Anda di halaman 1dari 11

1

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Dalam kehidupan di muka bumi ini, kegiatan manusia selalu berkaitan dengan lingkungan. Manusia membutuhkan lingkungan untuk memenuhi kebutuhannya. Kebutuhan tersebut antara lain sandang, pangan, dan papan. Semua kebutuhan tersebut dapat terpenuhi dengan cara memanfaatkan segala sesuatu yang ada di muka bumi ini. Selain membutuhkan lingkungan untuk memenuhi kebutuhannya, manusia juga membutuhkan peran manusia lain dalam pemanfaatan lingkungan, dengan cara melakukan sosialisasi dengan yang lainnya.

Sehingga manusia dikatakan sebagai makhluk sosial. Dalam pelaksanaan sosialisasi tercipta adanya kebudayaan.

Sehingga manusia menciptakan kebiasaan yang terus menerus, yang kemudian dikatakan sebagai adat istiadat. Dari ketiga hal tersebut terlihat adanya keterkaitan antara sosial,budaya dan lingkungan. Salah satu contoh keterkaitan ketiga hal tersebut terlihat dari adanya jalur kereta api yang semula bertujuan untuk mempercepat dan mempermudah manusia dalam transportasi, namun hal ini ternyata juga memberikan dampak negatif terhadap kelestarian lingkungan. 1.2 RUMUSAN MASALAH 1.2.1 Apakah yang dimaksud dengan manusia sebagai manusia sosial? 1.2.2 Apakah yang dimaksud dengan manusia sebagai manusia berbudaya? 1.2.3Bagaimanakah lingkungannya? hubungan antara manusia dengan

1.2.4 Apa manfaat lingkungan bagi kehidupan manusia? 1.2.5 Apa peran dan kewajiban manusia terhadap lingkungannya? 1.2.7 Dampak apa yang ditimbulkan dari kegiatan sosial budaya terhadap lingkungannya? 1.2.8 Apa pengaruh dari penggunaan jalur kereta terhadap lingkungan? 1.3 TUJUAN 1.3.1 mengetahui pengertian manusia sebagai makhluk sosial 1.3.2 mengetahui pengertian manusia sebagai manusia berbudaya 1.3.3 mengetahui pengertian lingkungan dan hubungannya dengan manusia 1.3.4 mengetahui manfaat lingkungan bagi kehidupan manusia 1.3.5 Mengetahui peran dan kewajiban manusia terhadap

lingkungan 1.3.6 Dapat menjelaskan keterkaitan antara kegiatan sosial budaya dengan lingkungannya 1.3.7 Mengerti akan dampak yang ditimbulkan dari kegiatan sosial budaya terhadap lingkungan 1.3.8 Mengetahui pengaruh jalur kereta api terhadap lingkungan?

BAB II PEMBAHASAAN 2.1 MANUSIA SEBAGAI MAKHLUK SOSIAL Menurut kodratnya manusia adalah makhluk sosial atau makhluk bermasyarakat, selain itu juga diberikan berupa akal pikiran yang berkembang serta dapat dikembangkan. Dalam hubungannya dengan manusia sebagai makhluk sosial, manusia selalu hidup bersama dengan manusia lainnya. Dorongan masyarakat yang dibina sejak lahir akan selalu menampakan dirinya dalam berbagai bentuk, karena itu dengan sendirinya manusia akan selalu bermasyarakat dalam kehidupannya. Aristoteles mengatakan Manusia adalah Zoon Politicon yang artinya satu individu dengan individu lainnya saling membutuhkan satu sama lain sehingga keterkaitan yang tak bisa dipisahkan dalam kehidupan bermasyarakat. Sedang menurut sudah mulai dibentuk ketika Freud, super-ego pribadi manusia ia berumur 5-6 tahun dan

perkembangan super-ego tersebut berlangsung terus menerus selama ia hidup. Super-ego yang terdiri dari atas hati nurani, norma-norma, dan citacita pribadi itu tidak mungkin terbentuk dan berkembang tanpa manusia berinteraksi dengan manusia lainnya, sehingga sudah jelas bahwa tanpa pergaulan sosial manusia tidak dapat berkembang sebagai manusia seutuhnya. (Gerungan 2004: 27) 2.2 MANUSIA SEBAGAI MAKHLUK BERBUDAYA E.B. Taylor (1871) berpendapat bahwa budaya adalah Suatu keseluruhan kompleks yang meliputi pengetahuan, kepercayaan, seni, kesusilaan, hukum, adat istiadat, serta kesanggupan dan kebiasaan lainnya yang dipelajari manusia sebagai anggota masyarakat. Sedangkan Linton (1940) mengartikan budaya

dengan Keseluruhan dari pengetahuan, sikap dan pola perilaku yang merupakan kebiasaan yang dimiliki dan diwariskan oleh anggota suatu masyarakat tertentu.

