Anda di halaman 1dari 4

Pengertian Resiko

Beberapa contoh resiko yang dihadapi oleh seorang pengusaha antara lain, selera konsumen yang senantiasa terus berubah, bahan baku yang terus naik, persaingan usaha yang terus kompetitif, perubahan konjungtur, maupun perubahan kondisi perekonomian yang tak menentu. Resiko (Risk) berarti kemungkinan mengalami kerugian atau kegagalan karena tindakan atau peristiwa tertentu. Resiko perusahaan adalah semua resiko yang dihadapi dalam operasional perusahaan dan mengakibatkan kerugian perusahaan karena terjadi peristiwa tertentu. Kondisi resiko terletak diantara kondisi ketidak pastian dan kepastian.

Macam-macam Resiko
1. a. b. c. d. e. a. b. 2. a. b. c. d. Resiko terjadi jika keputusan yang diambil memakai kriteria peluang (decision under risk) atau kriteria ketidak pastian (decision under uncertainty). Untuk menghitung resiko, pada umumnya dipakai nilai yang diperkirakan (expected value) atau angka penyimpanan (variance). Jenis Resiko Resiko dibedakan menjadi Resiko spekulatif adalah resiko yang dihadapi perusahaan yang dapat memberikan dua kemungkinan merugikan atau menguntungkan. Resiko murni adalah resiko yang tidak ada kemungkinan adanya keuntungan yang ada hanya kemungkinan merugikan. Resiko Fundamental adalah resiko yang penyebabnya tidak dapat dilimpahkan keseseorang dan menderita cukup banyak. Resiko khusus, yaitu resiko yang bersumber pada peritiwa mandiri dan umumnya mudah diketahui penyebabnya. Resiko dinamis, timbul karena perkembangan dan kemajuan masyarakat dibidang Iptek. Menurut sumber penyebabnya, resiko dibedakan dalam dua kelompok yaitu : Resiko Intern, resiko yang berasal dari dalam perusahaan itu sendiri, seperti kerusakan aktiva atau kecelakaan karyawan. Resiko ekstern, resiko yang berasal dari luar perusahaan seperti, pencurian, persaiangan dan fluktuasi harga. Macam-macam Resiko usaha Berikut macam-macam resiko usaha Resiko Teknis, resiko yang terjadi akibat ketidakmampuan manajer atau wirausaha dalam mengambil keputusan, seperti inefesiensi atau tenaga kerja terlalu banyak. Resiko pasar, resiko yang terjadi akibat produk yang dihasilkannya kurang laku atau tidak laku dipasar, cara mengatasinya dengan inovasi produk. Resiko kridit, resiko yang ditanggung oleh kriditor akibat debitor tidak membayar pinjama sesuai dengan waktu yang disepakati. Resiko alam, resiko ini diluar pengetahuan manusia dan sulit dikendalikan, misalnya gempa bumi atau banjir. Bebrapa resiko yang sering dialami oleh wirausaha antara lain: Change of demand atau perubahan permintaan dari konsumen yang sering berubah sehingga memerlukan kepekaan terhadap selera konsumen Condition of Economic atau perubahan konjungtur, yaitu situasi pereekonomian bangsa secara keseluruhan Persaingan

a. b. c.

d. Force majeure, atau kejadian yang tak diharapkan 3. Manfaat pengambilan resiko Manfaat yang didapat a. Menjamin pencapaian tujuan b. Memperkecil kemungkinan kerugian c. Meningkatan keuntungan perusahaan d. Memberikan keamanan/ketenangan

Manajemen Resiko
Dalam mengelola resiko langkah-langkah yang harus diperhatikan adalah mengidentifikasi resiko, mengukur resiko, menangani resiko dan mengendalikan resiko.

1. 1.
a. b. 1) 2) 3) c. 1) a) b) c) 2)

Identifikasi Resiko

Mencari dimana resiko berada, apakah pada barang, orang ataukah kebijakan Mengetahui penyebab resiko Factor fisik, seperti bencana alam dan tekhnologi Faktor sosial yang berhubungan dengan manusia, seperti pemogokan, penipuan, kompetensi dan huru-hara Faktor ekonomi seperti kenaikan harga barang, tingkat bunga, kebijakan ekonomi pemerintah Metode pengidentifikasi resiko, antara lain Metode interaksi digunakan untuk mengidentifikasi keberadaan maupun penyebab resiko. Observasi adalah mengamati secara langsung obyek wawancara yang akan diidentifikasi Wawancara dilakukan dengan bertanya langsung secara lisan pada obyek yang akan diidentifikasi. Studi dokumen dilakukan dengan mempelajari berbagai laporan manual dan materi tertulis lain untuk mengetahui kemungkinan yang terjadi. Metode alur bagian dilakukan dengan menggambarkan alur kegiatan dari suatu pekerjaan/ unit tertentu kemudian diidentifikasi kemungkinan terjadi resiko.

