Basis Pengukuran
Basis kas (cash basis) Basis kas menetapkan bahwa pengakuan/pencatatan transaksi ekonomi hanya dilakukan apabila transaksi tersebut menimbulkan perubahan pada kas. Basis akrual (accrual basis) Basis akrual adalah dasar akuntansi yang mengakui transaksi dan peristiwa lainnya pada saat transaksi dan peristiwa itu terjadi (dan bukan hanya pada saat kas atau setara kas diterima atau dibayar). Oleh karenanya transaksi-transaksi dan peristiwa-peristiwa dicatat dalam catatan akuntansi dan diakui dalam laporan keuangan pada periode terjadinya.
Basis Pengukuran
Basis kas modifikasian (modified cash basis) atau di Indonesia dikenal sebagai cash towards acCrual Basis kas modifikasian mencatat transaksi dengan basis kas selama tahun anggaran dan melakukan penyesuaian pada akhir tahun anggaran berdasarkan basis akrual. Basis akrual modifikasian (modified acCrual basis). Basis akrual modifikasian mencatat transaksi dengan menggunakan basis kas untuk transaksi-transaksi tertentu dan menggunakan basis akrual untuk sebagian besar transaksi. Pembatasan penggunaan dasar akrual dilandasi oleh pertimbangan kepraktisan.
Focus Pengukuran
Setiap kelompok dana memiliki fokus pengukuran yang berbeda sesuai sifatnya (kecuali kelompok dana kepercayaan/trust fund) Ketiga kelompok dana tersebut memiliki fokus sebagai berikut :
1. Kelompok dana pemerintahan berfokus pada aktivitas pengeluaran (spending activity focus) 2. Kelompok dana kepemilikan berfokus pada mempertahankan modal (capital maintance focus) 3. Kelompok dana kepercayaan berfokus pada aktivitas belanja atau mempertahankan modal tergantung pada sifat yang dilakukan.
Akuntansi Anggaran
Jurnal Anggaran Pendapatan dan Belanja
MULTIPLE ACCOUNTING ENTITY
Estimated Revenue (Dr) Appropriation (Cr) Other Financing Source (Dr) Other Financing Use (Cr) Unreserved Fund Balance(Cr)
Jurnal Standar APBN Estimasi Pendapatan (Dr) Appropriasi belanja (Cr) Surplus/Defisit (Dr/Cr) Estimasi Penerimaan Pembiayaan (Dr) Appropriasi Pengeluaran Pembiayaan. (Cr) Pembiayaan Netto (Dr/Cr)
Adalah orang yang bertanggung-jawab untuk memperoleh dana, mengelola rekening kas, berhubungan dengan bank Dan institusi keuangan lainnya, serta menjamin bahwa pemerintah dapat melunasi kewajibannya kepada investor yang memegang sekuritas (obligasi/surat utang) pemerintah B. Pengawas (Controller) Tugasnya memeriksa apakah dana telah digunakan secara efisien. Tanggung-jawab controller : penyusunan anggaran, penyusunan laporan keuangan, internal auditing, akuntansi, pembayaran transaksi keuangan yang dilakukan pemerintah Sehingga semua Pengeluaran Dana dibawah kendali / persetujuan Menteri Keuangan
SAI
SAU
Diselenggarakan oleh
SA-BUN SiAP
Diselenggarakan oleh
SAKUN
Kementrian Keuangan
Kementrian Kementrian
Kementrian Keuangan
1. Estimasi Pendapatan Pajak yang dialokasikanUraian MAP (Dr) Utang kepada KUN (Cr) 2. Estimasi Pendapatan Negara Bukan Pajak yang dialokasikan- Uraian MAP(Dr) Utang kepada KUN (Cr) 3. Estimasi Pendapatan Hibah yang dialokasikan Uraian MAP Dr) Surplus/Defisit (Cr)
Allotmen Belanja
