Anda di halaman 1dari 23

RANCANGAN INDUK PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI PENDIDIKAN LUAR BIASA

SI Depdiknas

SI Dikdasmen

SI PLB

SI Lainnya

SI Dinas Pend. Prov/Kab/Kota

Sekolah Penyelenggara

Sekolah

Lainnya

DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH DIREKTORAT PENDIDIKAN LUAR BIASA TAHUN 2004

KATA PENGANTAR
Dalam Keputusan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 031/O/2002, pasal 125 dinyatakan bahwa tugas pokok Direktorat Pendidikan Luar Biasa adalah merumuskan kebijakan, memberikan bimbingan dan mengevaluasi pendidikan luar biasa. Untuk menunjang tugas pokok dimaksud dengan baik, tentunya sangat diperlukan suatu rencana dan program yang rasional yang disusun atas dasar pengumpulan, pengolahan data dan informasi yang valid, akurat dan aktual. Oleh karenanya, Direktorat Pendidikan Luar Biasa pada tahun 2004 membangun Sistem Informasi Pendidikan Luar Biasa (SI-PLB) sebagai bagian integral dari SI-Dikdasmen dan SI-Depdiknas. Agar pembangunan dan pengembangan SI-PLB dapat dilaksanakan sesuai dengan tujuan, maka perlu disusun rancangan pengembangan SI-PLB yang dijadikan rujukan bagi pengembang, pengelola dan pengguna. Akhirnya kepada semua pihak yang telah memberi kontribusi dalam penyusunan rancangan ini, kami mengucapkan terima kasih. Jakarta, Juli 2004

Direktur Pendidikan Luar Biasa

Drs. Mudjito. AK, M.Si NIP. 131 112 700

DAFTAR ISI

Halaman KATA PENGANTAR ..............................................................................................i DAFTAR ISI ..........................................................................................................ii BAB I PENDAHULUAN......................................................................................3 . A. Latar BelakanG ................................................................................3 B. Landasan Hukum..............................................................................4 C. Tujuan...............................................................................................5 BAB II. RASIONALISASI ...................................................................................5 BAB III. POLA PENGEMBANGAN SI PLB .......................................................8 A. Prinsip-Prinsip Sistem Informasi ...........................................................8 B. Pola Pengembangan .............................................................................11 C. Mekanisme Pengolahan dan Distribusi Data dan Informasi PLB ...............................................................................14 D. Ruang Lingkup Data dan Informasi PLB ............................................17 E. Personil SI PLB....................................................................................18 BAB IV. PENUTUP ............................................................................................19 Lampiran I Perkiraan Kebutuhan...........................................................21 Lampiran II Rencana Tahap I .................................................................23 Lampiran III Susunan Satuan Tugas........................................................25 Lampiran IV Uraian Tugas ...................................................................................26

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dalam rangka merespon perkembangan teknologi informasi yang demikian cepat dan pelaksanaan otonomi daerah yang sudah bergulir, maka perlu dipikirkan langkah-langkah strategis yang mampu menyelaraskan dua hal tersebut dengan arah dan tujuan pendidikan Indonesia. Negara Indonesia sebagai salah satu negara yang sangat berpotensi untuk maju, tentunya tidak ingin ketinggalan dengan negara-negara lain, khususnya dengan negara-negara yang ada di kawasan ASEAN. Menurut catatan Sukardika (2001), kualitas pendidikan Indonesia sampai saat ini berada pada posisi bawah bila dibandingkan dengan negara tetangga Malaysia, Philipina, Singapura, bahkan dengan Vetnam sekalipun. Hal ini dapat dipahami mengingat salah satu penyebabnya adalah bahwa perencanaan pendidikan saat ini belum ditunjang oleh data dan informasi yang memadai. Perencanaan yang baik hanya dapat terwujud apabila didukung dengan data dan informasi yang cepat, tepat dan akurat. Direktorat Pendidikan Luar Biasa (PLB) sebagai salah satu bagian dari sistem pendidikan nasional, tentunya perlu mengembangkan sekolah-sekolah binaannya untuk mencapai kualitas lulusan yang dapat dibanggakan, sehingga keberadaan Direktorat PLB dalam mencerdaskan anak bangsa yang berkebutuhan khusus diakui masyarakat secara signifikan. Kesan yang tampak selama ini adalah bahwa Sekolah Luar Biasa (SLB) merupakan wadah bagi anak-anak yang tidak mempunyai harapan masa depan. Pandangan ini perlu diubah dan diluruskan, sehingga SLB dapat menjadi lembaga pendidikan yang mampu mendidik anak-anak yang berkebutuhan khusus menjadi manusia

