Anda di halaman 1dari 33
singkong yang masih di ladang (belum red), Bagaimana hukumnya? ‘Abu F, Luthvianny Pertama: Membeli tanalr dll yang masih dalam tanah atau belum dicabut. Pare larga berselisih pendapat, Imam Abu Hanifah, Syafi’i dan kamu riwayat dari Imam Ahmad tidak memperbolehken jual- beli tersebut, Namun, Imam Malik dan sebuah riwayat Lain, dari Imam Ahmad berpendapat boleh, ini dikuatkan oleh Syaikhul Tslam Tbnn Taimiyah dan murid beliau, Imam Thoul.Qoyyim: Letak permasalahannya adalah apakab: jual beli tersebut termasuk dalam jual beli yang terlarang dalam hidils berikut: : aA Se am AN 0 oe A Se Dari Abu Hurairah berkata: "“Rasulullah 3% melarang juol eli gharar”, (HR. Muslimn 1513), * Gharar adalah jual beli yang terdapet sesualu yang tidak ‘jelas (spekulasi), (Lihat Mawsw’ah Al-Marahi Syar'iyah Juz 2 ‘nal. 205 oleh Syaikh Salim Al-Hilali) Pendapaty ang raj -insya “Allah adalah jual beli tersebut diperbolehkan karensa dua sebub: ‘© Joal bell ersebuttiduk termasuk gharis karen orang yang | Sudah pengalaman mampu mengetabui isi dan kadamnya meskiptin belum dicabnt, Misulkan, dengan batong dan davnnya bisa diprediksikan bagus dan tidaknya bijinya. Keriidiaa, anggaplah itu sebagai gharar, maka ituadalah gharar ringan yang tidak diharamkan. © Jual bell 'tersebut sangat dibutuhkan manusia sehingga kalau diharamkan akan sangat memberatkun, Allah hg le ty falam agarna (Islam) Dan tidaklak Aah menjadiken esulltan bag! kalian, (QS Al-Hajj: 78). (Peniksa Majmu’ Fatawad 29/33, 227, 487 dan Zadul Ma'ad 5/820 oleh Tenul ‘Qayyimn): ‘Kedum: Jual beli buah yang masih di atas pohon, Dasar ‘pukumoys adalah beberapa hadits di antaranyo: > Bagimana hekum sistem banga pinjaman yang diterapkan dalam koperasi. Koperusi adalah dari anggota, oleh anggota “dan unnule anggota. Apakah hukunnys sama dengan riba seperti bunga bank? FS AIG : Ci ah oe We SY Dari Hbnu Umar berkara: “Sesungguhnya Rasululiah molarang menjuel buuh-buahan sampai nampak baiknya bagi penjual maxpun pembell”, (HR. Bukhari 2198 dan ‘Muslim 1534) ‘Da badits ini dupat ditarik beberapa faidah: vv’ Diperbolebkan jual-beli buah yang masih diatas pobon spabila sudah nampak baiknya, Yang dimaksud nampak baiknya adaluh; sudah memsrah atau menguning atau judah layak dimakan serta suduh aman dari hama tanaman. (Lihat Syarku Sunnah 8/96 oleh Imam Al- Baghawi), Hal ini beedasarkan hodits: cola Dart Jabir berkata: “Rasulullah sg melarang men/ual buah-buahan sehingga membaik”. Ditanyakan: “Bagaimana baiknya?”. Jawab beliau: "Swdah memerah, menguning serta layak dimakan”. (HR Bukhart 2196), of Diharamkan jual beli buah yang masih di atas pohon apabila masih muda dan belie aampak baiknya dengan kesepakatan seluruh para ular’. of Jual beli bual yang belum nampak tanda kebaikanny, dengan langsung dipancn saat itu juga, rake hal inl diperbolehkan mennrut mayoritas wlama’. Bahan imam ‘Al-Baghawi menyebutkan kesepakatan para ulama’ akan olehnya, (Lihat Syaritu Sunnali 896, AL Mughai 6/149, Nailut Author 5/277). Ketiga: Jual beli dengan sistem borongan (taksiran) hukumsya boleh menurut kesepaketan para ulama’ berdasarkan hadits: . iy Si tgs ig as U8 jab gil 0 iy les J BB Dari tbnu Umar berkata: “Dahule kant (para sahabat) membeli makanan dengan taksiran. Maka Rasulultah melarang kant (menjualnya lagi} sampai kami memindahkannya dar! tempat bellrya”, (HR. Mustim 1529), Maksud dari ju'yp adalah jual tell makanan tanpa ditakar, ditimbang dan topa ukuran tertentu. Pengambllas, haku dari hadits ini bahwa jual beli dengan sistem borongan atau taksiran dilakukan oleh para sahabat dan Rasulutlah tidak melacangnya. Hanya saja beliau melarang menjual kembali sebelum memindahkannya dari tempainya Al-Hafidz Tbnw Hajar berkata: “Hadits ini menunjukkan bahwa jual beli makanan dengan sistem taksiran, bukummya boleh”. (Farhw! Bari 4351). Thaw Qudamah berkata: “Kami tidak mengetahui adanya perselisihan dalam masalah ini", (Liat pula Afausut'ach At-Manahi As Syar'ivah 21233), 2, Kalau memang bunga pinjamun yang diterapkan dalam koperasi suma dengan sister yang diterapkan oleh bank, yaitu meminjam uang kepada koperasi lalu nanti mengembalikannya dengan ada tambuhan atau sebaliknya, yaiu menyimpan uang di koperasi lalu nant mendapatkan bbunga dalam jarak waktu lertentu, maka ini adalah riba samenurut kesepakauin para ulama’. (Lihat Fighwes Sunnadt ‘MIB8 oleh Sayyid Sabiq dan Fatawa Jslamiyah 2/332), Hal ini berdasarkan keurmuman firman Allah: ie alls 9 bbs 9 Sgt ye, Maks bagimu pokok hariamy. Komi tidak mendualid * (dengan memungut tembah) dan tidak didzalimi (c diturang! atau dipungut tambah), (QS. Al-Bagarah; 279}. (Lihat kembali Al-Furgon edisi 7 th ID), ‘Adapun perubahan nama atau istilah, dari bank kepada ‘koperasi dengan alasan dari, oleh dan untuk anggota tidak merubah hukum, Karena jika hakekatnya sama, apapan nama atau istilahnya tetap saja riba. Sebagaimana khamr, apapun namanya, jika memabukkan tetap sajaharam.: SENT a 1 5 Od U0 ip stn we fe OA Get we el Dari Abu Malik Al-Asy'ari berkata: “Rasulullah i hersabda: Sungguh sebagian dari wnatky akan minut khamr dan oerekc menamakavvtya dengan nana tain seria dimainkan musik serta para biduanita pada mereka, Sungguh, Allah akan membuat mereka tertelan bumi dan menjadikan mereka sebagai bera dan babi". (HR. Abu Davrud 3688, Lbnu Majah 4020 dengan sanad shahib. Lihat As-Shahihah 1/138), " Semoga Majalah Al-Furgon senantiasa Istiqomah dalam ikut serta membina umat Islam berpedoman di atas Al-Qur'an dan As-Sunoah dengan pemahaman Salaful Ummah, Ana ingin bert 1. Bagaimana hukuraya memberi uang kepada peagamen (misal di kendaraan Kadaai kala memiberi, maka kita akan diancam atau mendapatkan perlakuan buruk lainty ie 2, Bagaimana hukumnnya jual beli dengan sistem kredit menurut pandangan sepeda motor dijual secara tunai seharga Rp. 12 juta. Akan tetapi pembeli hanya inempunyal Selanjutnya pesubeli membayar dengan uang muka Rp. 10 jute dan akan’ mengingsu i yang ditentukan oleh kedua belah pihak, Seba spabiie dill cl eae) Abu Zaid Pagu Kediri Jatim 1. Mengamen adalah haram bokumnya, karena udanya musik dan nyanyian, berdasarkan hadits: SERS gg a 09: Od gn pas tbe Dari Abu Malik Al-Asy'ary berkara: Rasulullah #8 bersabda: “Sungguh, akan ada dari umatku yang menganggap halal perbuatan zina, pakaian sutera, Kharer dan ator musik” (HR. Bukhari: $990 dan lihat kembali Al-Furqon edisi 11°Th. Karena is, tidak boish sembeil: sang begin pengamen karena hal itu termasuk tolong-menolong dalam | ikemaksiatan, Allah berfirman: ‘ ai gp ie fh ih S| Dan tolong-menolongiah kallan dalam kebajikan dan | ketaqwaan dan janganich kalian tolong-menolong dalant | perbuatan desa dan pernvesw vcs, (QS. Al-Muidah 2). Narnun kalau tidak memberi akan diancam, diganggu | atau terjadi bahaya, maka harus dilihat kadar bahaya tersebut— Kalau sekedar diejek atau akan diganggu sedangkan ‘kita yakin dia tidak mongkin melakukan aneamannya, maka kita tetap tidak boleh memberinya, Adapan apabila kta tidak memberi akan diperlakukan dengan -sesuatu yang membahayakan jiwa, badan maupan kehormatan dan dia mampo untuk melaksanakan ancarman teesebat, make bolch ‘kita memberinya berdasarkan kaidah: heh ahs fall “Dharurat ite dapat menghatatkan yang haram”™ (Lihat Al-Qowaid Al-Fighiyyah hal, 45 oleh Syaikh Abdur Rahman bin Nasir As-Sa'di) 2. Para ulama’ berselisih pendapat tentang jual bel kredit ‘menjadi dua pendapat. Letak permasalahannya adalah: Apakah ktedit termasuk larangan Rasulullah #8 dalam hadits: Ps BOI ye a GAY i pepe PRUE uh (Dari Abu Hurairah dari Rasulullah #§ bahwasanya beliaw metarang dia jual beli dalam sare jual deli. Dalam riwayat lain: "Barangsiapa yang jual beli dengan cara dua Jual beli dalam satu jual bel, maka baginya harga yang paling rendah atau dia melakukan riba”. (HR, Ahmad 2/432, Tiemidai 1231, Nasa’ 7295 dengan sanad hasan. Libal ra’ Ghali 1347, _Penitapat pertama: ual beli kredit terlarang. Mereka bermlasan bahwa maksud dari 4 we aot adalah uucapan seorang:penjual; “Saya juul burang ini dengan harga sekian, kontan, Namun jika dengan tempo tertentu, maka harganyai sekian”. Penafsican seperti ini diriwayatkan dari mayoritas ulama" seperti Samak bin Harb, Ibou Sirin, Sufyan Ats-Tsauri dan lain sebagainya. (Lihat frwe'xf Ghat: 1307 oleh AL-Albani, Meitel Authar 5/169 dun Mausy'ah Manabi As-Syari"yyah 2/219-223), Pendapat kedua: Jual belt kredit boleh. ‘(Lihat Al-Mudayanah oleh Syaikh Muhammad bin Shaleh ‘Utsaimin dan Fatawa Islamiyyah 2/333-343) berdasarkan dalil-dalil sebagai berikut: Hal orang-orang yang beriman, apabila tamu berm:'amatak tidak secara twnai untick waktu yang ditentukan, hendakiah kamu menuliskannya(QS. Al- ‘Bagarah; 282). # Dalil kedua: iach di yh pac Br Uw i gay tn yay ee -% Aig 35s pi Pr eued s gael Ina jet Dari Abdultak bin Abbas berkata: Rasulullah 3 me ota Madinah, dan saat im pendudulreya melakukan pesanar . buah-buahar samipai saix, dua dan tiga tahun. Maka Raswlalich 38 bersobda: “Barong slapa yang memesan sesuatu hendailah jelus tataran, timbangan dan temponya”". + (HR. Bukhari 2239, Muslim 1604). #2 Dalil ketiga: Hadits Barirah, bahwasanya beliau membebaskan dirinya dari perbudalkan dengan membayar kepada tuannya sebanyak sembilan ugiyah (satu ugiyah = 40 dirham perak), dan setiap lahunnya dia bayar satu ugiyah. (HR. Bukhari 2169, Muslim 1504), Segi pengambilan dali: Allah dan RasulNya tidak ‘melarang transaksijual beli yang tidak tunai dengan ada tenpo untuk wakktu pembayaran, Bahkan dalam hadlits Baritah sangat elas bahwa pembayaran itu diangsur (kredit). Dan hal ini berlaku umum, baik tempo terscbut membuat harga tertambah ataukah tidak. Dengan syara! harga dan waktunya jelas, karens. pada dasamya mo'amalah itv hokumnya boleb kecuali ada dalil yang melarang. Juga jwal beli kredlit tersebut membawa kemaslahatan bagi penjual dengan bertambahnya harga dan bagi pembeli dengan ditindanya waktu pembayaran. (Patawa Islamiyah 2/333-335). Adapun mengenai larangan 3 (gb hadits ini tidak bisa digunakan untuk melarang jual beli keedit, Karena ada penatsiran dari para ulama’ mengenai maksud dari hadits tersebut selain penafsiran pendapat pertama yang tengharambkan kredit dengan perbedaan harga kalau tunai yaitu: ‘Saya menjual kepadamu barang ini 20 dinar dengan syarat enka jal barang iru kepadak & Ucapan penjual: “Saya jual barang ini soa dengan hangs (misel) 20 dinar, narmun kalau keedit sumpai tabun depan dengan harga 25 dinar”. Lalu pembeli mengatakan: “Ya saya beli”, tanpa menentukan apakah dia memibeli dengan tunai atau kredit, *% Penjual menjual sebuah barang dengan harga 20 dinar ‘dengan tempo satu tahun, laludia langsung membelinya ac pembeli tadi twnai dengan harga (5 dinar. (Lihat Syarhus Sunnah oleh Imam Ai-Baghowi 8/143, Tahdelbus Sanam oleh Tram Tonul Qoyyim $414, Taadl Bua Ahkam oleh Syaikh Ali Bussam 3449, Fanea lajnah Dama 13V153). Pendapat kedua inilah yang -insya Allah lebih kuat. Wallahe a'lam. MU’TAZILAH MENGGUNCANG AQIDAH ~ Oleh; Abu Ubaidah Al-Atsari Pada edisi lalu telah dikupas tentang bantahan terhadap ungkapan Abdurrahman Baghdadi yang menyatakan bahwa hadits-hadtis tentang adzab kubur, pertanyaan malaikat, Imam Mahdi, Torunnya Isa dan keluarnya Dajjal hanyalah hadite-hadite ahad. ‘Maka pada edisi ini akan kita tuntaskan pembuhasan tersebut. dn U5 Ud td aw ight ER Oy et SE GR phy a Sat BS ide Ge ER, seh Dari Abu Hwairah. berkaw: Ramdidlah bersabda: “Tidak ada seorang nabipun kecuali telah memperingatkan Aawniya dart Dajjat yang ine,’ Keiahuilak bahwa Dajjal ity bute: sedangkan Rabb kalian tidaktah buza dan Dajial rermalis crvara kedua matanya “Kafir. (HR, Bukhari no, 7131 dan Muslimano, 2933). A. Hadits-Hadits Tentang Dajjal Mutawatir Hadits-hadits tentang keluarnya Dajjal telah mencapai derajat mutawalir sebagaimana cilegaskan oleh para ulama’ ahli hadits. Berikut komentar mereka tentangnya ‘ {_AbHafde Toow Katsr berkatadalara Tafsir Que’an Adzin (2/566 -tahgig Synikh Muqbil bin Hadi-) ketika menafsirkan surat An-Nisa: 159: "Adapun hadits-hadits tentang Dajjal banyak sckali, terlalu banyak untuk dibatasi lantaran begitu banyak hertebaran dalam kita Shahit, Hasan, Musnad dan sebagainya”, ‘Beliau juga berkata: “Syaikhuna (guru kami) Al- Hafidz Abu Abdillah Adz-Dzababi mengatakan: “Hadits-hadits tentang berlindung diri dari Dujjal derajatnya mutawatir, Salah satunya dengan menghafal sepuluh ayat surat Al-Kahhi". Beliau juga menceritakan bahwa imam Dzahabi telah menulis kitab Khusus tentang Dajjal. (Likat An-Nihayah 1/124). 