Anda di halaman 1dari 32

LONG CASE BEDAH SARAF 16 FEBRUARI 2012

OPEN DEPRESSED FRACTURE


: DR.dr. Djoko Widodo. Sp.BS
Coass:
Supervisor

Juwita Permatasari 2. Reskiana Syahrir 3. Erviana Aprilia 4. Muhammad Azman

1.

IDENTITAS PASIEN

NAMA : Tn. R
UMUR : 25 tahun

MR
MRS

: 535012
: 13/2/2012

JAMINAN : JAMKESMAS
PERAWATAN HARI KE 6 DIAGNOSA : Post Op Open Fracture Deppressed os temporoparietal.

FOTO PASIEN

ANAMNESIS

KU : AT :

Penurunan kesadaran Dialami sejak 3 jam yang lalu sebelum

masuk RS karena kecelakaan lalu lintas. Riwayat pingsan (+), mual (-), muntah (-).

MT: Pasien sedang mengendarai mobil lalu pasien


kehilangan keseimbangan karena mengantuk. Tibatiba mobil tidak bisa dikendalikan dan mobil terbalik.

PEMERIKSAAN FISIS

Status Generalis : Sakit Sedang/Gizi Cukup/Tidak sadar

Status Vitalis:

TD : N :

110/80 mmHg 84x/menit

P
S

:
:

20x/menit
36,5OC

PRIMARY SURVEY
A: Clear, patent B: P 24x/menit, simetris kiri=kanan, thoracoabdominal C: TD: 120/90 mmHg, N=80x/menit, reguler, kuat angkat D: GCS 9 (E2M5V2) E: Afebris

SECONDARY SURVEY
Regio maxilla (D): I: tampak vena laserasi ukuran 15 cmx 8 cm, hematom (-), edema (-) P: NT (+), krepitasi (-) Regio Parietal (S): I: Tampak luka laserasi ukuran 6 cmx4 cm, hematom(-), edema (-) P: NT(+), krepitasi (+) Regio Frontal : I: Tampak luka laserasi multiple 4cmx 2 cm, hematom(-), edema (+) P: NT (+), Krepitasi (-)

FOTO X-RAY THORAX


KESAN : Tidak

tampak
kelainan pada foto thorax ini.

FOTO SKULL AP LATERAL

KESAN: fraktur depressed on parietal sinistra

FOTO CT-SCAN KEPALA

KESAN :

Fraktur depressed pada parietal sinistra. Edema cerebri. Epidural hematom

LABORATORIUM
PEMERIKSAAN WBC RBC HGB HCT PLT HASIL 11.02 3.34 10.0 29.7 135

LABORATORIUM
PEMERIKSAAN CT BT PT APTT INR LED HASIL 800 200 10,2 cont 11,2 21,5 control 25,7 0.89 jam I 18, jam II 40

DIAGNOSA
Post OP H-3 Craniectomy ec Open Depressed Fracture os temporoparietal

TERAPI

IVFD RL:D5%=2:2, 28 tpm Inj. Ceftriaxone 1 g/12jam/iv Inj. Ketorolac 1 amp/8jam/iv Inj. Ranitidin 1 amp/8jam/iv Head up 30

DISKUSI
OPEN DEPRESSED FRACTURE

DEFINISI
Fraktur

atau patah tulang adalah terputusnya kontinuitas tulang dan ditentukan sesuai jenis dan luasnya, atau setiap retak atau patah pada tulang yang utuh. Fraktur depresi apabila fragmen dari fraktur masuk rongga intrakranial minimal setebal tulang fragmen tersebut. Fraktur depresi terbuka, dapat terpapar jika berhubungan dengan laserasi kulit atau jika fraktur meluas ke daerah sinus paranasal dan struktur telinga tengah.

INSIDENS
Frontoparietal (75%), temporal (10%), occipital (5%), dan pada daerah-daerah lain (10%). Sebagian besar fraktur depresi merupakan fraktur terbuka (75-90%). Insiden fraktur tulang tengkorak rata-rata 1 dari 6.413 penduduk (0.02%), atau 42.409 orang setiap tahunnya.

ANATOMI

Figure 1. Anatomy of the temporoparietal scalp.

Lai, A. et al. Arch Facial Plast Surg 2000;2:196-201

Copyright restrictions may apply.