yang berguna dimasa mendatang, paling tidak mereka tidak akan bergantung banyak pada orang lain. Pekerjaan dimaksud tidak mudah, oleh karenanya itu perlu ditangani secara serius dan kerja keras dari semua unsur yang terlibat di dalamnya. Bertolak dari kenyataan tersebut di atas, maka perlu segera dibangun Sistem Informasi Pendidikan Luar Biasa yang berfungsi sebagai pengumpul, pengolah, penyaji data dan informasi PLB yang baik sebagai acuan dalam perencanaan pendidikan yang lebih efektif dan efisien. Diharapkan ke depan kualitas lulusan PLB dapat meningkat dan lebih berperan di masyarakat, sekaligus dapat memperbaiki citra pendidikan luar biasa yang selama ini kurang dihargai. B. Landasan Hukum Pembangunan SI PLB ini mengacu pada Rancangan SI Dikdasmen (2002) yang berlandaskan pada: 1. Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia No. 0259/U/1977 tentang Koordinasi Pengolahan Data di Lingkungan Departemen Pendidikan dan Kebudayaan. 2. Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia No. 0209/U/1982 tentang Mekanisme Perencanaan Terpadu Rutin dan Pembangunan di lingkungan Departemen dan Kebudayaan. 3. Keputusan Menteri Pendidikan Kebudayaan Republik Indonesia No, 0668/U/1989 tentang Pengelolaan Sumber Daya di lingkungan Pendidikan dan Kebudayaan. 4. Keputusan Menteri Pendidikan Nasional No. 031/O/2002 tentang Organisasi dan Tata Kerja Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah di lingkungan Departemen Pendidikan Nasional.
4

C. Tujuan SI Pendidikan Luar Biasa merupakan Sub Sistem dari SI Dikdasmen dan SI Depdiknas dengan tujuan: 1. Mengumpulkan, mengolah, menyajikan data dan informasi yang berkaitan dengan pendidikan luar biasa secara cepat, tepat dan akurat untuk keperluan perencanaan, pengendalian dan evaluasi Pendidikan Luar Biasa pada tingkat Ditjen Dikdasmen dan Depdiknas. 2. Menyebarluaskan data dan informasi tentang PLB kepada sekolah-sekolah penyelenggara layanan pendidikan luar biasa, instansi terkait dan masyarakat luas dalam rangka membangun pengertian, kepedulian dan kontribusinya untuk meningkatkan kualitas pendidikan bagi anak-anak yang memerlukan penanganan khusus.

BAB II
RASIONALISASI Sebagai dampak berkembangnya suatu organisasi dan teknologi,

