Anda di halaman 1dari 29

ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA PADA IBU HAMIL DENGAN HIPEREMESIS GRAVIDARUM A.

Definisi Hiperemesis Gravidarum (vomitus yang merusak dalam kehamilan) adalah nausea dan vomitus dalam kehamilan yang berkembang sedemikian luas sehingga terjadi efek sistemik, dehidrasi dan penurunan berat badan. (Ben-Zion, MD, hal : 232) Hiperemesis diartikan sebagai muntah yang terjadi secara berlebihan selama kehamilan. (Hellen Farrer, 1999, hal : 112) Hiperemesis gravidarum adalah muntah yang terjadi sampai umur kehamilan 20 minggu, begitu hebat dimana segala apa yang dimakan dan diminum dimuntahkan sehingga mempengaruhi keadaan umum dan pekerjaan sehari-hari, berat badan menurun, dehidrasi, terdapat aseton dalam urine, bukan karena penyakit seperti appendiksitis, pielitis dan sebagainya

(http://zerich150105.wordpress.com/). Dalam buku obstetri patologi (1982) Hiperemesis Gravidarum adalah suatu keadaan dimana seorang ibu hamil memuntahkan segala apa yang di makan dan di minum sehingga berat badannya sangat turun, turgor kulit kurang, diuresis kurang dan timbul aseton dalam air kencing.

B. Etiologi Penyebab hiperemesis ini belum diketahui secara pasti, namun ada beberapa faktor predisposisi yang dikemukakan, yaitu : a. Sering terjadi pada primigravida, molahidatidosa dan kehamilan ganda. Frekuensi yang tinggi pada mola hidatidosa dan kehamilan ganda menimbulkan dugaan bahwa faktor hormon memegang peranan, karena pada kedua keadaan tersebut hormon Khorionik gonadotropin dibentuk

berlebihan. Hormon ini meningkat cepat pada triwulan pertama kehamilan dan dapat memicu bagian dari otak yang mengontrol mual dan muntah. b. Factor organic: perubahan metabolik. c. Alergi. Sebagai salah satu respon dari jaringan ibu terhadap anak, juga disebut sebagai salah satu faktor organik. d. Faktor psikologik, keretakan rumah tangga, dukungan suami dan keluarga, kehilangan pekerjaan karena harus memikirkan masalah ekonomi yang lemah, rasa takut terhadap kehamilan dan persalinan, hamil yang tidak diinginkan, kemungkinan wanita yang menolak hamil, takut dengan tanggung jawab sebagai ibu dapat menyebabkan konflik mental yang dapat memperberat mual dan muntah sebagai ekspresi tidak sadar terhadap keengganan menjadi hamil atau sebagai pelarian karena kesukaran hidup. e. Helicobacter pylori. Penelitian melaporkan bahwa 90 % kasus kehamilan dengan hiperemesis terinfeksi ditemukan bakteri ini, yang dapat

menyebabkan luka pada lambung. f. Diet tinggi lemak. Resiko hiperemesis meningkat sebanyak 5 kali setiap penambahan 15 gram lemak jenuh setiap hari

C. Tanda dan Gejala a. Muntah yang hebat b. Haus c. Dehidrasi d. Berat badan turun e. Keadaan umum mundur f. Kenaikan suhu g. Icterus h. Gangguan cerebral ( kecerdasan menurun, derilium ) i. Laboratorium : Protein,aseton, uribilinogen, porphirin dalam urin bertambah, silinder ( + ).
2

D. Gejala dan Tingkat Batas mual muntah belum pasti jumlahnya, namun ada yang mengatakan bisa lebih dari 10 kali muntah, akan tetapi apabila keadaan umum ibu terpengaruh dianggap sebagai hiperemesis. a. Tingkat I (Ringan) Mual muntah terus menerus menyebabkan wanita lemah, tidak mau makan, berat badan turun dan rasa nyeri epigastrium, nadi sekitar 100 kali permenit, tekanan darah turun, turgor kulit kurang, lidah kering dan mata cekung. b. Tingkat II (Sedang) Mual dan muntah yang hebat menyebabkan keadaan umum ibu lebih parah, lemah, apatis, turgor kulit mulai jelek, lidah kering dan kotor, nadi kecil dan cepat, suhu badan naik (dehidrasi), ikterus enteng, berat badan turun, mata cekung, tensi turun, hemokonsentrasi, oliguri dan konstipasi. Dapat pula asetonuri dan dari nafas keluar bau aseton. c. Tingkat III (Berat) Keadaan umum jelek, kesadaran sangat menurun, samnolen sampai koma, nadi kecil, halus dan cepat, dehidrasi hebat, suhu badan naik, dan tensi turun sekali, serta ikterus.Komplikasi yang dapat berakibat fatal terjadi pada sususnan syaraf pusat (Enselopati Wericke) dengan adanya nistagmus, diplopia, perubahan mental.

