Anda di halaman 1dari 12

TUGAS AGAMA ISLAM JIHAD DAN IJTIHAD

Nama : Aprian Hidayat NPM : 11312026 Kelas : TI 11c

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA & KOMPUTER (STMIK) TEKNOKRAT BANDAR LAMPUNG

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami haturkan kehadirat ALLAH SWT, karena atas limpahan rahmatNya, saya dapat menyusun makalah yang berjudul JIHAD DAN IJTIHAD tepat pada waktunya. Tak lupa saya mengucapkan terimakasih kepada Bapak Rozi,S.Ag yang telah membimbing saya dalam menyusun makalah ini. Saya menyadari bahwa terdapat kekurangan dalam menyusun makalah ini. Oleh karena itu, saya mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun demi perbaikan dalam makalah-makalah selanjutnya.

DAFTAR ISI
Halaman Judul ........................................................................................... Kata Pengantar .......................................................................................... Daftar Isi ..................................................................................................... BAB I Pengantar .................................................................................................... Definisi dan Pengertian ......................................................................... Latar Belakang ...................................................................................... Dalil Al-Quran & Hadist ..................................................................... Metode Penyusunan .............................................................................. BAB II Pembahasan ................................................................................................ Konsideran (Alur berfikir/Dasar pemikiran) ......................................... Fokus Tematik ....................................................................................... a) Dasar pemahan ...................................................................... b) Pembahasan tema .................................................................. BAB III Penutup ....................................................................................................... Kesimpulan ............................................................................................. Rekomendasi ........................................................................................... Referensi ................................................................................................. Daftar Pustaka ...........................................................................................

BAB I
PENGANTAR

Pengertian Jihad dan Ijtihad


Jihad Adalah : adalah bersungguh-sungguh mencapai sesuatu yang Allah cintai berupa iman dan amal sholeh dan menolak sesuatu yang dibenci Allah. Orang yang berjihad dijalan Allah adalah orang yang mencapai kelelahan karena Allah dan meninggikan kalimatNya yang menjadikannya sebagai cara dan jalan menuju surga. Dari segi bahasa jihad berarti : bersungguh sungguh mencurahkan tenaga untuk mencapai satu tujuan Dari segi istilah jihad berarti : Bersungguh sungguh memperjuangkan hukum Allah,Manda wahkannya dan serta menegakkannya. Dari segi syari : Berarti berperang melawan kaum kafir Yang memerangi islam, atau disebut jihad fii sabilillah. Ijtihad Adalah : sebuah usaha dengan sungguh-sungguh untuk memutuskan hukum suatu masalah atau perkara yang belum atau tidak ada dasar hukumnya atau tidak dibahas dalam Al-Quran dan Hadist dengan menggunakan akal sehat serta pertimbangan yang sangat matang. Tujuannya agar dapat ditemukan hukumnya yang sesuai dengan prinsip dan jiwa Al Quran dan As Sunnah yang merupakan sumber pokok hukum Islam. LATAR BELAKANG ijtihad adalah suatu cara untuk mengetahui hukum sesuatu melalui dalil-dalil agama yaitu Al-Qur'an dan Al-hadits dengan jalan istimbat. Adapun mujtahid itu ialah ahli fiqih yang menghabiskan atau mengerahkan seluruh kesanggupannya untuk memperoleh persangkaan kuat terhadap sesuatu hukum agama. Oleh karena itu kita harus berterima kasih kepada para mujtahid yng telah mengorbankan waktu,tenaga, dan pikiran untuk menggali hukum tentang masalahmasalah yang dihadapi oleh umat Islam baik yang sudah lama terjadi di zaman Rosullulloh maupun yang baru terjadi. Dalam berdakwah seseorang tidak akan begitu saja berjalan mulus dalam misi dakwahnya dan langsung diterima oleh manusia pada umumnya. Seorang dai yang benar-benar menyeru manusia kepada Aqidah Islamiyah dan berasaskan Millah Ibrahim, mau tidak mau akan menemui duri yang menghambat dakwahnya. Ini merupakan tabiat jalan dakwah yang dilalui oleh nabi-nabi terdahulu termasuk juga nabi Muhammad saw. serta para sahabat beliau.

