Anda di halaman 1dari 11

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Pasangan usia subur (PUS) berkisar antara usia 20-45 tahun dimana pasangan (laki-laki dan perempuan) sudah cukup matang dalam segala hal terlebih organ reproduksinya sudah berfungsi dengan baik. Pada masa ini pasangan usia subur harus dapat menjaga dan memanfaatkan kesehatan reproduksinya yaitu menekan angka kelahiran dengan metode keluarga berencana, sehingga jumlah dan interval kehamilan dapat diperhitungkan untuk meningkatkan kualitas reproduksi dan kualitas generasi yang akan datang. Wanita usia subur (WUS) adalah wanita yang keadaan organ reproduksinya berfungsi dengan baik antara umur 20-45 tahun. Dimana dalam masa ini petugas kesehatan harus memberikan penyuluhan pada WUS yang memiliki masalah mengenai organ reproduksinya. Petugas kesehatan harus menjelaskan mengenai personal hyegiene yaitu pemeliharaan keadaan alat kelaminnya dengan rajin membersihkan dan penyakit yang dapat diakibatkan dari hal tersebut. WUS dianjurkan untuk menjaga diri agar tidak terikut menjadi WTS (Wanita Tunasusila). B. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang di atas, maka penulis merumuskan suatu masalah yaitu: Bagaimanakah gambaran mengenai apa saja informasi yang dapat kita berikan saat menyampaikan penyuluhan kepada wanita usia subur dan pasangan usia subur?.

C. Tujuan Mengetahui dan memahami masalah-masalah yang masih berkaitan dengan informasi yang dapat kita berikan dalam menyampaikan penyuluhan dengan sasaran wanita usia subur dan pasangan usia subur, yang meliputi: pengertian WUS dan PUS itu sendiri, masalah gizi WUS dan PUS, penyakit menular seksual, kanker serviks, dan kanker payudara.

BAB II PEMBAHASAN A. Pengertian Wanita Usia Subur dan Pasangan Usia Subur Wanita Usia Subur ( WUS ) adalah wanita yang keadaan organ reproduksinya berfungsi dengan baik antara umur 20-45 tahun.pus adalah pasangan laki-laki dan perempuan dengan usia antara 20-45 tahun yang sudah cukup matang,dalam segala hal terlebih organ reproduksinya sudah berfungsi dengan baik Pasangan usia subur ( PUS ) berkisar antara usia 20-45 tahun dimana pasangan (laki-laki dan perempuan) sudah cukup matang dalam segala hal terlebih organ reproduksinya sudah berfungsi dengan baik. B. Gizi pada Wanita Usia Subur dan Pasangan Usia Subur Pada usia subur ini kebutuhan makanan yang dibutuhkan yaitu besar kaitanya dengan fertilitas. Gizi yang dibutuhkan seperti: 1. Karbohidrat Fungsi dari karbohidrat adalah sebagai sumber energy. Contoh makanan yang mengandung karbohidrat yaitu: Beras ,Jagung, gandum, dan lain-lain. 2. Lemak Fungsi lemak adalah sebagai seumber energi utama, bahan baku hormon, membantu transfor vitamin larut dalam lemak, dan pelindung organ tubuh. Contoh makanan yang mengandung lemak yaitu: mentega , daging sapi ,telur, dan lain-lain.

3. Protein Fungsi protein adalah membangun serta memelihara sel-sel didalam jaringan tubuh. Contoh makanan yang mengandung protein yaitu: tepung ikan, tempe, dan kacangan. 4. Vitamin Fungsi vitamin adalah membantu proses metabolisme dan pertumbuhan. Contoh makanan yang mengandung vitamin yaitu: kecap, jeruk, kuning telur, kubis, dan lain-lain. 5. Mineral Fungsi mineral dalam tubuh adalah sebagai pengendali cairan dalam tubuh. Contoh makanan yang mengandung mineral yaitu: sayuran hijau, gandum, hati, dan lainlain. 6. Air Dan Elektrolit Fungsi air dan elektrolit adalah Sebagai Pelarut. Contoh makanan yang mengandung air dan elektrolit yaitu: jamur, brokoli, daging, dan lain-lain. Untuk meningkatkan kesuburan hendaknya pilih makanan daging dan alternatif lainya, buah dan sayur segar, roti dan serial yang tidak banyak diolah dan susu serta olahanya. C. Penyakit Menular Seksual ( PMS ) Penyakit Menular Seksual ( PMS ) adalah penyakit yang ditularkan melalui hubungan seks. Penyakit menular seksual akan lebih beresiko bila melakukan hubungan seksual dengan

berganti-ganti pasangan baik melalui vagina, oral maupun anal. PMS dapat menyebabkan infeksi alat reproduksi yang harus dianggap serius. Gejala-gejala umum PMS pada laki-laki adalah: 1. Bintik-bintik berisi cairan, borok, atau lecet pada daerah sekitar kelamin, 2. Luka tidak sakit, keras, dan berwarna merah pada sekitar daerah kelamin, 3. Adanya kutil yang tumbuh seperti jengger ayam, 4. Rasa gatal yang sangat hebat di sekitar kelamin, 5. Sakit luar biasa saat kencing, 6. Kencing nanah/darah dengan bau busuk, 7. Bengkak panas nyeri pada pangkal paha yang akhirnya menjadi borok, 8. Kehilangan berat badan secara drastis, diare berkepanjangan, dan berkeringat saat malam. Gejala PMS pada perempuan meliputi: 1. Rasa sakit atau nyeri saat kencing atau saat berhubungan seksual, 2. Rasa nyeri pada perut bagian bawah, 3. Keluarnya lendir pada vagina, 4. Keputihan berwarna putih susu, bergumpal, dan disertai rasa gatal pada kelamin,
5

