Anda di halaman 1dari 21

ASUHAN KEPERAWATAN PADA ANAK T DENGAN GASTROENTERITIS DI RUANG RAWAT KEMALA RS BHAYANGKARA

Disusun
O L E H : Zahara Indah Pratiwi PO.71.20.1.09.100

KEMENTRIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA POLITEKNIK KESEHATAN PALEMBANG JURUSAN KEPERAWATAN 2011

LAPORAN PENDAHULUAN GASTROENTERITIS


PENGERTIAN

Diare adalah buang air besar (defekasi) dengan jumlah tinja yang lebih banyak dari biasanya (normal 100 200 ml per jam tinja), dengan tinja berbentuk cairan atau setengah cair (setengah padat), dapat pula disertai frekuensi defekasi yang meningkat (Mansjoer, Arif., et all. 1999).

Diare adalah buang air besar encer atau cair lebih dari tiga kali sehari ( WHO, 1980), Gastroenteritis ( GE ) adalah peradangan yang terjadi pada lambung dan usus yang memberikan gejala diare dengan atau tanpa disertai muntah (Sowden,et all.1996).

Gastroenteritis diartikan sebagai buang air besar yang tidak normal atau bentuk tinja yang encer dengan frekuensi yang lebih banyak dari biasanya (FKUI,1965).

Gastroenteritis adalah inflamasi pada daerah lambung dan intestinal yang disebabkan oleh bakteri yang bermacam-macam,virus dan parasit yang patogen (Whaley & Wongs,1995).

Gastroenteritis adalah kondisi dengan karakteristik adanya muntah dan diare yang disebabkan oleh infeksi,alergi atau keracunan zat makanan ( Marlenan Mayers,1995 ). Jadi dari keempat pengertian diatas penulis dapat menyimpulkan bahwa

gastroenteritis adalah peradangan yang terjadi pada lambung dan usus yang memberikan gejala diare dengan frekuensi lebih banyak dari biasanya yang disebabkan oleh bakteri,virus dan parasit yang patogen.

PATOFISIOLOGI Penyebab gastroenteritis akut adalah masuknya virus (Rotravirus, Adenovirus enteris, Virus Norwalk), Bakteri atau toksin (Compylobacter, Salmonella, Escherihia Coli, Yersinia dan lainnya), parasit (Biardia Lambia, Cryptosporidium). Beberapa mikroorganisme patogen ini menyebabkan infeksi pada sel-sel, memproduksi enterotoksin atau Cytotoksin dimana merusak sel-sel, atau melekat pada dinding usus pada gastroenteritis akut.
2

Penularan gastroenteritis bisa melalui fekal-oral dari satu klien ke klien yang lainnya. Beberapa kasus ditemui penyebaran patogen dikarenakan makanan dan minuman yang terkontaminasi. Mekanisme dasar penyebab timbulnya diare adalah gangguan osmotik (makanan yang tidak dapat diserap akan menyebabkan tekanan osmotik dalam rongga usus meningkat sehingga terjadi pergeseran air dan elektrolit kedalam rongga usus, isi rongga usus berlebihan sehingga timbul diare ). Selain itu menimbulkan gangguan sekresi akibat toksin di dinding usus, sehingga sekresi air dan elektrolit meningkat kemudian terjadi diare. Gangguan mutilitas usus yang mengakibatkan hiperperistaltik dan hipoperistaltik. Akibat dari diare itu sendiri adalah kehilangan air dan elektrolit (dehidrasi) yang mengakibatkan gangguan asam basa (asidosis metabolik dan hipokalemia), gangguan gizi (intake kurang, output berlebih), hipoglikemia dan gangguan sirkulasi darah.

GEJALA KLINIS
a. Diare. b. Muntah. c. Demam. d. Nyeri abdomen e. Membran mukosa mulut dan bibir kering f. Fontanel cekung g. Kehilangan berat badan h. Tidak nafsu makan i. Badan terasa lemah

KOMPLIKASI
a. Dehidrasi b. Renjatan hipovolemik c. Kejang d. Bakterimia e. Mal nutrisi f. Hipoglikemia g. Intoleransi sekunder akibat kerusakan mukosa usus.