BAB II PEMBAHASAN
Jihad Adalah : adalah bersungguh-sungguh mencapai sesuatu yang Allah cintai berupa iman dan amal sholeh dan menolak sesuatu yang dibenci Allah. Jihad menjadi dua bagian Yaitu : 1 Jihad Thalabi 2 Jihad difai Kedua jihad ini mempunyai maksud yaitu mengajak manusia kepada Allah dan mengeluarkan mereka dari Zhulumat illanur (kegelapan kepada cahaya) untuk meninggikan Dien-Nya dipersada bumi ini, sehingga Dien semua milik Allah semata sebagaimana Allah firmankan dalam kitab-Nya : Dan perangilah mereka itu, sehingga tak ada fitnah, dan adalah dien bagi Allah semata-mata. (QS Al-Baqarah : 193) Firmannya lagi : Perangilah mereka itu sehingga tak ada fitnah dan adalah dien semua hanya milik Allah. (QS Al-Anfal : 39) Dalam surat yang lain Allah berfirman : Maka apabila telah habis bulan suci, hendaklah perangi orang-orang musyrik dimana saja kamu jumpai dan hendaklah ambil mereka itu menjadi tawanan dan kepunglah mereka yang dilaluinya. Jika mereka bertaubat dan mendirikan shalat serta mengeluarkan zakat, maka bebaskanlah jalan mereka. Sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang. (QS At-Taubah : 5)

Jenis dan Tingkatan Jihad

1 Jihad Menahan Nafsu : Yaitu memiliki empat tingkatan: 1. Jihad memeranginya untuk belajar petunjuk ilahi dan agama yang lurus yang menjadi sumber keberuntungan dan kebahagian dalam kehidupan dunia dan akhiratnya. Siapa yang kehilangan ilmu petunjuk ini maka akan sengsara di dunia dan akhirat. 2. Jihad memeranginya untuk mengamalkannya setelah mengilmuinya. Kalau tidak demikian, maka sekadar hanya mengilmuinya tanpa amal, jika tidak membahayakannya, maka tidak akan memberi manfaat. 3. Jihad memeranginya untuk berdakwah dan mengajarkan ilmu tersebut kepada yang tidak mengetahuinya. Kalau tidak demikian, ia termasuk orang yang menyembunyikan petunjuk dan penjelasan yang telah Allah turunkan. Dan ilmunya tersebut tidak bermanfaat dan tidak menyelamatkannya dari adzab Allah. 4. Jihad memeranginya untuk tabah menghadapi kesulitan dakwah, gangguan orang dan sabar memanggulnya karena Allah. 2 Jihad Memerangi Syetan : Yaitu memiliki dua tingkatan : 1. Memeranginya untuk menolak syubhat dan keraguan yang merusak iman yang syetan arahkan kepada hamba. 2. Memeranginya untuk menolak keingininan buruk dan syahwat yang syetan lemparkan kepadanya. 3 Jihad Memerangi Orang Kafir dan Munafik : Memiliki 4 tingkatan Yaitu

dengan hati, lisan, harta dan jiwa. Jihad memerangi orang kafir lebih khusus dengan tangan sedangkan jihad memerangi orang munafiq lebih khusus dengan lisan. 4 Jihad Memerangi Pelaku Kezholiman, Kebidahan dan Kemungkaran memiliki 3 tingkatan yaitu (1) dengan tangan bila mampu, (2) apabila tidak mampu, berpindah pada lisan, (3) bila juga tidak mampu maka diingkari dengan hati.