2. Al-Hafidz As-Syaukani berkata dalam risalehnya yang berjudul At- Taudhih fi Tawaruri Maa Jaa'a fil Muntadhor Al-Mahdi wa Dajjal wa Al-Masth” setelah memaparkan, hadits-hadits tentang turuonya Isa, keluamya Dajjal dan munculnya Mahdi: “Seraua hadits yang saya uraikan di atas telah mencapai derajat mutawatir scbagaimana tidak samiar bagi para peneliti hadits. Dengan demikian, dapatlah kita tegaskan bahwa hadite-hadits tentang munculnya Mahdi derajatnya mutawatir, hadits-hadits tentang keluaraya Dajjal mutawatir dant hadits-hadits tentang turunnya Isa juga mutawatic”. (Lihat Aumul Ma'bud (11/308) - Syaroful Haq Abadi), 3, Al-Muhaddits Muhammad Nasiruddin Al- Albani berkata dalam As-Shahifah (1/297); “Hadits-hadits teruang Dajjal banyak sekali bahkan merit aii tela, mencapai derajat mutawatir. Karena itulah kita akan ‘mendapai kewajban iman akan kelwamya Dajal ini alam Xitah-kitab agidah sebagaimana balnya iman terhadap ‘adzab kubur dan pertanyaan dua malaikat kepada mayit”; 4, Lajnah Daimah yang diketuai Syaikh Al-Allamah Abdul Aziz bin Abdullah bin Baz mencgaskan: “Hadits- hadits yang shahih dan mutawatir telah menunjukkan tentang keluatnya Dajjal, Keluarnya Dajjal merupakan salah satu tanda datangnya hari kiamat”, (Lihat Fatwa Lajnak Daimah 1146 cet. Darul ‘Ashimah). §. Syaikh Mugbil bin Hadi Al-Wadiiy berkata dalam Rudud Abii Tmu...hal. 25: “Hadits-hadits tentang ‘urunnya Isa dan keluarnya Daljal derjernyn mutawati menurutabli flim", B. Aqidah Sataf tentang Dajal iman terhadap keluarnya Dajjal ae agidah salaf, Ablu Sunnah al Jama‘ah, Kami akan sebutkan beberapa contob saja: 1. Imam Al-Qodhi Iyadh berkata; “Hadits-hadits ini merupakan hujjah bagi Ahli Sunnah wal Jama’ah tentang kebenaran adanya Dajjal dan bahwasanya Dajal adalah seorang tertentu yang Allah @s jadikan sebagai ujian bagi hamba-Nya. Allah memberiaya keluarbiasaan seperti mampu menghidupkan orang mati yang dibunubnya, mampu menyuburkan tanaman dan sung serta perbendaharaan bumi, mampu memeérintahkai Jangit untuk menurunkan hujan sehingga tenurunkan ir hujan ke burni. Semua itu dengan kehendak Allah, Semudian Allah melemahkan Dajal sehingga tidak lapat membunwh seorang mukmin kemudian Isa bin, laryam menibunuhnya, Inilah madzhab Abli Sunnah val Jama’ah, seluruh ahli hadits dan abli figih. jungguh hal ini telah diingkari,sebagian Khowarij, Mu’tazilah dan Jahmiyyah’ sehingga mereka nengingkari wujudnya Dajjal dan menolak hadits- adits yang shahih”. (Dinukil dan diseryjui oleh imam Nawawi dalam Syark Shakih Muslim (18/371) dan Al-Hafidh Tbnu Hajar dalam Fathed Bari (14/618-619) 4:Imam Ahmad bin Hanbal berkata; “(Termasuk pokok igidah) adalah beriman bahwa Dajjal akan keluar, ectulis antara kedua matanya “Kafie” dan juga beriman erhadap hadits-hadits tentangnya...”, (Lihat Thabagat Fanabilah 1241-243 dan Ushul Sunnah no.11), 3, Imam Ibnu Abi Ashim berkata: “Saya mendengar Ubaidullsh bin Muadz ‘Al-‘Anbary mengatakan: “Tidak ada hadits yang lebih keras bagi kelompok Qodariy yah (pengingkar takdit) daripada hadits tentang Dajjal”. (As- Sunnah (1/281) tahgiq Dr. Basim bin Faishal), 4..Imam Al-Ashbahani berkata dalam Al-Hujjah Fi Bayant! Mahajjah (1/416); “Pasal petijelasan bahwa Dajjal akan keluar tanpa keraguan, Adapun kelompok Jahmiyyah, mereka mengatakan bahwa Dajjal adalah setiap orang yang jelek”, $. Imam Abul Hasan Al-Asy'ary berkata ketike menceritakan prinsip dasar agidah abli hadits: “Iman kepada Allah, Malaikat-Nya, kitab-kitab-Nya, para rasul-Nya dan seluruh wahyu dari Allah serta rivayat dari Rasulullah, Mereka tidak mengingkari walau hanya satu...dan mereka membenarkan adenya Dajjal dan Isa akan membunubnya”. Kemudian di akhir kata, beliaw berkata: “Setiap prinsip mereka itulah prinsip saya”. (Lihat Al-Magolar Iniamiyyin 1/345-348). 6, Imam At-Thahawi berkata: “ Kita beriman dengan (anda-tanda hari kiamat seperti keluarnya Dajjal dan turunaya Isa bin Maryam dari langit™. (Lihar Syarh Agidah Thahawiyyah hal, 564 tahgig Al-Albani), 7.Lajnah Daimah yang diketuai oleh Al-Allamah Abdul Aziz bin Baz.penah ditanya: Benarkah Dajjal akan keluar, sebab menurut pengetahuan saya ada kelompok yang menetapkannya dan ada pula yang mengingkarinya? Mereka menjawab: “Benur, Dajjal akan keluar. Hadits- hadits yang menjelaskan tentangnya shahih, sharih (elas) dan nmitawatir, Imam Bukhori membuat bab dalam Shahihnya “Bab penjelasan tentang Dajjal’ lalu beliau membawakan sepuluh hadits mengenainya. Al- Hafidz Lbnu Hajar telah menjelaskannya dalam Fackul Bari, saudera dapat menelanh kitab tersebut atau kitab- kitab adits lainnya”™ Lajnuh Daimah juga ditanya: “Apokah yang dimaksud dengan Dajjal, apakah dia sekarang sudah ada atau belum dan dimanakah tempainya? Nabi mengabarkan bahwa dajjal adalah buta, apakah yang dimaksud bute di sini, secara hakeFat ataukah majas (kiasan)? Tolong: jelaskan kepada kami, semoga Allah membalas kalian dengan Syurga"? Jawab: “Dajjal diambil dari kat 3. yaite berdusta dan bohong. Hal ini karena dia mengaku sebagai Robb (tuhan), sebuah kedustaan yang sangat besar, Dajjal sekarang sudah ada. Maksud kebutaan Dajjal adalah secara hakiki (bukan kiasan) karcna sli dalam kalimat adalah hakekat, Keluarnya Dajjal telah dijelaskan oleh ‘Nabi dalam hadits-haditsnya yang shahih dan rstawatir". (Fatawa Lajnah Dainah 3146-147}. FRAT ee one nen ne ily BG us eee peas Oval datas aa GAY nts Vs Dari Abu Hurairch berkata: Rasulullah bersabda; “Demi Dzat yang jiwaku herada di tangan-Nya, sunggith pusti akan turun pada kalian Tbr Maryam sebagai hakim yang adil talu dia menghancurkan salib, membunuh babi dan membebaskan pajak (idak memungatnya) dan harta melimpah sehingge tidak ada yong mau menerimanya” (HR. Bukhori no. 2222 dan Muslim na, 242), A. Hadits-Hadits Tentang Turunnya Isa bin Maryam Mutawatir ‘Hadits-hadits rentang turunnya Isa bin Maryam dari Langit ke maka bumi ini meneapai derajar mutawatir sebagaimana ditegaskan oleh para ulama” abli hadits. Berkut komentar mereka: 1. imam At-Thobari berkata dalam Jari "l Bayan (31 291) ketika menafsirkan surat Ali-lmron ayat 55 - setelah memaparkari beberapa pendapat ulama’ tentang, ayat tersebut-: “‘Pendapat yang paling benar menurutku adalah pendapat yang menyatakan bahwa aya tersebut bermakna “Allah mengangkat Nabi Isa dari bumi menuju langit-Nya” berdasarkan hadits-hadits yang mutawatir dari Rasulullah #% bahwa bahwa beliau bersabda: “Isa bin Maryam sungguh akan wrun dan membunult Dajjal...” 2. [main Tonu Katsie berkata dalam Tafsir Qur'an Adzim (2/566 -tahqig Syaikh Mugbil bin Hadi-) ketika menafsirkan surat An-Nisa:159 setelah memaparken hadits-hadits tentang turunnya Isa bin Maryam dan keluarnya Dajjal: “Hadits-hadits ini telah mencapai derajat mutawatir dari tiwayat Abu Hurairah, Ibnu Mas'ud, Utsman bin Abi ‘Ash, Abu Umemeh, Nawwas bin Sam‘an, Abdullah bin Amer’ bin “Ash, Mujammi* bin Jariyah, Abu Sarihah Hudzaifah bin Asid . Semoga Allah meridhai meceka semua”. Beliau juga berkata dalam Tafsirnye (4/140) bettie mensfsirkan surat Az-Zukhruf ayat 61: “Dan telah mutawatir hadits-hadits dari Rasulullah #2 bahwa belian mengkhabarkan akan turunaya Isa sebelum tiba hari kiamat sebagai imam yang adil dan hakim yang bijaksana” 3. Syaikh Muhammad bin Jafar Al-Kattani berkata dalam Nadivnul Mutanatsir hal, 147:"Kesimpulannya, hadits-hadits tentang Mahdi mutawatir, hadits-hadits tentang Dajjal mutawatir dan badits-hadits tentang turunnya isa juga mutawatir”. i 4, Al-Allamah Syaroful Hag Adzim Abadi berkata dalam Auniel Ma*bud (11/307): “Dan telah mutasvatir hadits- hadits dari Nabi tentang turunnya Isa bin Maryam dari langitdengan jasad aslinya ke muka burai ini menjetang hari kiamat. Dan inilah madzhab Abli Sunnah wal Jama'ah", 5, Syaikh Al-Allamah Ahmad Syakir dalam Syarh Musnad Ahmad (7/98-99); “Hadits-hadits shahih yang jelas menunjukkun turunaya Isa bin Maryam di akhir zaman ini telah dijadikan permainan oleh orang-orang ‘yang katanya mujaddid (pembaharu) padahal mujarrid (perusak agama) terkadang dengan ta’wil yang terselubung dan terkadang lagi secara terang-terangan :mengingkari! Hal itu disebabkan karena mereka -pada +hakekatnya- Gdaklah beriman dengan perkera ghaib atau hampir tidak beriman, Hadits-hadits ini (tentang turunnya Isa bin Maryam) derajataya mutawatir ma’nawi kalau dikumpulkan. Hal ini dapat dikétahui secura pasti, Karenanya, maka tidak boleh untuk diingkari maupun dita’wil (diselewengkan artinya)". Belian juga berkata dalam Syarht Musrad (8/20): “Hadits ini merupakan banlahan techadap orang yang tidak percaya bahwa Isa bin Maryam sckarang masib hidup di langit dan belum mati. Hadits ini juga meounjukkan ‘bahwa Isa akan turun dari langit di akhir zaman kelak sebagaimana ditegaskan dalam hadits-hadits yang mutawatir”. 6, Syaikh Al-Albani berkata dalam Ta lig Syarh Agidah Thohawiyyah bal.SO1-cet Mkt Islami-; “Ketahullah bahwa hadits-hadits tentang Dajjal dan turunnya Isa bin Maryam telah mencapal derajat mutawatir yang wajib diimani. Janganlah engkau tertipu dengan orang yang mengagegee baba haditsnya adalah ahad sebab mereka adalah manusla yang jahil tentang ilnmu hadits. Tidak ada dari mereka yang menelitinya. Seandainya mereka man benar-benat menelitinya, niscaya mereka akan mendapatinya mutawatir sebagaimana ditegaskan oleh para pakar ilrau hadits seperti Ibnu Hajar dan selainnya. Suongguh amat disayangkan ketika sebagian manusia lancang berbicara tentang sesvatu yang bukan bidangnya. Lebih-lebih masalah ini adalah masalal agidah dan agarna”, B. Aqidah Salaf Teniang Torunnya Isa bin Maryam: Berlandaskan pada ayat dan hadits-hadits mutawatir tentang turunnya Isa bin Maryam, maka selurub ulana’ salaf ahli Sunnah wal Jama’ah bersepakat menegaskannya. Berikut penjelasannya: 1, Al-Qodhi lyadh mengatakan: “Turunnya Isa dan pembunuhannya terhadap Dajjal adalah haq (benar adanya) dan benar menurut abli Sunnah wal Jama’ah berdusarkan hadits-hadits yang shahih tentang masalah tersebut, Tidak ada dalil akal maupun nag! yang memustahilkannya. Karenanya, maka agidan ini wajib ditetapkan. Adapun kaum Mu'tazilah, Jahmiyyah cs mengingkari keyakinan ini dengan anggapan bahwe hadits ini bertentungan dengan ayat: Den penuiup para nabi, (QS. Al-Abzab: 40). Dan hadits: east Tidak ada nabi setelahku. : Serta ima’ kaum mustimin bahwa tidak ada nabi setelah ‘Nabi Muhammad #%. Sungguh ini merupakan istidlal (segi pendalilan) yang sangat keliru karena tidaklah maksud dari turunnya Isa, dia turun sebagai nabi bam ‘yang membawa syar at barn yang bertentangan dengan syari'at kita. Tidak ada satu haditspun yang menunjukkan hal ini”, (Dinukil imam Nawawi dalam Syarh Shahih Muslim 18/383), 2. AL-Mufassir Ibnu ‘Athlyyah Al-Andalusi berkata jsq bin Maryam akan nurun dan pemimpin mereka Al dalam Tafsimya: “Umat Islam telah bersepakat atas Mahdi berkata: “Kemaritah, majulak engkau menjadi kandungan hadits mutawatir bahwasanya Isaberadadi imam (shalat) kami,” lalu tsa berkata: “Tidak, Jangitdan dia akan turun di akhir zarmm lalumembunvh — sesunggulinya kalian adatah pemimpin bagi sebagian babi, memecahkan salib, membunuh Dajjal, fainnya. Kemutian Ailah terhadap umat ini", (HR. menegakkan keadilan dartagama Nabi Muhammaddan. ~ Hariis bin Usamah dalam Musnadnya. Berkata Thaw melakukan haji serta umroh”, (Dinukil oleh Abu Qoyyim dalam Al-Manar Munif (hal. 147-148): "Sanad Hayyan Al-Andatusi dalam Al-Bahvul Muhit surat Ali- frais ini jayyid (baik)" dan disetujui oleh Syaih Abdul Tnnron juz. 2 hal. 474), : Muhsin Al-Abbad dalam risalahaya “AL-Mahdi" dan 3.Imam Thu Qoyyim Al-Jauziyyah berkata dalam Al- Syajkt Al-Albani dalam As-Shahihah no. 2236), Manaru! Munif (hal. 148): “Telah banyak hadits-hadits shahih yang menunjukkan bohwa Tsa akan trun di atas A. HYadits-hadits Téntang Mahdi Mutaviatit menara putih sebelah timur Damaskus, berhakum Hadits-hadits tentang munculnya imam Mahdi Sengan hukum Allah, membunuh keum Yabudi den yang diunggu-tunggu mencapai derajat mutawatir Nashara, membebaskan pajak dan menghancurkan jehapaimana ditegastan ahli hadits. Beriknt komentar seluruh agama selain Islam". abate: Belian juga berkata (hal. 155); “Ushat Nasrani telsh 4, Abul Hasan Al-Aaburriy! berkata:“Telah muthwatic menungeu Al-Masih Isa bin Maryam dan memang tidak hadits-hadits dari Musthofa 4 tentang munculnya Fagu tentang turunny2. Tetapi apabila Isa turun, belian Mahdi dari keturunannya, dan dia keluar bersama [sa akan menghancurkan salib, membunuh babi dan dan membantunya membunuh Dajjal, Dia mengimami menghancucken selurah agama selain Istam”, mat ini sedangkan Isa bermakmum di belakangnya" 4. As Saffariny berkata dalam Lawomi'ul Anwar Q/ — Perkataan ini banyak dinukil dan disetnjui oleh para 94-95): “TurunnyaTsa bin Maryam telah ditetapian Al- ylama" seperti Al-Hafidz Tonu Hajardalam Farhi Bari Qur'an, badits dan ijma’ ulama”.Setelah membawakan (6/493.494), As-Suyuthi dalam Al-‘Urful Wardy dalil dart Al-Que'an dan hadits, beliauberkats:““Adapun (hal 81,83.84), Al-Kattany dalam Nadhmal Mudonatsir ijma’ maka umat Islam telah bersepakat tentang (491,228) dan Al-Albani dalam Silsilah Ahadits As. Gurunnya, tidak ada seorangpun yang menyelisihinya’ Shahihah (5/372/2293), dari kalangan abli ilmu, yang mengingkarinya >. 