menyebabkan pekerjaan manajemen pendidikan semakin kompleks. Para pengambil keputusan harus dapat merespon perubahan-perubahan yang terjadi secara cepat, tepat dan dapat mengantisipasi berbagai tekanan dari berbagai arah yang berkaitan dengan kegiatan organisasi. Oleh karena itu, keputusankeputusan yang diambil harus mempertimbangkan dampak dari keputusankeputusan tersebut baik dalam jangka pendek, menegah dan panjang. keputusan-keputusan yang Berdasarkan alasan-alasan tersebut, maka para pimpinan sebaiknya mengacu pada data dan informasi yang baik,sehingga diambil sesuai dengan tujuan organisasi (McLeod, 1983). Data dan Informasi yang baik, tidak hanya harus akurat, valid dan mencukupi, tetapi juga harus tepat waktu pada saat dibutuhkan sesuai dengan situasi dan kondisi di lapangan. Harus diakui bahwa kualitas data dan informasi yang dipakai dalam perencanaan pendidikan (khususnya di lingkungan PLB), masih belum memadai, terbatas, lambat dan bahkan masih merupakan data perkiraan yang kurang dapat dipertanggungjawabkan validitasnya. Masalah-masalah tersebut mungkin disebabkan oleh. 1. Belum adanya sistem khusus yang memfokuskan pada pengembangan dan pengelolaan SI, yang senantiasa melakukan validasi data dan informasi tentang pendidikan luar biasa. 2. Belum diberdayakannya sekolah penyelenggara PLB sebagai sumber data dan informasi utama, sehingga data yang dikirim tidak akurat dan sering terlambat.

3. Kurangnya sumberdaya manusia yang mempunyai kemampuan dan minat yang cukup pada bidang pengelolaan data dan informasi, baik di pusat maupun daerah. Berdasarkan masalah-masalah riil di atas dan adanya kebijakan Ditjen Dikdasmen tentang pengembangan SI, maka sangat tepat apabila Direktorat PLB segera membangun Sistem Informasi yang diharapkan mampu memenuhi kebutuhan data dan informasi, baik untuk intern Direktorat PLB, Ditjen Dikdasmen, sekolah-sekolah penyelenggara PLB maupun masyarakat luas. Dalam penggunaan teknologi informasi yang akan dikembangkan hendaknya mengacu pada teknologi yang tersedia di pasaran, namum dapat memenuhi tuntutan teknologi terkini yang mempunyai umur ekonomis yang relatif cukup panjang. Untuk itu, Matthews (1976) menyarankan penggunaan komputer digital modern yang mampu mengolah dan menyajikan data secara cepat dan akurat. Khusus di bidang pendidikan, Baines (2000) meyakini bahwa penggunaan yang tepat. Pada level sekolah, SI diharapkan akan dapat mendukung kegiatan-kegiatan para kepala sekolah dan guru dengan informasi yang valid untuk meningkatkan kinerja sekolah. Secara khusus, kepala sekolah bisa menggunakan data dan informasi dari SI untuk kepentingan evaluasi keberhasilan sekolah dibandingkan dengan keberhasilan sekolah lain. Sedangkan guru bisa menggunakan data dan informasi untuk memilih strategi-strategi pengajaran yang dapat meningkatkan keberhasilan belajar siswa. Udo (1997) menambahkan bahwa SI juga bisa dipakai oleh para guru untuk memperoleh informasi yang berkaitan dengan materi-materi pengajaran baru dan teknik-teknik mengajar terkini yang dapat meningkatkan prestasi belajar siswa. Keruwetan dalam penanganan data dan informasi dapat diilustrasikan melalui gambar 2.1 berikut : teknologi informasi yang berbasis komputer mampu mengoptimalkan fungsi manajemen untuk menghasilkan keputusan-keputusan

Gambar 2.1 : Keruwetan dalam penanganan data dan informasi


siswa. Keruwetan dalam penanganan data dan informasi dapat diilustrasikan melalui gambar 2.1 berikut :