E. Patologi Otopsi yang meninggal karena hiperremesis gravididarum diperoleh bahwa terjadi kelainan pada organ-organ tubuh, yaitu: a. Hepar : pada tingkat ringan hanya ditemukan degenerasi lemak sentrilebuler tanpa nekrosis. b. Jantung : jantung atrofis, kecil dan biasa. Kadang kala dijumpai perdarahan sub-endokardinal. c. Otak : terdapat perdarahan bercak pada otak.
3

d. Ginjal : pucat, degenerasi lemak pada tubuli kontorti.

F. Patofisiologi Ada yang menyatakan bahwa, perasaan mual adalah akibat dari meningkatnya kadar estrogen, oleh karena keluhan ini terjadi pada trimester pertama. Hormone estrogen yang meningkat menyebabkan menurunnya produksi asam lambung (HCL) dan menurunnya kecepatan pengosongan lambung. Penyesuaian terjadi pada kebanyakan wanita hamil, meskipun demikian mual dan muntah dapat berlangsung berbulan-bulan. Sedangkan hormone HCG dapat mempengaruhi control mual muntah pada sistem saraf pusat di otak. Hiperemesis garavidarum yang merupakan komplikasi mual dan muntah pada hamil muda, bila terjadi terus-menerus dapat menyebabkan dehidrasi dan tidak seimbangnya elektrolit dengan alkalosis hipokloremik. Belum jelas mengapa gejala ini hanya terjadi pada sebagian kecil wanita, tetapi faktor psikologik merupakan faktor utama, disamping faktor hormonal. Yang jelas wanita yang sebelum kehamilan sudah menderita lambung spastik dengan gejala tak suka makan dan mual, akan mengalami emesis gravidarum yang berat. Hiperemesis gravidarum ini dapat mengakibatkan cadangan karbohidrat dan lemak habis terpakai untuk keperluan energi. Karena oksidasi lemak yang tak sempurna, terjadilah ketosis dengan tertimbunnya asam aseton-asetik, asam hidroksi butirik dan aseton dalam darah. Kekurangan cairan yang diminum dan kehilangan cairan karena muntah menyebabkan dehidrasi, sehngga cairan ekstraselurer dan plasma berkurang. Natrium dan Khlorida darah turun, demikian pula Khlorida air kemih. Selain itu dehidrasi menyebabkan hemokonsentrasi, sehingga aliran darah ke jaringan berkurang. Hal ini menyebabkan jumlah zat makanan dan oksigen ke jaringan berkurang pula dan tertimbunlah zat metabolik yang toksik. Kekurangan Kalium sebagai akibat dari muntah dan bertambahnya ekskresi lewat
4

ginjal, bertambahnya frekuensi muntah-muntah yang lebih banyak, dapat merusak hati dan terjadilah lingkaran setan yang sulit dipatahkan.

G. Komplikasi Dehidrasi berat, ikterik, takikardia, suhu meningkat, alkalosis, kelaparan gangguan emosional yang berhubungan dengan kehamilan dan hubungan keluarga, menarik diri dan depresi

H. Penanganan
1. Pencegahan

a. Memberikan penerangan tentang kehamilan dan persalinan sebagai suatu proses yang fisiologik b. Memberikan keyakinan bahwa mual dan muntah merupakan gejala yang fisiologik pada kehamilan muda dan akan hilang setelah kehamilan berumur 4 bulan. c. Ibu dianjurkan untuk mengubah pola makan sehari-hari dengan makanan dalam jumlah kecil tetapi sering. d. Waktu bangun pagi jangan segera turun dari tempat tidur, tetapi dianjurkan untuk makan roti kering atau biskuit dengan teh hangat. e. Hindari makan yang berminyak dan berbau lemak. f. Makan makanan dan minuman yang disajikan jangan terlalu panas ataupun terlalu dingin. g. Usahakan defekasi teratur.
2. Terapi psikologik

Perlu diyakinkan pada penderita bahwa penyakit dapat disembuhkan, hilangkan rasa takut oleh karena kehamilan, kurangi pekerjaan yang berat serta menghilangkan masalah dan konflik, yang kiranya dapat menjadi latar belakang penyakit ini.