Adapun Kluckhohn dan Kelly (1945) berpendapat bahwa budaya adalah Semua rancangan hidup yang tercipta secara historis, baik yang eksplisit maupun implisit, rasional, irasional, yang ada pada suatu waktu, sebagai pedoman yang potensial untuk perilaku manusia Lain halnya dengan Koentjaraningrat (1979) yang mengartikan budaya dengan Keseluruhan sistem gagasan, tindakan dan hasil karya manusia dalam rangka kehidupan masyarakat yang dijadikan milik diri manusia dengan belajar. Berdasarkan definisi para ahli tersebut dapat dinyatakan bahwa unsur belajar merupakan hal terpenting dalam tindakan manusia yang berkebudayaan. Hanya sedikit tindakan manusia dalam kehidupan bermasyarakat yang perlu dibiasakan dengan belajar. Dari kerangka tersebut tampak jelas benang merah yang menghubungkan antara pendidikan dan kebudayaan. Dimana budaya lahir melalui proses belajar yang merupakan kegiatan inti dalam dunia pendidikan. Selain itu terdapat tiga wujud kebudayaan antara lain : 1. wujud pikiran, gagasan, ide-ide, norma-norma,

peraturan,dan sebagainya. Wujud pertama dari kebudayaan ini bersifat abstrak, berada dalam pikiran masing-masing anggota masyarakat di tempat kebudayaan itu hidup; 2. aktifitas kelakuan berpola manusia dalam masyarakat. Sistem sosial terdiri atas aktifitas-aktifitas manusia yang saling berinteraksi, berhubungan serta bergaul satu dengan yang lain setiap saat dan selalu mengikuti polapola tertentu berdasarkan adat kelakuan. Sistem sosial ini bersifat nyata atau konkret; 3. Wujud fisik, merupakan seluruh total hasil fisik dari aktifitas perbuatan dan karya manusia dalam masyarakat.

2.3 PENGERTIAN LINGKUNGAN DAN HUBUNGANNYA DENGAN MANUSIA Pengertian dari Lingkungan adalah sesuatu yang berada di luar atau sekitar mahluk hidup. Para ahli lingkungan memberikan definisi bahwa Lingkungan (enviroment atau habitat) adalah suatu sistem yang kompleks dimana berbagai faktor berpengaruh timbal-balik satu sama lain dan dengan masyarakat tumbuh-tumbuhan. Menurut Ensiklopedia

Kehutanan menyebutkan bahwa Lingkungan adalah jumlah total dari faktor-faktor non genetik yang mempengaruhi pertumbuhan dan

reproduksi pohon. Ini mencakup hal yang sangat luas, seperti tanah, kelembaban, cuaca, pengaruh hama dan penyakit, dan kadang-kadang intervensi manusia. Kepentingan atau pengaruh faktor-faktor lingkungan terhadap masyakat tumbuhan berbeda-beda pada saat yang berlainan. Suatu faktor atau beberapa faktor dikatakan penting apabila pada suatu waktu tertentu faktor atau faktor-faktor itu sangat mempengaruhi hidup dan tumbuhnya tumbuh-tumbuhan, karena dapat pada taraf minimal, maximal atau optimal, menurut batas-batas toleransi dari tumbuh-tumbuhan atau masyarakat masing-masing. Dalam hubungannya dengan lingkungan, manusia merupakan suatu oganisme hidup (living organism). Terbentuknya pribadi seseorang dipengaruhi oleh lingkungan bahkan secara ekstrim dapat dikatakan, setiap orang berasal dari satu lingkungan, baik lingkungan vertikal (genetika, tradisi), horizontal (geografik, fisik, sosial), maupun

kesejarahan. Tatkala seoang bayi lahir, ia merasakan perbedaan suhu dan kehilangan energi, dan oleh kaena itu ia menangis, menuntut agar perbedaan itu berkurang dan kehilangan itu tergantikan. Dari sana timbul anggapan dasar bahwa setiap manusia dianugerahi kepekaan (sense) untuk membedakan (sense of discrimination) dan keinginan untuk hidup.

