Anda di halaman 1dari 12

LAPORAN PRAKTIKUM R-LAB KR02 CALORI WORK

Nama NPM Fakultas Program Studi Group No Percobaan Tanggal Percobaan : Putu Calista Gitta K : 1106052745 : Teknik : Teknik Metalurgi & Material : B6 : KR02 : 6 Maret 2012

Laboratorium Fisika Dasar UPP IPD Universitas Indonesia

I.

Tujuan

Menghitung nilai kapasitas kalor suatu kawat konduktor.

II.

Alat 1. Sumber tegangan yang dapat divariasikan 2. Kawat konduktor ( bermassa 2 gr ) 3. Termometer 4. Voltmeter dan Ampmeter 5. Adjustable power supply 6. Camcorder 7. Unit PC beserta DAQ dan perangkat pengendali otomatis

III. Prinsip Dasar Hubungan kekekalan energi menyatakan energi tidak dapat dimusnahkan atau diciptakan. Energi hanya dapat berubah dari satu bentuk ke bentuk lain. Pada percobaan kali ini akan dilakukan pengkonversian energi dari energi listrik menjadi energi panas. Energi listrik dihasilkan oleh suatu catu daya pada suatu konduktor yang mempunyai resistansi dinyatakan dengan persamaan :

... ( 1 ) Dimana W = energi listrik ( joule ) v = Tegangan listrik ( volt ) i = Arus listrik ( Ampere ) t = waktu / lama aliran listrik ( sekon )

Energi kalor yang dihasilkan oleh kawat konduktor dinyatakan dalam untuk kenaikan temperatur. Jumlah kalor yang diperlukan untuk menaikan suhu zat dinyatakan dengan persamaan :

Q = m c (Ta - T) ....................................................... (1)

Dimana Q = Jumlah kalor yang diperlukan ( kalori ) m = massa zat ( gram ) c = kalor jenis zat ( kal/gr0C) Ta = suhu akhir zat (K) T= suhu mula-mula (K)

Sebuah kawat dililitkan pada sebuah sensor temperatur. Kawat tersebut akan dialiri arus listrik sehingga mendisipasikan energi kalor. Perubahan temperatur yang terjadi akan diamati oleh sensor kemudian dicatat oleh sistem instrumentasi. Tegangan yang diberikan ke kawat dapat dirubah sehingga perbuahan temperatur dapat bervariasi sesuai dengan tegangan yang diberikan.

IV.

Cara Kerja 1. Mengaktifkan Web cam dengan mengklik icon video pada halaman web r-Lab 2. Memberikan tegangan sebesar V0 ke kawat konduktor 3. Menghidupkan Power Supply dengan mengklik radio button disebelahnya. 4. Mengambil data perubahan temperatur , tegangan dan arus listrik pada kawat konduktor tiap 1 detik selama 10 detik dengan cara mengklik icon ukur 5. Memperhatikan temperatur kawat yang terlihat di web cam, menunggu hingga mendekati temperatur awal saat diberikan V0 . 6. Mengulangi langkah 2 hingga 5 untuk tegangan V1, V2 dan V3

V.

Pengolahan Data Berdasarkan hasil percobaan maka didapatkan data percobaan sebagai berikut :
1)

Untuk tegangan V0

Waktu 3 6 9 12 15 18 21 24 27 30

I 23.84 23.84 23.84 23.84 23.84 23.84 23.84 23.84 23.84 23.84

V 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00

Temp 20.8 20.8 20.8 20.8 20.7 20.8 20.7 20.8 20.8 20.8

Grafik Hubungan temperatur terhadap Waktu pada saat Vo :

Grafik pada Vo
20 15 10 5 0 0 5 10 15 20 25 30 35

suhu

2) Data percobaan untuk tegangan V1

Waktu 3 6 9 12 15 18 21 24 27 30

I 34.68 34.68 34.68 34.68 34.68 34.68 34.68 34.68 34.68 34.68

V 0.62 0.62 0.62 0.62 0.62 0.62 0.62 0.62 0.62 0.62

Temp 20.8 20.8 20.9 21.0 21.2 21.3 21.4 21.6 21.6 21.8

Grafik Hubungan temperatur terhadap waktu pada saat V1

Grafik pada V1
22 21,8 21,6 21,4

21,2
21 20,8 20,6 0 5 10 15 20 25 30 35

Suhu

Untuk mencari nilai c pada saat V1 digunakan rumus Q=W = = Persamaan garis untuk temperatur terhadap waktu y = mx b Nilai m dan b dapat dicari menggunakan least square dengan waktu sebagai variabel x dan suhu sebagai variabel y.
Waktu (x) 3 6 9 12 15 18 21 24 27 30 165 Suhu (y) 20,8 20,8 20,9 21 21,2 21,3 21,4 21,6 21,6 21,8 212,4 x2 9 36 81 144 225 324 441 576 729 900 3465 y2 432,64 432,64 436,81 441 449,44 453,69 457,96 466,56 466,56 475,24 4512,54 xy 62,4 124,8 188,1 252 318 383,4 449,4 518,4 583,2 654 3533,7

