu Istilah individu berasal dari bahasa Latin individum yang berarti tidak dapat dibagi. Di dalam ekologi, individu dapat diartikan sebagai sebutan untuk Makhluk hidup tunggal atau sendiri. Mahkluk hidup ini dalam hidupnya memerlukan tempat hidup dan makanan. Tempat hidup dari individu ini ada pada lingkungannya. Individu ini untuk dapat bertahan hidup memerlukan makanan yang diperoleh dari lingkungannya serta dalam mempertahankan kelangsungan hidupnya ia berbiak. Antara individu satu dengan yang lainnya terjadi persaingan dalam memperoleh tempat maupun makanan dengan persaingan inilah maka individu yang kuat dapat bertahan hidup sedangkan yang lemah akan mati. Bila individu ini terus bertambah maka persaingan akan lebih ketat yang memungkinkan terjadinya kemusnahan dari individu tersebut. Demikian juga manusia sebagai suatu individu memerlukan tempat hidup, memerlukan makanan dan oksigen tersebut mutlak diperlukan dan berkualitas artinya layak dan memenuhi syarat kualitas. Bila jumlah individu terus bertambah maka kebutuhan di atas akan terus meningkat dan bila tidak terkendali maka keseimbangan alam akan terganggu.

3. Ekosistem Ekosistem adalah suatu sistem ekologi yang terbentuk oleh hubungan timbal balik antara makhluk hidup dengan lingkungannya. Ekosistem bisa dikatakan juga suatu tatanan kesatuan secara utuh dan menyeluruh antara segenap unsur lingkungan hidup yang saling mempengaruhi. Ekosistem merupakan penggabungan dari setiap unit biosistem yang melibatkan interaksi timbal balik antara organisme dan lingkungan fisik sehingga aliran energi menuju kepada suatu struktur biotik tertentu dan terjadi suatu siklus materi antara organisme dan anorganisme. Matahari sebagai sumber dari semua energi yang ada. Dalam ekosistem, organisme dalam komunitas berkembang bersama-sama dengan lingkungan fisik sebagai suatu sistem. Organisme akan beradaptasi

Spesies & Individu dalam ekosistem

Ekologi Kesehatan

dengan

lingkungan fisik,

sebaliknya organisme juga mempengaruhi

lingkungan fisik untuk keperluan hidup. Pengertian ini didasarkan pada hipotesis Gaia, yaitu: "organisme, khususnya mikroorganisme, bersama-sama dengan lingkungan fisik menghasilkan suatu sistem kontrol yang menjaga keadaan di bumi cocok untuk kehidupan". Hal ini mengarah pada kenyataan bahwa kandungan kimia atmosfer dan bumi sangat terkendali dan sangat berbeda dengan planet lain di tata surya. Kehadiran, kelimpahan dan penyebaran suatu spesies dalam ekosistem ditentukan oleh tingkat ketersediaan sumber daya serta kondisi faktor kimiawi dan fisis yang harus berada dalam kisaran yang dapat ditoleransi oleh spesies tersebut, inilah yang disebut dengan hukum toleransi. Misalnya: Panda memiliki toleransi yang luas terhadap suhu, namun memiliki toleransi yang sempit terhadap makanannya (bambu). Dengan demikian, panda dapat hidup di ekosistem dengan kondisi apapun asalkan dalam ekosistem tersebut terdapat bambu sebagai sumber

makanannya. Berbeda dengan makhluk hidup yang lain, manusia dapat memperlebar kisaran toleransinya karena kemampuannya untuk berpikir, mengembangkan teknologi dan memanipulasi alam.

Susunan Ekosistem.

