1.
IDENTITAS PASIEN
NAMA : Tn. R
UMUR : 25 tahun
MR
MRS
: 535012
: 13/2/2012
JAMINAN : JAMKESMAS
PERAWATAN HARI KE 6 DIAGNOSA : Post Op Open Fracture Deppressed os temporoparietal.
FOTO PASIEN
ANAMNESIS
KU : AT :
masuk RS karena kecelakaan lalu lintas. Riwayat pingsan (+), mual (-), muntah (-).
PEMERIKSAAN FISIS
Status Vitalis:
TD : N :
P
S
:
:
20x/menit
36,5OC
PRIMARY SURVEY
A: Clear, patent B: P 24x/menit, simetris kiri=kanan, thoracoabdominal C: TD: 120/90 mmHg, N=80x/menit, reguler, kuat angkat D: GCS 9 (E2M5V2) E: Afebris
SECONDARY SURVEY
Regio maxilla (D): I: tampak vena laserasi ukuran 15 cmx 8 cm, hematom (-), edema (-) P: NT (+), krepitasi (-) Regio Parietal (S): I: Tampak luka laserasi ukuran 6 cmx4 cm, hematom(-), edema (-) P: NT(+), krepitasi (+) Regio Frontal : I: Tampak luka laserasi multiple 4cmx 2 cm, hematom(-), edema (+) P: NT (+), Krepitasi (-)
KESAN : Tidak
tampak
kelainan pada foto thorax ini.
KESAN :
LABORATORIUM
PEMERIKSAAN WBC RBC HGB HCT PLT HASIL 11.02 3.34 10.0 29.7 135
LABORATORIUM
PEMERIKSAAN CT BT PT APTT INR LED HASIL 800 200 10,2 cont 11,2 21,5 control 25,7 0.89 jam I 18, jam II 40
DIAGNOSA
Post OP H-3 Craniectomy ec Open Depressed Fracture os temporoparietal
TERAPI
IVFD RL:D5%=2:2, 28 tpm Inj. Ceftriaxone 1 g/12jam/iv Inj. Ketorolac 1 amp/8jam/iv Inj. Ranitidin 1 amp/8jam/iv Head up 30
DISKUSI
OPEN DEPRESSED FRACTURE
DEFINISI
Fraktur
atau patah tulang adalah terputusnya kontinuitas tulang dan ditentukan sesuai jenis dan luasnya, atau setiap retak atau patah pada tulang yang utuh. Fraktur depresi apabila fragmen dari fraktur masuk rongga intrakranial minimal setebal tulang fragmen tersebut. Fraktur depresi terbuka, dapat terpapar jika berhubungan dengan laserasi kulit atau jika fraktur meluas ke daerah sinus paranasal dan struktur telinga tengah.
INSIDENS
Frontoparietal (75%), temporal (10%), occipital (5%), dan pada daerah-daerah lain (10%). Sebagian besar fraktur depresi merupakan fraktur terbuka (75-90%). Insiden fraktur tulang tengkorak rata-rata 1 dari 6.413 penduduk (0.02%), atau 42.409 orang setiap tahunnya.
ANATOMI
Gejala Fisik/Somatik
Nyeri kepala Dizzines Nausea Vomitus
2
Gejala kognitif
Gangguan memori Gangguan perhatian, Gangguan berfikir kompleks
Gejala emosional/kepribadian
Kecemasan Iritabilitas
21
DIAGNOSIS:
1. Anamnesis - Trauma kapitis dengan/tanpa gangguan kesadaran atau dengan interval lucid - Perdarahan/otorhea/rhinorrhea - Amnesia traumatika (retrograd/anterograd) 2. Pemeriksaan neurologis 3. Foto kepala polos, posisi AP, lateral, tangensial 4. Foto lain dilakukan atas indikasi termasuk foto servikal --> fraktur linier, impresi, terbuka/tertutup 5. CT Scan Otak : kontusio, edema, perdarahan, EDH, SDH, SAH, PIS
Kategori
GCS
Gambaran Klinik Pingsan (-), defisit neurologi (-) Pingsan <10 mnt, Defisit neurologik (-) Pingsan >10 mnt s/d 6 jam defisit neurologik (+) Pingsan >6 jam, Defisit neurologik (+)
CT Scan otak
Minimal
Ringan
15
13-15
Normal
Normal
Sedang
9-12
Abnormal
Berat
3-8
Abnormal
PENATALAKSANAAN
Umumnya
fraktur depresi yang memerlukan koreksi secara operatif adalah bila tebalnya depresi lebih besar dari ketebalan tulang didekatnya. Pemeriksaan CT Scan dapat menggambarkan secara jelas beratnya depresi tulang dan yang lebih penting menentukan ada tidaknya perdarahan intrakranial atau adanya suatu kontusio.
CRANIECTOMY
LAMPIRAN 1
CKS (9-13)
29
LAMPIRAN 2
Trauma Kepala GCS 14-15 Risiko tinggi CT Scan kepala Pulang dengan edukasi pada caregiver Risiko rendah
Cedera Intrakranial
Mondok Kemungkinan intervensi
Fraktur Kalvaria
Re-evaluasi
30
Mondok Kemungkinan intervensi
73% Kembali Bekerja 84% Keluhan Masih 32% Nyeri Kepala 34% Mudah Lupa 42% Konsentrasi Buruk 45% Kelelahan
32