TINGKAT DEHIDRASI GASTROENTERITIS


a. Dehidrasi Ringan Kehilangan cairan 2 5 % dari berat badan dengan gambaran klinik turgor kulit kurang elastis, suara serak, klien belum jatuh pada keadaan syok. b. Dehidrasi Sedang Kehilangan cairan 5 8 % dari berat badan dengan gambaran klinik turgor kulit jelek, suara serak, presyok nadi cepat dan dalam.

c. Dehidrasi Berat Kehilangan cairan 8 10 % dari berat badan dengan gambaran klinik seperti tandatanda dehidrasi sedang ditambah dengan kesadaran menurun, apatis sampai koma otot-otot kaku sampai sianosis.

PENATALAKSANAAN MEDIS
a. Pemberian cairan. b. Diatetik : pemberian makanan dan minuman khusus pada klien dengan tujuan penyembuhan dan menjaga kesehatan adapun hal yang perlu diperhatikan :

Memberikan asi. Memberikan bahan makanan yang mengandung kalori, protein, vitamin, mineral dan makanan yang bersih.

c. Obat-obatan.

PEMBERIAN CAIRAN, PADA KLIEN DIARE DENGAN MEMPERHATIKAN DERAJAT DEHIDRASINYA DAN KEADAAN UMUM
A. Cairan per oral. Pada klien dengan dehidrasi ringan dan sedang, cairan diberikan peroral berupa cairan yang berisikan NaCl dan Na, HCO, K dan Glukosa, untuk Diare akut diatas umur 6 bulan dengan dehidrasi ringan, atau sedang kadar natrium 50-60 Meq/l dapat dibuat sendiri (mengandung larutan garam dan gula ) atau air tajin yang diberi gula dengan garam. Hal tersebut diatas adalah untuk pengobatan dirumah sebelum dibawa kerumah sakit untuk mencegah dehidrasi lebih lanjut. B. Cairan parenteral. Mengenai seberapa banyak cairan yang harus diberikan tergantung dari berat badan atau ringannya dehidrasi, yang diperhitungkan kehilangan cairan sesuai dengan umur dan berat badannya.

1. Dehidrasi ringan. 1jam pertama 25 50 ml / Kg BB / hari, kemudian 125 ml / Kg BB / oral 2. Dehidrasi sedang. 1jam pertama 50 100 ml / Kg BB / oral, kemudian 125 ml / kg BB / hari. 3. Dehidrasi berat. Untuk anak umur 1 bulan 2 tahun dengan berat badan 3 10 kg 1 jam pertama : 40 ml / kg BB / jam = 10 tetes / kg BB / menit (infus set 1 ml = 15 tetes atau 13 tetes / kg BB / menit. 7 jam berikutnya 12 ml / kg BB / jam = 3 tetes / kg BB / menit ( infus set 1 ml = 20 tetes ). 16 jam berikutnya 125 ml / kg BB oralit per oral bila anak mau minum,teruskan dengan 2A intra vena 2 tetes / kg BB / menit atau 3 tetes / kg BB / menit. Untuk anak lebih dari 2 5 tahun dengan berat badan 10 15 kg. - 1 jam pertama 30 ml / kg BB / jam atau 8 tetes / kg BB / menit ( infus set 1 ml = 15 tetes ) atau 10 tetes / kg BB / menit ( 1 ml = 20 tetes ). - 7 jam kemudian 127 ml / kg BB oralit per oral,bila anak tidak mau minum dapat diteruskan dengan 2A intra vena 2 tetes / kg BB / menit atau 3 tetes / kg BB / menit. Untuk anak lebih dari 5 10 tahun dengan berat badan 15 25 kg. -1 jam pertama 20 ml / kg BB / jam atau 5 tetes / kg BB / menit ( infus set 1 ml = 20 tetes ). -16 jam berikutnya 105 ml / kg BB oralit per oral.

C. Diatetik ( pemberian makanan ). Terapi diatetik adalah pemberian makan dan minum khusus kepada klien dengan tujuan meringankan, menyembuhkan serta menjaga kesehatan klien. Hal hal yang perlu diperhatikan :

Memberikan Asi. Memberikan bahan makanan yang mengandung cukup kalori,protein,mineral dan vitamin, makanan harus bersih.