3. Terapi obat

Apabila dengan cara di atas keluhan dan gejala tidak berkurang diperlukan pengobatan a. Tidak memberikan obat yang teratogen. b. Sedetiva yang sering diberikan adalah Phenobarbital. c. Vitamin yang dianjurkan adalah vitamin B1 dan B6. d. Anthistaminika seperti dramamin, avomin. e. Pada keadaan berat, antiemetik seperti disiklomin hidrokhloride atau khlorpromasin.
4. Hiperemesis gravidarum tingkatan II dan III harus dirawat inap di rumah

sakit. Adapun terapi dan perawatan yang diberikan adalah sebagai berikut : a. Isolasi Penderita disendirikan dalam kamar yang tenang, tetapi cerah, dan peredaran udara baik. Jangan terlalu banyak tamu, jika perlu hanya perawat dan dokter saja yang boleh masuk. Catat cairan yang keluar dan masuk. Kadang-kadang isolasi dapat mengurangi atau menghilangkan gejala ini tanpa pengobatan. b. Terapi psikologik Berikan pengertian bahwa kehamilan adalah suatu hal yang wajar, normal, dan fisiologis, jadi tidak perlu takut dan khawatir. Yakinkan penderita bahwa penyakit dapat disembuhkan dan dihilangkan masalah atau konflik yang kiranya dapat menjadi latar belakang penyakit ini. c. Terapi parental Berikan cairan parental yang cukup elektrolit, karbohidrat, dan protein dengan glukosa 5% dalam cairan garam fisiologik sebanyak 2-3 liter sehari. Bila perlu dapat ditambah kalium dan vitamin, khususnya vitamin B kompleks dan vitamin C dan bila ada kekurangan protein, dapat diberikan pula asam amino secara intravena. Buat dalam daftar kontrol cairan yang
6

masuk dan dikeluarkan. Berikan pula obat-obatan seperti yang telah disebutkan di atas. d. Terminasi kehamilan Pada beberapa kasus keadaan tidak menjadi baik, bahkan mundur. Usahakan mengadakan pemeriksaan medik dan psikiatrik bila keadaan memburuk. Delirium, kebutaan, takhikardi, ikterius, anuria, dan perdarahan merupakan manifestasi komplikasi organik. Dalam keadaan demikian perlu dipertimbangkan untuk mengakhiri kehamilan. Keputusan untuk

melakukan abortus terapeutik sering sulit diambil, oleh karena di satu pihak tidak boleh dilakukan terlalu cepat, tetapi di lain pihak tidak boleh menunggu sampai terjadi gejala irreversibel pada organ vital.

I. Pemeriksaan Diagnosis 1 USG (dengan menggunakan waktu yang tepat) : mengkaji usia gestasi janin dan adanya gestasi multipel, mendeteksi abnormalitas janin, melokalisasi plasenta. 2 3 Urinalisis : kultur, mendeteksi bakteri, BUN. Pemeriksaan fungsi hepar: AST, ALT dan kadar LDH.

J. Asuhan Keperawatan 1. Pengkajian Data Pada Ibu Hamil a. Biodata b. Identitas Istri 1) Umur: Usia seseorang dapat mempengaruhi keadaan kehamilannya. Bila wanita tersebut hamil pada masa reproduksi, kecil kemungkinan untuk mengalami komplikasi dibanding wanita yang hamil dibawah usia reproduksi ataupun diatas usia reproduksi. 2) Pendidikan juga berpengaruh pada pengetahuan pasien, dengan mengetahui tingkat pendidikan akan memudahkan dalam melakukan
7

komunikasi terapeutik. Kekhawatiran, ketakutan hingga timbul kecemasan juga dapat terjadi pada pasien karena ketidaktahuan akan penyakitnya 3) Keadaan rumah: apakah pasien berada dalam lingkungan kumuh, karena bisa berdampak pada mual muntah yaitu higiene nutrisi yang kurang baik sehingga bisa memperburuk keadaan. 4) Pekerjaan: dengan tuntutan kerja keras dapat mempengaruhi keadaan hamil dengan gangguan Hiperemeris gravidarum. (Hanifa

Wiknjosastro, 1999). c. Identitas suami: Pada biodata suami juga perlu dikaji untuk mengetahui apakah suami adalah suami yang syah, bertanggung jawab dalam masalah biaya perawatan di rumah sakit serta peran sebagai suami siaga dengan memberikan support sistem dan perhatian agar pasien lebih kooperatif dalam perawatan. 2. Data Biologis/Fisiologis a. b. c. Keluhan Utama Riwayat Keluhan Utama Riwayat kehamilan sekarang : G : - P : - A : 1) Haid terakhir : 2) ANC yang ke : 3) Imunnisasi : 4) Usia kehamilan : d. Pola reproduksi 1) Siklus : 2) Lamanya haid : 3) Sifat darah : 4) Banyaknya : 5) Baunya : 6) Warnanya :
8

e.