(HOFFMAN DKK., 1996)

Gejala Fisik/Somatik
Nyeri kepala Dizzines Nausea Vomitus

2
Gejala kognitif
Gangguan memori Gangguan perhatian, Gangguan berfikir kompleks

Gejala emosional/kepribadian
Kecemasan Iritabilitas
21

BIOMECHANICS OF TRAUMATIC HEAD INJURY

Open Head Injuries

Closed Head Injuries

TYPES OF DAMAGES IN BRAIN INJURY:

DIAGNOSIS:
1. Anamnesis - Trauma kapitis dengan/tanpa gangguan kesadaran atau dengan interval lucid - Perdarahan/otorhea/rhinorrhea - Amnesia traumatika (retrograd/anterograd) 2. Pemeriksaan neurologis 3. Foto kepala polos, posisi AP, lateral, tangensial 4. Foto lain dilakukan atas indikasi termasuk foto servikal --> fraktur linier, impresi, terbuka/tertutup 5. CT Scan Otak : kontusio, edema, perdarahan, EDH, SDH, SAH, PIS

Kategori

GCS

Gambaran Klinik Pingsan (-), defisit neurologi (-) Pingsan <10 mnt, Defisit neurologik (-) Pingsan >10 mnt s/d 6 jam defisit neurologik (+) Pingsan >6 jam, Defisit neurologik (+)

CT Scan otak

Minimal
Ringan

15
13-15

Normal
Normal

Sedang

9-12

Abnormal

Berat

3-8

Abnormal

PENATALAKSANAAN
Umumnya

fraktur depresi yang memerlukan koreksi secara operatif adalah bila tebalnya depresi lebih besar dari ketebalan tulang didekatnya. Pemeriksaan CT Scan dapat menggambarkan secara jelas beratnya depresi tulang dan yang lebih penting menentukan ada tidaknya perdarahan intrakranial atau adanya suatu kontusio.

CRANIECTOMY

LAMPIRAN 1

ALGORITMA PENATALAKSANAAN TRAUMA KEPALA


Trauma Kepala Saraf Faktor Penyulit (-) Faktor Penyulit (+) CKB < 9 Konsultasi Bagian Terkait

CKR (GCS 14-15) Observasi

CKS (9-13)

Defisit Neurologis (-) Defisit Neurologis (+)


Minimal 24 jam Head CT Scan BLPL Intra Cerebral Hematom > 30 cc (+) dan atau Sub Dural Hematom Luas (+) dan atau Epidural Hematom (+) dan atau Fraktur depressed (+) dan atau Fraktur impressi (+) Fraktur terbuka (+) Bedah Saraf Saraf Intra Cerebral Hematom > 30 cc (-) dan Sub Dural Hematom Luas (-) dan Epidural Hematom (-) dan Fraktur depressed (-) dan Fraktur impressi (-) Fraktur Terbuka (-) Saraf

29

Pengawasan dan Penanganan Faktor Penyulit dan Komplikasi

Faktor penyulit : Cedera diluar kepala

LAMPIRAN 2

Trauma Kepala GCS 14-15 Risiko tinggi CT Scan kepala Pulang dengan edukasi pada caregiver Risiko rendah

Cedera Intrakranial
Mondok Kemungkinan intervensi

Fraktur Kalvaria

Tanpa cedera intrakranial dan fraktur kalvaria

Re-evaluasi

Re-evaluasi GCS = 14 GCS = 15

Fraktur Terbuka, basilar atau depressed

Fraktur simple GCS = 14 Mondok untuk observasi Kemungkinan intervensi

Fraktur simple dan GCS = 15 Pulang dengan edukasi pada caregiver

Konsultasi Bedah saraf Antibiotik Mondok

Observasi UGD 6-12 jam

Pulang dengan edukasi pada caregiver

Deteriorasi GCS <= 13 CT Scan Kepala ulang

Membaik GCS = 15 Pulang dengan edukasi pada caregiver

30
Mondok Kemungkinan intervensi

KOMPLIKASI Kejang Infeksi akibat fraktur

Outcome 1 thn CKR & CKS


(Nee dkk, 1999)

73% Kembali Bekerja 84% Keluhan Masih 32% Nyeri Kepala 34% Mudah Lupa 42% Konsentrasi Buruk 45% Kelelahan
32

Anda mungkin juga menyukai