D. Obat-obatan. Obat anti sekresi. Obat anti spasmolitik. Obat antibiotik.

PEMERIKSAAN PENUNJANG
a. Pemeriksaan laboratorium. Pemeriksaan tinja. Pemeriksaan gangguan keseimbangan asam basa dalam darah astrup, bila memungkinkan dengan menentukan PH keseimbangan analisa gas darah atau astrup, bila memungkinkan. Pemeriksaan kadar ureum dan creatinin untuk mengetahui fungsi ginjal. b. Pemeriksaan elektrolit intubasi duodenum untuk mengetahui jasad renik atau parasit secara kuantitatif, terutama dilakukan pada klien diare kronik.

TUMBUH KEMBANG ANAK


Berdasarkan pengertian yang didapat,penulis menguraikan tentang pengertian dari pertumbuhan adalah berkaitan dengan masa pertumbuhan dalam besar, jumlah, ukuran atau dengan dimensi tentang sel organ individu, sedangkan perkembangan adalah menitik beratkan pada aspek perubahan bentuk atau fungsi pematangan organ individu termasuk perubahan aspek dan emosional. Anak adalah merupakan makhluk yang unik dan utuh, bukan merupakan miniatur orang dewasa, atau kekayaan orang tua yang nilainya dapat dihitung secara ekonomi. Tujuan keperawatan anak adalah meningkatkan maturasi yang sehat bagi anak, baik secara fisik, intelektual dan emosional secara sosial dan konteks keluarga dan masyarakat.

Tumbuh kembang pada bayi usia 6 bulan. a. Motorik halus.


7

1. Mulai belajar meraih benda-benda yang ada didalam jangkauan ataupun diluar. 2. Menangkap objek atau benda-benda dan menjatuhkannya 3. Memasukkan benda kedalam mulutnya. 4. Memegang kaki dan mendorong ke arah mulutnya. 5. Mencengkram dengan seluruh telapak tangan. b. Motorik kasar. 1. Mengangkat kepala dan dada sambil bertopang tangan. 2. Dapat tengkurap dan berbalik sendiri. 3. Dapat merangkak mendekati benda atau seseorang. c. Kognitif. a. Berusaha memperluas lapangan. b. Tertawa dan menjerit karena gembira bila diajak bermain. c. Mulai mencari benda-benda yang hilang. d. Bahasa. Mengeluarkan suara ma.. pa.. ba.. walaupun kita berasumsi ia sudah dapat memanggil kita, tetapi sebenarnya ia sama sekali belum mengerti.

DAMPAK HOSPITALISASI TERHADAP ANAK


a. Separation ansiety b. Tergantung pada orang tua c. Stress bila berpisah dengan orang yang berarti d. Tahap putus asa : berhenti menangis, kurang aktif, tidak mau makan, main, menarik diri, sedih, kesepian dan apatis e. Tahap menolak : Samar-samar seperti menerima perpisahan, menerima hubungan dengan orang lain dan menyukai lingkungan

LAPORAN KASUS ASUHAN KEPERAWATAN PADA ANAK T DENGAN GASTROENTERITIS DI RUANG RAWAT KEMALA RS BHAYANGKARA

I.

Identitas Anak Nama :An T :Tn. H/ Ny. D Agama Ayah/Ibu Suku Bangsa Tanggal Masuk Diagnosa Medis : Islam/ Islam : Palembang : 20 Juli 2011 : Gastroenteritis

Tanggal lahi/umur :16 Bulan Nama Ayah/Ibu

Pekerjaan Ayah/Ibu :Polri / IRT Pendidikan Ayah/Ibu : D3/ SMA

Data Diambil tanggal : 26 Juli 2011

II.

Alasan Masuk/Keluhan Utama

BAB klien cair disertai lendir dan darah


III. Riwayat Penyakit saat ini

BAB klien cair disertai lendir dan darah , muntah(-), demam( -)


IV. Riwayat Kesehatan yang lalu

Klien belum pernah mengalami penyakit seperti ini sebelumnya, klien pernah mengalami demam selama seminggu.
V. Genogram (3 generasi)

VI.

Kebutuhan Dasar 1. Makanan yang disukai/tidak disukai Nafsu makan : Pola makan : 2. Pola tidur : Baik 2x/hari siang 3 Jam Perlu mainan Tidak 3x/hari Mual Muntah

Lebih dari 3x/hari Malam 6-7 Jam Dibacakan cerita

Kebiasaan sebelum tidur :

Dengan benda-benda kesayangan 3. Pola kebersihan diri Mandi Gosok gigi : Sendiri . x/hari Dimandikan/dilap 2x/hari

: 1 x/hari Baik Tidak Baik

Kebersihan kuku : 4. Aktivitas bermain : 5. Eliminasi

: BAB: 5-7x/hari, BAK: 5-7x/hari Ada Tidak Ada

Myconeum :

VII.

