Anda di halaman 1dari 1

Nama: Dany Saputra Wibowo NPM: 19111025 ILMU BUDAYA DASAR BAB III KONSEPSI ILMU BUDAYA DASAR

DALAM KESUSTRAAN 1. Pendekatan kesustraan Ilmu budaya dasar yang semula bernama Basic Humanities, berasal dari bahasa inggris the humanities. Dalam bahasa latin Humanus yang berarti manusiawi, berbudaya, dan halus. Dengan mempelajari humanities manusia akan lebih mausiawi, lebih berbudaya, dan halus. Hampir disetiap jaman seni termasuk sastra mempunyai the humanities.alasanya karena sastra menggunakan bahasa dan bahasa dapat menampung semua pernyataan kegiatan manusia. Sastra lebih mudah berkomunikasi, karena pada hakekatnya sastra adalah abstraksi. Seni adalah ekspresi yang normative, seni lebih mudah berkomunikasi. Jadi nilai-nilai yang ditampilkan lebih fleksible, baik isinya maupun cara penyampaianya. 2. Ilmu budaya dasar yang dihubungkan dengan prosa Dalam bahasa Indonesia istilah prosa diterjemahkan sebagai cerita rekaan dan didefinisikan sebagai bentuk cerita yang mempunyai pemeran, peristiwa, dan alur yang dihasilkan oleh imanjinasi. Dalam kesusastraan Indonesia kita mengenal prosa lama dan baru : a. Prosa lama: Dongeng-dongeng, Hikayat, Sejarah, Epos, dan Cerita pelipur lara. b. Prosa baru: Cerita pendek, Roman/novel, Biografi, Kisah, dan Otobiografi. 3. Nilai-nilai dalam prosa fiksi Nilai-nilai yang diperoleh pembaca lewat sastra antara lain : a. Prosa fiksi memberikan kesenangan b. Prosa fiksi memberikan informasi c. Prosa fiksi memberikan warisan cultural d. Prosa memberikan keseimbangan 4. Ilmu budaya dasar yang dihubungkan dengan puisi Puisi dipakai sebagai media belajar sesuai dengan pokok bahasan yang terdapat pada ilmu budaya dasar. Puisi termasuk sastra, sedangkan sastra bagian dari kesenian dan kesenian cabang dari kebudayaan. Kepuitisan, keartistikan, atau keestetikan bahasa puisi disebabkan oleh kereativitas penyair dalam membangun puisinya menggunakan : 1. Figura bahasa, seperti gaya personifikasi, metafora, perbandingan, alegori dsb. 2. Kata-kata ambiquitas, yaitu kata-kata yang bermakna ganda 3. Kata-kata yang berjiwa / kata-kata yang sudah diberi suasana tertentu, berisi pengalaman sang penyair sehinggal terasa hidup 4. Kata-kata konotatif, kata-kata yang sudah diberi tambahan nilai-nilai rasa. 5. Pengulangan, berfungsi mengintensifkan hal-hal yang dilukiskan sehingga mengunggah hati

Anda mungkin juga menyukai