Dari least square tersebut dimasukkan rumus untuk mencari m dan b

= = Didapatkan m = 0,039 Untuk mencari b

xiyi xi (yi) 2 ()2

10 3533,7 165 (212,4) 10 3465 (165)2

2 () = 2 ()2 3465 212,4 165 (3533,7) 10 3465 (165)2

Didapatkan b = 20,59 Maka dari itu didapatkan persamaan garis y = 0,039x + 20,59 karena =
0,6234,6810 3 210 3

maka 0,039 =

c= 275,662 J/ kgC

3) Data percobaan pada saat V2


Waktu 3 6 9 12 15 18 21 24 27 30 I 49.28 49.28 49.62 49.51 49.51 49.51 49.62 49.62 49.51 49.51 V 1.47 1.48 1.48 1.48 1.49 1.49 1.48 1.48 1.48 1.48 Temp 21.1 21.4 22.3 23.2 24.1 24.8 25.6 26.2 26.8 27.3

Grafik temperatur terhadap suhu pada saat V2

Grafik pada V2
30 25

20
15 10 5 0 0 10 20 30 40 suhu

Nilai m dan b dapat dicari menggunakan least square dengan waktu sebagai variabel x dan suhu sebagai variabel y.
Waktu (x) 3 6 9 12 15 18 21 24 27 30 165 Suhu (y) 21,1 21,4 22,3 23,2 24,1 24,8 25,6 26,2 26,8 27,3 242,8 x2 9 36 81 144 225 324 441 576 729 900 3465 y2 445,21 457,96 497,29 538,24 580,81 615,04 655,36 686,44 718,24 745,29 5939,88 xy 63,3 128,4 200,7 278,4 361,5 446,4 537,6 628,8 723,6 819 4187,7

Dari least square tersebut dimasukkan rumus untuk mencari m dan b xiyi xi (yi) 2 ()2

= = Didapatkan m = 0,244 Untuk mencari b =

10 4187,7 165 (242,8) 10 3465 (165)2

2 () 2 ()2

3465 212,4 165 (4187,7) 10 3465 (165)2

Didapatkan b = 20,24 Maka dari itu didapatkan persamaan garis y = 0,244x + 20,24 karena =
1,481 49,49710 3 210 3

maka 0,244 =

c= 150,215 J /kgC

4) Data Percobaan pada saat V3


Waktu 3 6 9 12 15 18 21 24 27 30 I 41.07 40.95 41.07 41.07 41.07 41.07 41.07 41.07 41.07 40.95 V 0.99 1.00 0.99 0.99 0.99 0.99 0.99 0.99 0.99 1.00 Temp 26.1 25.9 25.9 26.0 26.1 26.2 26.3 26.4 26.6 26.6

Grafik temperatur terhadap suhu pada V3

Grafik pada V3
30 25 20 15 10 5 0 0 10 20 30 40 Suhu

Nilai m dan b dapat dicari menggunakan least square dengan waktu sebagai variabel x dan suhu sebagai variabel y.
waktu 3 6 9 12 15 18 21 24 27 30 165 Suhu 26,1 25,9 25,9 26 26,1 26,2 26,3 26,4 26,6 26,6 262,1 x2 9 36 81 144 225 324 441 576 729 900 3465 y2 681,21 670,81 670,81 676 681,21 686,44 691,69 696,96 707,56 707,56 6870,25 xy 78,3 155,4 233,1 312 391,5 471,6 552,3 633,6 718,2 798 4344

Dari least square tersebut dimasukkan rumus untuk mencari m dan b xiyi xi (yi) 2 ()2

= = Didapatkan m = 0,026 Untuk mencari b =

10 4344 165 (262,1) 10 3465 (165)2

2 () 2 ()2

3465 262,1 165 (4344) 10 3465 (165)2

Didapatkan b = 25,78 Maka dari itu didapatkan persamaan garis y = 0,026x + 25,78 karena =
0,99240,98610 3 210 3

maka 0,026 =

c= 781,887 J /kgC dari percobaan 1 4 didapatkan

C1= 275,662 J /kgC C2= 150,215 J /kgC C3= 781,887 J /kgC Maka didapatkan C rata-ratanya adalah = ( 2 ) ( 1) (275,662 402,588)2 + (150,215 402,588)2 + (781,887 402,588)2 3(3 1)
275 ,662 +150 ,215 +781 ,887 3

= 402,588 /

= 193, 076 / Jadi kawat yang digunakan memiliki kapasitas kalor sebesar (402,588 193,076)J/kgC

VI.