Piutang dari Kun (Dr) Allotment Belanja Pegawai + uraian MAK (Cr) Allotment Belanja Barang+ uraian MAK (Cr) Allotment Belanja Modal + uraian MAK (Cr) Allotment Belanja Pembayaran Bunga Utang + uraian MAK (Cr) Allotment Belanja Subsidi + uraian MAK Allotment Belanja Lain-lain + uraian Mak - Dan seterusnya
Estimasi penerimaan Pembiayaan yang dialokasikan dan Allotment Pengeluaran Pembiayaan 1. Estimasi Penerimaan Pembiayaan yang dialokasikan+ Uraian MAP (Dr) Utang kepada KUN (Cr) 2. Piutang dari Kun (Dr) Appropriasi Pengeluaran Pembiayaan + Uraian MAK (Cr)
NERACA
Versi Pemerintah Pusat
Tanah Peralatan dan Mesin Gedung dan Bangunan Jalan, Irigasi, dan Jaringan Aset Tetap Lainnya Konstruksi Dalam Pengerjaan (Akumulasi Penyusutan) Tagihan Penjualan Angsuran Tuntutan Perbendaharaan Tuntutan Ganti Rugi Kemitraan dengan Pihak Ketiga Aset Tak Berwujud Aset Lain-Lain
ASET LAINNYA
Pendek)- (contra account) EKUITAS DANA INVESTASI Diinvestasikan dalam Investasi Jangka Panjang Diinvestasikan dalam Aset Tetap Diinvestasikan dalam Aset Lainnya (Dana yang Harus Disediakan untuk Pembayaran Utang Jangka Panjang)- (contra account)
Catatan: Pendapatan yang ditangguhkan di Akpem III adalah kewajiban pihak ketiga/Utang jangka pendek lainnya yang diusahakan pada akhir tahun seluruh kewajiban tsb disetorkan. Contoh di Surabaya pada akhir tahun BPD buka 24 jam
NERACA INSTANSI
Aset Lancar Kas di Instansi Kewajiban Jangka Pendek
Kas Lainnya ( Jasa Giro dll tersimpan di Kas Bendahara Pengeluaran) Kas di Bendahara Kewajiban Jangka Panjang Pengeluaran Ekuitas Dana Kas di bendahara Ekuitas Dana Lancar Penerimaan Cadangan Piutang Piutang Cadangan Persediaan Persediaan Ekuitas Dana Investasi Aktivitas Aset Non Diinvestasikan dalam dalam Lancar: Aset Tetap Aset Tetap (-Akumulasi Diinvestasikan dalam dalam Penyusutan) Aset lainnya Aset Lainnya ( Tagihan (Dana yg harus disediakan utk Penjualan Angsuran, pembayaran hutang jangka TP/TGR) panjang) Uang muka KPPN Pendapatan yang ditangguhkan /(Utang jangka pendek lainnya?) Bagian Lancar Utang jk panjang
NERACA GABUNGAN
Aset Lancar
Kas dan Setara Kas Utang PFK Investasi Jangka Pendek dstnya Piutang Kewajiban Jangka Panjang Persediaan Ekuitas Dana Aktivitas Aset Non SAL/SiLPA Lancar: Uang Muka KPPN Investasi Jangka Panjang Pendapatan yg ditangguhkan Aset Tetap (-Akumulasi Ekuitas Dana Investasi Penyusutan) Ekuitas Dana Cadangan Dana Cadangan Aset Lainnya
Aset Lancar
Aset lancar seperti Piutang, Persediaan, Utang dilakukan dengan metode perhitungan fisik dan catatan-catatan yang pengakuannya dilakukan pada akhir periode pelaporan, seperti berikut ini Piutang Pajak- Bumi Bangunan (Dr) Cadangan Piutang Pajak (Cr) Persediaan (Dr) Cadangan Persediaan (Cr) Dana yang harus disediakan untuk pembayaran Utang jangka pendek (Dr) Utang Biaya/Bunga Pinjaman (Cr)
Versi Indonesia
Dana yang harus disediakan utk pembayaran hutang jangka panjang (Dr) Hutang jangka panjang obligasi serial (Cr)
Dalam neraca, posisi Dana yang harus disediakan untuk pembayaran hutang jangka panjang (Dr) ditempatkan di posisi Kredit dengan angka minus (contra account)
SALDO DANA
EKUITAS DANA
EKUITAS DANA LANCAR (Fund Balance) EKUITAS DANA YANG DIINVESTASIKAN EKUITAS DANA YANG DICADANGKAN