RiwayatKesehatan 1) Penyakit yang pernah dialami 2) Apakah klien pernah melakukan pembedahan 3) Riwayat KB, pada riwayat ini bila pasien menggunakan alat kontrasepsi pil KB pada kasus Hiperemesis gravidarum akan menambahkan perasaan mual, karena peningkatan hormon estrogen yang diakibatkan pemakaian kontrasepsi itu sendiri.

f.

Riwayat psikososial, hal yang perlu dikaji adalah pemahaman keluarga terhadap proses penyakit, prognosa dan program perawatan atau terapi. Respon keluarga terhadap masalah pasien sangat menentukan tingkat keberhasilan perawatan pada pasien dengan kasus hiperemesis

gravidarum. Maka lnteraksi dengan dengan pasien, keluarga juga perlu diidentifikasikan karena keluarga adalah salah satu faktor pendukung memecahkan suatu masalah. Hubungan dengan Tuhan Yang Maha Esa dalam artian ibadah juga perlu diketahui dalam membantu mengatasi cemas yang dialami pasien. g. Interaksi social: Perubahan status kesehatan/stressor kehamilan,

perubahan peran, respon anggota keluarga yang dapat bervariasi terhadap hospitalisasi dan sakit, sistem pendukung yang kurang. h. Pola aktifitas pasien 1) Nutrisi Pada gangguan kehamilan hiperemesis gravidarum sering mengeluhkan mual-muntah, karena pasien dapat mengalami

intoleransi pada semua makanan baik bentuk padat dan cair sehingga sering memuntahkan segala apa yang dimakan dan minum (Brata D, 1997). 2) Eliminasi Pada pola eliminasi buang air besar / buang air kecil mengalami gangguan dikarenakan input yang tidak adekuat. Jika buang air besar
9

pasien merasakan nyeri perut karena pada lambung terjadi kekosongan (anoreksia) dan buang air kecil mulanya produksi urine normal lalu produksi akan berkurang dan warnanya bertambah pekat sebagi akibat dehidrasi. (Brata D, 1997). 3) Personal hygiene Pada personal higiene tingkat ketergantungan pasien meningkat sehingga keluarga pasien selalu membantu dalam memenuhi kebutuhan personal higienenya 4) Istirahat Pasien dengan gangguan hiperemesis gravidarum ini mengalami kesulitan tidur karena pasien sering mual - mual sehingga kebutuhan istirahat (tidur) kurang. i. Pemeriksaan fisik 1) Keadaan umum 2) Tanda vital 3) Pengukuran BB 4) Mata :Simetris kiri / kanan 5) Mulut :Apakah ada stomatus atau tidak 6) Leher : Apakah ada pembesaran kelenjar tyroid atau tidak 7) Payudara 8) Abdomen : - Apakah ada luka bekas operasi atau tidak 9) Apakah fundus sesuai dengan umur kehamilan atau tidak 10) Vulva :Apakah floor albus atau tidak 11) Anus :Apakah ada hemarold atau tidak 12) Tungkai bawah : apakah terjadi udema atau tidak 13) Apakah ada varices atau tidak a. Palpasi : 1) Leopol I : Mentukan tinggi TFU 2) Leopol II : Batas kiri / kanan
10

3) Leopol III : Letak punggung dan kepala janin 4) Leopol IV : Bagian terendah kepala sudah mulai masuk kepintu panggul (PAP) b. Auskultasi DJJ Normal : 140 s/d 160 x/menit c. Pengukuran panggul luar d. Pemeriksaan laboratorium j. Diagnosa Keperawatan a. Kekurangan volume cairan yang berhubungan dengan kehilangan volume cairan aktif ditandai dengan: 1) Nadi meningkat, tekanan darah menurun, vol / tekanan nadi menurun 2) Penurunan turgor kulit b. Ketidakseimbangan nutrisi berhubungan tidak mampu mengabsorbsi makanan karena factor biologi dan psikologi ditandai dengan : intake makanan kurang dari kebutuhan. c. Gangguan rasa nyaman : nyeri ulu hati berhubungan dengan frekuensi muntah yang sering. d. Koping tidak efektif berhubungan dengan perubahan psikologi kehamilan. e. Intoleransi aktivitas berhubungan dengan kelemahan tubuh, penurunan metabolisme sel. f. Gangguan pemenuhan personal higiene berhubungan dengan kondisi tubuh yang lemah g. Resiko kerusakan integritas kulit berhubungan dengan perubahan turgor kulit h. Gangguan proses keluarga berhubungan dengan perubahan emosi karena sakitnya anggota keluarga dan hospitalisasi. i. Kurang pengetahuan tentang proses penyakit dan pengobatan

berhubungan dengan informasi yang tidak adekuat.