Riwayat Sosial Yang mengasuh : Orang tua Pembantu Hubungan dengan anggota keluarga : Watak/kebiasaan anak : Suka tertawa Suka berteman Nenek/kakek Keluarga Harmonis Tidal harmonis Pendiam Sering Menangis Ramah

VIII. Pemeriksaan Fisik Tinggi Badan/panjang badan : cm Tand Vital : S = 36 C Kesadaran :


o

Berat badan : kg P = 24 x/menit TD = - mmHg Apatis Koma Normal Jarang Menonjol Beringus Kelainan, Merah Kelainan : cekung Berbau Gelisah Somnolent

N = 90 x/menit

Komposmentis Sopor

Kepala Rambut Mata Hidung

: Ligkar kepala cm Bentuk : : : : Normal hitam Normal Normal Tipis

Tidak Simetris Bengkok

Kelainan, Gigi Telinga Dada : : : Normal Normal Normal Caries Keluar Cairan Betuk tidak simetris Berbau Kelainan, Kelainan, Kelainan,

10

Lingkar dada : cm, Lngkar Perut : cm Abdomen : Normal lemas Kelainan Tali Pusat Pernafasan Sirkulasi : : : Basah Normal Baik Kelainan, Kulit : Tugor Baik Kelembaban : Pucat Lanugo Kuku : Normal : Ya Kotor Tidak Panjang Mudah patah Baik Tugor Buruk Buruk Warna : Merah Muda Kering Dispnoe Oedema Bau, sebutkan Kelainan, Sianosis Kembung Membuncit Keras

Kelainan: Pucat Gizi Tonus otot Ekstremitas Genetalia Anus : : : : : Baik Baik Normal Normal Normal Sedang Sedang Kurang Kurang

Kelainan : oedema pada ekstremitas Kelainan : oedema pada skrotum Abnormal : iritasi pada area bokong

IX.

Reflek-reflek Sucking (menghisap) Rooting (menoleh) Grasp (menggenggam) Babinski Moro Tonic Neck : : : : : : Kuat Kuat Kuat Kuat Kuat Kuat Lemah Lemah Lemah Lemah Lemah Lemah Sedang Sedang Sedang Sedang Sedang Sedang Kelainan, Kelainan, Kelainan, Kelainan, Kelainan, Kelainan,

X.

Pola tumbuh kembang Riwayat Kehamilan : Anak pertama Riwayat Kelahiran : Pervaginam BBL : 2800 gram PBL : 47 cm Riwayat Imunisasi : BCG : 1x/1 Campak : 1x/2 Polio : 5x/6 Hepatitis :3x/3 DPT : 3x/3

Fisik, miring usia bulan, tengkurap bulan, merangkak bulan Gigi pertama usia bulan, duduk usia, bulan, berdiri bulan Jalan sendiri usia bulan, bicara usia bulan

11

XI.

Data Penunjang HB : 10 gr/dl (L : 14-16 gr/dl) (P : 12-14 gr/dl) Leukosit Trombosit L.E.D : 9700 /ul : 384000 /ul : 11 mm/jam (5000-10000 /ul) (150000-400000 /ul) (L : <10mm/jam) (P : <20mm/jam) Hematokrit Basofil Eusenofil Batang Segmen Limfosit Monosit : 32% : 0% : 0% : 1% : 52% : 41% : 6% (40-48%) (0-1%) (1-3%) (2-6%) (50-70%) (20-40%) (2-8%)

XII.