BAB III POLA PENGEMBANGAN SI PLB A. Prinsip-Prinsip Sistim Informasi Pengertian Information System (IS) harus dibedakan dari pengertianpengertian Decision Support System (DSS) dan Executive Support System (ESS). Menurut Laudon dan Laudon (1996), Information System (IS) atau Sistim Informasi (SI) merupakan sistim terintegrasi, yang memfokuskan diri pada proses pembuatan keputusan dengan dukungan informasi yang berkualitas, sedangkan dua sistim terakhir (DSS dan ESS) adalah sub sistem yang merupakan bagian dari SI untuk menangani masalah-masalah spesifik. Lebih luas Kennevan sebagaimana yang di tulis oleh McLeod (1983) mengartikan SI sebagai berikut: Sistim informasi adalah sebuah metoda yang terorganisasi yang mengolah dan menyajikan data dan informasi tentang masa lalu, saat ini dan proyeksi masa depan baik berkaitan dengan kegiatan internal oraganisasi maupun informasi keadaan yang berasal dari luar organisasi. SI harus dapat mendukung perencanaan, pengendalian dan fungsi-fungsi operasinal dari suatu organisasi dengan cara mengolah data dan informasi dimaksud secara tepat dalam rangka mengarahkan proses pengambilan keputusan. Berdasarkan definisi di atas, nampaknya SI harus dilembagakan supaya dapat mencapai kinerja yang efektif dan efisien. Sementara itu, informasi yang diberikan kepada para pengambil keputusan harus dapat memberikan dukungan kepada mereka untuk menilai posisi diri organisasinya; apa yang sudah mereka lakukan?dimana posisi mereka saat ini? dan akan dibawa

kemana? . Yang lebih penting dari karakteristik SI modern adalah kemampuan untuk menyajikan informasi saat ini dan prediksi masa depan, berkenaan dengan kondisi internal dan ekternal organisasi, yang biasanya tidak mungkin tersedia sebelum era komputerisasi. Dalam hal ini, SI harus merupakan sebuah sistem yang luas dan menyeluruh yang melibatkan semua fungsi-fungsi manajemen. Sistem ini harus senantiasa dapat beroperasi untuk menyediakan informasi secara terus menerus kepada manajemen, sehingga keputusan yang diambil tepat sasaran. Yang harus diantisipasi dalam pengembangan SI adalah pengidentifikasian dari masalah-masalah, adanya kebutuhan informasi yang berbeda pada setiap level organisasi dan kemungkinan adanya perbedaan penggunaan suatu informasi oleh level-level organisasi tersebut (Donovan dan Jackson, 1991). Untuk itu, lebih bijaksana apabila pengembangan SI didasarkan pada pengembangan sistim informasi yang berbasis komputer yang didukung oleh elemen-elemen terkait dalam organisasi, yang di dalamnya menyangkut personel dan prosedur SI (Kroenke and Hatch (1994). Lebih jauh Laudon and Laudon (2001) menyarankan agar SI sebaiknya berupa suatu perangkat dari komponen-komponen yang saling menunjang, sehingga informasi yang dihasilkan sesuai dengan kebutuhan manajemen. Di dalam kontek pendidikan, SI dapat berupa kegiatan-kegiatan pemasukan dan pengolahan data, penyajian dan pendistribusian informasi kepada semua level manajemen untuk melaksanakan fungsi perencanaan, pengendalian operasional dan evaluasi secara efektif dan efisien. Reynolds (1992) mengatakan bahwa data dasar (basic data) harus distandarkan menurut nama, definisi, format dan penggunaannya. Dalam hal pengembangan SI di untuk dilakukan lingkungan Dikdasmen, nampaknya menjadi penting

koordinasi berkala diantara institusi yang ada, sehingga data dan informasi dapat dipetakan sesuai dengan kebutuhan. Dalam suatu studi yang dilakukan
10