Untuk dapat hidup, ia membutuhkan sesuatu. Alat untuk memenuhi kebutuhan itu bersumber dari lingkungan. Oleh karena itu lingkungan mempunyai pengaruh besar terhadap manusia itu sendiri, hal ini dapat dilihat pada gambar siklus hubungan manusia dengan lingkungan sebagai berikut:

Siklus Hubungan Manusia Gambar di atas menggambarkan bahwa lingkungan dan manusia atau manusia dan lingkungan merupakan hal yang tak terpisahkan sebagai ekosistem, yang dapat dibedakan mejadi: - Lingkungan alam yang befungsi sebagai sumber daya alam - Lingkungan manusia yang berfungsi sebagai sumber daya manusia - Lingkungan buatan yang berfungsi sebagai sumber daya buatan 2.4 MANFAAT LINGKUNGAN BAGI KEHIDUPAN MANUSIA Dalam aktifitasnya,manusia selalu melibatkan lingkungan untuk kepentingan individu dan masyarakat banyak. Karena pada lingkungan terdapat aspek-aspek yang dibutuhkan oleh makhluk hidup terutama manusia. Beberapa manfaat lingkungan untuk kehidupan manusia adalah: 2.1 Sebagai penyedia bahan pangan,seperti: beras,buah,dan sayursayuran 2.2 Sebagai lahan mendirikan tempat tinggal dan menyelenggarakan aktifitas kehidupan 2.3 Sebagai penyedia sumberdaya yang dapat diolah menjadi bahan yang lebih bermanfaat,contoh:kayu digunakan sebagai bahan dasar

pembuatan kursi. 2.4 PERAN DAN KEWAJIBAN MANUSIA TERHADAP LINGKUNGAN

Manusia adalah makhluk Tuhan yang paling mulia. Manusia memiliki akal pikiran. Karunia itu kemudian digunakan dalam berperilaku dalam kesehariannya di muka bumi ini. Oleh karena itu, manusia yang hidup di bumi ini harus selalu menjaga kelestarian alam sekitar. Manusia sangat berperan penting dalam memelihara kelestarian lingkungan karena hal itu berkaitan dengan kelangsungan hidup mereka dimasa yang akan datang. Banyak hal biasa yang menjadi hal yang luar biasa saat kita sadar betapa pentingnya alam ini. menjaga lingkungan bukan berarti kita harus siap siaga dalam hal materil saja,tetapi kita juga harus siaga dari sisi moril. Peran manusia dalam menjaga lingkungan bukan hanya dari luar saja yang harus diperlihatkan. Tetapi kesadaran dari dalam diri kita. Ada beberapa cara yang dapat kita lakukan untuk menjalankan peranan itu :

Membangkitkan kesadaran dari dalam diri,terutama sadar akan dampak buruk dari kerusakan kingkungan.

Mengadakan kegiatan sosialisasi dengan warga sekitar tempat tinggal untuk andil dalam penghijauan.

Bergotong royong juga merupakan salah satu upaya untuk membangkitkan jiwa sosialisasi masyarakat.

Melakukan 3 hal tersebut secara tidak langsung kita sudah menjalani peranan kita dalam menjaga lingkungan. Masih banyak hal lain yang bisa kita lakukan,tentunya dengan sadar kita sendiri. Dalam kehidupan seharihari,kita selalu berhubungan dengan lingkungan. Apapun yang kita lakukanbaik itu didalam maupun diluar rumah pasti berhubungan dengan lingkungan. Tetapi,lebih banyaknya kerusakan yang tampak jelas. Sedangkan sisi positif dari apa yang kita lakukan hanya terlihat oleh kita sendiri. Memaklumi keadaan yang mengakibatkan pemanasan global bukan hal yang biasa lagi,terkadang kita sebagai manusia lalai dalam hal memelihara lingkungan

2.6 KETERKAITAN

ANTARA

KEGIATAN

SOSIAL

BUDAYA

TERHADAP LINGKUNGAN Manusia menyelenggarakan semua kegiatan selalu melibatkan lingkungan. Yaitu lingkungan alam dan lingkungan sosial. Lingkungan alam melibatkan aspek abiotik dan biotik. Aspek biotik adalah merupakan komponen dari lingkungan yang berupa makhluk hidup seperti tumbuhtumbuhan dan hewan. Sedangkan aspek abiotik adalah merupakan komponen dari lingkungan yang selain makhluk hidup. Contohnya: air,tanah dan udara. Sedangkan lingkungan sosial merupakan lingkungan yang menjadi tempat berinteraksi sesama manusia. Dalam kegiatan sosialnya,manusia selalu melibatkan lingkungan dalam aktifitasnya. Berikut ini adalah keterkaitan antara kegiatan sosial budaya terhadap lingkungan: 1. Kegiatan sosial selalu membutuhkan tempat yang berada dalam lingkungan tertentu. Karena semua kegiatan di muka bumi ini selalu membutuhkan tempat sebagai media menyelenggarakan kegiatan. 2. Budaya masyarakat dalam suatu lingkungan tertentu selalu dipengaruhi oleh keadaan lingkungan dimana budaya tersebut ada. Contohnya; karena keadaan lingkungan yang berada dalam suhu lingkungan yang panas,maka setiap kebiasaan hidupnya menggunakan rumah yang adat yang terbuat dari tanaman,dimana memudahkan dalam