Spesies & Individu dalam ekosistem

Ekologi Kesehatan

a. Jenis - Jenis Ekosistem Ekosistem menurut proses terbentuknya taerbagi atas 3 yaitu : 1) Ekosistem Alami, yaitu ekosistem yang terbentuk secara alami, tanpa adanya pengaruh atau campur tangan manusia. Misalnya, ekosistem gurun pasir, ekosistem hutan tropis, dan ekosistem hutan gugur. Setiap ekosistem mempunyai ciri khas. Ciri itu sangat ditentukan oleh faktor suhu, curah hujan, iklim, dan lain-lain. 2) Ekosistem Buatan, yaitu ekosistem yang sengaja dibuat oleh manusia. Misalnya, kolam, waduk, sawah, ladang, dan tanam. Pada umumnya, ekosistem buatan mempunyai komponen biotik sesuai dengan yang di-inginkan pembuatnya. Pada ekosistem sawah, komponen biotik yang banyak, yaitu padi dan kacang. 3) Ekosistem Suksesi, yaitu ekosistem yang merupakan hasil suksesi lingkungan yang sebelumnya didahului oleh kerusakan. Pada lingkungan demikian, jenis tumbuhan yang berkembang ditentukan oleh jenis organisme yang hidup di sekitarnya.

Ekosistem darat yang mencakup daerah luas disebut bioma. Contohnya adalah bioma hutan hujan tropis, bioma padang rumput, bioma padang pasir dan bioma tundra. Dapat dikatakan juga bahwa bioma terdiri dari ekosistem-ekosistem. Semua ekosistem yang ada di bumi beserta atmosfer yang melingkupinya saling berinteraksi membentuk biosfer atau ekosistem dunia. Ekosistem alami dan ekosistem buatan dibentuk oleh dua komponen, yaitu komponen biotik dan komponen abiotik. Komponen abiotik merupakan komponen ekosistem yang berupa benda mati yang didalamnya mencakup habitat, tanah, air, suhu, musim, dan lain-lain. Komponen abiotik menyediakan nice atau relung untuk komponen biotik sebagai habitanya./ sehingga dengan demikian akan terjadi interaksi antara komponen abiotik dan biotik. Sumber abiotik adalah segala sesuatu yang diperlukan oleh makhluk hidup, termasuk sumber energi yang berasal dari

Spesies & Individu dalam ekosistem

Ekologi Kesehatan

luar ekosistem atau sinar matahari dan zat-zat anorganik (nitrogen, karbon dioksida, air, fosfor, kalium). Selain itu, ekosistem juga dapat dikelompokkan berdasarkan tipenya yaitu ekosistem teretris dan ekosistem akuatik. Ekosistem teretris atau disebuat juga ekosistem daratan terbagi atas ekosistem padang rumput, hutan, gurun dan anthropogen atau buatan seperti sawah dan kebun. Sedangkan ekosistem akuatik (pengairan) terbagi atas ekosistem air tawar dan lautan.

b. Hubungan Antar Komponen Ekosistem Di dalam ekosistem terjadi saling ketergantungan antar komponen, sehingga apabila salah satu komponen mengalami gangguan maka mempengaruhi komponen lainnya. Ekosistem dikatakan seimbang apabila jumlah antara produsen, konsumen I dan konsumen II seimbang.

1) Hubungan antara komponen biotik dan komponen abiotik Keberadaan komponen abiotik dalam ekosistem sangat

mempengaruhi komponen biotik. Misal: tumbuhan dapat hidup baik apabila lingkungan memberikan unsur-unsur yang dibutuhkan

tumbuhan tersebut, contohnya air, udara, cahaya, dan garamgaram mineral. Begitu juga sebaliknya komponen biotik sangat

mempengaruhi komponen abiotik yaitu tumbuhan yang ada di hutan sangat mempengaruhi keberadaan air, sehingga mata air dapat bertahan, tanah menjadi subur. Tetapi apabila tidak ada tumbuhan, air tidak dapat tertahan sehingga dapat menyebabkan tanah longsor dan menjadi tandus. Komponen abiotik yang tidak tergantung dengan biotik antara lain: gaya grafitasi, matahari, tekanan udara.

