Anda di halaman 1dari 6

PERSPEKTIF ERGOLOGI (INTEGRASI ERGONOMI DAN EKOLOGI) DALAM MANAJEMEN / PENGELOLAAN SAMPAH

Armita Adellia (113090005)

Latar Belakang
Pada dasarnya pencemaran lingkungan hidup akan timbul karena kegiatan manusia yang tidak mengindahkan konsep ekologi. Pencemaran lingkungan hidup yang paling banyak terjadi saat ini disebabkan oleh sampah dan limbah. Timbulnya sampah dan limbah tersebut merupakan konsekuensi dari adanya aktivitas manusia. Oleh karena itulah fokus sentral dari permasalahan sampah ini terletak pada manusianya, dimana kesehatan manusia akan menjadi indikator relevan kualitas hidup manusia pada keberhasilan manajemen/ pengelolaan sampah. Berdasarkan pendekatan ergonomi, manajemen sampah akan dikelola berdasarkan aspek kebersinggungan dan keterkaitannya secara erat dengan aspek aspek lain dengan menekankan pada konsep ekologi dasar yaitu sustainability, siklus biogeokimiawi, dan carrying capacity. Oleh karena itulah ergonomi mengambil peranan penting dalam menyelesaikan masalah sampah ini.

Hubungan Ergonomi dengan Ekologi

Pemecahan Masalah
Manajemen pengelolaan sampah: 1. Pengelolaan sampah. 2. SHIP. Aspek-aspek yang perlu dieksplorasi dari SHIP adalah: Aspek aktivitas fungsional dan fasilitas Aspek pilihan teknologi Aspek stakeholdetr Aspek pembiayaan dan retribusi Aspek legalitas dan hukum 3. Teknologi Tepat Guna (TTG). 4. Sustainability, siklus biogeokimiawi dan carrying capacity.

Kesimpulan
Permasalahan yang ada dalam manajemen sampah yang buruk dapat diselesaikan melalui penerapan ergologi (integrasi disiplin ilmu ergonomi dan ekologi) yang mengedepankan pemahaman masalah sampah/ eksplorasi kondisi eksisting secara menyeluruh. Dianalisa dengan pendekatan SHIP (Sistemik, Holistik, Interdisipliner, dan Partisipatori). Kemudian alternatif TTG (Teknologi Tepat Guna) akan dirumuskan berdasarkan hasil eksplorasi kondisi eksisting sebagai salah satu solusi yang diajukan. Selain memperhatikan 6 kriteria TTG pada eronomi total, alternatif TTG tersebut juga akan memperhatikan konsep ekologi dasar yaitu sustainability, siklus biogeokimiawi, dan carrying capacity. Sehingga pada akhirnya mampu meminimalisasi tekanan atau efek negatif terhadap manusia.

Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai