Created by Ends.-
ends
Silabus
Mata Kuliah SKS Dosen Tatap Muka : Bahasa Indonesia :2 : Endang Suryana, S.Sos, M.M : 14 kali pertemuan, masing-masing selama 100 menit
------------------------------------------------------------------------------------------------Deskrispsi umum
Mata kuliah Bahasa Indonesia merupakan mata kuliah yang wajib diberikan di semua jenjang pendidikan dan jalur pendidikan, sebagaimana yang dikemukakan dalam Undang-Undang Nomor 2 Tahun 1989 tentang Sistem Pendidikan Nasional dan ditegaskan kembali pada Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003.
Mata kuliah ini merupakan mata kuliah yang didesain agar mahasiswa dengan menekankan keterampilan menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar dalam ranah membaca, berbicara, menyimak, dan menulis karya ilmiah. Sejalan dengan uraian tersebut, maka dalam mata kuliah ini, Bahasa Indonesia yang dipelajari adalah bahasa Indonesia dalam hubungannya dengan dunia ilmu pengetahuan. Pentingnya mempelajari bahasa Indonesia dalam hubungannya dengan ilmu pengetahuan karena mahasiswa, sebagai calon sarjana, dipersiapkan tidak hanya untuk menjadi konsumen ilmu pengetahuan melainkan juga sebagai produsen dalam bidang ilmiah. Ia memiliki tugas bukan saja dapat membaca tulisan-tulisan ilmiah, tetapi juga harus mampu menulis sendiri karangan-karangan yang bersifat ilmiah. Oleh karena itu, setiap mahasiswa perlu mengetahuai cara-cara membuat karangan ilmiah tersebut.
ends
Silabus
Tujuan Instruksional Umum Diharapkan setelah selesai mengikuti perkuliahan MPK (Mata Kuliah Pengembangan Kepribadian) Bahasa Indonesia, mahasiswa memiliki sikap positif terhadap bahasa Indonesia. Sikap positif ini diwujudkan dengan kesetiaan berbahasa Indonesia; kebanggaan akan pentingnya bahasa Indonesia sebagai sarana komunikasi dan pengembang ilmu dan teknologi secara menyeluruh untuk meningkatkan kehidupan bangsa, negara, dan juga agama; kesadaran berbahasa Indonesia sesuai dengan kaidah yang berlaku. Dengan perkataan lain, mata kuliah ini ditujukan mengarahkan mahasiswa pada kepribadian yang mengindonesia. Tujuan Instruksional Khusus Diharapkan setelah selesai mengikuti perkuliahan MPK Bahasa Indonesia, mahasiswa mampu dan terampil menuangkan gagasan secara lisan maupun tertulis baik ilmiah maupun tak ilmiah dengan bahasa Indonesia yang mudah dipahami oleh semua lapisan masyarakat dan sesuai dengan kaidah yang berlaku.
ends
Garis-garis Pokok Perkuliahan 1. Mengenal Bahasa 1. 1 Pengertian Bahasa 1. 2 Fungsi Bahasa 2. Kedudukan Bahasa Indonesia 2. 1 Pengertian bahasa Indonesia 2. 2 Sejarah Bahasa Indonesia 2. 3 Ragam Bahasa Indonesia 3. Ejaan Bahasa Indonesia yang Disempurnakan 3. 1 Pengertian Ejaan Bahasa Indonesia yang Disempurnakan 3. 2 Kaidah Ejaan Bahasa Indonesia yang Disempurnakan 4. Keberadaan Bahasa Indonesia Ilmiah 4. 1 Pengertian Bahasa Indonesia Ilmiah 4. 2 Ciri Bahasa Indonesia Ilmiah 5. Mengenal Karangan Ilmiah 5. 1 Pengertian Karangan Ilmiah 5. 2 Tujuan Penulisan Karangan Ilmiah 5. 3 Ragam Karangan Ilmiah
ends
BUKU REFERENSI
Buku Utama : Arifin, E.Zainal dan Tasai, S.Amran, Cermat Berbahasa Indonesia untuk perguruan Tinggi, Edisi baru, Januari 2006. Akademi press. Buku Referensi : Alwi, Hasan, Soejono S, Hans Novalia, Anton M, Tata Bahasa Baku Bahasa Indonesia, Edisi ketiga,Balai pustaka,Jakarta 2003 Bahan Penunjang : Buku dan artikel yang mengulas tentang perkembangan sastra dan bahasa Indonesia.
ends
Metode Perkuliahan 1. Ceramah 2. Tanya Jawab 3. Diskusi 4. Tes Kemampuan 5. Penulisan Makalah Evaluasi 1. Akumulasi dan proporsi kehadiran 2. Tes Kemampuan 3. Makalah dan laporan kajian buku 4. Keaktifan dalam diskusi 5. Ujian Tengah Semester dan Ujian Akhir Semester
ends
Tingkat kehadiran mahasiswa sesuai peraturan akademik menjadi syarat untuk dapat mengikuti UTS dan UAS
Tidak membuat kegaduhan dan atau membuat kondisi / situasi kelas menjadi tidak kondusif untuk proses belajar mengajar
Hal-hal lain sesuai dengan peraturan/tata tertib perkuliahan yang dikeluarkan oleh akademik harus diperhatikan dan ditaati.
ends
Menyediakan waktu diluar jam perkuliahan untuk mahasiswa yang ingin berdiskusi/berkonsultasi (yang berkaitan dengan mata kuliah ini)
Materi bahan ajar dibuat untuk dapat diikuti/difahami oleh mahasiswa sesuai kompetensinya. Penilaian atas UTS/UAS dan Tugas yang diberikan akan dilakukan secara objektive/fair .
ends
Undang-Undang RI No. 20 Tahun 2003 tentang Pendidikan Nasional, Pasal 37 Ayat 2 mewajibkan perguruan tinggi menyelenggarakan beberapa mata kuliah pengembangan kepribadian yang lebih umum disingkat menjadi MPK. Satu di antara beberapa MPK adalah mata kuliah Bahasa Indonesia. Undang-Undang Dasar 1945, Bab XV, Pasal 36, yang menyatakan bahasa negara adalah bahasa Indonesia. Hal itu dapat diartikan bahwa bahasa Indonesia memiliki dua kedudukan penting, yaitu sebagai bahasa nasional dan sebagai bahasa negara.
<><><><><><><><><><><><><><><><><><><><><><><><> Dengan perkataan lain, latar belakang mengapa bahasa Indonesia masih harus kita pelajari secara formal sampai di perguruan tinggi adalah adanya dua kedudukan yang dimiliki bahasa Indonesia yaitu sebagai bahasa nasional dan sebagai bahasa negara.
ends
Bahasa Indonesia, dalam kedudukannya sebagai bahasa nasional, didasarkan pada Sumpah Pemuda tanggal 28 Oktober 1928, terutama butir ketiga yang berbunyi: "Kami putra dan putri Indonesia menjunjung bahasa persatuan, bahasa Indonesia".