Rumusan Masalah Keperawatan 1. Defisit volume cairan dan elektrolit kurang dari kebutuhan tubuh

2. Gangguan integritas kulit


XIII. Analisa Data NO 1 DATA Hari, Tanggal : Selasa, 26 Juli 2011 DS : Keluarga klien mengatakan klien BAB 5-7 x/hari dan klien tidak mau minum, klien hanya minum ASI DO : Makanan tidak dapat diserap Feses klien berwarna kuning, Infeksi pada mukosa usus ETIOLOGI Masukan makanan/minuman yang terkontaminasi MASALAH Defisit volume cairan dan elektrolit kurang dari

kebutuhan tubuh

konsistensi BAB setengah cair, tidak terdapat lendir dan darah, turgor kulit kurang elastis, kelopak mata cekung, Tekanan osmotic pada rongga usus meninggi

12

terjadi irirtasi pada area bokong. TTV : T N : 37 C : 80


0

Terjadi pergeseran air & elektrolit ke dalam rongga usus

RR : 22 Isi dari rongga usus yang berlebihan akan merangsang usus untuk mengeluarkannya

Diare

Resiko Kekurangan volume cairan dan elektrolit 2 Hari, Tanggal : Selasa, 26 Juli 2011 DS : Keluarga klien mengatakan klien Frekuensi BAB yang terlalu sering Gangguan integritas kulit

sering menangis, tangisan klien akan berkurang ketika bagian bokong klien dikipasi oleh kelurga DO : Klien terlihat menangis dan kesakitan. Klien menggunakan popok, popok Gangguan integritas kulit Terjadi iritasi pada bangian anus/ bokong

klien terdapat feses, bagian bokong/ anus tampak kemerahan dan terjadi iritasi

XIV. Diagnosa Keperawatan (berdasarkan prioritas)

13

1.

Defisit volume cairan dan elektrolit kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan output cairan yang berlebihan.

2. Gangguan integritas kulit berhubungan dengan iritasi pada area bokong & frekwensi BAB yang berlebihan.
XV. NO DP 1 Data subyektif : Keluarga klien Defisit volume cairan dan elektrolit teratasi dalam waktu 3x 24 jam 2. kolaburasi dalam pemberian cairan intravena dan kaji area penusukan. 2. Cairan intravena untuk mengganti cairan yang keluar akibat diare, area penusukan indikator adekuatnya rehidrasi Data Obyektif : 3. Observasi tetecan Feses klien berwarna kuning, BAB tidak konsistensi setengah terdapat cair, lendir cairan infuse 3. Tetesan cairan infuse yang tidak lancar mengakibatkan cairan pengganti/ elektrolit yang masuk ke dalam tubuh klien terhambat. 4. Mengenal dan mempermudah tindakan keperawatan TTV : T N : 37 C : 80 5. Berikan dan RR : 22 anjurkan keluarga untuk memberikan
0

Rencana Keperawatan DATA TUJUAN INTERVENSI RASIONALISASI

1. Monitor b.a.b (volume, warna, frekuensi, konsistensi) ada lendir/pus/nanah

1. Indikator berat ringannya penyakit dan menentukan intervensi selanjutnya

mengatakan klien BAB 5-7 x/hari dan klien

tidak mau minum, klien hanya minum ASI

dan deteksi dini injeksi.

dan darah, turgor kulit kurang elastis, kelopak mata cekung. 4. Observasi tandatanda vital

5. Untuk menyeimbangkan nilai input dan output

14

minum yang banyak pada klien 2 Data subyektif : Keluarga mengatakan sering tangisan berkurang bagian bokong klien klien menangis, klien akan ketika klien 2. Jaga kebersihan perineum. 2. Daerah perineum merupakan daerah yang gelap dan rentan Data Obyektif : Klien terlihat menangis dan kesakitan. 4. Berikan lotion / Klien popok, menggunakan popok klien cream yang mengandung zinc pada area yang teriritasi 4. Pemberian lotion/ cream yang mengandung zinc dapat mempercepat penyembuhan daerah yang teriritasi. 3. Observasi bokong dan perineum dari infeksi 3. Untuk mencegah terjadinya infeksi yang lebih lanjut. infeksi Gangguan integritas teratasi kulit 1. Anjurkan pada keluarga untuk selalu mengganti popok anak jika basah, terutama jika anak BAB 1. Popok yang basah dapat mengakibatkan iritasi pada daerah anus dan perineum

dikipasi oleh kelurga

terdapat feses, bagian bokong/ anus tampak kemerahan dan terjadi iritasi

XVI. Evaluasi Tanggal Jam DIAGNOSA KEPERAWATAN CATATAN PERKEMBANGAN TANDA TANGAN PERAWAT 26/7/11 17:00 1. Defisit volume cairan dan elektrolit kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan output cairan yang Keluarga klien mengatakan klien BAB 5-7x/hari, klien masih rewel dan sering menangis. Data subyektif :