2. Mengukur Resiko
a. 1) 2) b. Langkah selanjutnya adalah mengukur kadar resiko tersebut untuk mengetahui intensitas resiko yang akan dihadapi. Metode pengukuran dilakukan untuk mengetahui besar kecilnya suatu resiko. Metode yang digunakan berupa Metode distribusi, yaitu mengukur kejadian-kejadian pada masa lampau, terdapat dua cara metode distribusi yaitu : Distribusi Poisson, berhubungan dengan distribusi dari kejadian dalam waktu tertentu, misalnya jumlah kecelakaan kerja dalam waktu satu bulan Distribusi Normal, adalah distribusi dari suatu ukuran, misalnya ukuran berat dalam kilogram, ukuran tinggi dalam meter, dll Metode aproksimasi digunakan jika tidak tersedia data dalam masa lalu yang dapat digunakan untuk mengatahui kemungkinan terjadinya peristiwa karenanya digunakan perkiraan saja. Mengukur kerugian resiko yang terjadi saat wirausahawan melaksanakan usahanya, yaitu sebagai berikut. Kerugian langsung, seperti dampa langsung dari kebakaran adalah bangunan rusak, terbakarnya dokumen dan peralatan.

a.

b. Kerugian tidak langsung seperti harus menyewa gedung baru yang menimbulkan biaya sewa dan pengurangan pendapatan. Dalam mengatasi resiko, ada beberapa prosedur yang ditempuh untuk mengurangi terjadinya resiko yaitu : a. Mengkaji resiko tersebut b. Menentukan sasaran dan tujuan c. Perjelas alternatifnya d. Kumpulkan informasi/timbang alternative e. Meminimalkan resiko f. Merencanakan dan melaksanakan alternative terbaik

3.

3. Menangani Resiko
Setelah dilakukan identifikasi dan mengetahui besarnya resiko melalui pengukuran resiko, langkah selanjutnya adalah menangani resiko yang terjadi. Menghindari resiko maksudnya menolak memiliki atau melaksanakan kegiatan yang mengandung resiko dan tidak sebanding dengan biaya yang dikeluarkan. Menghindai resiko dapat dilakukan dengan pertimbangan berikut Perusahaan tida sanggup menerima konsekuansi kerugian yang ditimbulkan Manfaat dari resiko itu belum diketahui Kurangnya informasi yang tersedia Tidak adanya penanganan jika sekiranya resiko terjadi Kemungkinan terjadinya resiko sangat besar. Pengendalian resiko harus dilakukan agar tidak menimbulkan efek lanjutan keefek yang lain. Mengendalikan resiko artinya mengendalikan resiko sekecil-kecilnya dengan cara berikut Cara teknis, cotohnya menyediakan alat pemadam kebakaran, menyediakan alat keselamatan kerja dan lain-lain Cara pemisahan, mengcopy dokumen-dokumen yang penting. Menyimpan persediaan barang ditempat berbeda. Cara penggabungan, melakukan penggabungan usaha dengan perusahan lain yang lebih besar agar menjadi kekuatan yang baru, seperti merger dan akuisisi Mendanai resiko, maksudnya adalah setiap resiko yang terjadi memerlukan sejumlah dana untuk menghasilkan solusi atas resiko tersebut. Cara yang ditempuh bias dengan langkah-langkah berikut : Pengalihan resiko ; hal ini dimaksudkan jika terjadi suatu kejadian yang merugikan maka pihak lainlah yang menanggung kerugian tersebut diantaranya asuransi dan leasing. Penahanan aktif: adalah suatu cara pendanaan resiko, dimana perusahaan secara aktif menyisakan sejumlah uang untuk dijadikan sumber dan sekiranya terjadi peristiwa yang merugikan Penahanan Pasif; dilakukan jika resiko yang diperkirakan sangat kecil sehingga tidak diperlukan dana khusus untuk membiayai. Misalnya kerusakan telepon kantor cukup didanai dengan uang kas.

a. b. c. d. e.

1) 2) 3)

a. b.

c.

4. Langkah-langkah pengendalian resiko


Langkah-langkah dalam mengendalikan resiko, yaitu a. Menyadari resiko yang ada dengan melakukan identifikasi resiko b. Menentukan prioritas yang akan diselesaikan

c.

Membuat rencana/alternative pengendalian resiko terburuk Tulisan Diatas Dapat didownload pada Link Berikut, format word 2007-2010/docx (Klik Disini) dan link format pdf klik saja (pdf)

Anda mungkin juga menyukai