2) Hubungan antara komponen biotik dengan komponen biotik Di antara produsen, konsumen dan pengurai adalah saling ketergantungan. Tidak ada makhluk hidup yang hidup tanpa makhluk

Spesies & Individu dalam ekosistem

Ekologi Kesehatan

lainnya. Setiap makhluk hidup memerlukan makhluk hidup lainnya untuk saling mendukung kehidupan baik secara langsung maupun tak langsung. Hubungan saling ketergantungan antar produsen, konsumen dan pengurai. Terjadi melalui peristiwa makan dan memakan melalui peristiwa sebagai berikut: a) Rantai makanan merupakan peristiwa makan dan dimakan dalam suatu ekosistem dengan urutan tertentu. b) Jaring-jaring makanan merupakan sekumpulan rantai makanan yang saling berhubungan dalam suatu ekosistem. c) Piramida makanan merupakan gambaran perbandingan antara produsen, konsumen I, konsumen II, dan seterusnya. Dalam piramida ini semakin ke puncak bio-massanya semakin kecil. d) Arus energi merupakan perpindahan energi dari tempat yang tinggi ke tempat yang rendah. Yaitu dari sinar matahari lalu produsen, ke konsumen tingkat I, ke konsumen tingkat II sampai pengurai. Sedangkan mineral membentuk siklus. Energi yang dilepas sangat kecil karena setiap organisme membutuhkan energi dalam memenuhi kebutuhannya. e) Siklus energi merupakan perpindahan zat dari tempat satu ke tempat yang lainnya. Akhirnya akan kembali ke tempat zat itu berasal.

Keseimbangan ekosistem dapat terjadi bila ada hubangan timbal balik di antara komponenkomponen ekosistem. Perhatikan grafik perbandingan jumlah produsen, herbivora dan karnivora. Semula produsen, herbivora dan karnivora berada pada tempat tertentu. Tumbuhan sebagai produsen yang jumlahnya paling banyak. Apabila ada hal-hal yang mengubah lingkungan maka organisme tersebut tidak akan mengalami perubahan, tetapi jika jumlah organisme tidak terkendalikan akan membahayakan organisme lainnya.

B. Interaksi Spesies dan Individu Dalam Ekosistem

Spesies & Individu dalam ekosistem

Ekologi Kesehatan

Di dalam komunitas terdapat hubungan antara populasi dan juga spesies. Hubungan ini ada yang menguntungkan tetapi ada juga yang merugikan spesies lain. Jenis dan Tipe Interaksi antara spesies dapat digolongkan sebagai berikut :

1. Neutralisme merupakan interaksi yang tidak ada spesies atau populasi yang dipengaruhi oleh yang lain. Lambang Interaksi (0 , 0) 2. Kompetisi : tipe gangguan atau campur tangan secara langsung Rintangan atau penghambatan secara langsung dari masing-masing spesies oleh yang lain. Lambang Interaksi ( - , - ) 3. Kompetisi : tipe penggunaan sumberdaya alam Rintangan atau penghambatan secara tidak langsung; pada umumnya terjadi ketika persediaan sumberdaya alam kurang atau terbatas. Lambang Interaksi ( - , -) 4. Amensalisme : Spesies atau populasi pertama dihambat atau dirintangi, sedangkan spesies atau populasi kedua tidak mendapat akibat apa-apa. Lambang Interaksi ( - , 0 ) 5. Parasitisme : Spesies atau populasi yang pertama adalah parasit yang memperoleh keuntungan sedangkan spesies kedua adalah inang (yang menderita). Lambang interaksi ( + , - ) 6. Predasi (Pemangsaan) : Predator (organisme yang memangsa) mendapat keuntungan, sedangkan prey (organisme yang dimangsa) menderita (dirugikan). Lambang Interaksi ( + , - ). 7. Komensalisme : Spesies pertama ssebagai komensal mendapat keuntungan, sedangkan spesies kedua adalah inang yang tidak berakibat apa-apa. Lambang Interaksi ( + , 0 ). 8. Protokooperasi : Interaksi yang menguntungkan kedua belah pihak, tetapi asosiasi bukan merupakan keharusan. Lambang Interaksi ( + , + ). 9. Mutualisme : Interaksi yang menguntungkan kedua belah pihak, dan asosiasi ini merupakan keharusan. Lambang Interaksi ( + , + ). Alasan ekologi Spesies secara individu dan ekosistem telah berkembang berjuta-juta tahun ke dalam ketergantungan yang kompleks. Ini dapat di-analogikan dengan tekateki silang yang besar yang terdiri dari potongan yang saling mengunci. Bila dihilangan sebagian potongan maka rerangka keseluruhannya akan rusak. Semakin besar habitat dan spesies hilang maka semakin besar pula bahaya keruntuhan total akan terjadi. Kehilangan spesies di ekosistem tropis seperti hutan hujan tropris sangat mengawatirkan. Kerusakan hutan pada laju yang sekarang telah meningkatkan emisi karbon hampir 20 %. Ini sangat signifikan karena karbon dioksida merupakan