11

k. Contoh Kasus a. Hasil pengkajian Pengkajian dilakukan pada tanggal 17 Mei 2010 1. Data Subjektif

a) Data Umum Nama Umur : Ny. S : 18 tahun

Umur Kehamilan: 20 minggu Status Kehamilan: Primigravida Status Suku Pendidkan Agama Nama Suami Umur Suku Pekerjaan Alamat Pendidikan :Berkeluarga : Padang : Lulus SMP : Islam : Tn.B : 20 Tahun : Melayu :Wiraswasta : Gg. Rambutan. Telok Pak Kedai : Lulus SMP

b) Tipe Keluarga: Keluarga yang menunggu kelahiran anak pertama c) Status Sosial ekonomi: Pencari nafkah adalah suami dengan pendapatan rata-rata Rp 20.000 perhari. Keluarga tidak mempunyai uang simpanan, penghasilan dirasakan cukup bila dicukup cukupkan. Mereka sudah mempunyai rumah walaupun rumah kos-kosan. Ny. S mengatakan bahwa beliau senang memakan makanan yang berlemak dan pedas seperti rending daging dll.

12

d) Aktifitas Rekreasi keluarga Keluarga Tn.B tidak pernah melakukan rekreasi ke tempat hiburan. Tn.B mengatakan mereka jarang bertemu dengan keluarga besar karena jarak yang jauh dan tidak ada biaya. e) Riwayat dan tahap perkembangan keluarga
1) Tahap perkembangan keluarga saat ini Keluarga Tn.B termasuk

dalam tahap keluarga Child Bearing (kelahiran anak pertama)


2) Tahap Perkembangan Keluarga yang Belum Terpenuhi

Berdasarkan hasil pengkajian Keluarga Tn. B belum dapat menyesuaikan tahap perkembangan keluarga sampai dengan tahap menunggu kelahiran anak pertama. f) Riwayat Keluarga Inti Dalam keluarga Tn. B tidak ada yang menderita penyakit menular seperti TBC. Penyakit yang pernah diderita keluarga seperti ; demam, maag, batuk, dan pilek. g) Riwayat Keluarga Sebelumnya Di dalam keluarga Tn. B tidak ada penyakit keturunan seperti hipertensi, kencing manis maupun jantung. Tapi menurut pengakuan Ny. S adik perempuan dari ibunya pernah melahirkan kembar h) Karakteristik rumah Rumah yang ditempati adalah kos-kosan yang berukuran 3 x 3 cm. Lingkungan rumah kumuh, di dekat kos-kosan terdapat tempat pembuangan sampah yang selalu penuh setiap hari. Pencahayaan kurang, jendela hanya satu buah. Di kamar tersebut banyak tumpukan kardus dan baju kotor. Keluarga jarang terlihat berkumpul bersama-sama dan jarang mengikuti kegiatan dimasyarakat. Tempat belanja kebutuhan dapur sekitar 50 m dari rumah. Kadang-kadang mereka belanja dengan tukang sayur keliling dan
13

biasanya mereka berhutang. Untuk pergi ke pusat pelayanan kesehatan mereka harus menggunakan angkutan umum sebanyak 2 kali.

b.

Data Objektif a. Tanda-tanda vital dan keadaan fisik 1. Umum Suhu 38c, nadi 100x/m, Respirasi 15x/m, TD 90/60 mmHg, TB 149 cm, Bb sebelum hamil 45kg (BB sekarang 40 kg) waktu kehamilan 24 minggu. 2. Penampilan Penampilan ibu sesuai dengan usia, kelihatan kurang gizi, fisik lemah, lesu, sering muntah dan emosi labil. 3. Rambut dan kulit 4. Muka Konjungtiva Skelera mata Hidung Mulut Gigi : agak pucat : normal : normal : normal : normal : normal, tidak ada pembesaran kelenjar :normal dan kurang bersih