SiLPA Tahun Pelaporan Akun SiLPA Tahun Pelaporan timbul pada saat realisasi anggaran dimana terdapat selisih antara pendapatan dan belanja yang menimbulkan defisit/surplus. Akumulasi Sisa Lebih Pembiayaan Anggaran (SiLPA) atau Sisa Anggaran Lebih Sisa Anggaran Lebih (SAL) adalah Akun yang menampung akumulasi saldo SiLPA tahun-tahun sebelumnya dan tahun berjalan setelah dikurangi dengan penggunaannya dalam anggaran. Akuntansi pemerintah pusat menggunakan istilah SAL Cadangan untuk Piutang Cadangan untuk Persediaan Dana yang harus disediakan untuk pembayaran hutang jangka pendek. (contra account)
PENGAKUAN PENDAPATAN
Pengakuan Pendapatan didahului Pengalokasian Anggaran Penerimaan Pendapatan
1. Estimasi Pendapatan Pajak yang dialokasikanUraian MAP (Dr) Utang kepada KUN (Cr) 2. Estimasi Pendapatan Negara Bukan Pajak yang dialokasikan- Uraian MAP(Dr) Utang kepada KUN (Cr)
PENGAKUAN PENDAPATAN
Pengakuan Pendapatan pada saat Kas Umum Negara menerima setoran pendapatan misal dari pendapatan pajak. Setoran dari Wajip Pajak (WP) langsung ke Kas Negara atau yang diberi kuasa sebagai Kas Negara (Bank, Kantor Pos dan KPPN) Setoran dari Bendahara Penerimaan ke Kas Negara. Setoran WP ke Bendahara Penerimaan tidak diakui sebagai pendapatan dan masuk dalam akun Pendapatan yang ditangguhkan./(utang jangka pendek lainnya ?) -lihat bultek01
PENGAKUAN PENDAPATAN
Setoran dari Wajib Pajak (WP) langsung ke Kas Negara Kas di KUN/KPPN (Dr) Pendapatan-uraian MAP (Cr) Kemudian diikuti pencatatan di Instansi untuk mengimbangi pencatatan di KPPN dan mengurangkan Utang kepada KUN Utang kepada KUN (Dr) Pendapatan-uraian MAP (Cr)
PENGAKUAN PENDAPATAN
Setoran dari Wajip Pajak (WP) ke Instansi Pengelola Penerimaan tidak diakui sebagai pendapatan. Pencatatan SAI : Kas di Bendahara Penerimaan (Dr) Pendapatan yang ditangguhkan (utang jangka pendek lainnya?)(Cr) (Pencatatan SAKUN tidak ada) Selanjutnya Instansi Pengelola menyetorkan pendapatan tersebut ke Kas Negara Pencatatan SAI : Pendapatan yang ditangguhkan (utang jangka pendek lainnya?)((Dr)
PENGAKUAN PENDAPATAN
Kemudian setoran dari Instansi Pengelola ke Kas Negara dicatat di SAKUN Kas di KUN/KPPN (Dr) Pendapatan-uraian MAP (Cr) Kemudian diikuti pencatatan di Instansi untuk mengimbangi pencatatan di KPPN dan mengurangkan Utang kepada KUN Utang kepada KUN (Dr) Pendapatan-uraian MAP (Cr)
Pengakuan Belanja
Pengakuan Belanja didahului Pembagian/Allotmen Belanja Belanja
Piutang dari Kun (Dr) Allotment Belanja Pegawai + uraian MAK (Cr) Allotment Belanja Barang+ uraian MAK (Cr) Allotment Belanja Modal + uraian MAK (Cr) Allotment Belanja Pembayaran Bunga Utang + uraian MAK (Cr) - Dan seterusnya
Pengakuan Belanja
Saat Kas Umum Negara membayar Belanja yang berasal dari tagihan pihak ketiga (melalui Instansi Pemerintah) yang telah menyelesaikan tahapan pekerjaan fisik / jasa Saat Kas Umum Negara membayar Belanja yang berasal dari tagihan Instansi Pemerintah yang telah definitif seperti gaji dan mengakui belanja dari pengeluaran yang dipertanggungjawabkan untuk penggantian uang muka dari KUN. Uang muka yang diberikan Kas Umum Negara kepada Instansi bersifat revolving, setiap pengeluaran yang dipertanggungjawabkan diganti uang dengan Surat Perintah Pencairan Dana Ganti Uang (SP2D GU) sehingga jumlah uang muka tetap jumlahnya.