Spesies & Individu dalam ekosistem

Ekologi Kesehatan

salah satu gas rumah kaca yang berimplikasi pada kecenderungan pemanasan global. Salju dan penutupan es telah menurun, suhu lautan dalam telah meningkat dan level permukaan lautan meningkat 100-200 mm selama abad yang terakhir. Bila laju yang sekarang berlanjut, para pakar memprediksi bumi secara rata-rata 1oC akan lebih panas menjelang tahun 2025. Peningkatan permukaan air laut dapat menenggelamkan banyak wilayah. Kondisi cuaca yang ekstrem yang menyebabkan kekeringan, banjir dan taufan, serta distribusi organisme penyebab penyakit diprediksikan dapat terjadi. Hutan dapat mempengaruhi pola curah hujan melalui transpirasi dan melindungi daerah aliran sungai. Deforestasi menyebabkan penurunan curah hujan dan perubahan pola distribusinya. Ini juga menyebabkan erosi dan banjir. Apa yang disampaikan di atas hanya beberapa dampak ekologis dari deforestasi, yang dampaknya berpengaruh langsung pada manusia.

C. Peran Spesies Dan Individu Dalam Ekosistem Ilmu yang mempelajari ekosistem disebut ekologi. Ekologi berasal dari dua kata dalam bahasa Yunani, yaitu oikos dan logos. Oikos artinya rumah atau tempat tinggal, dan logos artinya ilmu. Istilah ekologi pertama kali dikemukakan oleh Ernst Haeckel (1834 - 1914)

Sumber:

http://id.shvoong.com/writing-and-speaking/2121900-definisi-

spesies/#ixzz1p2puvvlv

Spesies & Individu dalam ekosistem

Ekologi Kesehatan

Sumber: http://id.shvoong.com/exact-sciences/1994845-istilah-penting-dalamekosistem/#ixzz1p3oQnWD2 http://id.wikibooks.org/wiki/Subjek:Biologi/Materi:Ekosistem#Macammacam_ekosistem

BAB III PENUTUP A. B. KESIMPULAN SARAN Adapun saran yang di harapkan oleh penulis yaitu :
1. Penulis berharap semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi

pembaca dan penyusun sehingga dapat bermanfaat bagi para pembaca sehingga menambah wawasan tentang jamur.
2. Penulis mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun

apabila dalam penulisan makalah ini terdapat kesalahan, demi penyempurnaan makalah selanjutnya dimasa mendatang.

Spesies & Individu dalam ekosistem

10

Ekologi Kesehatan

DAFTAR PUSTAKA Andreas.2009.Distribusi individu dalam komunitas. Diakses pada tanggal 24 Oktober 2011 dari : http://zaifbio.wordpress.com/2009/01/30/distribusi-individudalam-komunitas-2/ http://www.scribd.com/doc/64890707/19/TINGKAT-KESATUANTAKSONOMI

Spesies & Individu dalam ekosistem

11

Anda mungkin juga menyukai