oleh DfEE, (2001) mensyaratkan bahwa SI harus mencakup prinsip-prinsip sebagai berikut: Meminimalkan permintaan, hanya mengumpulkan informasi-informasi yang esensi pada satu periode tertentu untuk digunakan semaksimal mungkin (berkali-kali), penyimpanan dan pendistribusian dilakukan secara elektronika dan otomatis (one buttom solution), dapat memberikan nilai tambah untuk peningkatan mutu pendidikan melalui peningkatan kinerja sekolah, mampu berinteraksi dengan sistim yang berbeda, senantiasa meningkatkan kemampuan teknologi informasi dan insfrastruktur dari sistim yang dipakai, serta mendapat dukungan training dan tenaga teknis dengan standar yang memadai. Berdasarkan kenyataan di atas, nampaknya pengembangan SI akan dapat membantu para pengambil keputusan di bidang PLB (Depdiknas, Ditjen Dikdasmen, Direktorat PLB, Dinas Pendidikan Propinsi dan Kabupaten/Kota) untuk membimbing para pembina, pengelola, guru dan fungsi-fungsi pendidikan lainnya ke arah peningkatan standar pendidikan. Dengan prinsipprinsip tersebut pula diharapkan dapat membuka peluang bagi semua institusi pendidikan yang terkait dengan PLB untuk memperkuat dan mengoptimalkan keberadaan data dan informasi melalui sistim komputerisasi. Khusus dalam proses belajar mengajar, Baines (2000) menekankan bahwa penggunaan SI dapat mengubah hubungan guru dan murid menjadi lebih mudah, walaupun perubahan tersebut tidak perlu radikal, sehingga konflik yang mungkin terjadi dapat dihindarkan. Keterbukaan akses terhadap SI diharapkan dapat membentuk model-model dan aturan-aturan baru dalam pengelolaan organisasi pendidikan untuk para kepala sekolah dan guru.

11

B. Arah Pengembangan Pengembangan SI PLB diharapkan dapat meningkatkan kemampuan

manajerial dan administrasi dalam rangka standarisasi, pemantauan dan evaluasi pendidikan, serta meningkatkan kualitas perumusan kebijaksanaan, pengambilan keputusan dan perencanaan PLB atas dasar data dan informasi yang cepat, tepat dan akurat. Berdasarkan hal-hal dimaksud, maka arah pengembangan SI PLB sebagaimana SI Dikdasmen, dititik beratkan pada: 1. Terwujudnya sistem pangkalan data PLB sebagai sub sistem dari SI Dikdasmen dan Depdiknas yang didukung oleh sumber data yang kuat pada tingkat sekolah binaan. 2. Melembaganya kesinambungan pengembangannya. Pangkalan data yang menjadi arah pengembangan SI PLB merupakan kumpulan data yang sistem penyimpanannya menggunakan perangkat komputer, dengan ciri: (1) Selalu berisi data mutakhir; (2) tidak tumpang tindih dalam hal penyimpanan dan pemutakhirannya serta menjadi input yang dapat dipertanggungjawabkan untuk SI Dikdasmen; dan (3) menggunakan perangkat komputer yang terintegrasi dengan jaringan SI Dikdasmen. Untuk merealisasikan arah pengembangan SI PLB tersebut, maka fokus pengembangannya akan dilalukan secara bertahap pada : Direktorat PLB, Dinas Pendidikan Propinsi/ Kabupaten/Kota, dan sekolah penyelenggara pendidikan luar biasa. Posisi SI PLB pada jaringan SI Dikdasmen dapat dilihat pada gambar 3.1. pengelolaan dalam SI PLB, sehingga terjamin adanya dan pemeliharaan, pengoperasian

12

Gambar 3.1 : Posisi SI PLB pada jaringan SI Dikdasmen

DITJEN DIKDASMEN

DIREKTORAT TEKNIS (DIREKTORAT PLB)

DINAS PENDIDIKAN PROPINSI

DINAS PEND. KAB/KOTA SEKOLAH SEKOLAH SEKOLAH

Catatan : Pengembangan institusi. Pengembangan SI PLB pada tingkat Direktorat PLB akan difokuskan pada: 1. Penyusunan Rancangan Induk SI PLB 2. Pembentukan Satgas SI PLB 3. Sosialisasi SI PLB pada semua level 4. Peningkatan Kemampuan Satgas SI PLB 5. Pengadaan Jaringan Local Area Network (LAN) 6. Penetapan Struktur Database untuk keperluan Direktorat PLB dan sekolahsekolah binaan.
13