4j-Hafidz As-Syaukani berkata dalam risalahnyaAr- hanyalah para ablifilsafat dan penyimpangagama Taydhih Fi Tawaturi Maa Joa'a Fil Muntadhor Al- ang perselisihan mereka tidak diamggap/diakul". —afahai Wa Dajjal Wel Masih: "Hadits-hadits tentang §. Syaikh Syaroful Hag Adzim Abadi berkata dalam Mahdi sepanjang penclitian saya mencapai lima puluh ‘Aunuil Ma‘bud (11/312) -setelah memaparkan dalit-dalll adits ada yang shabih, hasan dan dho'if yang tentang turunnya Isa bin Maryam-: “Ayat-ayat yang terkuatkan. Tidak syak dan samar lagi bahwa hedits ‘muliadan hadits-hadits shahih yang sangatjelasinitelah tersebot mencapai derejat mutawatir bahkan jumlah menunjukkan secara terang-benderang akan turunnya yang kurang dari itu saja sudah dapat dihukumi ‘sa bin Maryam dari langit ke muka bumi menjelang fyyiqwatir sebagaimana dijelaskan dalam kitab-kitab ‘hari kiamat. Tidak ada yang mengingkarinyakeeuali chyyt (hadits), ‘Adapn stir dar\ para euhabelrana ‘rang yang sesat, menyesatkan dan menyelisih Al- penerangkan tentang Mahdi, jumlahnya sangat banyak ‘Qur’an, sunnah Nabi seria kesepakatan abli sekali dan marfu” hukman (sampai kepada Nabi) karena f tidak ada jjihad dalam masalah seperti ini”. (Lihat kitab Al-idha’ah lima Kana wa Mayakune Baina Yadai $aa’ah bal. 124 karya Shidiq Hasan Khon). 3. ALAllamah Shidiq Hasan Khon berkaia dalam AJ- ddha'ah bal. 112; “Hadits-hadits tentang Mahdi banyak sekali hingga mencapai derjat mutawatir, terkumpul dalam kitab-kitab perbendaharaan Islam baik dalam py Abd Hasan Muhasninad bin Hain bin teohim bin Ashim Ar-Silseny Al-Anburcy. HetianotaIah abil heise Sian stele ny Eben a jmuriiam beee wu Kise (hat grainy dale Se C 6/299 }aln Thr Mafak (30054) eich imam Deahebi) mu’ jam, musnad”, Beliau juga berkata: “Hadits-hadits Mahdi sebagian shahih, sebagian lagi hasan dan sebaginn, lainnya lagi dho'if dan perkaranya sudah masyhur dikalanga’ selusuh umat Islam sepanjang zaman", 4, Imam As-Saffarini berkata dalam Lawami‘ul Anwar (2/84): “Pendapat yang benar menuut abli haq (penganut kebenaran) bahwa Mahdi bukanlah Isa dan Mahdi akan muncul sebelum turuinya Isa. Sungguh telah banyak riwayat-riwayat yang menjelaskan tentang keluarnya Mahdi sehingga mencapai derajat mutawatir maknawi dan telah masyhur perkaranya dikalangan ulama’ sunnah schingga dikatagorikan dalam masatah nqidah”, Beliau juga berkata pada sumber yang sama: terhadap keluarnya Mahdi merupakan kewajiban sebagaimana ditetapkan oleh ahli ilu dan dikategorikan termasuk aqidah ahli sunnah wal yama' ah", 5. Syaikh Syaroful Hag Adzimy Abadi berkata dalam Aunal Ma'bud (11/243): “Ketahuilab bahwa telah masyhur dikalangan abli stam sepanjang zaman bahwa akan muncul di akhir zaman nanti scorang lelaki bernama Mahdi dari abli bait (keturunan Nabi) yang akan menegakkan agamadan keadilan, diikuti oleb kau muslimin, menguasai kerajaan-kerajaan Islam, Munculnya Mahdi disusul oleh keluarnya Dajjal dan seterusnya merupakan tanda-tanda hari kiamat yang ditctapkan dalam hadits shahih. Setelah itu, Isa bin Maryam akan turun sesudah Mahdi lalu bersama- bersama memb.snuh Dajjal dan Isa akan bermakmum di belakang Mahdi. Hadits-hadits tentang Mahdi telah dikeluarkan oleh s¢jumlah imam seperti Abu Daud, Tirmidzi, [bnu Majah, Al-Bazzar, Al-Hakim, Thobroni, Abu Ye"la Al-Mushili dari sejumah sahabat seperti Ali bin Abi Thalib, Ibnu Abbas, Ibau Umar, Talhah, Abdullah bin Mas'ud, Abu Hurairah, Anas bin Malik, Abu Said Al-Khi Habibah, Ummu Salamah, Tsauban, Qui Ali Al-Hillay dan Abdullah bin Harits bin I Allah meridhai mereka-. Sunad hadits-hadits tersebut ada yang shahih, hasan dan ada yang dha’ if (lemah) dan sungguh keterlaluan imam abli sejarah Abdur Rahman bin Khuldon Al- Maghribi dalam Tarikhnya ketika dia melemahkan selurub hadits tentang Mahdi, dia jatuh dalam kesalahan dan jauh dari kebenaran”, (Lihat pula Tubfartd Ahwadzi (6/401 -402 oleh Al-Mubarokfury). 6. Syaikh Al-Allamah Abdul Aziz bin Baz berkata: "Adupun mengingkari Mahdi secara mutlak sebagaiinana anggapan kaum mutaakhirin maka in. merupakan: batil karena hadits-hadits | keluamya Mahdi di akhir zaman telah mencapai derajal mutawatir maknawi sebagaimana ditegaskan ole jumiah ulama” seperti Abul Hasan Al-Aaburriy Aaj Sijistani -tokoh ulama abad keempat-, al-Allamah As. Suffarni, al-Allamah Syaulani dan sebagainys. Hal ini, seakan merupakan ijma’ (kesepakatan) Ima, ‘Walavpun demikian tidak boleh kita menetapkan babwa si fulan adalah Mahdi kecuali apabila terpenubi, beberapa tanda-tanda yang dijelaskan Nabi dalam hadits-haditsnya yang shabih, tanda yang paling utara, adalah dia memenuhi bumi dengan keadilan”, (Lihat ‘koran Ukadz 18 Muharram 1400 H dan Majmu’ Fataw ‘Thou Baz 498-99). ; 7. Syaikh Al-Muhaddits Mubarimad Nasiruddin Ale Albani dalam As-Shahihah (5/278 no. 2236) berkatal “Dan ketahvilah wahai saudaraku mukmin! Bahwa ‘kebanyakan manusia terorbang-ambing hatinya di kala fitnah berkeeamuk karena tidak memiliki pedoman ‘untuk menghadapinya yakni ilmu yang dapat menyinart mereka ke jalan yang’ terang-benderang schingga merckapun tersesat dalam kesesatan yang myata: Sebagai contoh, kelompok yang para. pengaku Mahdi aiau Isa seperti Qodiyaniyah: (baca; Ahmadiyyah) yang mengikuti Mirza Ghulam Abmad Al-Qodiyani yang mengaku Mahdi di awal kalinys’ kernudian mengaku Isa kemudian mengaku Nabi, ‘Demikian juga seperti kelompok Juhaiman (di Saudi Arabia) yang menyebarkan fitnah di kota Makkah pada tahun 1400 H, dia mengaku bahwa imam Mahdi bersamanya lalu menghimbgu kepada para jama‘ah agar membai"atnya. ‘Alcina , sebagian orang bodoh’ dan jelek terjebak menjadi korbannya, namun kemudion Allah memadamkan fitmah mereka setelah banyak menelan korban kaum muslimin, Semoga Allah membersihkan para hamba dari kekejidn mereka. . Diantara mereka ada juga yang seide dengan kita! dalam mengingkari para pengaku Mahdi tersebut tetapi, dengan jalan mengingkari hadits-hadits shahih_ muncuinya Mahdi di akhir zaman dan dengan kelancangan yang sangat, d a mengatakan bahwa! adits tersebut hanyalah palsu dan khurofat! Lebih parah lagi, mereka melecehkan para alama’ yang’ menshahibkan hadits tentang Mahdi, Mereka Tmenganggap bahwa cara itu dapat menyelesaikan fitnah | para pengaku Mahdi dusta tersebut! Sungguh mereka ‘tidak sadar buhwe cara ini dapat menghantarkan mereka untuk mengingkari hadits-hadits tentang turunnya tsa padahal haditsnya mutawatir! Inilah yang terjadi pada sebagian mereka seperti Ustadz Farid Wajdi, Syaikh Rosyid Ridho dan sebagainya, Lantas apakah mereka juga akan mengingkari ketuhanan Allah disebsbkan sebagian rhanusia ada yang mengaku sebagai tuhan? Kita memohon kepads Allah dari fitnah para pengaku, pendusta dan dari fimah para pengingkar hadits-hadits Kesimpulan, dengan uraian di atas dapat kita simpulkan bahwa hadirs-hadits tentang keluarnya -Dajjal, turunaya Isa bin, Maryam dan munculnya ‘Mahdi mencapai derajat mutawatir bukaa ahad, sebagaimana anggapan Abdur Rahman Al-Baghdadi .-Semoga Allah menunjukinya, Apabila anda mengetahui bahwa hadits-hadits terschut mutawatir maka wajid bagi Hizbut Tabrir untuk mengimaninya karena menurut kaidah mereka sendiri bahwa hadits mutawatir dapat dijadikan hujjah dalam agidah. Fathi Muhammad Salim berkata dalam pembukaan bukunya “Hadits Ahad dalam Agidah": “...Karena kaidah ushul (pokok) harus dibangun dari dalil yang kokoh serta pasti yaitu al-kitab dan sunnah yang mutawatir seria aka!’ (untuk perkara agidah yang dapat diindera)! Mungkin timbul peranyaan; Bila memang Hizbut )Tabcir berhujjah dengan hadits mutawatir, lantas mengapa mercka menolak hadits-hadits mutawatir seperti tentang siksa kubur, Dujjal, Isa bin Maryam dan 4 Mahdi? Jawabannya sangat mudah yaitu karena ‘kejahilan dan filsafat kotor serta akal yang + dipertuhankan: Adapim alasan mereka bahwa hadits- hadits tersebut ahad dan. tidak dapat dijadikan hujjah dalam masalah agidah kare: hanya menunjukkan dzan (prasangka) itu hanyalith filsafat mereka untuk membingungkan umat. Karena pada hakekamnya, mereka akan mementahkan hadits Nabi # -baik ahad _maupun mutawatir- dengan tiada adab dan mencela para lama" ahli hadits dengan sangat biadab, Coba dengarkan perkataan keji seorang gembong Mu‘tazilah, *Amr bin Ubaid berikut. Mu'ads ibnu .Mu'adz (seorang ulama tabi’ in} pernah berkata: “Saya mendengar ‘Amr bin/Ubaid tatkala diceritakan kepadanya sebuah hadi dari Ibuu Mas'ud, dia berkata: “Seandainya saya mendengar A’masy (scorang ulama stabi’ in) meneeritakannya, sungguh akan saya dustakan. Dan seandainya saya mendengarnya dari Zaid bin Wahb, } saya tidak akan membenarkannya, Seandainya saya 7 nerupeken teeraim yang nyatv, mendengar ibnu Mas’ud yang menceritakannya, saya tidak akan menerimanya. Seandainya saya mendengar Rasulullah 9 yang bercerita, saya akan menolaknya. Dan seandainya saya mendengar Allah yang menceritakannya, saya akan katakan kepacla-Nya: Bukan atas hal ini, Engkau mengambil perjanjian dengan kami. (Lihat Mizanut M'ridal 5/333 dan Siyar A'lam ‘Nubela’ 6/104 karys Imam Dzahahi) ‘Demikianlah hawa nafsu dan akal orang-orang ‘yang sudah tidak waras! Semoga Allah menyelamatkan kita dari goncangan hawa nafsu, Amin, Lee El Imam Ahmad bin Hanbal meriwayatkan dalam Musnadnva (1/24) dengan sanad yang shahih dan hodits ini marfia” inekman (secara bukum sampai kepada Nahi) dari Umar bin Khaitab, beliau berkata: Kerakuilah bahwe akan ada satu kaw serelah kelian yang mendustorkan hukum rajam, Dajjal, syafa’at, sikscr kubur dan dikelwarkannya suatu kaum dari Neraka setelah hitam kelain, Hadits ini merupakan keajaiban mu'jizat Nabi karena setiap pointnya telah terbukti di zaman sekarang inj, Diantaranya adalah ingkar hadits-hadits tentang siksa kubur, keluarnya Dajjal, syafa’at dan lain sebagainya dati aqidah salafiyyoh. Hal itu karena pada hakekamya, para pengingkar tersebut tidak beriman dengan perkura ghaib padahal Allah berfirman mensifati hamba-Nya yang berragwa: Orang-orang yang beriman dengan perkara ghath. (QS. Al-Bagarah: 3). Makna ghaib adalah setiap perkara yang dikhabarkan oleh Rasulullah 4 di luar kapasitas akal manusia, seperti tanda-tanda dekatnya hari kiamat, siksa kubur, kehangkitan dari kubur, berkumpulnya manusia di alam mahsyar, shizath (jembatan), timbangan, surga dan neraka, (Lihat Teyér Favhut Qodir (1/34) ole Imam Syaukani). Kita berdo’a kepada Allah agar menjadikan kita terinasuk hamba-Nya yang beriman dan meneguhkan kita somua hingga maul meajemputkita, Amiin, iy a aad werhar ng kalk cpa hi bi yong es weygapan merc: wha. Dem AM ink ISLAM PARSIAL (Bantahan terhadap persepsl; bid’ah adalah masalah furu’ atau parsial)* Disusun oleh Abu Nu'aim Al Atsari Sa kalangan masih phobi dan sinis bila masalah bid’ah diperbincangkan, disertai betagam jasan, Sebagian mengatakan bahwa memperbincangkan bid’ ah akan memicu perpecefan umat, pudahul masih banyak masalah tain yang perlu segera diselesaikan, Pendapat ini juga pernah musuk ke meja redaksi. Lainnya beranggapan bid'sh hanyalah masalah furu'(parsial), sampingan, kulit. Lantaran itu tidak usab terlalu dipersoalkan, Masih banyak masalah umat yang penting dan mendasar yang harus segera dirampungkan. + Pendapat-pendapat tersebut dan selainnyy nampaknya berbeda, namun mempunyai titik persamaun: bid'ab merupakan masalah parsial bukan masalah elementer {mendasar) dari syari*at ini. Oleh sebab’itu tidak usab diperbincangkan, kalau perlu jangan diperhatikun. Persepsi di muka ironisnys tidak hanya muncul dari ‘kulangan awarn, tetaptjuga dari kalangan para juru dakwah: Imam Al Barbahari dalam Syarhu Sunnah hal. 23 smengataken: “Hati-hatilah kamu techadap bid'ah yang keeil, sebab dia akan menjadi besar. Demikian pula setiap bid'ah yang diadakan dalam agama ini, mulanya kecil seakan-akan. benar, Lantaran it orang yang masok kecalamnya akan temtipu, Lalu dia tidak kuasa untuk melepaskan dirt. Jadilah, bid'ah itu membesar dan dianggap sebagai bagian dari agama, ini, Sebal itu dia menyelisihi sitath mustagim Galan yang lempang) dan akhirnya keluar daci Islam. Pechatikanlah!