15

berlebihan Data Obyektif : Feses klien berwarna kuning, konsistensi feses klien masih setengah cair, turgor kulit kurang elastis, kelopak mata terlihat cekung, tetesan infuse (mikrodrip) GTT :XX/menit berjalan lancar. TTV : T N : 36, 5 C : 82
0

RR : 22

Analisa Data : Masalah belum teratasi

Planning : 2. Gangguan integritas kulit berhubungan dengan iritasi & frekwensi BAB yang berlebihan Data subyektif : Keluarga klien mengatakan klien sering menangis, tangisan klien akan berkurang ketika bagian bokong klien dikipasi oleh kelurga. Intervensi dilanjutkan

Data Obyektif :

16

Klien terlihat menangis dan kesakitan. Klien menggunakan popok, popok klien terdapat feses, bagian bokong/ anus tampak kemerahan dan terjadi iritasi

Analisa Data : Masalah belum teratasi Planning : Intervensi dilanjutkan 27/7/11 12:30 1. Defisit volume cairan dan elektrolit kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan output cairan yang berlebihan Data Obyektif : Feses klien berwarna kuning, konsistensi feses masih setengah cair, turgor kulit kurang elastis, kelopak mata sudah tidak terlihat cekung lagi, tetesan infuse (mikrodrip) XXgtt berjalan lancar. TTV : T N : 36,8 C : 80
0

Data subyektif : Keluarga klien mengatakan frekuensi BAB klien berkurang menjadi 4-5x/hari, tangisan klien sudah berkurang.

RR : 20

17

Analisa Data : Masalah teratasi sebagian

Planning : Intervensi dilanjutkan 2. Gangguan integritas kulit dengan berhubungan iritasi & Data subyektif : Keluarga klien mengatakan tangisan klien

frekwensi BAB yang berlebihan

berkurang karena daerah perineum dan anus tidak dibiarkan basah terlalu lama.

Data Obyektif : Daerah anus dan perineum masih tampak

kemerahan dan iritasi.

Analisa Data : Masalah teratasi sebagian

Planning : Intervensi dilanjutkan

18

28/7/11

12:30

1. Defisit volume cairan dan elektrolit kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan output cairan yang berlebihan

Data subyektif : Keluarga klien mengatakan frekuensi BAB klien 45x/hari, klien sudah tidak terlalu rewel.

Data Obyektif : Feses klien berwarna kuning, konsistensi feses kien lembek, turgor kulit kurang elastis, kelopak mata sudah tidak terlihat cekung lagi, tetesan infuse (mikrodrip) XXgtt berjalan lancar. TTV : T N : 36,3 C : 84
0

RR : 22

Analisa Data : Masalah teratasi sebagian

Planning : Intervensi dilanjutkan

2. Gangguan integritas kulit berhubungan dengan iritasi & frekwensi BAB yang berlebihan

Data subyektif : Keluarga klien mengatakan klien sudah tidak terlalu rewel, keluarga klien mengatakan popok selalu

19

diganti jika basah.

Data Obyektif : Kemerahan pada daerah perineum dan anus sudah sedikit berkurang

Analisa Data : Masalah teratasi sebagian

Planning : Intervensi dilanjutkan

20

Daftar Pustaka Carpenito, L.J., (1999). Rencana Asuhan & Dokumentasi Keperawatan. Ed. 2 Jakarata : EGC Dongoes (2000). Diagnosa Keperawatan. Ed. 8. Jakarta : EGC Makalah Kuliah . Tidak diterbitkan. Mansjoer, Arif., et all. (1999). Kapita Selekta Kedokteran. Fakultas Kedokteran UI : Media Aescullapius. Pitono Soeparto, dkk. (1997). Gastroenterologi Anak. Surabaya : GRAMIK FK Universitas Airlangga. Price, Anderson Sylvia. (1997) Patofisiologi. Ed. I. Jakarata : EGC. http://nursingbegin.com/asuhan-keperawatan-pada-klien-dengan-gastroenteritis/ (27 Juli 2011) http://contoh-askep.blogspot.com/2008/07/askep-pada-klien-dengan-ge.html (27 July 2011)

21

Anda mungkin juga menyukai