SI

PLB

akan

dilakukan

secara

bertahap

dan

berkesinambungan dengan mempertimbangkan prioritas masing-masing level

7. Pengadaan dan Pengembangan Software Aplikasi yang akan digunakan di lingkungan Direktorat PLB, Dinas Pendidikan Propinsi/Kabupaten/Kota dan sekolah penyelenggara PLB. 8. Pengembangan HomePage yang akan merangkum informasi dari Direktorat PLB dan sekolah-sekolah binaannya. 9. Pengadaan jaringan internet dengan fasilitas Multi Users, sehingga setiap pemakai dapat mengakses dalam waktu bersamaan 10. Pengadaan Point To Point Tower untuk menghubungkan SI PLB ke jaringan SI Dikdasmen. 11. Diklat penggunaan jaringan (LAN) dan Internet untuk Staf Direktorat PLB 12. Diklat pengoperasian Software Aplikasi bagi staf Direktorat PLB dan wakil dari sekolah binaan 13. Diklat Pengoperasian Website (HomePage) bagi staf dan wakil dari masing-masing sekolah binaan. 14. Pengolahan data dan distribusi informasi sesuai dengan kebutuhan 15. Revitalisasi software, hardware dan brainware SI yang ada di Direktorat PLB dan sekolah-sekolah binaan 16. Mengembangkan mekanisme pengolahan dan distribusi informasi antar lembaga PLB dengan menggunakan teknologi internet. 17. Peningkatan kualitas petugas SI PLB baik di tingkat pusat maupun daerah melalui Diklat, Seminar, Work Shop, Simposium. 18. Monitoring dan Evaluasi Pelaksanaan program SI PLB. Pengembangan SI PLB pada level Dinas Pendidikan Propinsi dan Kabupaten/Kota difokuskan pada : 1. Pembentukan satgas SI PLB. 2. Pembangunan jaringan (LAN) dan internet terbatas pada Subdin yang menangani PLB
14

3. Pengelolaan data PLB . 4. Pengadaan dan pengembangan software aplikasi sesuai dengan kebutuhan masing-masing. 5. Pembuatan HomePage. 6. Monitoring dan Evaluasi operasional SI PLB pada tingkat propinsi atau kabupaten/kota. Pengembangan SI PLB di sekolah akan difokuskan pada: 1. Pembentukan Satgas SI PLB di masing-masing sekolah penyelenggara PLB 2. Membangun jaringan SI PLB pada semua Sekolah PLB Pembina, yang meliputi pembangunan Jaringan LAN, Jaringan Internet dan Website 3. Diklat penggunaan jaringan (LAN) Internet, pengoperasian Website (HomePage) dan penggunaan Software Aplikasi pada sekolah pengembang SI PLB. 4. Pengolahan, validasi dan pemeliharaan data dan informasi PLB Dalam jangka panjang SI PLB akan difokuskan untuk: 1. Menjaga kesinambungan dan kualitas data dan informasi PLB berkenaan dengan pendidikan luar biasa. 2. Meningkatkan kualitas SI PLB yang ada di Direktorat PLB dan semua pangkalan data yang ada di level propinsi, kabupaten/kota dan sekolah binaan. 3. Meningkatkan kualitas SDM di bidang teknologi komputer dan multi media, khususnya berkaitan dengan pendidikan luar biasa.

15

C. Mekanisme Pengolahan dan Pendistribusian Data dan Informasi PLB Pada Tahap awal, pendistribusian data dan informasi akan menggunakan fasilitas yang sudah tersedia baik pengiriman hardcopy atau disket dengan melelui jasa POS maupun melalui media elektronik (Fax atau internet). Pengolahan data dan informasi tersebut dapat dilakukan secara bersama-sama pada setiap instansi. Dimasa mendatang setiap sekolah pengembang SI PLB harus dapat menjadi dapur pengolah data dan pendistribusi informasi bagi sekolah yang bersangkutan dan sekolah-sekolah binaannya. Adapun pendistribusian data dan informasi, baik yang berkenaan dengan pelaksanaan pendidikan sekolah maupun kebijakan-kebijakan dari pusat dapat ke arah dilakukan secara otomatis melalui fasilitas Internet. Walaupun ada perbedaan pangkalan data dari Sistim Informasi yang dikembangkan oleh Ditjen Dikdasmen dengan Direktorat Pendidikan Luar Biasa, instansi. keduanya harus saling mendukung dalam menyediakan data dan Dukungan pangkalan data di Dinas Pendidikan informasi yang dibutuhkan oleh masing-masing instansi dan pihak luar kedua Propinsi/Kabupaten/Kota dan sekolah-sekolah binaan, diharapkan dapat memperkuat pangkalan data pada Dinas Pendidikan Propinsi, Kabupaten/Kota yang dikembangkan oleh Ditjen Dikdasmen. Sebagai gambaran ini: Jaringan pendistribusian data/informasi PLB dapat dilihat pada gambar 3.2 di bawah

