Anda di halaman 1dari 2

abd gafur / C1/ 030911091

Perbedaan Karakter Penelitian Hukum & Penelitian Sosial Definisi Penelitian sosial (Social Research) adalah studi tentang hubungan-hubungan antara, dan diantara: orang, kelompok, institusi, atau lingkungan yang lebih luas. Penelitian sosial merupakan studi ilmiah dari masyarakat. Lebih khususnya, penelitian sosial meneliti sikap suatu masyarakat, asumsi, kepercayaan, tren, stratifikasi, dan aturan. Penelitian hukum (Legal Research) adalah suatu proses untuk menemukan aturan hukum, prinsip-prinsip hukum, maupun doktrin-doktrin hukum guna menjawab isu hukum yang dihadapi. Penelitian hukum dilakukan untuk menghasilkan argumentasi, teori atau konsep baru sebagai preskripsi dalam menyelesaikan masalah yang dihadapi. Apa yang diteliti? Penelitian sosial dan penelitian hukum sama-sama meneliti masalah. Masalah yang diteliti dalam penelitian sosial adalah masalah yang timbul terkait hubungan diantara masyarakat. Sedangkan penelitian hukum meneliti masalah hukum (isu hukum) untuk memperoleh pemecahannya, hal ini sesuai dengan karakter preskriptif ilmu hukum. Perbedaan masalah dalam penelitian sosial dan penelitian hukum Masalah dalam penelitian sosial adalah adanya dua proposisi yang mempunyai hubungan, baik yang bersifat fungsional, kausalitas, maupun yang satu menegaskan yang lain, yang timbul terkait hubungan dalam masyarakat. Masalah dalam penelitian hukum disebut juga Isu Hukum, timbul karena adanya dua proposisi hukum yang saling berhubungan satu terhadap lainnya. Ilmuwan Ilmuwan yang melakukan penelitian sosial disebut Social Scientists atau Sosiolog, sedangkan Ilmuwan yang melakukan penelitian hukum disebut Ilmuwan Hukum. Teori Kebenaran Teori kebenaran yang dianut dalam penelitian sosial adalah Teori Kebenaran Korespondensi dan Koherensi. Dalam Teori Kebenaran Korespondensi, suatu proposisi ilmiah dinyatakan benar jika sesuai dengan kenyataan (Correspond to Reality). Sedangkan dalam Teori Kebenaran Koherensi, suatu proposisi ilmiah dinyatakan benar jika dihasilkan dari penggunaan logika secara konsisten (deduksi maupun induksi). Teori kebenaran yang dianut dalam penelitian hukum adalah Teori Kebenaran Pragmatis dan Koherensi. Dalam Teori Kebenaran Pragmatis, suatu proposisi ilmiah dinyatakan benar apabila berhasil memuaskan sejawat sekeahlian.

Hasil yang diperoleh Hasil yang diperoleh dari penelitian sosial adalah Proposisi Ilmiah yang bersifat Koheren dan Correspond to Reality yang setelah diuji dan dinyatakan benar oleh teori kebenaran yang dianutnya, Proposisi Ilmiah tadi menjadi Teori Sosial yang bersifat Logis dan Objektif. Sedangkan hasil yang diperoleh dari penelitian hukum adalah Proposisi Ilmiah yang bersifat Koheren, yang setelah diuji dan dinyatakan benar oleh teori kebenaran yang dianutnya, Proposisi Ilmiah tersebut menjadi Teori Hukum yang bersifat Logis dan Intersubjektif.

Perbedaan sebagaimana yang dipaparkan diatas dapat digambarkan sebagai berikut;


Penelitian Sosial Sosiologi

Sosiolog

Penelitian Sosial
Koherensi &

Proposisi Ilmiah
(Koherensi & Korespondensi)

Korespondensi

Teori Sosial
(Logis & Objektif)

Penelitian Hukum Ilmu Hukum

Ilmuwan Hukum

Penelitian Hukum
Koherensi &

Proposisi Ilmiah
(Koherensi)

Pragmatis

Teori Hukum
(Logis & Intersubjektif)

Anda mungkin juga menyukai