Maksud Tujuan Jihad


Satu kepastian bahwa Allah tidak mewajibkan dan mensyariatkan sesuatu tanpa adanya maksud tujuan yang agung. Demikian juga jihad disyariatkan untuk tujuan-tujuan tertentu yang telah dijelaskan para ulama dalam pernyataan-pernyataan mereka. Di sini akan disampaikan sebagian pernyataan tersebut agar dapat kita petik maksud dan tujuan jihad dalam Islam. 1. Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah menyatakan Bahwa , Maksud tujuan jihad adalah meninggikan kalimat Allah dan menjadikan agama seluruhnya hanya untuk Allah. 2. Beliau rahimahullah juga menyatakan, Bahwa Maksud tujuan jihad adalah agar tidak ada yang disembah kecuali Allah, sehingga tidak ada seorang pun yang berdoa, sholat, sujud dan puasa untuk selain Allah. Tidak berumroh dan berhaji kecuali ke rumahNya (Kabah), tidak disembelih sembelihan kecuali untukNya dan tidak bernazar dan bersumpah kecuali dengannya . Syaikh Abdurrahman bin Nashir Al Sadi menyatakan bahwa, Jihad ada dua jenis. Pertama, jihad dengan tujuan untuk kebaikan dan perbaikan kaum mukminin dalam aqidah, akhlak, adab (prilaku) dan seluruh perkara dunia dan akhirat mereka serta pendidikan mereka baik ilmiyah dan amaliyah. Jenis ini adalah induk jihad dan tonggaknya, serta menjadi dasar bagi jihad yang kedua yaitu jihad dengan maksud menolak orang yang menyerang islam dan kaum muslimin dari kalangan orang kafir, munafik, mulhid dan seluruh musuh-musuh agama dan menentang mereka 4. Syaikh Abdul Aziz bin Baaz menyatakan, Jihad terbagi menjadi dua yaitu jihad ath tholab menyerang dan jihad ad dafu bertahan. Maksud tujuan keduanya adalah menyampaikan agama Allah dan mengajak orang mengikutinya, mengeluarkan manusia dari kegelapan kepada cahaya islam dan meninggikan agama Allah di muka bumi serta menjadikan agama ini hanya untuk Allah semata. Dari keterangan para ulama di atas jelaslah bahwa maksud tujuan disyariatkannya jihad adalah untuk menegakkan agama Islam di muka bumi ini dan bukan untuk dendam pribadi atau golongan sehingga dibutuhkan sekali pengetahuan tentang konsep islam dalam jihad baik secara hukum, cara berjihad dan ketentuan harta rampasan perang sebagai satu konsekwensi dari pelaksanaan jihad.

3.

Ijtihad adalah : sebuah usaha dengan sungguh-sungguh untuk memutuskan hukum suatu
masalah atau perkara yang belum atau tidak ada dasar hukumnya atau tidak dibahas dalam Al-Quran dan Hadist dengan menggunakan akal sehat serta pertimbangan yang sangat matang. Tujuannya agar dapat ditemukan hukumnya yang sesuai dengan prinsip dan jiwa Al Quran dan As Sunnah yang merupakan sumber pokok hukum Islam. Dasar Ijtihad Ijtihad bisa sumber hukumnya dari al-qur'an dan alhadis yang menghendaki digunakannya ijtihad. 1. Firman Allah dalam Surat An-Nisa' Ayat 59 Artinya: Hai orang-orang yang beriman taatilah allah dan taatilah rosul dan orngorang yang memegang kekuasaan diantara kamu kemudian jika kamu berselisih pendapt tentang sesuatu maka kembalikanlah ia kepada allah(alqur'an dan sunnah nabi) 2. Sabda Rosullullah Saw: 3. Artinya dari mu'adz bin jabal ketika nabi muhammad saw mengutusnya ke yaman untuk bertindak sebagai hakim beliau bertanya kepda mu'adz apa yang kamu lakukan jika kepadamu diajukan suatu perkara yang harus di putuskan? Mua'dz menjawab, "aku akan memutuskan berdasarkan ketentuan yang termaktuk dalam kitabullah" nabi bertanya lagi "bagaimana jika dalam kitab allah tidak terdapat ketentuan tersebut?" mu'adz menjawab, " dengan berdasarkan sunnah rosulullah". Nabi bertanya lagi, "bagaimana jika ketenyuan tersebut tidak terdapat pula dalam sunnah rosullullah?" mu'adz menjawab, "aku akan menjawab dengan fikiranku, aku tidak akan membiarkan suatu perkara tanpa putusan" , lalu mu'adz mengatakan, " rosullulah kemudian menepuk dadaku seraya mengatakan, segala puji bagi Allah yang telah memberikan pertolongan kepada utusanku untuk hal yang melegakan". 4. Sabda Rosulullah SAW yang artinya: "bila seorang hakim akan memutuskan masalah atau suatu perkara, lalu ia melakukan ijtihad, kemudian hasilnya benar, maka ia memperoleh pahala dua (pahala ijtihad dan pahala kebenaran hasilnya). Dan bila hasilnya salah maka ia memperoleh satu pahala (pahala melakukan ijtihad) 5. Ijtihad seorang sahabat Rosulullah SAW, Sa'adz bin Mu'adz ketika membuat keputusan hukum kepada bani khuroidhoh dan rosulullah membenarkan hasilnya, beliau bersabda "Sesungguhnya engkau telah memutuskan suatu terhadap mereka menurut hukum Allah dari atas tujuh langit".