16

Gambar 3.2 : Jaringan SI PLB dalam SI Dikdasmen dan SI Depdiknas

SI Depdiknas

SI Dikdasmen

SI PLB

SI Lainnya

SI Dinas Pendidikan Kab/Kodya

Sekolah Penyelenggara PLB Garis Koordinasi Pendidikan

Sekolah Lainnya

D. Alur informasi pendidikan

17

E. Ruang Lingkup Data dan Informasi PLB Pengolahan data dan informasi Pendidikan Luar Biasa akan difokuskan pada data internal Direktorat dan data 1. Kepegawaian 2. Keuangan 3. Sarana dan Prasarana 4. Persuratan 5. Data lainnya yang diperlukan Sedangkan untuk data persekolahan akan mengacu pada kebutuhan umum yang digunakan dalam perencanaan, meliputi data: 1. Identitas sekolah 2. Kesiswaan 3. Tenaga Kependidikan 4. Tenaga Administrasi 5. Sarana dan Prasarana Pendidikan 6. Bantuan Terhadap Sekolah 7. Data lainnya yang diperlukan Strategi pengolahan, penyajian dan pendistribusian informasi tersebut akan disesuaikan dengan teknologi informasi yang dimiliki oleh Direktorat dan sekolah-sekolah penyelenggara PLB. Di masa mendatang Direktorat PLB akan memanfaatkan jaringan internet untuk mengkomunikasikan semua kebijakan, program dan keberadaan PLB ke seluruh lembaga terkait dan masyarakat luas. sekolah penyelenggara PLB. Data dan informasi Direktorat PLB dimaksud meliputi data:

18

Harapan yang ingin dicapai dari keberadaan SI PLB adalah meningkatnya efektifitas dan efisiensi kerja antar lembaga PLB, dan terbangunnya kepedulian masyarakat terhadap lembaga tersebut. F. Personil SI PLB Jumlah personil yang bertugas untuk mengembangkan SI PLB akan disesuaikan dengan kebutuhan dan perkembangan teknologi multi media. Untuk memenuhi kebutuhan operasionalnya, Satuan Tugas SI di Direktorat PLB meliputi : 1. Pengarah Umum 2. Pengarah Program 3. Pengarah Teknis 4. Ketua Satgas 5. Wakil Ketua 6. System Analist 7. Programmer 8. Pengelola Home Page 9. Pengelola Data dan Informasi 10. Pengelola Jaringan 11. Pengelola Administrasi 12. Operator

19

BAB IV PENUTUP Pengembangan SI PLB sangat penting, terutama untuk membantu para pengambil keputusan dalam memperoleh data atau informasi yang akurat sesuai dengan kebutuhan masing-masing. Dengan dukungan data tersebut, diharapkan kebijakan, program dan kegiatan yang diluncurkan tepat sesuai dengan sasaran pembangunan PLB, meningkatkan kinerja pendidikan luar biasa, dan pendidikan anak bangsa secara keseluruhan. Untuk memperoleh data yang cepat, tepat dan akurat, diharapkan SI PLB selalu menyesuaikan, dengan kondisi dan teknologi yang tersedia baik sistem dan metodenya, disamping meningkatkan kualitas sumberdaya manusia yang akan menangani operasionalnya. Hal-hal yang perlu mendapat perhatian adalah bahwa SI PLB harus dapat terhubung ke dalam berbagai sistem informasi yang ada, terutama SI Dikdasmen. Berangkat dari keinginan tersebut, maka sewajarnya bila Direktorat PLB mulai mengalokasikan anggaran yang memadai untuk membangun dan mengembangkan program ini, secara berkesinambungan.