5. Leher

tiroid atau benjolan. 6. Buah dada : normal, areola normal hitam, putting

susu menonjol untuk pemberian ASI berikutnya. 7. Jantung dan paru-paru : Normal, tidak ada kelainan dari suara yang umum ditemukan. Denyut dan iramanya lemahl

14

8. Abdomen Normal tidak ada bekas operasi Tinggi fundus uteri : di atas pusat (30cm) Presentasi :kepala punggung kanan DJJ : 120x/m, perkiraan BBj= 1000gr

a. Ekstrimitas bawah : normal, reflek baik tidak ada edema /varises b. Jalan lahir - Alat kelamin luar : ( vagina , kelenjar dan uretra normal) - Cervik : parous, kecil, warna merah pada lokasi pukul 3, kemungkinan ada laserasi sedikit di daerah servik - Pemeriksaan dalam : normal, dapat dilalui bayi normal. c. Hasil ppemeriksaan laboratorium d. Urine lengkap : protein neg (-) reduksi: neg (-) Darah lengkap : - Hb : 6 gr % - Gol darah : O - VDRL : neg (-) - Papsmear : neg (-) c. Pemeriksaan Fisik

Pemeriksaan Fisik Kepala

Ny. S Rambut hitam lurus, hygiene kurang, tidak terdapat benjolan.

Tanda-tanda vital

RR=15x/menit N=100x/menit S=38 c TD = 90/60 mmHg

15

Mata

Penglihatan baik, sklera ikterik, konjungtiva pucat.

Hidung

Tidak terdapat polip, penciuman baik, terdapat sedikit akumulasi massa di hidung

Mulut

Bentuk simetris, mukosa mulut kering, gigi lengkap

Leher dan axilla

Tidak terdapat benjolan, tidak ada pembengkakan kelenjar tiroid dan getah bening

Dada

Ekspansi paru sama, gallop (-), wheezing (-), Ronchi (-), tidak terdapat lesi

Abdomen

Terdapat nyeri, bising usus 4 kali/menit , tidak teraba massa, terdapat pembesaran hati

Tangan

Capilary reffil > 2 detik, tidak terdapat lesi, pergerakan lemah, turgor kulit jelek

Kaki

Pergerakan ekstremitas kurang, edema (-), nyeri lutut (-)

Keadaan umum

Lemah, lesu, sering muntah dan mual, dehidrasi, BB turun

d. NO DATA 1.

Analisa Data DIAGNOSA KEPERAWATAN Resiko nutrisi kurang dari kebutuhan

Data subjektif: -

Ny. S mengatakan bahwa tubuh pada Ny. S berhubungan dengan dia sering merasa mual ketidakmampuan dan muntah keluarga merawat

anggota keluarga yang sakit

16

Ny. S mengatakan bahwa Tn. B sangat sibuk

dengan pekerjaannya Ny. S mengatakan bahwa mereka tidak mengetahui cara muntah Ny.S. Ny. S mengatakan bahwa sebelum sering hamil makan Ny.S tidak mengatasi yang mual dialami

teratur: kadang makan 3 kali sehari, kadang 2 kali atau hanya 1 kali sehari dan pernah mengalami sakit maag sebelum hamil Ny.S mengatakan bahwa dia merasa cemas karena masalah keluarga. Data objektif: BB sebelum Hamil 45 Kg, saat ini BB 43 Kg Ny. S sering terlihat muntahmuntah. Pergerakan kurang 2. Data Subjektif: Kekurangan volume cairan pada Ny. S ekstremitas ekonomi

17

Ny. S mengeluh selalu merasa berhubungan dengan KMK merawat haus Ny. S mengeluh merasa lemah dan lesu serta tidak bergairah anggota keluarga yang sakit.

Data Objektif Mukosa bibir kering dan

turgor kulit buruk Pergerakan kurang ekstremitas

e.

Skoring 1. Resiko nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh pada Ny. S berhubungan dengan ketidakmampuan keluarga merawat

anggota keluarga yang sakit

No. Kriteria 1 Sifat masalah: ancaman

Score 2/3 x

Pembenaran 1 Masalah dapat dicegah dengan pengetahuan keluarga tentang merawat anggota keluarga yang sakit khusunya Ny. S

2.

Kemungkinan masalah untuk diubah: hanya sebagain

0/2

2 Sumber-sumber tindakan yang mendesak dapat dijangkau oleh keluarga

18

3.

Potensial masalah untuk dicegah: cukup

3/3 x 1

Masalah dapat dicegah dengan pengetahuan keluarga tentang adanya bahaya cidera

4.

Menonjolnya masalah: masalah berat, harus segera ditangani Total

2/2 x 1

Keluarga merasakan masalah harus segera ditangani agar tidak terjadi cidera

2 2/3

2.