-semoga Allah merahmati kamu- perkataan yang kamu dengar dari orang-orang sezamanmu. Janganlah tergesa-gesa dan ikut campur dalam suatu masalah sebelum bertanya dan mencermati: epakah salah seorang sahabat Nabi atau hn scorang ulama telah mernbicarakannya? Jika kamw mendapati satu atsar saja dari mereka maka pegangilah! namun jangan kelewat batas, dan jangan memillih yang lain. Akibatnya engkau akan masuk dia menginginkan kebenaran, Namun tidak ada yang membimbingnya. maka celakalah dia, Kedua, orang yang menotak kebenaran dan menyelisihi orang-orang bertakwa terdahalu, Dia sesut, menyesaikan dan merupakan setan yang, durhaka dari umat ini, bagi yang mengetahui keadaannya wajib memperingatkan manusia agar menjaubinya dan membeberkaa jatidirinya, Supaya orang lain tidak jamh ke dalam bid"aboya yang akibarnya akan binasa.” Ini adalah ucapan yang sangat bagus, membantah persepsi di atas dengan sangat (elak. Saya (Ali Hasan) katakan: “Sikap kalian sangatanch, kalian tiada kuasa menepis bid’ah yang melilit kalian dan mencrapkan sunnah pada diri kalian; tapi malah menuntut ‘orang lain melakukan kul yang lebit besar, Ini sunggub anch”, Bagi orang yang mencermati alsar yang shabih dari kelangun salaf shalih, niscaya,akan melihat dengan gamblang bahwa dikotoml syariat; inti dan kulit adalah bathil, terlintas dalam pikiran mereka (salaf shalih) saja_ tidak, Justru terdapat riwayat yang shahih dari Ibnu Mas'ud, dimana beliau mencerca orang-orang yang melakukan dzikir secara berjamaah di masjid, kafena para sahabat nabi ‘tidak pernah melakukan amalan itu. Beliau beckata kepada mereka: “Hitung kesalahan-kesalahan kulian, saya menjamia bahwe amalan baik kalian tidak akan disia-sinkan sedikitpun. Celaka kalian wahai ummat Muhammad, betapa copat kebinasaam kalian! (lihatlah) para sahabat Nabi kalian masih banyak, ini, baju beliau belum rusak, dan bejananya juga belum pecah, Demi Dzat yang jiwaku berada di tamgun ‘Nya, kalian sungguh telah menyimpang dari sunnah Muhammad, utau kalian telah menguak pintu fitnal!" mereka menjawab: "Demi Allah, wabai Abu Abdirrahman, ‘kami hanya menginginkan kebaikan!" Jawab Tbmu Mas'ud: “'Betapa banyak orang yang inenghendaki kebaikan namun tidak memperotehnya”. (Ad Darimi dalam sunan 1/68-69 dan selainnya), Kisah ini mengandung pelajaran mendalamn dan sekaligus sebagai bantahan telak terhadap persepsi di mika. Sebab diakhir kisah disebutkan bahwu bihwa metode dzikir mereka menyelisihi sunnah Rasulullah #@. Adapun jawaben, mercka: “Kami hanya menginginkan kebaikan!” seakan sarma dengan ucapan: “Ini hanya masalah kulit!” naman fbnu Mas"ud membuntah anggapan itu dengan katanys: “Betapa banyak orang yang menghendaki kebuikan namun tidak memperolehnya”. Dan termyata terbukti bahwa.orang-orang tersebut terjatuh dalam bid'ah yang lebih parah. Seperti diinformasikan sendiri oleh pembawa riwayat tadi yaita Arar brn haw dc ia Hs Ushi Bale, Sak Ain Hasan Al Ansa bah Binal Qo wel Las, dengan beberapa pecuahan, bin Salamah: “Kami melihat mayoritas kelompok tad (orang-orang yang berdzikir di masjid) bersekutu dengan orang-orang khuwarij, memerangi kami pada peristiwa Nahrawan", Allahu Akbar! perkara yang dianggap kulit malah inti, perkara kecil menjadi besar. Tidakkah mereka t ‘Camkan, semoga Allah menjaga kalian-bagaiinana halnys, perkata yang mereka anggap sepele dan mereka remehkan malah merasuk ix, dalorn akal dan rnenjadi tertlik dalam keyakinan mereka, a) ibataya mereka berubah menjadi Khawarij yang sesat, jauh dari petunjuk kitab dan sunnah, kulit (dalam iscaya akun meremehkan perkara inti, Daa barangsiapa meremehkan perkara kecil, biasanya akan menjadi besar. (Aisar Ibu Badis, 1/243). Imam Syathibi dalam Al tisham 2/61 mengatekan: “Perkara juz (bagian) sangat penting untuk ‘menegakkan perkarssecara keseluruhan, Agar sehuruh perkara tidak berserakan. Akibatny.(jika diremehkan), maslahat yang diharapkan dari seluruh prkara tadi juga akan kacau bolau.” Syaikh Muhammad bin Ismail dalam Tabshir Ulil Albab bi Bid'ati Tagsimid Dien Ha Qoshrin wa Lubaubin, bal. 122-123 mengatakan: “Pembagian dien menjadi perkara kulit dan inti menimbulkan dampuk negatif bagi ocang awam, mereka akan meremehkan hukum-hukum dhahie, akibatnya mereka akan mencampakkan perkara itu hanya karena dianggap sebagai perkara kulit. Mereka tidak peduli lagi. Lepaslah dari mereka bagian iman yang paling rendah, yait pengingkaran hati terhadap kemungkaran, padahal hal itu ‘wajib bagi setiap muslim, Jika kita mentolerir pendapat mereka, maka kita ajak mereka sebentar untuk memperhatikan bahwa analogi: perkara-perkara agama sebagai buah dan kulit, tidak mengbaruskan bahwa kulit yong Allah ciptakan bagi buah itu, diciptakan sia-sia, Sama sekali tidak; Bahkan mempunyai hikmah yang yang sangat agung. Yaitu menjaga apa yang acta di dalormya, yaitu inti torsebut, ‘Dengan begitu kita tidak akan lagi meremehkan perkura kulit diana dia bertugas menjaga inti. Demikian pula halnya ‘semua perkara-perkara dien yang dhahir.” Inj adalah perkatian yang sangat bermanfuat bagi ‘orang yang dadanya dilapangkan oleh Allah untuk menerima kebenaran, dan mengamalkannya, ‘Imam Bukhari dalam shahihnya 1/160, dalare tafsir wa Bens Menukil suatu perkataan: “Ar Robbani adalah orang yang ‘mmendidik manusia dengan ilmu-ilmu yang sederhanasebelurm memberikan ilmu yang berat”, Syaikh Muhammad Syugrah dalam Tanwirol Afham hal. 36-44 mengomentari pembagian tadi (inti dan kulit} dengan mengatakan: “Termasuk yang dinds-sdakan manusia pada zaman ini adalah suatu persepsi yang sangat luas ‘takupannya, tiada ujung pangkalnya, dihiasi alch kelemahan, -kebodohan, dan hawa nafs sekaligus, Yaitu "Kaum muslmin ‘parus.mencumpakkan perkara kulit dan memprioritaskan perkara inti" Persepsi ini telah menjadi semacam motto (Slogan), didukung olek parada'i, propagandis, media, sistem dan pemikiran-pemikiran” Kemudian beligu mengakui bahw dia belum mendapati definisi yang jelas tentang masalah ini Karena itu beliau akon mendiskusikannya secara ilmiah, Pertama: Orang yang meicetuskan perkuiaan ini walay berusahe untuk menekankan dan sering membicarakannya, belum menyadorkan definisi tentang, “kulit dan inti" tadi, hingga orang yang bersemangat ingin mengamalkan perkara iti bisa melaksanakanuyya, Namun saya menilai mercka tidak mampo mendefinisikannys. Apakah termusuk bijak bila ada Seseorang stau jamaah mendakwabkan seguatu, dimana mereka senditt belum memakami perkura itu? Beraniksh mereka mendakwahkan sesumtu kepada orang lain namun ‘mereka tidak mamiptt enyodorkan definisi sesuatutadi? stay kalau boleh kita katskan: “mereka belum menyadarkan definisi tetsebut sampai sekarang,"” Padahal ada pepatah “Hukum terhadap sesuatu merupskan bagian dari pemahaman terhadapaya”. Bagaimana mungkin dakwah ‘mereka itu diterima manusia jika mereka sendini tidak kuasa untuk menghukumi ape yang meccka dakwahkan?! Kedua: Jika mereka belum mampu menyodorkun definisi, kita mencoba untuk memberikan definisi yang mendekatinya, lalu kita uji socars ilmiah, Kita kataken: “Perkara lubab (inti) dalam perintah-perintab syar'j adalah perkara yang termasuk dalam hukum wajib, Sedang Qosyr (kulit) adalah diluar itu. Intidalam hal-hal yang dilarang (naa) yaitu perkara yang termasu: hal-hal yang dilarang, sedang kulit adalah perkara yang tidak termasuk hal-hal yang diharamkan secara amblang, Bertolak dari sini maka perkara kulit dalam Perintah-perintah syar'i adalah setiapy hal yang disunnahkan ‘atau mubah, Sedang dalam bal-bal yang dilarang (niawahi) adalah hel-hal yang makeuh, Dengan dernikian masalah kulit mencapai lebih dari separa sedang sisanya yaitu inti tidak ada separo, Apakoh tormasuk sikap bati-hati (wara’) jika kita meninggalkan-karena sebab tertentit atau sesuatu hal, bisa kurena ieebodohan, hawa nafsu ataukelalaian-lebih dar separ perkara dien ini, lantaran dianggap sebagel perkara kulit, dan ‘mengambil perkara int saja padahal tidak meacapai separo?! Ketlga; Kita tanyakan kepada mereka jika mereka sepakat dengan definisi yang kita sodorkan, akan kalian letakkan dimana perkara-perkara yang diperselisihkan? apakah antara wajib dan sunnah atau antara haram dan makeub? ‘Kita ambi! contoh, dalam perkara yang diperintahki semisal ghilat witir, Menurut Abu Hanifah adalah w orang yong meninggalkannys berdosa, Menurut jumhur ulama, diantaranya adalah Syafi'i, Malik dan Ahmad, hukumnya adalah sunnaf, pengamalnya diberi pahala dan yang meninggalakan tidak berdosa, Lalu akan kita letakkan imana shalat witir ini, pada perkara kutit atau intl? Contoh dalam perkura yang dilarang, semisal penenggak minuman kerns dari ekstrak (perasan) anggur, Meourwt Abu Hanifah dicambuk jikusampai teler, Menor jumhur dicumbuk walau sidak opabuk, baik minumannya itu dari eksteak anggur ata ta letakkun diana hukum cambuk ini, pada. Keempat: Allah menurunkan agama ini kepada Nabi Nya. supaya kaum mustimin dapat berpijak dengunnya. Deagan demikian akan diperoteh kebahagiaan di dunia dan di akhecat Tidak samar lagi bagi orang yang berukal. bahwa setiap perintah dan larangan dari agama ini memniliki sham yang menentukun dalun membertuk munusia. Baik perkara itu dart yang disunnahkan, yung mubah atau yang diwajibkan, Ata baik dari yang makruh, atau dari yung dihatamkan, Sebab semua perkara ini termasuk bagian dari iman, Seperti disabdakan oleh Rasulullah i = fran tte ada tujah pulad cabarg lebih, yang ling wteener adalah ucapan laituhuillallak, daw youg pating cendak adalah menyingkirkan gauggwan dari jalon, dan rasa maise itu merupakan cabang keimaian,” (Bukhuri 148, Muslim 35, dari Abu Hurairah). Cabang mana saja yang berkurang maka berkurang pula keimunanny’a dan cabang mana saja yang ditekuni oleh searang muslim otomatis menumbah imannya, Sebub iman itu bertambah dan berkurang, dengan scbab ucapan atou perbuatan, [nilah madzhub mayoritas uma Kelima: Kita tanyakun kepuda merek; dkah perkara kutit jtu termasuk hukum syar"i yang lima (wajib, suuinah, mubah, makruh dan haram}? Semogu saja mereka tidak kellru menjuwab, Jika begitu hendaknya mereka mengatakav; “Perkara inti dan kulit, semmanya tidak keluar dari bukum yang lima, Jika perkataan mercka ben, inaka saya akan mengingatkan mereka makna hukum syur'i. Yai khithab (firmany Allah yang berkaitan dengan perbuatsn orang-orang mukallat, baik dengan jalan pilihan, tuntutan, meninggalkan atau meikukan.”. Bolehkah sesuatu dari hukum Allah itu sesuai definisi yang ‘kita tetapkan tadi, dinamakin kulit? atau bolehkah dinamakan kulitlantaran peremehan dan kebencian?-Atzukuh perbedaan diam bukum yang berasal dari Allah itu sebagai permbedaan semata, tidak ada maksucl Kecuali sangkuan yung rusk? Saya kira tidak ada seoranigpun yang beriman kepada ‘Allah dan bari akhir akan membolehkan hal ini. Sedang dia mengetabul babwa Allah telah menyempurnakun aikmat kepada orang-orang mukmin secara paripurna dan telah menyempurnakan agama bagi mereka, ey pe Cat ia gH eat Ge agi gl Pada hari ini telah Kusempurnakan untuk kamu again, don telah Ku-cukuphan kepadamu ni'mat-Kie, dan telah Ku-ridhad tslams it: jadt agama bisgimi, (QS, Al Maidah: 3), ‘Keenam: Meretmehikan masulafviecil berakibat menyepelekan perkara besar. Sebub bila hal itu dilakukan kentinyu, binsamja akan muncill pada diri manusia sikap menyepelekan ‘perbuatannya itu, atau memilii perasuan seperti itn. Ketujuh: Pembagian ini tidak dikenal di kalangan salaf umat (generis! penduhulu) yaitw suhabal, tabiin dan otha tabi'im, | Padahal mereka adalah munusia yang paling semangat untuk menyambut perintah dan mengamalkaonya. Dan paling secnangat untuk meninggalkan larangan, Sebagai aplikasi dari sabda Rasulullah a: “Wika ‘kw perintakkan dation wank melakukan suatu perintuhmaka laksanakan. sesual emampuan, dan apa yang aku Taran ba Elian mak | jawhi”, Yaitu menjaubi perkara-perkara baru. Sedang mereka udalab manusia yang paling semangat menjaubi hal ite, sebab perkara itu merupakan bid’ ah, Dan setiap bid’ah adalah sesar, dan setiap kesesatan tempatnya di neraka.. ‘Bahan klimaks dari ketakutan mercka menyelisihi agama dan semangat mereka melaksanakan hukum-hukumnya, mereka ‘bunyuk meninggalkai hal-hal yang balal Jantarun takutjotub ‘kedalam hal yang diharamkan. : Padahal sebaik-baik petuajvk adalah apa-apa yang telah mantap pada generasi pertama yang utara, dimana mereka telah melaksanaken Islam baik dalam agidah atau syari'at Secara sempurna dan peripuma. Scharusnya apa yang cukup bagi mereka cukup pula bagi ity dan kita harus meniti jalan yang telah dilalui oleh mereka, (Demikian ringkas keterangan Syaikh Muhammad Syageah -pen). ‘Bantahan Jain datang dari perimpin para wlamaa yaitu Al ‘lez bin Abdussalam dalam Fatswa-nya hal. 71-72: Seandainya dikatakan kepada salah seorang dari mereka: sesungiguhnya perkatuan syaikh kamu adalah kulit saja. Serta merta dia akan mengingkari dengan sengit, dan ukaa memutlakkan kalimat kulit (qusyus) pada syari'wt init Podtahal syariat ini tinda lain melainksn kitab Allah dan sunnah Rasul ‘Nya: Maka orang jahil semacam ini harus dihukum sesual dengan dosanya.” Perkatan serupa datang dari Al Allumah Tagiyyudin As Subki, ketiku imembantah orang yang mebudub ‘kepada orang yang mengingkari bid'ah disebut sebugai orang-orang yang hanya memperhatikan hal-hal kulit, Katanya: “Dan ucapan mereka: “ahli qusyur" (orwng-orang yang hanya miemperbatikan hal-hal