Sementara dalam kedudukan bahasa Indonesia sebagai bahasa negara didasarkan pada UndangUndang Dasar 1945, Bab XV, Pasal 36 yang berbunyi, "Bahasa negara adalah bahasa Indonesia"
ends
Sebagai bahasa nasional, bahasa Indonesia memiliki beberapa fungsi. 1. Pertama, sebagai lambang kebanggaan nasional. Artinya, bahwa bahasa Indonesia mencerminkan nilai-nilai social budaya yang mendasari rasa kebangsaan bangsa Indonesia. 2. Fungsi kedua dari bahasa Indonesia dalam kedudukannya sebagai bahasa nasional adalah sebagai lambang jati diri atau identitas nasional. Artinya, bahwa bahasa Indonesia merupakan cerminan kepribadian bangsa Indonesia secara eksistensi. 3. Selain sebagai lambang jati diri atau identitas nasional, bahasa Indonesia dalam kedudukannnya sebagai bahasa nasional juga memiliki fungsi sebagai alat pemersatu berbagai masyarakat yang berbeda latar belakang sosial, budaya, dan bahasanya. Artinya, bahwa bahasa Indonesia berfungsi sebagai alat komunikasi di seluruh pelosok Indonesia. 4. Fungsi terakhir yang dimiliki oleh bahasa Indonesia sebagai bahasa nasional adalah sebagai alat perhubungan antarbudaya dan antardaerah. Artinya, bahwa dengan adanya bahasa Indonesia dan penggunaan bahasa Indonesia bangsa Indonesia mendahulukan kepentingan nasional ketimbang kepentingan daerah, suku ataupun golongan.
ends
Sumber Bahasa Indonesia Bahasa Indonesia Melayu sebagai sumber (akar) bahasa Indonesia yang kita pergunakan sekarang. Bahasa Melayu sejak dahulu sudah dipakai sebagai bahasa perantara (lingua franca) bukan saja di kepulauan Nusantara, melainkan hampir di seluruh Asia Tenggara. Dengan diikrarkannya Sumpah Pemuda, resmilah bahasa Melayu yang sudah dipakai sejak pertengahan abad VII menjadi bahasa Indonesia. Faktor penyebab bahasa Melayu diangkat menjadi bahasa Indonesia Ada 4 (empat) faktor : 1. Bahasa Melayu merupakan lingua franca di Indonesia, bahasa perhubungan dan sistem perdagangan. 2. Sistem bahasa Melayu sederhana, mudah dipelajari karena bahasa ini tidak mengenal tingkatan dan bahasa seperti bahasa Jawa (ngoko, kromo) atau perbedaan bahasa kasar dan halus, seperti dalam bahasa sunda. 3. Suku Jawa, suku Sunda dan suku lain dengan suka rela menerima bahasa Melayu menjadi bahasa Indonesia sebagai bahasa nasional. 4. Bahasa Melayu dapat dipakai sebagai bahasa kebudayaan dalam arti yang luas.
ends
Bahasa Indonesia resmi Ia merupakan ragam bahasa Indonesia yang digunakan dalam situasi formal dan ragam bahasa Indonesia tak resmi. Ragam ini disebut juga ragam bahasa Indonesia informal. Ia merupakan ragam bahasa Indonesia yang digunakan dalam situasi tak resmi. Secara sederhana, ragam bahasa ini dapat dilihat dari pemakaian unsurunsur bahasa yang memperlihatkan tingkat kebakuan yang rendah.
Dari segi norma pemakaiannya, bahasa Indonesia terdiri dari dua ragam, baku dan tidak baku.
Ragam bahasa Indonesia baku adalah ragam bahasa Indonesia yang pemakaiannya sesuai dengan kaidah tatabahasa Indonesia yang berlaku, baik apakah itu secara ejaan, maupun ketata bahasaan secara lebih spesifik. Ia biasanya, baik secara lisan ataupun tulis, identik dengan ragam bahasa Indonesia resmi. Ini karena dalam situasi resmi, ragam bahasa Indonesia yang digunakan senantiasa mengacu pada kaidah-kaidah tatabahasa yang baku. Ragam bahasa Indonesia tidak baku adalah ragam bahasa Indonesia yang pemakaiannya menyimpang dari kaidah yang berlaku. Ragam bahasa Indonesia ini, baik dalam bentuk tulis maupun lisan, berkaitan erat dengan ragam bahasa Indonesia tak resmi. Ini karena dalam situasi tak resmi, bahasa Indonesia baku tidak digunakan. Misalnya, di dalam pergaulan sehari-hari, penggunaan bahasa Indonesia baku akan membuat kondisi pergaulan menjadi kaku dan terkesan resmi.
ends