Analisis 1) Analisis percobaan Pada percobaan kali ini dilakukan via online dengan mengakses website Rlab. Percobaan dilakukan untuk mengetahui nilai kapasitas kalor dari sebuah kawat. Untuk mengetahui kapasitas kalor tersebut maka diberikan energi listrik yang diubah menjadi energi kalor, sesuai dengan hukum kekekalan energi dimana energi tidak dapat diciptakan atau dimusnahkan tetapi hanya dapat berubah bentuk. Kawat tersebut kemudian diukur perubahan temperaturnya. Pengambilan data dilakukan sebanyak 10 kali pada variasi 4 tegangan yang berbeda. Pengambilan data dilakukan dengan selang waktu 3 detik. Dapat dilihat dari hasil yang diperoleh bahwa pemberian tegangan dan arus listrik yang berbeda selama jangka waktu tertentu mempengaruhi temperatur kawat. Data diambil sebanyak 10 kali dengan tujuan untuk meminimalisasi kesalahan dan memperoleh data yang mendekati kebenaran. Data diambil dengan menggunakan 4 tegangan agar kita dapat mengetahui pengaruh tegangan yang berbeda terhadap perubahan temperatur. 2) Analisis Hasil Dari percobaan yang telah dilakukan maka didapatkan hasil sebagai berikut: percobaan pertama kawat tidak diberikan tegangan sehingga seharusnya tidak ada arus yang mengalir yang dapat menyebabkan perubahan temperatur. Namun hasil yang didapatkan ternyata terdapat arus meskipun tegangannya nol dan menyebabkan

sedikit perubahan temperatur. Hal ini kemungkinan terjadi karena sebelum diberikan tegangan sudah ada tegangan yang terdapat pada kawat yang tidak terbaca pada voltmeter. Percobaan kedua kawat diberikan tegangan sebesar 0,62 V. Temperatur pada kawat mengalami kenaikan dibandingkan dengan pada saat tidak diberikan tegangan. Sedangkan pada saat pengambilan data terhadap waktu pada saat V=0,62 v, temperatur berubah-ubah namun relatif mengalami kenaikan. Hal yang sama juga terjadi pada saat diberikan tegangan ketiga sebesar 1,48 V, dan tegangan keempat sebesar 0,99 V. 3) Analisis grafik Pada bagian pengolahan data telah didapatkan grafik hubungan antara temperatur dengan waktu pada masing-masing tegangan. Pada saat percobaan pertama, tegangan yang terbaca pada voltmeter adalah 0 V. Grafik yang didapatkan mendatar dan temperaturnya tetap sama terhadap perubahan waktu. Pada percobaan kedua didapatkan temperatur yang semakin bertambah terhadap waktu. Setiap pengambilan data selama tiga detik temperatur bertambah sekitar 0,1 0,2C. Grafik yang didapat menunjukkan bahwa temperatur berbanding lurus dengan waktu. Hasil grafik kedua juga dapat dibandingkan dengan grafik pertama dimana ketika tegangan ditambah maka temperatur juga akan cenderung bertambah sebagai akibat dari energi kalor yang diberikan pada kawat. Pada percobaan ketiga juga didapatkan temperatur yang semakin bertambah terhadap waktu. Namun, pada percobaan kali ini pertambahan lebih besar sekitar 0,3 1,1 C. Dengan membandingkan grafik percobaan kedua dan ketiga dimana gradien pada percobaan ketiga lebih besar dibandingkan dengan grafik pada percobaan kedua, dapat disimpulkan bahwa pada percobaan ketiga yang menggunakan tegangan yang lebih besar perubahan temperatur juga semakin besar. Pada percobaan keempat grafik temperatur terhadap waktu juga berbanding lurus. Pada percobaan keempat besar tegangan lebih kecil dibandingkan besar tegangan pada percobaan ketiga, sehingga perubahan temperatur yang dihasilkan pun lebih kecil daripada percobaan kedua.

Dari pembuatan grafik dan least square maka kita dapat menentukan perubahan temperatur yang terjadi pada setiap percobaan. Perubahan temperatur tersebut dapat digunakan untuk mengetahui kapasitas kalor dari kawat yang digunakan. Hasil perhitungan dari percobaan sebanyak empat kali didapatkan besar kapasitas kalor dari kawat tersebut adalah (402,588 193,076)J/kgC. Berdasarkan literatur, kapasitas kalor yang mendekati nilai tersebut adalah kapasitas kalor dari tembaga.

VII.

Kesimpulan Kawat yang dialiri listrik, temperatur kawatnya akan berubah disebabkan oleh perubahan energi listrik menjadi energi kalor. Semakin besar tegangan yang mengalir pada kawat maka temperatur akan semakin tinggi. Semakin lama tegangan dialirkan temperatur kawat juga akan semakin tinggi. Kapasitas kalor kawat dapat ditentukan dengan memberikan tegangan pada kawat selama waktu tertentu dan mengukur perubahan temperatur. Kawat yang digunakan pada percobaan ini memiliki kapasitas kalor sebesar (402,588 193,076)J/kgC.

Referensi 1. Giancoli, D.C.; Physics for Scientists & Engeeners, Third Edition, Prentice Hall, NJ, 2000. 2. Halliday, Resnick, Walker; Fundamentals of Physics, 7th Edition, Extended Edition, John Wiley & Sons, Inc., NJ, 2005.

Anda mungkin juga menyukai