Kekurangan volume cairan pada Ny. S berhubungan dengan KMK merawat anggota keluarga yang sakit.

No. Kriteria 1. Sifat masalah: krisis atau

Score 1/3 x

Pembenaran 1 Faktor kebudayaan dapat memberi dukungan / pengetahuan merawat anggota keluarga

keadaan sejatera

2.

Kemungkinan masalah diubah: dengan mudah dapat

2/2

x 2

Masalah dapat diubah dengn mudah melalui pengetahuan

3.

Potensial masalah untuk

3/3

x 1

Masalah dapat dicegah dengan pengetahuan keluarga tentang persalinan dan perawatan

19

dicegah: cukup

setelah melahirkan

4.

Menonjolnya masalah: Masalah beratdan harus segera diatasi

2/2

x 1

Keluarga merasa masalah berat dan harus segera ditangani

Total f.

3 1/3 Prioritas Masalah 1. Kekurangan volume cairan pada Ny. S berhubungan dengan KMK merawat anggota keluarga yang sakit. 2. Resiko nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh pada Ny. S berhubungan dengan ketidakmampuan keluarga merawat anggota keluarga yang sakit g. Catatan Asuhan Keperawatan Keluarga Tn. B

No Diagnosa Keperawatan 1. Kekurangan volume cairan pada Ny. S berhubungan dengan KMK merawat anggota keluarga yang sakit.

Implementasi dan Evaluasi Hari/Tgl/Waktu Asuhan Keperawatan Keluarga S: Menurut Ny. S dia selalu merasa haus dan selalu

merasa lemah dan lesu serta tidak bergairah. O: Mukosa bibir kering dan turgor kulit buruk, dan

pergerakan

ekstremitas

20

kurang A:Ketidakmampuan merawat keluarga

anggota keluarga

dengan masalah dehidrasi P:Diskusikan bersama keluarga tentang pengertian dehidrasi Diskusikan bersama keluarga tentang tanda dan gejala dari dehidrasi Diskusikan bersama keluarga tentang penyebab dehidrasi Diskusikan bersama keluarga tentang dehidrasi Diskusikan bersama keluarga tentang cara mengatasi komplikasi dari

dehidrasi pada bumil. Anjurkan keluarga untuk

sering mengingatkan bumil (Ny.S) minum air putih dalam jumlah yang banyak untuk mencegah dehidrasi I: Mendiskusikan bersama

keluarga tentang pengertian dehidrasi Mendiskusikan bersama

keluarga tentang tanda dan gejala dari dehidrasi

21

Mendiskusikan

bersama

keluarga tentang penyebab dehidrasi Mendiskusikan bersama

keluarga tentang komplikasi dari dehidrasi Mendiskusikan keluarga mengatasi bumil. Memotivasi keluarga untuk mengulang penjelasan disampaikan E: S/ bahwa Keluarga mengatakan selama ini mereka yang kembali sudah tentang dehidrasi bersama cara pada

memang belum mengetahui tentang penyebab, tanda, gejala, dan

komplikasi

cara penanganan dehidrasi O/ Keluarga tampak serius untuk bersama Ekspresi senang mengikuti dengan wajah sewaktu diskusi perawat. tampak perawat saat

memberikan

pujian

keluarga dapat menyebutkan kembali apa saja yang

22

dijelaskan oleh perawat. A/ Keluarga tampak serius untuk mengenal masalah

dehidrasi yang terjadi pada Ny.S P/ Buat kontrak untuk

pertemuan selanjutnya

2.

Resiko nutrisi kurang S: Ny. S mengatakan bahwa dia dari kebutuhan tubuh pada Ny. S dengan sering muntah Ny. S mengatakan bahwa Tn. B sangat sibuk dengan merasa mual dan

berhubungan ketidakmampuan keluarga

merawat

pekerjaannya. Ny. S mengatakan bahwa mereka tidak mengetahui

anggota keluarga yang sakit

cara mengatasi mual muntah yang dialami Ny.S. Ny. S mengatakan bahwa sebelum hamil Ny.S sering makan tidak teratur: kadang makan 3 kali sehari, kadang 2 kali atau hanya 1 kali sehari dan pernah mengalami sakit maag sebelum hamil Ny.S mengatakan bahwa dia merasa cemas karena

23

masalah ekonomi keluarga.