kulit), jika yang dimaksud mereka adalah ilmu dan pengetabuan hukum yang digeluti oleh para uluma, maka itu bukun perkara kulit, babkkan merupakan int, _ Siapa yung berkata demikian maka harus diberi pelajaran. ‘ Sebab syari'at ini semuany adalah inti.” Imam, Al Bukhari dalam sahihnya, kitab At ['tishamn Bil Kitabi was Sunnah, membuat bub “sabda nabi 3: sungguh kalian akan mingikuti tradisi orang-orang sebeluen kalian” dan bab “dosa bagi orang yang menyefu kepada kesesatan atau cosa bagi orang yang memberi contoh perbuatan jelek". Lalu Al Hafide Inu Hajar ketika memberi penjelasan bab ini menokil perkataan Al Muballab; “Bab ini dan scbclumnya mempunyai maki tahdzir (peringatan) dari kesesatan, (agar) menjauhi bid'ah dan perkara-perkura buru dalam agama, Juga larangan menyimpang dari jalan orang-orang. mukmin”. Ibnu Hajar membeti kemeitar: “Sisi peringatannya yaicu babwa orang yang membuat bid’ ah itu. -kadang menycpelekan bid'ah tersebut kavena pada mulanya sepele. Dia tidak menyadari kerusakan yang ditimbulkan bid'ab itu. Yaitu dia akan menanggung dosa orang yang “mengamalkannya, ‘walaypun dia tidak ikut mengamalkan, ‘Tetapi karena Sebsgai pengbujong ulasan ini, akan suya (Ali Hasan) haditkan beberspe subhat yang sering didengungkan oleh para da’i yang ilmunya tidak mumpuni. Mereka mengatakun: “Seharuspya kauen muslimin mencurahkan pethatiannya kepada peckara-perkara yang penting yang mengancum keberadaan mereka. Tidak selayaknya mereka menyia-nyinkan waktu untuk mendakwahkun masalsh sepele ini (kulit) Sebenarnyn subhat ini tidak muncul dari orang yang bberilenu dan orang yang wara’, Sebab subbat ini adalah subbat yang tidak bernilai dan tidak berguna. Karena tidak bernilai maka sudah cukup sebagai bantahan tethadapoya, ‘Kalau saja tidak membuat kerancuan pada agama sebagian ‘manusia maka kita tidak mempedulikan dan tidak berusaha ‘keras untuk membantahanya, ‘Luntaran retorika yang tidak laku dan persepsi yang srusak-ini akan meruysk semena-mena ke dalam mayoritas hukum-hukum syar’i yung tidak sesuai dengan hawa nafsu, dimana bila hal itu terjadi maka tidak tersisa ruang untuk mendakwahkan penjauhan terhadop hal-bal yang diaramiun dan pengagungan tertadap syiar-sylar Islam, Jadilah syacl at Islam ina permainan di tungan orang-orang yang menyelewengkan hukum-hukum Islam. Sebagian mereka mengagungkan hukui yang dilecehkan aleh sebagian yang, Jain dan sebaliknya, Lalu apa yang tersisa dari Islam dibalike sikap plin-plan ini? * Sesungguhnya babaya dari manha} yang rusak ini ‘dak terbatns. Karena merekit juga akan mengekspor sikap plin-plan ini'ke dalam masalah yang dipersetisitikan datum ‘ushul, Lalu apa yang tersisa dari agama ini bila pengingkarun dalam masalait taubid dan syirik dikategorikan sebugai bal yang memecah belah kaum mtislimin? Subhat lain, mereka mengatmkan:" Kaur muslimin yang lemah disembelils di negata-negara mereka, Gereja-gereja Barat bersatupadu dengan gereja timur (Asin) untuk “ meaghancurleburkan kita, Tetapi menghancurkan kaum euslimin, Sedang Yahudi berupaya alian malah asyik membicatakan perkara-perkara furu' (parsial/cabang) dan kalian Jebih mengutamakan perpecahan dan fitnah!” Kita jawab: “Meninggalkan kewajiban syar’t karena takut fitnah yang masih disangkakan, pada dasarnya adalah fitnah. pide Bah gb geal) of Od lt ot ay Di ancara mereka ada orang yang berkata: “Beritah saya Keizinan (tidak pergi berperang) dun jenganlak kama menjaditan saya terjerumus dalam fitnak," Ketahwilah bahwa mereka telah ferjermmus ke dolam fimah (QS. At ‘Taubah: 49), Fitnah tidak akan muncul Jantaran saling menasebuti antara ‘kaum mukminin bila dilakukan dengan cara yang back, Fitnah ‘tu muneul hanyulsh karena perdebatan dan keras kepala, padahai kebenaran dan penerangan dalil telah gamblang. Semua yang kalian sebutkan tedi, bahwa kaum ‘mustimin dalam kandisi temah dan dikuasai oleh musuh, itu memang benar. Namun kalian telah memulai dari Pemutarbalikan masaleh, Ueapan kalinn bisa judi benar bile kami setuja dengan pendapat kulian bahwa memegangi perkara parsial-menurat penamaan kalian-bertentangan dengan persiapan untuk menghadapi musuh, Padehal yang benur, keduanya tidak saling bertentangan, Karena menjelaskan kebenaran dalam perkara foru" tidak bertentangun dengan jihad menghadapi musuh, jika tujian ari menjelaskan kebenarun semuta-mata demikian, dibarengi sikup menjauhi perdebatan sengit, Sungguh generasi aval dari ummat ini telat menghadapi musub yang merongrong keberadasn mereka, Nanvun mereka. tidak meninggatkan inasalsh fur’, menegaskan kebenaran dalam masalah itu dan tidak lupa memaksa diri mereka untuk melaksanakan suate yang diwajibkan dalam masalah Jersebut. Hasilnya mereka malah menjadi pemuka seiun umat, mengalahkan negara-cegara kalir, dan menegakkan, ‘kermurnian iman tinggi-tinggi. Dan yong merontukkan kekimtin kaw meistimnin adalah osang-orang yang berdebut tentang kebenarin yang telah jelas,enggan melaksanakan kelenaran tersebut dan lebih mengedepankan subhat yang rapuh, Bukannya orang yang berdukwah untck berpegung kepada Al Qur'an dan sunnah. Jika orang kafir saja terbebuni oleh perkara syari'at yang. furc* menurut pendapat yang kuat, apwlagi orang nvuslim, dimana Allah memfirmankan; pS pe lhe 6 Seth oy Sypalieh gs HAY, ably a 1B of Ss Sesungguiurya jewaban orang-crang mu'min, bila mereka dipanggil kepada Allak dan rasul-Mya agar rasul menghution (mengadili) di ontera mereka ialah ucapan. “Kami mendengar, dan kami patuh".Dan mereka inulen orang-orang yang herunnoig (QS. An Nuur: 51), Be lta iyi you ual ly Hai orang-orang yang beriman, masuklah kamw ke dalam Islam keseluruhan (QS. Al Bagarah: 208), Dalam ayatini Allah tidak membedakan antare magalah fura” (parsial) dan usbul, dzahir dan batin, dan antara kulit dan isi Dan Rob kita telah memerintahkan orang-orang mukmin agar melaksanakan syariil agaman: ilmish yang mereka namukon furu’, diwaktu perjuangan berat. Yaitu ketika perjuangan senglt melawan musuh, Seperti dituturkan dalam firman-Nya : Us os “th geld Scan Ay! AES SI op AS gto nie te pe la a aie wa oy ple ue AY Hey MG pe Ola I hil Boat ipa ot cod gi Yt bt of oil Rr OLS Ugh GE Sy Sy Seal dn Oy ie yh Dan apabila kamu beruda di tengah-tengah mereka [sahebatmu} lala komt hendak nendirikan shalat bersama- soma mereka, make hendakich segolangan dari mereka berdiri (shalat) beseriamu dan menyandang senjata, remudton apabi'a mereka (yang shalat besertama) sujud {telat menyempurnakan satu raka'at), maka kendaklah mereka pindah dari belakangwus (untuk menghadap! musuh) dda heneakiah darang golongan yang kedua yang belum hersembahyang, tale bersembuliycurglah mereka denganmu, dan hendaklah mereke berslap siaga dan menyandang senjaia. Orang-orang kafir ingin sucpaya kamu lengah terhadap senjaiama dan harta bendants, law mereka menyerbu kamu dengan sekatigus. Dan tidak ada dosa calasmu meletakkan senjara-senjatamu, fike kamu mendapat sesuate kesusahan karena hujen atau karena kamu memang sakit: dan siap siagatah kamu. Sesunggafnya Allah telah nenyediakan azab yang menghinakan bagi orang-orang kafir itu (QS. An Nisa’: 102). Keraneuan mereka ity hanyalah bush khayalan bahwa fubungan antara menghadapi mmusuh dan mengalahkan mereka dengan mempelajari masalah fury’ dan berpegung dengannya ‘waluu sumar merupakan perbandingan dua hal yang saling derlawanan. Sebagimana halnya Kontradiksi yang saling snenafikar semisal sesuatu yang wujud dengan yang tak wujud, penafian dari penewpan, atau kontradiksi yang berientangan semisal warna hitam dan patil, gerakan dan diam, Sebab sesuatu yang wujad dan yang tak wajud tidak mungkin bersatu dalam satu wadal, satu waktu dan satu arah, Demiklan pial dengan gerakan dan diam, war hitam dan putih. Athasil, bila dicermati secara‘nalar saja, (apa disertai dalil syar’i, perbandingan antara dua hal tersebut ‘merupukun kontradiksi yang saling berselisih, Kontradiksi seperti itu masih memungkinkan untuk dikompromikan, Jadi untara menghadapi musuh dan mempelajari masalah ilmiah yang furu' tidak saling bertentangan, tentunya dilakukan sesuai kemampuan. Hal ini bisa dilihat dalam Lintas sejarah’Nabi 3 kita dan para sahabatnya serta orang- orang yang meneladani mereka, Adapur bila ditengok dari kacamata syar‘l, perbandingan dua hal tersebui seperti halnya antara dua hal ‘yang saling terkait, tidak terpisah, Semizal firman Nya: Sopa op Sesungguhnya Atlah pasti menolong orang yang menolong {agama)-Nya. (QS. Al Hajj: 40). Frat di yifad oy Jika kamu menolang (agama) Ailah, niscaya Dia akan menotongma (QS, Muhammad: 7), Lantafan berpegang dengan agama itu mengharuskan adanya pertolongan dan kemenangan, - ‘Namun mereka berussha menampakkan dihadapen manusia bahwa kaitan antara dua hal tersebut adalah ubungan yang saling toenafikan, seperti dua hal yong saling berlawunan dan saling meniadakan. Tujuannya adalah agar munusia menjaubi orang-orang yang membicarakan masala fury’ karena sangkaan bahwa orang-orang itu menghalangi jihad. Inilah yang mereka propagandakan, Memang pepatah mengatakan “orang yang tak punya itu tidak kuasa memberi apa-apa dan tidukluh mongkin bayangan akan lurus bila tonzkatnya bengkok.” ‘Negara Islam tidak mupgkin tegak eecuali dipndak ‘orung-otang yang komitmen,(berpegang-teguh) dengan seluruh syari‘at. Mereka melaksanakannya secara lahir batin, Karena ficmanNya: pela yal he So A by Sesunpguhnya Allah tidak merobah keadaan seswane kaw sehingga mereka merobah keadaan yang ada pada dirt mereka sendiri (QS. Ar Ra'du: 11 Dun negara islam itu merupakan hasit nyata dari komitmen setiap pasukan Islam dengan Seluruh syari'at ini, i Tidak diragukan lagi bahwa i.ekarul quungkar yung beckaitan dengan jiwa apabila tidak ada rintangun, merupakan perkara yang termudah, Namun jika kitn meremehkan hal ini lalu bagaimana bisa kita mengingakri kemungkaran yang ada pada orang lain. Padahal Allah Ta’ala telah menginformasikun bahwa pangkal khoiriyyah (keungguln} umat ini amar makruf nahi mungkar, Firman Nya Ps oaady ye ca pl aloe es eth A Kamu adalah wmat yang terbaik yang ditahirkan untuk manusia, menyuruh kepada yang ma’ruf. dan mencegah dari yang munkar, dan beriman kepada Allah (QS. Ali imron: 110), Allah juga menginformasikan bahwa sebab kelemahan masyarakat adalah ditinggalkannya amar makruf nahi mungkar. Firman Nya: ee 3 OY le ec IAF Sell Sad VAD Osi 1 Gua Ce OL a Opi WIE LF gle SF oe Utena Ae Telah dila'nati orang-orang kafir dari Band Tsratl dengan lisan Daud dan ‘Isa putera Maryam. Yang demikian itu, disebabkan mereka durhaka dan setatu melampaut batas. Mereka satu sama iain selalu tidak melarang findakan munkar yang mereka perbuat. Sesungguhnya amat buruklah apa yang selalu mereka perbuat iru. (QS.Al Maidah: 78-79). Mereka juga mengemukakan analogi (kias) yang ..Jelek dengan maksud mengelabui orang-orang swam. Mereka menigatakan: " Permisalan antara orang yang berbicara masalah furu’ sedang musuh sudah mienyerang kita seperti seseorang yang berdiri di pantai, sedang di tengab laut terdapat orang lain yang dipegmainkan ombak, nyaris tenggelam. Ketika itu auratnya tesingkap. Tetapi ‘orang yang dipantaj tadi bu cannya menolong, malah hanya mengingkari terbukasya ‘aurat dengan tidak mempedulikan tenggelamnya orang tadi ". Juwabannya: “Kalian menganalogikan cabang (yang ddianalogikan) dengan asal (yang dipakai sebagai timbangan analog) dimana antara keduanya tidak ada kesesumian same, sekali, Scbab-asal dalamcerita tadi adalah keadaan darurat. Maka harus didabulukan tanpa mempedulikan kemungkaran kecif yaitu terbukanya aurat, Sama halnya jiku kita dihadapkan dengan musuh, maka kita semua harus terjun ke medan tanpa mempedulikan perbedaan dalam furu’, Jantaran sedang mengtisdapi kemungkaran yang besar. Keadaan kita dewasa ini belum sampai ke sana, Mungkia Jawaban ini serta meria akan dibantah. Namun kita akan hadapkan analogi mereka kepada diri mereka sendiri. Apakah diri kalian seperti orang yang akan tenggetam tadi? Apakah keadaan itu merupakan realita suatu kaum yang telah diberi peringatan? Lalu mengupa kalian hidup enak dengan segala fasilitas? Semoa itu tidak ada yang menegur kalian dan kalianpun tidak pernah menegur orang [ain? Lalu mmeagapa kalian menaruh rintangan di jalan sunnah dan mengarang analogi-analogi yang rusak 7! Tidakkah perkataan Amirul Mukminin Umar ini menghentikan kkalian: “Biarkan sunnah berjalan, jangan kalian rintangi dengan, pemikiran-pemikiran!, (lihat Al Hujjah, Al Asbahani 1/205). Dan perkataan Sufyan: “Berikan taschat yang buik kepada orang-orang yang berpegang erat dengan sunnah, sebab mereka itu orang asing!” (Al Muntago Nafis, Ali Hasan, hal. 34). Mengapa tenaga kalian tidak dikerahkan untuk menghadapi penentang sunnah dan orang-orang yang berdebut membela bid’ah (anpa dilandasi kebenaran 