Anda di halaman 1dari 3

KASUS POSISI Pada tahun 1998, PT.

. WIRYA PERCA mengikat pertanggungan Asuransi Kebakaran dan Perluasan Jaminan dengan PT. Asuransi Wahana Tata. A. Asuransi Kebakaran -Polis Asuransi No. 02-19-06007129 terhitung Desember 1998 Desember 1999. Kemudian diperpanjang pada 29 Desember 1999 yang berlaku sejak tanggal 30 Desember 1999 s/d 30 Desember 2000. Berupa Bangunan Pabrik Kelapa sawit (PKS), mesin-mesinnya dan segala perlengkapan penunjangnya, setempat terletak di desa Angkob, Kecamatan Peureulak, Kabupaten Aceh Timur, Propinsi Nanggroe Aceh Darussalam, yaitu dengan nilai pertanggungan sebesar Rp. 21.228.608.665. -Polis Asuransi No. 02-20-06000110 terhitungJanuari 1999 Januari 2000. Kemudian diperpanjang pada 17 Januari 2000 yang mulai berlaku sejak tanggal 13 Januari 2000 s/d 13 Januari 2001. Berupa Stock Barang berupa minyak kelapa Sawit (CPO) yang terdapat dalam kompleks Pabrik Kelapa Sawit (PKS) tersebut yaitu dengan nilai pertanggungan sebesar Rp. 1.100.000.000. Pada tanggal 11; 24; 26 Desember 2000 terjadi penjarahan dan pembakaran yang mengakibatkan musnahnya semua objek pertanggungan (Total Loose) oleh Orang Tak Dikenal (OTK) berdasarkan Surat Keterangan No.Pol.SKET/18/IX/2001 (29 September 2001) yang dikeluarkan oleh Kapolda Nanggroe Aceh Darussalam tentang pencurian dengan kekerasan. Pelaku menggunakan senjata api laras panjang, berpakaian hitam dan memakai topeng. Selain melakukan penjarahan serta pembakaran atas objek yang dipertanggungkan tersebut, juga menyandera dan mengancam para petugas satuan pengamanan (satpam) pabrik kelapa sawit milik tertanggung tersebut. Akibat peristiwa tersebut, tiga orang karyawan bagian pabrik tertanggung meninggal dunia serta dua orang karyawan lainnya disandra. Kerugian yang diderita oleh tertanggung tersebut diatas seluruhnya berjumlah Rp.40.000. 000.000, 19 Februari 2001 PT. WIRYA PERCA melakukan klaim asuransi.

PT. Asuransi Wahana Tata melakukan penolakan atas klaim asuransi yang dilakukan oleh PT. WIRYA PERCA dengan alasan, tertanggung terlambat melakukan klaim asuransi yang hanya boleh dilakukan untuk tenggang waktu 7 hari sejak terjadinya peristiwa atas objek asuransi; tidak diaturnya kerugian akibat perampokan di dalam Polis Asuransi dan Perluasan Jaminan Kode 4.1.A; dan Polis-polis Asuransi tersebut telah jatuh tempo pada tanggal 30 Desember 2000 dan tanggal 13 Januari 2001 dan tidak diperpanjang lagi.

ANALISIS: PT. WIRYA PERCA selaku tertanggung berpendapat bahwa alasanalasan penolakan klaim dari pihak penanggung hanyalah usaha yang sengaja dilakukan untuk membebaskan / mengelakkan dari kewajiban membayar klaim asuransi sebesar Rp. 22.328.608.665. Oleh karna berdasarkan bukti dan fakta peristiwa penjarahan atas objek pertanggungan tersebut, masih dalam tenggang waktu berlakunya polis, yaitu tanggal 11, 24 dan 26 desember 2000 dan keterlambatan penyampaian klaim asuransi bukanlah semata-mata atas kesalahan atau kelalaian pihak tertanggung tetapi disebabkan oleh terjadinya hal-hal yang penting, dimana harus didahulukan yaitu mengenai nyawa manusia dan kewajiban hukum yang dibebankan negara seperti mengajukan laporan atas terjadinya peristiwa tersebut kepada pihak kepolisian dan sama-sama diketahui bahwa proses penyelidikan dan penyidikan tersebut merupakan dasar hukum bagi pengajuan klaim asuransi. Adanya perluasan Jaminan Endorsement kode 4.1.A-01/12/1998, yaitu Kerusakan pada harta benda dan / atau kepentingan yang dipertanggungkan secara langsung disebabkan oleh : 1. Kerusuhan; 2. Pemogokan; 3. Penghalangan bekerja; 4. Perbuatan Jahat; 5. Pencegahan sehubungan dengan resiko-resiko butir 1.1 sampai dengan 1.4 ;

6. Kerugian atas harta benda dan/atau kepentingan yang dipertanggungkan secara langsung disebabkan oleh : 7. Penjarahan yang terjadi selama kerusuhan; dan dengan pengecualian yang secara langsung atau tidak langsung disebabkan oleh atau sebagai akibat dari: 1. Salah satu atau lebih dari resiko-resiko : 2. Huru Hara, Pembangkitan Rakyat, Pengambilalihan Kekuasaan,Revolusi,Pemberontakan Kekuatan Militer, Invasi, Perang Saudara, ... dst. Sesuai dengan Perluasan Jaminan teersebut, maka musnahnya objek pertanggungan (total loose) telah dan berhak atas pembayaran klaim asuransi oleh PT. ASURANSI WAHANA TATA. Alasan penolakan pembayaran klaim asuransi lainnya yang dikemukakan oleh penanggung adalah polis asuransi tertanggung yang telah jatuh tempo pada tanggal 30 dsember 2000 dan tanggal 13 januari 2001 sudah tidak diperpanjang lagi, menurut pihak tertanggung merupakan alasan yang tidak logis karena tidak mungkin polis asuransi tersebut diperpanjang karena objek asuransi tersebut telah musnah seluruhnya (total loose). Oleh sebab alasan-alasan tersebut penolakan penanggung untuk membayar klaim asuransi terhadap tertanggung yang merupakan kewajibannya adalah merupakan sebuah perbuatan wanprestasi yang mengakibatkan kerugian sebesar Rp.22.328.608.665,- yang diderita oleh tertanggung. Maka dari itulah, sebagai pihak tertanggung yaitu PT.Wirya Perca mengajukan gugatan ke Pengadilan Negeri Medan, banding ke Pengadilan Tinggi Medan, dan akhirnya mengajukan permohonan kasasi ke Mahkamah Agung. LEGAL QUESTION 1. Apakah keterlambatan pengajuan klaim oleh tertanggung dapat menghapuskan hak atas klaim? 2. Apakah peristiwa hukum yang terjadi pada objek asuransi termasuk ke dalam hal yang dipertanggungkan? LEGAL AUDIT

Anda mungkin juga menyukai