pertukaran udara. Yang menimbulkan efek sejuk dalam ruangan. 3. Cara berinterkasi antara suatu daerah dengan daerah lainnya dapat berbeda dengan penyebab perbedaan

lingkungan dimana terjadi interaksi tersebut. 2.7 DAMPAK SOSIAL BUDAYA TERHADAP LINGKUNGAN Sosial budaya yang timbul sebagai hasil interaksi antar sesama manusia menyebabkan timbul beberapa dampak terhadap lingkungan. Disadari ataupun tidak,dampak tersebut akan tetap timbul sebagai hasil

atas kegiatan yang dilakukan yang melibatkan lingkungan sebagai medianya. Seperti halnya konsekuensi yang ditimbulkan dalam beraktifitas dalam segala hal, kegiatan sosial budaya menyebabkan dampak yang positif dan negatif. Beberapa dampak positif yang ditimbulkan dari kegiatan sosial budaya terhadap lingkungan: 1. Termanfaatkannya potensi dalam lingkungan 2. Memberikan tampilan keindahan lingkungan akibat usaha melestarikan budaya 3. Menciptakan lingkungan yang yang lebih dekat dengan masyarakat. Dampak negatif yang ditimbulkan dari kegiatan sosial budaya terhadap lingkungan adalah: 1. Banyaknya sumberdaya alam yang terkurang demi

pemenuhan kebutuhan sosial budaya 2. Kurangnya usaha pelestarian lingkungan yang ada 3. Meningkatnya lingkungan kerusakan ekosistem yang ada dalam

2.8 PENGARUH JALUR KERETA API TERHADAP LINGKUNGAN Penggunaan jalur kereta api dalam kegiatan dan aktifitas masyarakat Indonesia merupakan satu kebutuhan dan kebiasaan masyarakatnya. Dikatakan kebutuhan karena manusia menjadikan kereta api sebagai alat transportasi yang murah dan praktis. Menjadi kebiasaan atau budaya karena sudah dilakukan berpuluh tahun menggunakan alat transportasi sebagai sarana untuk berpindah dari suatu tempat ke tempat lain. Namun tidak disadari kebiasaan untuk memenuhi kebutuhan tersebut menimbulkan beberapa dampak terutama untuk lingkungan. Dengan adanya jalur kereta di beberapa tempat, mempercepat kerusakan lingkungan yang terjadinya. Karena dengan adanya kereta api dapat

10

menyebabkan dalam pemindahan sumberdaya semakin cepat. Hal ini semakin menyebabkan semakin banyaknya sumberdaya yang terkuras untuk pemenuhan kebutuhan manusia dalam berinteraksi dan

bersosialisasi dan berbudaya. Cepatnya sumberdaya yang terkuras akibat pola hidup sosial budaya manusia yang semakin meningkat dari waktu ke waktu. Jadi dapat dikatakan jalur kereta api dijadikan fasilitas untuk pemercepat

penghabisan sumberdaya lingkungan.

11

BAB III PENUTUP 3.1 SIMPULAN Manusia bertindak sosial dengan cara memanfaatkan alam dan lingkungan untuk menyempurnakan serta meningkatkan kesejahteraan hidupnya demi kelangsungan hidup sejenisnya. Manusia mempunyai pengaruh penting dalam kelangsungan ekosistem serta habitat manusia itu sendiri, tindakan-tindakan yang diambil atau kebijakan-kebijakan tentang hubungan dengan lingkungan akan berpengaruh bagi lingkungan dan manusia itu sendiri. Kemampuan kita untuk menyadari hal tersebut akan menentukan bagaimana hubungan kita sebagai manusia dan lingkungan kita. Hal ini memerlukan pembiasaan diri yang dapat membuat kita menyadari hubungan manusia dengan lingkungan. Manusia memiliki tugas untuk menjaga lingkungan demi menjaga kelansungan hidup manusia itu sendiri dimasa akan datang. 3.2 SARAN Manusia perlu mengambil kebijakan-kebijakan terhadap lingkungan sebagai usaha untuk memperoleh efisiensi pemanfaatan sumber alam dan lingkungan. Kita sebagai manusia wajib menyadari bahwa kita saling terkait dengan lingkungan yang mengitari kita. Kemampuan kita untuk menyadari hal tersebut akan menentukan bagaimana hubungan kita sebagai manusia dan lingkungan kita. Hal ini memerlukan pembiasaan diri yang dapat membuat kita menyadari hubungan manusia dengan lingkungan.

Anda mungkin juga menyukai