7! Rasulullah memberi permisalan yang ba dibanding anatogi rusak yang kalisn sodorkan. “Permisalan antata orang-orang yang melaksanakan hukum Allah dengan orang yang melalnikannya seperti suate. kaum yang berundi di atas kapal. Sebagian mendapat tempat digeladak atas dan sebagian yang Lain i buvab. Orang dibagian bawah jika merasa kehausan harus melewati yang diatas, Oleh sebab itu orang yang itu mengatakan; "Kami melarang kalian naik, sebab mengganggu kami”. Lantaran itu, orang-orang yang dibawab bilang: “Kita lubangi saja kapal ini (untuk mengambil air), kita tidak mengganggu orang-orang, yang diatas kita”. Apabila orung-orang Yang berada diatas membiarkan perbuatan itu, niscaya semuanya akan tenggelam, Namun jika dihalangi maka akan selamat semuanya”, (Bukhari, 5/94), : Membiarkan kemungkaran baik dalam masalah furu’ atau ushul, baik yang dhahir atau batin, merupakan fuktor penycbab turumnya bencana semesta dan merebaknya fitnah dun adzab. Maka tidak ada jalan Keselamatan kecuali harus berpegang teguh dengan Al Qur'an dan As Sunnah yang shahih, PERNIAGAAN HARAM $$ _ a> ta hidup oi dunia membutuhkan due knbutuhan: Kee kepvtunan rohani dan jasmeni, Hanya Allenish ang mampy memenuhl due kebutuhan Ini. Dis fvemenunl kebutuhan rahani hamba-Nya dengan limu dlen agar hat! bisa membimbing jesmaninya ke jalsn yeng hag dan memenuhi kebutuhan jasmaninya dengan rizki untuk menjaga kesehatannya Timu dlen wajib kita tempuh dengan menunsvinys, Demikian pula rizki kita tempuh dengen mencarinya Salah setu cars memperoieh rizkl adalah dengan jual bell, oleh karenanya Allah menghalalkannya sebagaimana firman- Nyai : el ih ety Dan Alan menghalakan jual bell, (QS, AeBaqarah; 275), TTetapi perlu diingat bahwa tidak semua cara jal bell ‘yang kita sakskkan di permukaan duria ini memibawe masiahah (kebsixan), kenyamanan dan ketenangan. Bahkan sebaliknya, banyak care yeng merugkan dan memibawa kehancurAn, Oleh karena tu, kita wagib menelusuri mana cara jual bell yang diharamian agar kita selamat dari kerugian Resuluiian st mefareng (menerima upah dari) persetubichan binatang jantan, (HR Bukhari no. 2123) (B. JUAL BELT YANG HARAM KARENA CARANYA! 7d 1-Saling merugikan. Daliinya, dari Abddullah bin Umar 4, sesungguhnya Rasulullah 4 bersabda: Janganlah sebagian kalian menawar/membell barang yang sedang ditawar atau dite saudararya. (HR. Bukhari no: 2032) Maksud hadits ini islah sebagalmans yang dijelaskan ulama' sebagai berth & Imam Ibnu Atsir berkata: "Ketike telah terjad! eked jual bell dalam majlis [alu penjual menaikkan hargenye agar pembell menggagalkan pembeliannya. Hal Ini hukumnya harem karena merugikan pembell” (Linat An-Ninayan fi Gharibil Hadits 1/173) be As-Shan‘ani berkate: “Contoh dalam penjualan: Ketika tarjad tawar menawér lalu datang orang lain berkata kepada pembell: Batalkan saja, saya akan menjual kepadamu dengan harga yang lebih murah, Sdapun cantoh alam perbelian:; Ketika terjadi tawar menawar lalu datang orang lain berketa kepada penjual: Batalkan penjualanmu, sku akan membelinya lebih mahal’, (Subvius Salam 3/23) 2- Sisa kebutuhan air, karena dibutuhkan orang lain Misainya petani mempunyal lahan sawah, tentunya membutuhkan pengairan. Nah sawahnya di pinggir sungal, tentunya mudah untuk mengairi sawahnye. Setelah ladangnye terpenui dengan airlalu tetangganya yang agak jauh dilarang mengambil air kecuall harus membelinya. Penjualan in| hukum haram mieteinkan epabila mengambil flr tadi membutuhkan diesel porpa air, maka dibatehken menyewa diesalnys. ‘Imam Muslim berkata: “Bab dilarang menjual air sisa kebutuhannya apabila air itu berada di tanah lapang (bukan milk pribadi} sedangkan sisa air itu dibutuhkan untuk menyirami tanamen dan dilarang puls mancegah orang yang mengambilnya", Dallinya, hadits berikut: id th Pal ooo oo a (tO Id Ssh Dari Jabir ae sesungguhinye Rasululteh 3 metarang menfucal kelebihan air (sisa dari Kebutuhannya) karene akan menghalang! tumbutnya tanaman. (HR Ibnu Hibben dalare Shahihnya 11/329. Dishahihkan oleh Alban! dalam As- ‘Shahihah: 6942 dan Al-Miskah; 2858), Ibnw Hibban berketa; “Larangan int dimaksuckan apabila untuk memadheretkan kaum musiimin”, ( Shahin Tbaw Hibban 11/229), Ibeu Hajar menuburkan: “Jumbur ulama’ berpendapat larangan menjuei sie itu bila air sumur itu bukin miliknya sendin dan berkeinginan untuk memulikinys, tetapt jiika sumur itu rhiliknya sendin’ maka tak mengapa”. (Fathul Bari 5/32). Imam Ahmad berkata: "Hadits Ini menunjukken bila barang yang asalnya halal, jika diperuntukkan untuk yang haram maka hukumnya haram*, (Lint Ighosatul Laghfan 1/376 oleh Ibu Qoyyim). yaratan yang tidak jela: Misalnya, penjual mobil berkata kepada pembell: "Aku jual mobil inl dengan harga seratus jute ruplah kecualt peralatan yang tidek dibolenkan oleh anak saya”. Hal Ini haram, Karena persyaratan tersebut tidak Jelas, Namun apabila dip berkata: "Kecuall tape recorder dan bannya" maka boleh karena perkecuallannya sudan jets. Daliinya, dari Jabir bin Abdullah dia berkat ot he Résululiah 3 melarang jual bel{ dengan perkecualien, (HR Muslim na,.2659 dan firmidai ne, 1211 dengan tambahan: "kecuall perkecuslian yang jelas"). Imam Bukhari berkata: “Boleh menjual dengen Persyaraten dan perkecualian pada waktu akad jual bell selag! syarat itu jelas bagi mereka, misainya dia berksts aku jual seratus barang In! kecuall satu stau dua ini, (Liat ‘Shohih Qukhari Kitab Syuruth). 4- Dengan pemaksaan Penjual tidak boleh memaksa kepade pembell demikian pula seballknya, kerena di antera persyaratan jual, bell harus saling rela sebse simana tercantum dalam surat An-Hisa’: 29 dl elas, _ © Abu Said Al-Khudri @& berkal bersabda; Rasululleh possi, * S-Prom Sestinggubnya jual bell hendaknya suka sama suka. (HR Tbnu Majah no, 2176, Tbnw Hibban dalam Shahihnya, ‘don dishohihkan oleh Al-Albani dalam Trwaul Gholll no, 1283) Lembaga fatwa ular saudi Arabla berfatwe: "Apabila penjual dipaksa, maka dia boleh memilih dua pilihsn, ‘meneruskan penjualannys stau mencabut kembali’ (Fatawa lajnah Delmah 13/117 Na: 19637), dengan sumpah dan semisainya Ketahuilah rizki iu di tangan Allah. Hanyalah Allah yang menentukennya, Maka hendaknya bagi penjual untuk tidale memakai cara-cara yang dilarang hanya dem| melariskan dagangannya, mengadakan penipuan atau sumpah. Dellivya, Abu Huraireh - berkata: AKU mendengarkean Rasulullah 4 bersabda: Slides wit tiie cash Bersumpah itu melariskay dagangan, terapi mengurangl {menghapus) berkah, (HR Bukhari na. 1945) > Bahkan disebutkar dalam Shahih Muslim no. 154 “Allah tidak mengajak bicara kepada penjual yang suka bersumpah dusta~, Lembaga fatwa ulama Saudi Arabia menambehkan; “Sumpah ketike jual bell hukum makruh (sangat dibencl) baik sumpahnya benar atau bohong, karena melihat ancamem hadits di atas”, (Fatawa lajnah Daimah 13/8 No: 19237). Penjual dilarang memaseng orang sebagal penawar (banyet) yang tujuannya bukan untuk membel tatapi agar orang lain menawar barang dagangan temannya dengan taweran lebih tinggi, Deliinya, dari Abu Hurairah ae, Rasululleh 3 bertabda: phot Dy O80 Jangantah kamu sailing menipy. (HR Bukhari no. 1996) Tbnu Salam berkate: Najsy dalam jual bell ialah menawer tawaran orang lain leblh tinggi, buken untuk membell tatap| agar didengar orang lain sehingga menalkkan tawarannya.. Ibnu Abi Aufa berkata: “Orang seperti ini adalah pemakan riba dan panghianat’, (lJhat Al-Gherib Ibnu: Salam 2/10) Bou Abi Aufa menggalongkan sistim ini termasuk jual riba pula. xz 2-Binatang dalam perut induknys ‘Centohnya, seorang penjual berkata: “Aku jual anak api yang masih dl perut induknya Ini seharga lime ratus ribu rupiah*. Penjusian ini hukumays haram karena ada unsur penlpuan dan tidak jelas, Sebab mungkin saja mati, labir dengan tidak menyenangkan pembell atau menyasalkian penjual. Dallinya: ey gol ye i UH ah ty oe al we Dari Abdullah bin Umer» Sesungguhnya Rasuiuitan a meiarang fue! bel hablit habalah (yaitu menjuatanak hewan yang masih dalam kandungan indvkaya). (HR Muslim no, 2784). Al-Allamah Al-Mubarokfuri berkata “Adapun sebab dilarang penjualan fabli! habaiah ini karena termasuk menjual sesuatu yang tidak ada dan tidak diketahul serte tidak bisa dipastikan untuk diterima. Oleh karena itu juat bell ini termasuk penipuan", ( Fuhfacul Ahwadz! 4/354), 3+ Unalan. BT I Le 2AM pot by tah Dari Abu Hurairah ste, Rasulvilah 8 melarang ftial bel! al- hashoh yaitu dengan cara melemparkan batu kecil dan penjuaten yang mengendung penipuan, (HR Muslim: 1456 dan Aby Dawud, At-Tirmidzi, Nasai dan Ibnu Majah). Ubnu Hajar berkata: “ulema berbeda penéapat dalam mengartikan jual beli dengan cara Al-hashoh ini sebsgal bberikut bentuknya: 1+ Penjual berkata; “Aku jual paksian inl, Apabila aku melemparnya lala mengenal pakaian yang ada, maka, levlah yang aku jul” 2+ Penjual berkata; “kamu boleh memilih barong yang aku jual ini selagi belum aki lempar dengan kel 3+ Penjual berkata: "Aky jusl kepadamu pakalan yang kena lemparanky ini engan harga seklen”, (Lihat Fothul Bari 4/360, Syarah Mustim 10/156). Tmam Nawawi berkata: “Penjuaien cara ini dilarang karena tergolong juat heli peninuan, tidak jelas dan tidak bisa dipastikan sebelumnya”. {Syarah Musiim 10/156) Sistem ini sama juga menjual barang dengan memwtar jarum pada lingkeran meja, yaitu pembeli harus membayar seribu rupiah misalnya, lalu di dalam lingkaran itu ada bermacam-macam nama barang, jika pembell memutar jarum tadi berhenti dan mengarah kepada pales ‘berarti pakaian itu harganya seribu, dan seterusnya. 4 Menjual barang yang belum jelas kepastiannya Misainiya menjual Ikan dalam alr, kambing yang hilang dan bururng yang terbang. Hal ini dilarang sehab termasuke menjual barang yang belum jelas kepastiannya. Dallinya: Abu Hurairoh a berkal 2 Si BG ally Sy atl Rasutullan % meiarang menjual barang gharar (menjual darang yang sebagian tidak jelas, ada unsur penfpuen atau tiaak bisa citerima). (HR Muslims na. 2703). Deri Abdullah bin Mas'ud a dia berkata: Rasufullah 8 bersabde: BW ch garto yes Jenganteh kama menjual kan dalam aly karena temasuk penipuac, (HR Imam Ahmad: 3494 secara marfu’ dan mauquf dan Thabrani dalam Mu Jam Al-Kabie Sanednye secera mauqul shehih sebagaimana dalam Majma’ Zawaid 4/80, tetapi Syelkh Al-Aibani melemahkannya dalam Adh-Dhaltah no: 6244). Sekalipun hadits ini dheif nemum Isinya bisa diterima karens dikwatkan dengan hadits sebelumnya Muhammad Syamsul Haq berkata: "Jual bell af- gharar ini, missinya menjual budek yang hilang, burung yang terbang di udara dan Ikan yang ada dalam sir atau berang yeng tek kelthatan yang tak jelas kadar ukurannya™ (Uiket Aunul Ma‘bud 9/165, Tunfatus Anradzi 4/355, Fathul Bari 4/357), Imam Nawawi mencontonkan: “seperti menjual barang yang belum seretus persen millknya, menjual susu yang belum diperah, dan anak binatong dalam perut induknya’, (Linat Syarah Muslim 10/156). Muhammad bin Abu Bakar berkata: “Dilarang Jual bell gh@ror ini karena sesuatu yang belum ada di hagapannya, tidak depet divakinkan dapat diterima, kedang-kadang dapat, kadang juga tidak". §- Menjual binatang perah sebelum diperah susunya Segala bentuk penjuslan yang sifatnys ada unsur penipuan hukumnya haram, Cantahnya, sapl atau kembing perah yang akan dijual tak diperah susuny@ terlebih dulu, Baliinya Darl Abu Hurairah dari Nabi 4 baliau bersabda: hy gous fig tog Wy 3 1 wos os by, iyataj Of a igerhe eg teeta lat det damping (supaya keiharen gemuk untuk dijuainya), maka baranosiana yang membelinya dan setelah diperah susunye (keuhstan kurus) moka dix boleh memilih dua piihan, apakah dia melanjutkan pembeliannya ataukah mengembaltkannya. dengan tambahan korma satu sha’. {HR Bukhari: 2148). 