Pengakuan Belanja
Pengakuan Belanja pada saat Kas Umum Negara membayar belanja yang berasal dari tagihan pihak ketiga atau Instansi pemerintah yang disertai bukti-bukti yang syah (definitif) dengan menerbitkan SP2D Ls (langsung) Pencatatan SAI : Belanja Barang + uraian MAK (Dr) Belanja Modal + uraian MAK (Dr) Piutang dari KUN (Cr) Pencatatan SAKUN Belanja Barang + uraian MAK (Dr) Belanja Modal + uraian MAK (Dr) Kas di KUN (Cr)
Pengakuan Belanja
Pencatatan SAI Pengakuan Belanja Belanja Barang + uraian MAK (Dr) Belanja Modal + uraian MAK (Dr) Piutang dari KUN (Cr)
Pengakuan Belanja Modal di atas harus diikuti oleh pencatatan untuk pengeluaran modal tersebut di atas (Korolari)
Aset Tetap (Dr) Diinvestasikan dalam aset tetap (Cr)
Pengakuan Belanja
Uang Muka Kerja/Uang Persediaan
Kas Umum Negara memberikan uang muka kerja untuk keperluan instansi membiayai kegiatannya, uang muka kerja merupakan uang persediaan yang jumlahnya tetap dan dapat ditambah sesuai keperluannya. Pencatatan SAI Pertama kali menerima uang persediaan atau tambah uang persediaan melalui penerbitan SP2D UP (Uang Persediaan) atau SP2D TU (Tambah Uang) Kas di Bendahara Pengeluaran (Dr) Uang muka dari KPPN (KUN) Pencatatan SAKUN Pengeluaran transito (sementara) Kas di KUN
Pengakuan Belanja
Saat Kas Umum Negara mengakui belanja yang berasal dari pengeluaran yang dipertanggungjawabkan sekaligus untuk ganti uang persediaan melalui SP2D GU (Ganti Uang) Pencatatan SAI : Belanja Barang + uraian MAK (Dr) Piutang dari KUN (Cr) Pencatatan SAKUN: Belanja Barang + uraian MAK (Dr) Kas di KPPN (KUN) (Cr)
Pengakuan Belanja
Pertanggungjawaban akhir tahun anggaran
Pertanggungjawaban pengeluaran yang terakhir karena kegiatan instansi sudah selesai SAI Belanja + uraian MAK (Dr) Piutang dari KUN (Cr) Pertanggungjawaban tersebut tanpa ganti uang atau SP2D Nihil, dilanjutkan dengan mengurangi uang muka seolaholah dilakukan penyetoran Uang muka dari KPPN (KUN)-(Dr) Kas di Bendahara Pengeluaran (Cr) Penerbitan SP2D Nihil merupakan proses pengakuan belanja/ pengesahan pertanggungjawaban yang harus dilakukan oleh unit yang mempunyai fungsi perbendaharaan (KPPN)
Pengakuan Belanja
Pertanggungjawaban akhir tahun anggaran
Jika masih ada uang di Bendahara Pengeluaran dilakukan penyetoran sisa uang muka tersebut (jumlah uang persediaan -/- pertanggungjawaban ) Pencatatan SAI Uang muka dari KPPN (KUN)-(Dr) Kas di Bendahara Pengeluaran (Cr) Pencatatan SAKUN Kas di KUN (Dr) Penerimaan transito (sementara) (Cr)
Jurnal tanpa eliminasi berdasarkan data SAKUN Kas di Bendahara Pengeluaran(Dr) -(jika ada sisa yg belum dikembalikan) Penerimaan transito (Dr) Pengeluaran Transito(Cr)
Jurnal Penutup
Tujuan dari dibuatnya Jurnal Penutup: 1. Menutup akun operasi anggaran di Kas Umum Negara( Estimasi Pendapatan/ Penerimaan Pembiayaan dan Apropriasi Belanja/pembiayaan ) dan akun realisasinya (realisasi pendapatan, belanja dan pembiayaan) 2. Menutup akun operasi anggaran di Instansi ( Estimasi Pendapatan yang dialokasikan, Utang kepada KUN dan Allotmen Belanja, Piutang dari KUN ) dan akun realisasinya (realisasi pendapatan dan belanja) 3. Menutup akun-akun buku besar pembantu Pendapatan dan Pengeluaran/Belanja .
XXX XXX
Bagaimana Penerapan Basis Akrual akan kita bahas pada episode selanjutnya
Selanjutnya Ilustrasi