Definisi dan prinsip The bubble point method is the most widely used for pore size determination.

Metode bubble point yang paling banyak digunakan untuk menentukan ukuran pori. It is based on the fact that, for a given fluid and pore size with a constant wetting, the pressure required to force an air bubble through the pore is inverse proportion to the size of the hole. Hal ini didasarkan pada kenyataan bahwa, untuk cairan tertentu dan ukuran pori-pori dengan membasahi konstan, tekanan yang dibutuhkan untuk memaksa gelembung udara melalui pori-pori berbanding terbalik dengan ukuran lubang. The theory of capillarity states that the height of a water column in a capillary is indirectly proportional to the capillary diameter. Teori kapilaritas menyatakan bahwa tinggi kolom air di kapiler yang secara tidak langsung proporsional dengan diameter kapiler. Surface tension forces held up the water in the capillary and as its diameter gets smaller, the weight in the water column get higher. kekuatan tegangan permukaan mengangkat air di kapiler dan sebagai diameter semakin kecil, berat dalam kolom air bisa lebih tinggi. Water can be pushed back down in a pressure wich has the same equivalent height as that of the water column. Air dapat mendorong kembali ke dalam tekanan yang memiliki ketinggian setara sama dengan kolom air. Thus by determining pressure necessary to force water out of the capillary, the diameter of the capillar can be calculated. Jadi dengan menentukan tekanan yang diperlukan untuk memaksa air keluar dari kapiler tersebut, diameter capillar dapat dihitung. In practice, the pore size of the filter element can be established by wetting the element with the fluid and measuring the pressure at which the first stream of bubbles is emitted from the upper surface of the element. Dalam prakteknya, ukuran pori dari elemen filter dapat dibentuk oleh membasahi elemen dengan cairan dan mengukur tekanan di mana aliran pertama dari gelembung dipancarkan dari permukaan atas elemen. Procedure Prosedur The procedure for bubble-point test is described in American Society for Testing and Materials Standard (ASMT) Method F316. Prosedur untuk pengujian gelembung-point dijelaskan dalam American Society untuk Pengujian dan Material Standar (ASMT) Metode F316. The top of the filter is placed in contact with the liquid, the bottom with air, the filter holder is connected to a source of a regulated pressure. Bagian atas saringan ditempatkan dalam kontak dengan cairan, bagian bawah dengan udara, penahan filter dihubungkan ke sumber tekanan diatur. The air pressure is gradually increased and the formation of bubbles on the liquid side is noted. Tekanan udara secara bertahap meningkat dan pembentukan gelembung pada sisi cair dicatat. At pressures below the bubble point, gas passes across the filter only by diffusion, but when the pressure is high enough to dislodge liquid from the pores, bulk flow begins and bubbles will be seen. Pada tekanan di bawah titik gelembung, gas melewati di filter hanya dengan difusi, tetapi ketika tekanan cukup tinggi untuk mengeluarkan cairan dari pori-pori, aliran massal dimulai dan akan gelembung terlihat. The initial bubble test pressure determines the size (and location) of the largest hole, the open bubble point pressure determines the mean pore size of the element. Tekanan gelembung tes awal menentukan ukuran (dan lokasi) dari lubang terbesar, tekanan gelembung membuka titik menentukan ukuran pori ratarata elemen. The latter can be affected by flow velocity as well as pressure. Yang terakhir ini dapat dipengaruhi oleh kecepatan aliran serta tekanan. The theoretical relation between this transition pressure and the bubble-point pressure is: Hubungan teoritis antara tekanan transisi dan tekanan gelembung-point: D = (4g x cos q) / P D = (4g x cos q) / P where: dimana: P = bubble-point pressure P = bubble-titik tekanan g = surface tension of the liquid (72 dynes/cm for water) g = tegangan permukaan cairan (72 dynes / cm

untuk air) q = liquid-solid contact angle (which for water is generally assumed to be zero) q = cair-padat sudut kontak (yang untuk air umumnya diasumsikan nol) D = diameter of the pore D = diameter pori Since no pores in a practical filter element are likely to be shaped like capillary tubes it is necessary to introduce a shape correction factor K into the formula. Karena tidak ada pori-pori dalam elemen filter praktis mungkin akan berbentuk seperti tabung kapiler perlu untuk memperkenalkan bentuk koreksi faktor K ke dalam rumus. Since g and q are constant, the formula can be simplified by introducing an empirical factor K 1 dependent on the filter material and form of the units employees: Sejak g dan q adalah konstan, rumus dapat disederhanakan dengan memperkenalkan faktor empiris K 1 tergantung pada bahan filter dan bentuk karyawan unit: D=K1/PD=K1/P D is again the maximum average diameter of the pores in mm. D sekali lagi diameter maksimum rata-rata pori-pori dalam mm.

Arrangement of filter and filter holder Penyusunan dan penahan filter filter

Connection of filter holder to a pressure regulated system Koneksi pemegang filter untuk sebuah sistem tekanan diatur

Appearance of bubbles Penampilan gelembung Advantages Keuntungan One of the great advantages of the bubble point test is that it can be performed of filters under actual use conditions and with any filter. Salah satu keuntungan besar dari uji bubble point adalah bahwa hal itu dapat dilakukan dari filter bawah kondisi penggunaan yang sebenarnya dan dengan filter. It is a nondestructive test, thus it does not contaminate the filter and so can be used to determine the integrity of a filter at any time, as well as establishing the absolute rating. Ini adalah tes non-destruktif, sehingga tidak mencemari filter dan sehingga dapat digunakan untuk menentukan integritas filter setiap saat, serta menetapkan rating mutlak. In the future, with further advantages in computer software and control, it may be possible to use the data on flow rate or pressure increases to more accurately determine what happens in a sample before the bubble point is reached, such as diffusion. Di masa depan, dengan keunggulan lebih lanjut dalam perangkat lunak komputer dan kontrol, dimungkinkan untuk menggunakan data pada peningkatan kecepatan alir atau tekanan untuk lebih akurat menentukan apa yang terjadi dalam sampel sebelum bubble point tercapai, seperti difusi. Read more: http://translate.googleusercontent.com/translate_c? hl=id&sl=en&u=http://www.lenntech.com/library/fine/bubble/bubble-point.htm&prev=/search%3Fq %3Dbubble%2Bpoint%2Bmethod%26hl%3Did%26sa%3DG%26prmd %3Divns&rurl=translate.google.co.id&usg=ALkJrhiYLG9M1ZWXabJsGSB0PI_KT-

cdPw#ixzz1FtGTFy1y