5- Makelar bagi orang yang tidak mengerti pesaran Hal ini dilarang agar tidak menjadi penyebab penipuan dan merugikan arang lain. Daliinys: Dari Aby Hurairah a dia barketa: 20 el od OH a Rasulufah iia orang kota menjuaikan milik orarg desa, (HR Bukhari: 215! Thawus bertanya kepada Ibnu Abbas maksudnya sabda Nabi %: ‘orang kota dil menjualkan milik orang desa” Maka dia menjawa “Janganlah orang kote jadi perantara {makelar) buat oreng de: (Shohih Bukhari Kitabul Buyu’: 2158), Aa-Zarqoni berkala; “Laranganitu sebegalmana atuturken ‘leh Tanu Adil Bar untuk orang Kota vang tidak mengerti tomar manawar, tidak boleh membolkan barang bust erang desa yang Jauh dan kemajuan, agar betap tenolin nubungan yang balk stars ‘mereka dan tidak merugikannya” {Uhak Syarah Az-Zerqon 3/428 dan M-Temhid 18/194), ne 7- Menghadang pedagang sebelum sampal di pasar Dallinya, dari Abu Hurairah 4 sesungguhnya Resuluion # bersabda: oe yay Janganiah kamu (pembell) menyengsong kafliah (sebelum dia masuk kota dan tanu harge pasaran). (HR Bukharl: 2006). Dart Ibny Umar 4 sesungguhnya Rasululiah bersabd “sh Si tg ae (alt Dan jangantah engkau men/hentiken berang dagangan sehingga dla turun dengan | sang dagangannya. dl pasar, (HR. Buxharl; 2020). | Imam As-Syauikani berkata; “Imam Malik memaham| larangan di ates apabila penjual teak mengetahul herge | pasaran umum. tetapi jika mengetahul, tidaklah termasuk | larangan hadits di atas*, (Nailul Author 5/264). Tonu Qudamah berkata: “Larangan itu dikhawatirican pembell akan menipunya”, (Al-Mughn/ 4/148 oleh tbnu Qudamah). } Menjual barang ribewi sesama jenisnya dengan tidak sama ukuran atau timbangannya Jual beli ribawi lalsh menjual barang kbusus, seme jenisnya dijual dengan meleblhkan salah, satunya dan tertunda penerimaennya (tidak kontan), Sedangkan benda ribawi yang telah disepaiatl | oleh para ulama ialah enam macam sabagaima tereantum dalam hadits Lerikut Ubadsh bin As-Shamit 42 berketa: "Sesunpguhnya ) kami pernah mendengar Nabi 45) bersabda: j spell ‘eet Sh hry al ii tad, oh Si 55d yoy Sb gl ply, aay a8 pb ght Le if a za | dengan gancum, syair fenis garden) dengan syak, kurme dengan kurma, garam dengan garam, maka harus sama (tmbangan atau tkevannys) dan horus lenat tangan dengan fangan (aitenma Sebel berpisan), mala barang signa yang menambah! atau mints tambah, sungguh Ja telah menbakan, | yang mengambl arau yang member! soma" (HR Muslin: 2971), | ‘Termasuk enam perkera ini pula, wang dengan uang yang sama jenisnya, teras dengan beras, guia dengan guia, atau makanan pokok yang lazimnya dijual dengan takaran atau timbangan bila dijual dengan melebihkan salah atunya dan tidak kantan, Ini adalah pendapat ulama” ang kuat, : 2- Menjual barang ribaw! tidak sama Jeni tetap! tidak kontan. Miselnye kita mempunyal beras 10 kg kita Jual dengan gula seberat 5 kg, tetapi penerimaan salah satunya tertunda (nanti atau esok hari). Dalilnya, dari Abu Said Al-Khudrly ate Sesunggubnya Rasulullah 48 bersabda: Dan janganlah karhu menjuainya (barang ribawi) iu yang (a8 hadir dengan yang nampak. (HR Bukhari: 2031). ‘Dari Umar bin Khothob fe dia berkata: * Ay Cond AE aly yi ps Dan janganiah kamu menjual perak dengan emas, sala satunya tidak ketihatan, yang Jain dihadapannye (tuna). (HR Imam Malik: 1145 dengan sanad shohih), va 3- Jual bell dengan cara ‘inah Jual bell “in@A iglah membelikan barang untuk orang lain dengan pembayaran kredit, lalu dibeli kembali ‘dengan tunal; dengan harga yang lebih murah, (Lihat Fatawa lajnah daimah 13/ 126-138) Contohnya, Fulaa membellkan mobil untuk orang lain dengan harga kredit 100 juta ruplah, dlangsur selama dua tahun, setelah terjadi akad jual bell dia menjuainya lebih murah hanya seharga 70 juta ruplah misalnye kepada yong membelikan dengan pembayaran tunai, jual bell seperti) hukumnya haram, kareng belum terbayar hutangnya dan memang ma .sudnya hutang uang supaya tidak dikataken meribakjin uang, mereka membuat rekayasa semisal jual bell Dokinye, deri Tou Umar, dia berkata: saya pernah mondengar Rasulullah @ bersabda: ES pe yh lt lat ae hy gg ae eB ee sh gf Bh pati katian fui bet fengen cara nan, kaon suk dengan Jadang, kallan ridhe dengan cocok tanam dan kalian tinggalkan kewajiban jhad, maka Allah akan membuat kamu Aina, tidaklah Oa mencabut keninaan | itu metgiriken apabiia kalian kembal ke agama kaltan. (HR Abu Dawud: 3003 dan Imam Ahmad: 5304) | Termasuk jus! bell yang sch, bila pembell di ates al kepada penjual pertama walaupun hanya 70 juta ruplah, bila hutangnya yang berupa kredit tadi telah ibayor unas. (Lihat Fatawa Lajnah Delman 13/ 139). 4- Jual bell barang sejenis yang seharusnya dijual dengan takaran atau timbangan, tetapi dijual dengan berongan. Misalnya, menjual 10 kg Beras dengen satu karung beras dan seterusnya. Dalilnya, Darl Jabir bin Abdullah berkate: a Yd 5 all te a dh Pit doth iy hs Rasutuliah % metarang menjual tumpykan kurma yang belum diketahul takarannya dengan kurma yang sudah ditakar (HR. Muslim: 2820) 5- dual bell buah-buahan dan biji-bijlan model riba. Ballina: Dari Anas bin Malik i berka sty wet pp Earjaty AGN Rasulullah melarang juai bel! muhagolah, mukhodhorah, mutemassh, mumabadzah dan muzatanah (HA Buchan: 2055) O) Munagofan ialah menjual biji-bijian di atas tangkal pohannya dengan biji-bijien yang ditimbang sama Jenisnye, (Misalnya, menjval satu kwintal beras dengan padi yang masih di sawah). Q Muxnoatorat ialah menjual bij-bijian atau buah yang Masih muda, tangs dipatik saat itu. O Mufamasah tala menjual barang hanya dengan sertuhen tangan misalnya jika aku sentuh kain inl, maka kamu beli dengan harga sekian, atau jika pakalaniky kusentuh dan pakianmny kaw sentuh, make barang inv vais dba, D Munabadzah jalah menjual barang yang mestinya ditimbang atau ditakar yang tidak diketahui ukurannye: tly oijuel dengan sama jenisnye. (hampir sama dengan muhagolah). Munahadzah [nl dibolehkan bila terpenuhi lima syarat, vaitu: Pertama: Biji-bijian yeng dijual ét atas pohan itu dengan yang sudah kering diperkirakan hampir sama ukurannye bila ditimbang sama Keringnya. Kedua: Tidak boleh lebih dari lima wesaq (612 kg) Pembelinya menginginken yang muca. Tidok sda uang untuk membellnys. Kellma: Harus diambil saat itu. int'ah yang dlsebut Al-Arooya Misalnya, orang ingin jagung muds untuk dibaiear, dia tidak purya wang untuk membelinya, dia hanye punya Jegung yang sudan dikupas dan kering, make boleh oukar dengan jsgung yang kering dengan perklraan kalau jaqung yang muda tad! bila ering dan dikupas tidak seberepe pertedaannya den maksimal hanya 612 kg. (Lihat Taudhihut Ahkam 3/465-466) 6- Dilarang menjual buah yang mesih muda untuk dipanen setelah tua (mukhodhoroh) Sistem Ini ¢ilarang, karena menjual barang yang bolum bisa dipastikan kadamye dan akan mengalami kerugian dlantara salah satunya. Dalllnya: Dari Anas Bin Molik fe sesunggubnya Rasulullah Si: caol Qu goael Sa Melarang menjual buah-buanan sehingga membaik, lal ‘baliau ditanya: Bagaimana membaiknyo ? Bellau menyjaweb: Apabila telah memerah. Lalu Bellow berkata bagaima perasasnimu jika Aliah menakdirkan Quan itu tidak dapat diganen, diganti dengan apa uang sauderamu?. (HR Bukherl: 2048). & ths eo ot as y+ fey & Lad cies Dari Anas bin Maiik dk sesungguhnye Nabi % melarang menjual anggur yang of atas pahen sehingga warnanya hitam (sudah tua) dan melarang menjual bist-bijten di tangkainya sehingga kerds (tua). (HR Abu Dawud: 2927, Tirmidzi dan dishahihken oleh Ibnu Hibban dan Al Hakim). Jabir bin Abdullah 4% be kata: Rasubullah: ‘SB bersabda: ol aul og Sd lou eb yd let Ly OG! & peal Se a Seandainye engkau menjuai kepada saudaramy buah- buahan, lalu dijumpainys rusak (busuk) maka tidek halat bagimw mengamtil pembayarannya seaikitpur, Karena apa alasanmu mengambil wang saudaramw tanpa imbeian. (HR Musil: 2905). Jual bell yang haram karena tempatnya yaltu jual beti yang dilakukan di masjid. Daliinya, Abu Huratrah berkata: Rasulullah #4 bersabda Wis ed gece / Apabila kamu meiihat ofang jualen dimasjid ataw membelinya, maka Katekanlah: "Semoga Alten tidak member! taba perniagsannu*. (HR. Tiida 1242 dan Darimi: 1365 dan dishahihken Al-Albani dalam Al-Misykah 1/226 no. 273). : ‘As-Shon'anl berkata: "Hadits ini menunjukkan hulu haram juél bell di masjid, dan wajib bagi orang yang melinatnya hendaknya mengatakan kepada penjual dan pembell: "Semoga Allah tiJak member! aba kepadamu, Perkataan ini harus dikereskan untuk member ancemat kepada pelakunya, karena masjid bukan untuk jus! bell”. {Lihat Subulus Savam 1/155), ketika adzan jurn‘at sampai selesal shalat pak age Can gf hy aye uh eh hy ah 53 hat orang-orang yang berlman, apabila disery untuk menunaikan shalat pade hari jum‘at, make bersegeratah kamu kepada mengingat Allaty dan tinggalkaniah jual bel, (QSAblum'an: 9). Lembaga fatwa ulama Saud! berkata: “Ayat inl menunjukkan larangan jual bell setelah adzan yang kedua yeitu ketika khotib mulal duduk diatas mimbar sampal selesal shalat jum‘ah, kecuall dalam keadaan terpaksa sepert! mernbell alr wudhu atau baju untuk menutup aurstnya. (Liat Fataws lajnah Oalmah 13/102). Demikianiah sebagian yang dapat kari bulis barkaltan dongan jual bell yang haram. Semoge dengan ily In! kita mendapatkan petunjuk-Nya untuk memibenahi kist mencart Fieki yang halal sekoligus kita dapat menggunakennya untuk ibadah kepada Allah, ‘Ralat edisi 8 +h U1 wberusaha menanyaken sogala rsemucupl kekurangar dalam AL-Furqon pada edisi 06M 1. Shafer 1423 #4 g baik dengan ee alu AJ-Farqor: puoi O71, Shar 1423 HL ‘berusaha menarpekkan sepola yang bike dan memutpt Seelomangannys., TARBIYAH IMANIYAH JIBRIL Oleh: Arif Fatho! ‘Ulum bin Abmad Saifullah ‘ Hb Bie cal of ab ae yf See : ' 2 CT ZS a Ah a a Sl lb yo aH ah Ue a gate tere x A hae An ME hee eel hee Pi giP Mid GU atid SF) se we Ie Sl AY, HE A ah aly 28 lh 5 atk OG dh Sy SOF ages Bt egy ge al Opts du pay ’ é Biel TLS ead J ob abo oO pass bites pytaly SOMOS ob gO IE hice Ud 5 oe ly ty pn ly wy ad as) aby Gap ot PG OU pon Ss se ys tala OBEN oo ie OS Hg A agg B80 fp ars cue an ok HF oth yuh wh a Sih ich tied cos BF at dot aus BI BU igiut se ali Ste AN Gd Gib ayy th id en og tal Ggué Dari Amiri! Mus'minin Abu Hafch, Umar bin Khottab 8 bahwasarya dia berkata: Ketika kami duduk deket Rasulallah i Pade svat hari, muncul dengan tiba-tiba kepada kami seorang fati-lati yang memakai pakaian sangat putih dam beramibnt sangat hitam, tak terlihat padanya bekas perfalanam dan tak ada seorasgpien di antara kai yang -mengenatnya, rustkst ‘dudullas ta di hadape Nabi sf lata disanderkew, funimmya pada lutut Nabi $8, dan meletakkan tamgannya aii atas pahkanya, | Hendin berkate: * Hel Mubcnimad terangkan kepaduka teniang Isle!” Mata jawab Rasutullak 2G "Islan tw hendaktah erghau menyalsitan bakwa tiada Than yang berhok disemboh metainkan Allah, dan Sesunggubmya Mubemmad itu adalah ueusan Altai, hendokich enghaue mendiritan sholat, dan menunaiton rakat dan hendakiah enghaw herpuasa pada Bulan * Ramadiian dan kendakiah engkau mengerjatan haji be Baitullah jit engkau kuaxa menjalariaya", Berkatalah orceng itu: “Denar. Maka kami heran ia Dertanya namin ia pula yang nieimbenorkan. Maka berkate lagi orang itu: “Terangkanlah Padaku tentang imam", Jawab Nabi $: "Hendaklah engkau beriman kepada Allah, kepala motaikar-Nya, kepada tital- AltabM ya, kepada Rasiel-rasulNya, kepada Hari Kiamai, dan hendaklaht enplau berimen tepada Tagehr yang boik dan yang, buruk”. Berkaialak orang tadi: “Benar”. Rertanya lagi orang inu: “Béritohwhow kepadakatemang Hhsan”, Jewab Nabi a “Hendaklak engtow beribadah kepada Allah seatan-ation engka melikat kepadaNya, jika engkaw tak dapat melihattivea, naka sesungguluria fa mélic at engkare". Tanya orang ity logi: “Berttabukanlah alu tentang Hari Kiamat”, Jawab Nebi = "Orang Seong dltanya te) wang ine telak lebitt mengerahuel daripada si penanya sendiri ”. Tanya arang itu selamjumnyar “Beritahukanlah aku tentang tanda-tandanya”, Jawab Nabi: “Di antoraiva jika seorang budak wenite telah melahirtan fuanniya, dan fika enighae melibat orang yong (semula) tak beralas, tak berbajt, miskin papa, sebagai panagenibala hambing, (sudak menjadt mamyu) hingge Berlomba-lomba data keniegaham bangunan™. Kemudian pergilah orang tadi, Akss dicen enang beberapa wakis kemudian Nabi #8 Berkata kepadaku: “Wahai Lear rahubah engkau slapa yang bertanya tadi?”