20

Daftar Pusataka : Baines, E. (2000) Managing Information As A Resources In Coleman, M. and Anderson, L. (Ed.) Managing Finance and Resources in Education, London, Paul Chapman Publishing Ltd. DfEE (2001) Information Management Strategy, URL, http://www.dfee.gove.uk/a-z/RMATION%5Fmanagement. Donovan, F. and Jackson, A.C. (1991) Managing Human Service Organisation, Sydney, Prentice Hall. Kroenke, D. and Hatch, R. (1994) Management Information Systems, New York, McGraw Hill. Laudon K.C. and Laudon, J.P. (1996) Management Information Systems: Organisation and Technology, New York, Prentice Hall. Laudon, K.C. and Laudon J.P. (2001) Essentials of Management Information Systems: Organisation and Technology in the Networked Enterprise (4th, Edn.), New York, Prentice Hall. Matthews, D.Q. (1976) The Design of the Management Information System, New York, Mason/Charter Publishers Inc. McLeod, R. (1983) Manajemen Information System (2nd Ed.), Chicago, Science Research Associates Inc. Reynolds, R.C. (1992) Management Information System for Education, Cambridge, Paul Chapman Publishing Ltd. Sidi, I.D. (2002) Rancangan Induk Pengembangan Sistem Informasi Dikdasmen, Jakarta, Dikdasmen, Depdiknas Sukardika, K. (2001) Pendidikan Dalam Rangka Otonomi Daerah Dari

21

Lampiran 1
SUSUNAN SATUAN TUGAS TIM PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI PENDIDIKAN LUAR BIASA

I.
NO
1. 2. 3. 4. 5. 6. 7.

Tim Pengarah
NAMA
Drs. Mudjito AK, M.Si Drs. Mas Hary Sanyoto Ir. Winarno Sutrisno Drs. Joko Sutopo SM, M.Pd Drs. Samino, MA Dra. Mugiarsih Ch. W., M.Psi Drs. Sutji Harijanto, MM, M.Pd

JABATAN RUTIN
Direktur PLB Kasubdit Program dan KAL Kasubdit Srana Penddikan Kasubdit Kesiswaaan Kasubdit Kurikulum dan Penilaian Kasubdit Manajemen Sekolah Kasi E&P.Program dan KAL

TUGAS DALAM TIM


Pengarah Umum Pengarah Program Pengarah Program Pengarah Program Pengarah Program Pengarah Program Pengarah Teknis

II. NO
1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12.

Tim Pelaksana NAMA


Drs. Husni Thamrin R. Achmad Yusuf SA,SE, M.Ed Drs. Praptono, M.Ed Drs. Abdul Mukti M.Ed. Drs. Sutopo Drs. Dahlan Yusuf Drs. Mustaqim Ucu Suhermina, SH, M .Ed Umar Djasmani Syamsudin Suparlan

JABATAN RUTIN
Kasi Informatika dan Program Subdit Program dan KAL Staf Subdit Program dan KAL Staf Subdit Kurikulum dan Penilaian Staf Subdit Program dan KAL Staf Subdit Tata Usaha Staf Subdit Sarana Pendidikan Staf Subdit Manajemen Sekolah Staf Subdit Program dan KAL Staf Subdit Program dan KAL Staf Subdit Program dan KAL Staf Subdit Kesiswaan

TUGAS DALAM TIM


Ketua Wakil Ketua/System Manager System Analyst Penggelola EwebSite Pengelola Data PLB Penggelola Informasi PLB Penggeloa Jaringan Penggelola Administrasi Operator Operator Operator Operator

22

Anda mungkin juga menyukai