O: BB sebelum Hamil 45 Kg, setelah hamil BB 40 Kg Ny. S sering terlihat

muntah-muntah. Pergerakan kurang ekstremitas

A:Ketidakmampuan merawat sehingga risiko cidera

keluarga

anggota kelarga menimbulkan

P: Diskusikan bersama keluarga tentang risiko kekurangan nutrisi yang dapat terjadi pada Ny. S berhubungan dengan tanda dan gejala yang dirasakan oleh Ny. S, yaitu mual dan muntah. Diskusikan keluarga risiko dan bersama penyebab dari nutrisi yang

kekurangan mual muntah

dialami Ny. S. Diskusikan akibat jika Ny. S kekurangan nutrisi bagi

24

dirinya dan janinnya. Minta keluarga untuk

mengenal tanda dan gejala yang dapat menyebabkan risiko kekurangan nutrisi

dan mual muntah pada Ny. S. Diskusikan keluarga pencegahan tentang mual bersama cara dan

muntah pada Ny. S Diskusikan keluarga penanganan tentang mual bersama cara dan

muntah pada Ny. S Diskusikan kepada keluarga cara memodifikasi

lingkungan yang baik untuk mencegah mual dan muntah Ajarkan untuk pada keluarga obat

memberikan

tradisional seperti jahe dan pisang untuk mengurangi rasa mual pada Ny. S dan Minta keluarga untuk selalu mengawasi Ny. S dan jika kondisi Ny.S semakin parah maka keluarga harus

25

membawa Ny. S ke pusat pelayanan terdekat. kesehatan

I:Mendiskusikan keluarga tentang

bersama risiko

kekurangan nutrisi yang dapat terjadi pada Ny. S tanda

berhubungan

dengan

dan gejala yang dirasakan oleh Ny. S, yaitu mual dan muntah. Mendiskusikan bersama

keluarga penyebab dari risiko kekurangan nutrisi dan mual muntah yang dialami Ny. S. Mendiskusikan akibat jika Ny. S kekurangan nutrisi bagi dirinya dan janinnya. Meminta keluarga untuk

mengenal tanda dan gejala yang dapat menyebabkan

risiko kekurangan nutrisi dan mual muntah pada Ny. S. Mendiskusikan keluarga tentang bersama cara

pencegahan mual dan muntah pada Ny. S Mendiskusikan bersama

26

keluarga

tentang

cara

penanganan mual dan muntah pada Ny. S Mengajarkan pada keluarga untuk memberikan obat

tradisional seperti jahe untuk mengurangi rasa mual pada Ny. S Mendiskusikan dengan

keluarga cara memodifikasi lingkungan yang baik untuk mencegah mual dan muntah Meminta keluarga untuk

selalu mengawasi Ny. S dan jika kondisi Ny.S semakin parah maka keluarga harus membawa Ny. S ke pusat pelayanan kesehatan terdekat. Memotivasi keluarga untuk

mengulang kembali tanda dan gejala yang risiko dapat jatuh

menyebabkan pada Ny. S.

E:

S/ Keluarga mengatakan bahwa selama ini mereka belum ddan mengetahui gejala yang tanda dapat

27

menyebabkan

risiko

kekurangan nutrisi pada Ny. S. O/ Keluarga tampak serius untuk bersama Ekspresi senang mengikuti diskusi dengan wajah sewaktu perawat. tampak perawat atas saat

memberikan keseriusan

pujian keluarga

mengikuti diskusi. A/ Keluarga tampak serius untuk mengenal nutrisi risiko yang

kekurangan

terjadi pada Ny.S P/ Buat kontrak untuk

pertemuan selanjutnya

28

DAFTAR PUSTAKA

Bagus, Ida. 1993. Penuntun Kepaniteraan Klinik Obstetri dan Ginekologi. Jakarta: EGC. Departemen Kesehatan RI. 1993. Asuhan Kebidanan Pada Ibu Hamil Dalam Konteks Keluarga. Jakarta: Departemen Kesehatan Hamilton, Persis Mary. 1995. Dasar-Dasar Keperawatan Maternitas/E.6. Jakarta: EGC. http://zerich150105.wordpress.com http://askep-askeb.cz.cc http://materi-kuliah-akper.blogspot.com http://healthblogheg.blogspot.com/ www.snapdrive.net Mochtar, Rustam. 1993. Sinopsis Obstetri. Jakarta: EGC Pilleteri, Adele. 2002. Buku Saku Keperawatan Kesehatan Ibu dan Anak. Jakarta: EGC Sudiharto. 2007. Asuhan Keperawatan Keluarga Dengan Pendekatan Keperawatan Transkultural. Jakarta: EGC

29

Anda mungkin juga menyukai