. Jawabiu: “Allah dan Rasiya lebih mengetahui", Kata Nabi 3% “Diaadetoh Jibril yang dateng kepada hatian sneak a kalian™. ari Abdullah bin Buraidah seluin Kahmas adalah Mathor Al- ‘Warrog, Uisman bin Ghiyats dan Sulaiman At-Tuimy (Shahih dengan Jafag'z ini dikeluarkan oleh Al-imam. Muslim dalam Shabibnya (1/135-144) dari jalan Kahmas-dari Abdullah bin Buraidah dari Yahya bin Ya' mar dari Tbnw Urriar ‘af dari Umar bin Khoththob. Kemudiian Al-Imam Muslim menyebutkanperowi dari ‘Tena Umar selain Yahya bin Ya'mar adalah Humaid bia ‘Abdureahman (Shahih Mustim 1/144-145), sedangkan perowi ‘Muslim 1/144- (46), beliou menjelaskan bahwa di dala hndits- hadits mereka aa penambuhan dan pengueangan dari lafodeny a, dibandingkan dengan lafade hadits Kamas di atas. Madits ini dotong juga dari riwayat Abu Huesirah yang dikeluarkan oleh Al-tmam Bukhari dalam Shabihnya (1/140) dan Al-Imam Muslim dalam Shahihnya (1/146-148). Al-Hafid [bnu Hajar berkuta: "Muslim mengeluarkan |jalan-jalan ini tanpamembawukan matannya kecual jatun yang, pertarms, dan meounjukkan matan jala-jalan ynng inin kepada matan jalan yung petama, Dan di antara lafucl2-hafedenya terdapat banyak perbedaan yang alcan kita isyaratkan sebagiannya” Adapun rivayat Mathor maka dikeluarkan oleh Aba Awunalh dalam Shahihn ya (4/51), Riwuyat Sulaiman At-Taimy dikeluarkan oleh Ibnu Khuzaimal dalam Sbahitnya (1/3)dan Toow Hibban dalam Shahilinya (no.173). Dan eiwayat Utsman bin Ghiyats dikelwarkan oleh Almad dalam Musnadnyat 1/27), aru peeowi ini diselisiti oleh Sulaiman bis. Buraidah saudara Abdullah bin Buraidah, kugena dia meriwayatkun hits ini dari Yahya bin Ya"mardari Abdullah bin Umar battwasanya dia berkara: " Ketika kare di sisi Nabi #3..." ia jacikam hudits ini dalam musnad Thou Umar bukan dari riwayat bow Umar age dari Umar bin Khettot aii. Riwayat ini dikeluarkan juga oleh Abrniad (1/52)dnn Abby Nu'aim dalam Al-Hilyab (5207) dae jalan ‘Abu AL-Khurasanl dari Yabyu bin Ya'mar. Demikian juga ditiwayatkan dari jalan * tho" bin Abi Robuah dari Abdullah bin Umar, dikeluarkan oleh ‘Thobroni (dulum Mu'jam Kabir sebagairmana dalam’ Mfajma" Zawaaid 180-41), “Hadits ini datang jugn dari hadits Anas yung dikeluarkan ‘olen Al-Bazzaar (Majma' Zawaaid 1/40) dan Bukhari dalam Kholga Af’aalil fbacd (hal. 57) da saradnya hasan, Dutung juga dari hadits Jarir Al-Bajaly yang dikeluarkan olch Abu ‘Awanah dalam Shahibviya (1/5/b}, bunys saja dalam sanadaya terdapat Kholid bie Yazid yuitu Al.'Umary, dia dikwlakaa pendusta oleh Ibmu Ma'in dun Abu Hatin, {Libat isan Mizan 2/389) yang haditsnya tidak pantué diletakkan dalam kitab Shahif. ‘Datang juga daré adits Yoru Abbas dun Abu “ Amir Al- ‘Asyary, kedua haditsnya dikeluarkan oleb Alumad (1/3 Scan 4 129} dengan saad yang hasan. (Lihat Fathu! Basi 1142, Inidwafie Maharoh $156 dan 12/272, dan Mfakucbah AL-Alfiyyah val, 15}. Khoththob, khalifah yang kedua dari deretan Khulafaur Rasyddin, manusia terbaik dari went ini setelah Abu Bakar Ash- Shiddiq se, salah seorang dari sepaiuh orang yung dibert kabar gembira masuk surga. Masui Islam ke jamlah musliniin baru sekicur empat pulub orang, mengikwii perang Badar dan yang sesudahnya bezsama Rasulullab 48, meninggal dalam keadean * spshid pada tahun 23 H dan dikuburkan di samping Rasulullah 3% dan Abu Bakar Ash-Shiddiq 9 (Litt AL Ishobah (4/388) ‘oleh Toau Hajar dan Thobagoral Kidbro (3'265-376) oleh Tomu Sa'add). peajelusan agama secara kesefuruhan, karena inilah maka - yung mengilerarkan dua kalimuh syahuidat maka dia telah menjadl tiny Rasulullah 4 mengalkhiri havi inl denuan sede; adata Jibrit yang datang kepada kalian untuk mengqjerkot agama ‘alia seteluh sebelumnya beliau ‘enjelasican derajatIslakn, Imac, ddan Thsun, yang beliaw ketaka babwa sernuanya itd adalah dil, i Adapun Islam maka ditafsjckan oleh Nabi 2 dengan umulan-amalan unggota tubo yanef nampek baik beape Beupan maupun perbuatan, diawali dengin dea katlmat eyahacat yang ‘menepakan ariglantisan, kemudtsn meoegakiken shalt, cenumulon ‘zakat, puasa Ramadhan dan haji ke Bsitullah bagi yang mampa % melaksanakannya, % Di dalam rlwayat Tonu Hibbaa dam Ibauy ae Ravulutlsh # menambabkan atws yong lima cersebut analan- amalan yang lain, yaitu umeah, mandi janabat, dan imenycrnpurnakan wodlu, Hal ini menjelaskan batiwa seluruh kewajiban-kewujiban yang dhobir (oampak) masuk dalam penumain Islam. 5 Hanya saja dalam hadig ini Rusulutlah 3 hanya — menyebutkan pokek-pokok amlan Islan yang merupakan dase bangunan Islam scbuguimana datam badits tow Umar bahwasanya Rasulollah $84 bersubda: Goes Gly alle Sy oy Y Sl sag ae le SS 4 a pg Gully Hoty wa yy gh ee, islam: dibangua atas lima perkera: Persaksian balwa tiada sesembahan yang berhak disembak metainkan Aliah py sesungoulma Muhanad adalah ututait Aflad, mendirian | shalat, meaunaiken cakat, mengerjakan hajl ke baitullah, ddan punea Reimadiay”, (AR Bukhari: 7 din Muslim: 20)° | Di dalam sebagian riwayat hadits Jibrit ini: berkata ” sevcorwng “ikaales melakuksn bal ita maka apa sex kota Muslim?” Rasulullah #§ menjawab: "Ya" (Shadith Zora” ‘Khazaimah 1/3). Hal ini menunjulkan bahwa barengsigpa yang, sempurna dalam menjalanican dasar-dasar Istum yang lista, rake dia telah menjadi secrang tuslim yang sebenarnya, adapun orang seorung muslim secara hukurn, kalau din maswk ke dalam slam, naka dla diwajibkan melakukur kewajiban-kewajiban Islam yang 4 : Temas eojban ember sla ash meng a nga semmata-mata hanya kepada Allah, merunalkan masta kepd Allah dun para bumba, berihaya hati dari ici dan denglo,dan yang aemy, ‘4 a: Adupun Iman maka dalam hadits iol Rasulvllah irkannya dengan J'tigad-i‘tigad batin deng ‘Hendaklah engkou beriman kepada Allah,’ kepada MafaikatNva, kepada titab-kinabNyd, kepada Rasui-rasuiNya, kepada Hari Kiamat, dein hendadlah engkaw beriman kepada Yagdir yang baik dan yan furak”. E et Kalau ada yang bertany: Di dalam badits in 449 membedakan antara Islam, dan lovan padubal banyak rnash-nuxh yang memasui:kan armalan-ancalan anggota ddalampenamuan Iman sebagaimana finan Alan: «| 1 Fy aah Obi wh afd ooh oa mH se hay a a ee Ue opti ob al fo kel thcds, oe, Hite Sesungguitya orang-orang yong bertnait ity adalah mereka yong qpabila dikebut nama Allah gemieiarlch hatt mereka, dan ‘Spabila dibacakan kepado mereka ayarayaiNya bermambaitah iman mereka (karenanya) dan kepada Rabb sajalah mereka bertawakkal, (yairu) arang-orang yang menegakkan shalat dan menginfagkan sebagian avi risgi vang Kami herikan ‘kepada mereka. Merekaiat evamg-orang yang berimam elengan sebenar-benarnya. (QS Al-Anfaal: 24), Dalai hadits yang dikeluarkan oleh Al-fmam Bukhari dalam Shabihoyn (2/7) dan Muslim dalam Shahibya (1/167) dati Tonu Abbas bahwasanya Rasululloh 43 berkata kepada wafd {utusan) qobilah Abdul Qois: Oey) oye ay uo BS) ay al vob ay yas 3 Ol gs teh (HAD Sah jo bis Aka perintahkan kalion ager melatukar empar perkara: Iman Kepada Allah. Tehukah kolian tensang Iman kepada Altak? {Yaitu) Syahadat an Laa Itaahe [Mallah, menegakkan shulas, menunaikan zakat, puasa Ramadhan, dan menunattan Ai- Khumus dart rampasan perang. Mika jawahonaya adalah bahwa Islam dan Jma adalah dua nama yang jika disehot sulnh satunya dalam satu konteks kalimat maka menganduog ma'na keduanya, dan jika disebutkan bersamaan dalam satu konteks kalimat maka, musing-masing mempunyai ma'na yang tersendiri, sehagairnana kalimat fakir dun maskin. Al-Imam Abu Bake Al-Isma’ily berkata: “Sebagian besar ulama Abli Sunnah berkata; “Sesungguhrya Iman adalah perkataan dan perbuatan, dan Islam adalah apa yang, "diwajibkan bagi sescorang untuk mengamalkannye, jika dua ‘nama ini disebut secara bersomaan muka dikehendak dari ‘masing-roasing ma'nt yang tidak dimiliki yang Jainnya, dan -jika salgh satu disebutian tanpa dengan yang lainnys maka ma‘nanya melipusi ma'na keduanya, (Risalah Abu Bakr Al Iomaa’illy itaa AMM Jabal sebagaimana dinukil oleh [bw Rojab dalam Jamul Ese wal Hikam. 179), Di antar hal yang menjadi bukti kebenaran pendapat ‘Abli Sonnal dalam hal ini adalah bahwasanya Nabi #% ‘menaf‘sirkan ma’na Iman yang disebut sendirian dalam badits ‘wofd Abdul Qois di atas dengan ma’na islam di dalam hadits Jibril, sedangkan di dalam hadits Jibcil Islam daa Jman » disebutkan secara bersemaan dalam satu kanteks kalimat. Para ulama berkat etiap mu'min udalah muslim, | kivena orang yang telah merealisasikan keimanannya, sehings2 man benar-benar meresap ke datwn hatinya, makn past dia akan ‘melakukan amalar-amalan Islam, sebagairnan. sabe Rasulullh 3 “Ingarlah badwa datam javad (st ada sekerat daging, ka ta baik, baiklah jasad seluruhnya, dan jika ta rusak, rusadtat Jasad seluruhnya, Ingatiah, ite adalah hati. “ (HR Bokhari 1 153 dan Muslim 3/1219). fika iman telah terealisasi dalam hati, ‘maka bangkstlah seluruh anggota tubuh melaksanakan amalan Islam. Scholiknya tidak semua muslio adalah mu'min, Karena bisa jadi imannya lemab, sehingga tidak terealisasi secura sempura dalam hati, walaupon anggota tububya melaksanaken amaian Istim, ‘aka dia adalah seorang muslim sesuai dengan amalannya, teiapi bukan seorang mu"min yang semper, sebagaimana dalam firman Alla ef eit Ss ist yk A ce Gost ob whe pay Bs Orang-crang Arab Radui ine berkara:. "Kami iciah beriman" atakanlak (Sepada mereka): “Katian dretum erioman, tetapl katakaatoh: Kami telah berislam, karena iman iu Bela: masuk ke dalam hart katian, (QS. AleHujscaat: 14). ‘Adapun Hisan maka dia adalah tingkatan tertingg dalam ‘Dinu! Islarasetelnh ixgkatan Islam dan Iman. Dan dsan ditfsicksan ‘oleh Rasulullan #§ dengun sablanya: ag Up org Ai Sy ag Ge dy sas of Hendaklah ongkau beribadah kepada Atiah seakan-akan engkau melihat kepadaNya,, make jika engkau tak dapat melihaiNya, maka sesungguhaya a metihamw Sabda Rasulullah 3: “Hendaklah engkaw beribadah kepada Allah seakan-akaa engkaw meiihat kepadaNya” merapsikan isyarat bahora hendaknya searing harms beritadah kepada Allah dalam keaduan seperti fi, yaitu merasukan kedekatan Allah pada dirinya, dan bakvweasanya din di hodapan Allah sehingoa seakan-akan melihatya, bal ini akan menghadiean rasa eakw, segan, dan mengagungkanNya. Demikian juga akan rmenjadian din mengerahkan seluruh daya dan upaya untuk memperbagus dan menyempurnakan ibadahay. * (Dau subda Rasulutlah 38 “maka jika enpkow raitclapae melihaiNya, maka sesunggahny ta melthatne" merapakan isyurat baw ceang yang merasa berat beribadah kepada Aah seakan-ukun melihatNya, maka bendaknya dia beribadah kepacke ‘Allah dengan memsakan bahwa sesungguhnya Allah selalo melihat dai menelaah kepadanya, sehingga dia merasa-malu dengan penglihutan Allah kepadanya. Sebagian ulama salaf mengatakan: "Barangsiapa yang beramal bagi Allah atas musyahadah (merasakan melinat Allah) maka dia adalah seorasg yang ‘aarif (telah mengenal Alluh), dan barangsiapa yang becamal atas musyahadch {penglihaton) Allah kepadanya maka’ dia adalah seorang yang mukatish (ikblas dalam amalannya)”. Perkataan ini mengisyaratkan kepada dua magom (derajat mau kedudukany: 1. Magom Heklash, yaitu seseorang beramal dengats + merasakan penglihatan Allnh kepadasya, dan penelanhar Allah kepadanya, serta kedekatan Allah kepadanya. Jikalau seorang ‘hamba telah sampal pada magom ini maka dia adalah orang ikhlse dalam amalannya, karena pecaszan balwa Allah selalu melihatnya akan menghalanginya dari meniatkan smalan kepada selain Alla 2. Magom Musyahadah, yaitu seseorang becamal ptas musyahadah (penglihwsan) dia kepada Allah dengan hacinya, yaitu dengan riemenuhi hatinya dengun eahaya keimanan dan meriperkuat ma’rifat dia kepada Allah schinges hal-hal yung, aghaib seakan-akan menjadi hal yang, nampak oleh wnat Dua magom ini adalah hakekat magom thsam yang diisyaratkan dalam hadits Jibel ini, dan manusia berbed-beda tingkatannya dalam magon ini sesuai. dengea ma’rifainya keegada ATlah Ba : Kemuatian dalam akhir hadits ini Sbril bertanya kepuda Rasulullah sé tentang waktu Hari Kiamat maka Rasulullah “Orang yang ditanya tentang tw tdak lebih ‘menycrabul daripacke 34 penanya sendiri ® yaitu buhwa seman makhluk tidak ud yang mengetahui waktu hori kiarnae, karena ‘Allah seadirilah yang mengetahuinya sebagalmana clara hadi ‘Tbnu Umar bahwasanya Rasulullan #f bersabda; "Kunci-kunci ‘yong ghaib ada ima tidak ada yang mengerahninye: keewati ‘Ailah” kemudian Rasulullah #% membace Senmgguhnya Allah, haxya pada sisiNya sajauoh peng etohuiaa ‘havi Kiamat dan Dialal yang menwrenian hujion, (QS Lugenan; 34), (Diriwayatkan oleh Bukhari dalam Shahihnya No: 4405) Kemodian Jibei berkata: “Beritahukanlah aku tentang tanda-tandsnya” yoitu tanda-tanda yang menwajukken bahwa Hari Kiamat suduh cickat, Maka Rasulullah sg menyeburkan sdua tanda; 1, Mjika seorang budak wanite telah melakirkan tuanya, hal ini mecupakan Isyarat kepada banyaknya negeri yang ditaklukkan oleh kauen mustimin, sehingga banyak budak- budak wanita yang banyak melahirkan anak dari kaum muslimin, maka jadilah seorang ibu menjadi budak bagi anaknya, karena anak-anak tersebut sama keducukannya dengan bupak-bapak mereka dati orang-orang merdeka. 2. flac engkau melitat orang yang tadinya Jak beralas kaki, tak berbaja, miskin papa, sebagai penggembaia kambing, (sndah menjadi mampus} hingga berlomba-lomba dalam emegahen bangunan”, maksudnys orang-ocang yang rendah ‘di antara kalangan manusia menjadi pemimpin-pedimpin mereka, dan harta mereka menjadi banyak sehingea berlombs- Jlomba dalam kemegahan bangunan dan menghiasny, Dan inti dari tanda-tunda kiamat yang disebutkan oleh Rasulullah 4g dalam hadits ini kemabuli kepada gambaran suatu keadaan jika segala urusan diserahkan kepadr yang bukan ahlinya, sebagaimana sabda Rasulellah ¥¢ kepada orung yang bertanya tentang hari kiamat: “Jéka semna urusen telah diserakkan kepada yang buckan ablinyo maka tuaggutak ledofangan hari Kamat “ (Diriwayatkary oleh Buktmrd dtam ‘Shahihnye 1/142), kanes jka.crang-orang yangtadicna miskin pape ‘berbaju compang-camping, sebagai penggembala kambing,-yang mereka adalah orung-orang yang bodoh dan kasac- menjadi pemimpin-pemimpin manusia dan menjadi kaye sehin betlombs-lomba dalam kemegahan tangunan, make rusakah ” tolana aganta dan dunia. Karena jika orang yang faqit menjadi pemimpin maka hampis-hainpir dia tidnk akan meniberikan hal- ' hak rakyatnya, bahkan akan menyimpan sendiri harta yang

Anda mungkin juga menyukai