Artinya hadist ini menunjukkan bahwa ijtihad sahabat tersebut mempunyai manfaat dan dihargai oleh rosulullah 6. Firman Allah yang artinya : "Mereka menanyakan kepadamu tentang pembagian harta rampasan perang. Katakanlah, hanya rampasan perang itu keputusan Allah dan rosul sebab itu bertaqwalah kepada Allah dan perbaikilah hubungan diantara sesamamu, dan taatilah kepada Allah dan Rosulnya jika kamu adalah orang-orang yang beriman". (Al-Anfal:1) 7. fiman Allah yang artinya : "Ketahuilah, sesungguhnya apa saja yang dapat kamu peroleh sebagai rampaan perang maka sesungguhnya setengah untuk Allah, Rosul, Kerabat rosul, anak-anak yatim, orang-oarang miskan dan ibnu sabil. Jika kamu beriamn kepada Allah dan kepada apa yang kami terunkan kepada hamba kami muhammad dari hari furqon yaitu bertemunya dua pasukan. Dan Allah maha kuasa ata segala sesuatu". (Al-Anfal:41) Ruang Lingkup Ijtihad Ruang lingkup ijtihad ialah furu' dan dhoniah yaitu masalah-masalah yang tidak ditentukan secara pasti oleh nash Al-Qur'an dan Hadist. Hukum islam tentang sesuatu yang ditunjukkan oleh dalil Dhoni atau ayat-ayat Al-qur'an dan hadis yang statusnya dhoni dan mengandung penafsiran serta hukum islam tentang sesuatu yang sama sekali belum ditegaskan atau disinggung oleh Al-qur'an, hadist, maupan ijma' para ulama' serta yang dikenal dengan masail fiqhiah dan waqhiyah berijtihad dalam bidang-bidang yang tak disebutkan dalam Al-qur'an dan hadist dapat ditempuh dengan berbagai cara : 8. Qiyas atau analogi adalah salah satu metode ijtihad, telah dilakukan sendiri oleh rosulullah SAW. Meskipun sabda nabi merupakan sunah yang dapat menentukan hukum sendiri 9. Memelihara kepentingan hidup manusia yaitu menarik manfaat dan menolak madlarat dalam kehidupan manusia. Menurut Dr. Yusuf qordhowi mencakup tiga tingkatan: 1. Dharuriyat yaitu hal-hal yang penting yang harus dipenuhi untuk kelangsung hidup manusia. 2. Hajjiyat yaitu hal-hal yang dibutuhkan oleh manusia dalam hidupnya. 3. Tahsinat yaitu hal-hal pelengkap yang terdiri atas kebisaan dan akal yang baik

Contoh Ijtihad
Salah satu contoh ijtihad yang sering dilakukan untuk saat ini adalah tentang penentuan I Syawal, disini para ulama berkumpul untuk berdiskusi mengeluarkan argumen masingmasing untuk menentukan 1 Syawal, juga penentuan awal Ramadhan. Masing-masing ulama memiliki dasar hukum dan cara dalam penghitungannya, bila telah ketemu kesepakatan ditentukanlah 1 Syawal itu.

BAB III PENUTUP


KESIMPULAN Dari keterangan di atas jelaslah bahwa maksud tujuan disyariatkannya jihad adalah untuk menegakkan agama Islam di muka bumi ini dan bukan untuk dendam pribadi atau golongan sehingga dibutuhkan sekali pengetahuan tentang konsep islam dalam jihad baik secara hukum, cara berjihad dan ketentuan harta rampasan perang sebagai satu konsekwensi dari pelaksanaan jihad. Dan ijtihad Ijtihad adalah suatu upaya pemikiran atau penelitian untuk mendapatkan hukum dalam kitabullah dan sunah rosul.

DAFTAR PUSTAKA http://cafeislam.wordpress.com/2007/02/06/pengertian-jihad/ http://muslim.or.id/manhaj/memahami-arti-jihad.html http://www.anneahira.com/pengertian-ijtihad.htm http://dakwahdanjihad.wordpress.com/2008/09/25/tujuan-dan-latar-belakang-jihad-sertahukumnya/

Anda mungkin juga menyukai