5. Keputihan berbusa dan berbau busuk, dan 6. Bercak-bercak darah setelah berhubungan seks. Ada banyak macam penyakit yang bisa digolongkan sebagai PMS diantaranya: 1. HIV/ AIDS, 2. Gonorrhoea ( GO), 3. Sifilis, 4. Klamida, 5. Herpes Genetalia, 6. Trikomonas Vaginalis, 7. Kutil Kelamin ( HPV ), Cara pencegahan PMS: 1. Menjaga kesehatan tubuh, 2. Menjaga kebersihan tubuh ( khususnya genetalia ), 3. Setia pada pasangan ( tidak melakukan seks bebas ), 4. Jauhi pemakaian narkoba ( pemakaian jarum suntik bersama ), dan 5. Lakukan transfusi darah dengan benar dan memilih darah yang tidak terinfeksi PMS.

Pengobatan PMS PMS dapat diobati. Satu-satunya cara adalah pergi berobat ke dokter atau tenaga kesehatan. Jika terkena PMS, pasangan juga harus diperiksa dan diobati. Sebaiknya tidak mengobati diri sendiri. Patuhi cara pengobatan sesuai dengan petunjuk yang diberikan oleh dokter atau tenaga kesehatan untuk memastikan kesembuhan. D. Kanker Serviks Kanker serviks (kanker leher rahim) adalah tumbuhnya sel-sel tidak normal pada leher rahim. Kanker serviks merupakan kanker yang sering dijumpai di indonesia baik di antara kanker pada perempuan dan pada semua jenis kanker. Gejala yang sering timbul pada stadium lanjut antara lain adalah: a. Pendarahan sesudah melakukan hubungan intim. b. Keluar keputihan atau cairan encer dari kelamin wanita. c. Pendarahan sesudah mati haid (menopause). d. Pada tahap lanjut dapat keluar cairan kekuning-kuningan, berbau atau bercampur darah, nyeri panggul atau tidak dapat buang air kecil. Lebih dari 95 % kanker serviks berkaitan erat dengan infeksi hpv (human papiloma virus) yang dapat ditularkan melalui aktivitas seksual. Kanker serviks dapat dikenali pada tahap pra kanker, yaitu dengan cara melakukan antara lain pemeriksaan skrining, artinya melakukan pemeriksaan tanpa menunggu keluhan. Beberapa medote skrining telah dikenal, yaitu antara lain: pap smear

dan iva. Pap smear kanker serviks dimulai dari tahap pra kanker. Jika kanker dapat ditemukan pada tahap awal ini, akan dapat disembuhkan dengan sempurna E. Kanker Payudara Kanker payudara dapat menimbulkan gejala seperti tersebut dibawah ini: 1. Adanya benjolan di payudara. 2. Keluar cairan yang tidak normal dari putting susu, cairan dapat berupa nanah, darah, cairan encer atau keluar air susu pada ibu yang tidak hamil atau tidak sedang menyusui. 3. Perubahan bentuk dan besarnya payudara. 4. Kulit, putting susu dan areola melekuk kedalam atau berkerut. Ada beberapa faktor resiko untuk terjadinya kanker payudara yaitu: 1. Mendapat haid pertama pada umur kurang dari 10 th. 2. Mengalami mati haid setelah umur 50 th. 3. Tidak menikah. 4. Tidak pernah melahirkan anak. 5. Mehirkan anak sesudah umur 35 tahun. 6. Tidak pernah menyusui. 7. Pernah mengalami operasi payudara yang disebabkan oleh kelainan jinak atau tumor ganas payudara.
8

8. Diantara anggota keluarga ada yang menderita kanker.

Payudara yang terserang kanker Deteksi dini kanker payudara Kanker payudara pada tahap awal tidak menimbulkan gejala apapun, namun bersamaan dengan berkembangnya penyakit akan timbul gejala yang menyebabkan perubahan pada payudara. Untuk itu dianjurkan untuk melakukan pemeriksaan secara berkala. Pemeriksaan dapat berupa: 1. Pemeriksaan payudara sendiri

Cara memeriksa payudara sendiri


10

BAB III PENUTUP A. Kesimpulan Pasangan usia subur (PUS) adalah pasangan suami isteri yang berusia 15-49 tahun. Ini dibedakan dengan perempuan usia subur yang berstatus janda atau cerai. WUS adalah wanita yang keadaan organ reproduksinya berfungsi dengan baik antara umur 2045 tahun. Adapun hal-hal yang dapat disampaikan dalam pemberian penyuluhan pada pasangan usia subur dan wanita usia subur antaralain: pengertian dari PUS maupun WUS, penyakit menular seksual, masalah gizi, kanker serviks dan payudara.

11

Anda mungkin juga menyukai