Anda di halaman 1dari 5

ISSN 1978-9858

Prosiding Seminar Pengelolaan Perangkat Nuklir PTBN-BATAN, Serpong 11 September 2007

PERCOBAAN PERBAIKAN KONTAKTOR MAGNET ABB 132A

Asep Fathudin, Eric Johneri, Endro Murtopo


Bidang Operasi Sarana penunjang

ABSTRAK PERCOBAAN PERBAIKAN KONTAKTOR MAGNET ABB132A. Untuk mendukung ketersediaan kontaktor magnet sebagai salah satu suku cadang sistem elektrik mesin pendingin di Instalasi Radiometalurgi (IRM), maka dilakukan percobaan perbaikan terhadap 24 buah kontaktor magnet yang rusak. Kontaktor magnet yang rusak dapat diperbaiki dengan cara membersihkan oksidasi pada kutub-kutub kontak daya dan kotoran pada kontak elektromagnetisnya. Sebagai kontrol maka dilakukan uji fungsi dengan membandingkan perubahan temperatur antara kontaktor hasil perbaikan dengan yang baru. Kriteria kontaktor magnet yang baik adalah dapat mendistribusikan arus listrik yang merata. Hal ini ditentukan oleh kerataan/ketepatan permukaan kontak, karena jika tidak rata distribusi arus listrik tidak akan rata dan mengakibatkan panas yang berlebih pada permukaan kontak sehingga dapat melelehkan kontaktor magnet. Temperatur yang diijinkan pada permukaan kontak tidak melebihi 600C. Dari hasil percobaan perbaikan terhadap 24 buah kontaktor magnet diperoleh 4 buah kontaktor magnet yang telah dilakukan uji fungsi. Setelah digunakan kembali keempat kontaktor magnet tersebut menghasilkan unjuk kerja yang baik, dicirikan dengan pembebanan maksimum, penunjukan temperatur pada permukaan kontak rata-rata 49 s/d 530C. Metoda perbaikan ini dapat diterapkan pada perbaikan kontaktor magnet yang sejenis. Kata kunci: Perbaikan, kontaktor magnet,mesin pendingin,uji fungsi

PENDAHULUAN Kontaktor magnet (KTM) pada umumnya digunakan untuk menyambung atau memutus rangkaian listrik secara magnetis dengan arus listrik yang besar dan dapat terjadi berulang-ulang[1]. KTM ini banyak digunakan juga pada komponen elektrikal dari sistem mesin pendingin tata udara di Instalasi Radiometalurgi. Sistem mesin pendingin tata udara tersebut harus beroperasi secara terus menerus (24 jam sehari). Dengan demikian ketersediaan suku cadangnya termasuk KTM harus selalu ada. Oleh karena itu perlu dilakukan penelitian terhadap komponen KTM yang rusak dibandingkan dengan pengukuran komponen KTM yang baru sebagai acuan. Melalui beberapa pengujian dan perbaikan bagian KTM yang rusak diharapkan KTM tersebut dapat difungsikan kembali . Kegiatan utama pada perbaikan KTM adalah meratakan permukaan kontak daya dan kontak magnetisnya hingga rata (flat) supaya dapat mendistribusikan arus listrik yang rata pada temperatur operasi < 600C [2] Jika permukaan kontaknya tidak rata dapat menyebabkan

distribusi arus beban tidak merata yang menyebabkan panas yang berlebih pada KTM sehingga dapat terbakar/meleleh. Kegiatan lain yaitu mengganti pegas inti dan yang tidak dapat diperbaiki harus diganti karena terjadi penurunan elastisitas pegas akibat panas dan usia pakai buka tutup rangkaian listrik yang berulang-ulang. Akhir pekerjaan perbaikan KTM adalah uji fungsi dengan beban operasi maksimum sehingga dapat diketahui kerataan permukan kontak dari KTM yang diuji. TEORI 1. Kontaktor Magnet Kontaktor magnetis didefinisikan sebagai alat yang digerakkan secara magnetis untuk menyambung atau membuka berulang-ulang rangkaian daya listrik. KTM pada mesin pendingin dirancang untuk menyambung dan membuka rangkaian beban daya listrik yang meliputi: kompresor, fan kondensor dan heater. Bagian-bagian prinsip KTM terdiri dari: 1. Kontak daya umumnya hanya dilengkapi dengn 3 buah susunan kutub kontak daya

177

Prosiding Seminar Pengelolaan Perangkat Nuklir PTBN-BATAN, Serpong 11 September 2007

ISSN 1978-9858

2.

3.

4.

yang digunakan sebagai saklar membuka dan menutup rangkaian terhadap beban. Kontak daya terbuat dari tembaga berlapis perak. Kontak bantu berfungsi sebagai rangkaian kotrol/kendali. Bahan kontaknya terbuat dari tembaga. Kumparan elektromagnetis berfungsi untuk menyambung dan memutuskan kontak daya dan kontak kontrol secara elektromagnetis. Pegas inti berfungsi untuk membantu mengembalikan kontak ketika kumparan elektromagnetisnya lepas.

Bagian-bagian KTM tersebut ditunjukkan pada Gambar 1 s/d 3. Bagian lain dari KTM adalah penahan bunga api yang berfungsi untuk mempertahankan kontak daya tidak terbakar. Kenaikan temperatur yang besar terjadi pada permukaan kontak ketika menutup dan membuka kontaknya (on / off ). Permukaan kontak harus rata, senantiasa bersih dan dicek secara periodik dan harus diganti jika kontak rusak karena oksidasi atau terbakar pada kutub. Penggantian kontak harus sepasang untuk menjamin bahwa kelengkapan dan ketepatan permukaan kontak selalu terjaga .

Gambar 1. kumparan magnet 2. Perbaikan kontaktor magnet

Gambar 2 Kontak daya

Gambar 3 Kontaktor magnet

Perawatan KTM dibedakan menjadi 2 bagian yaitu: KTM kecil dan besar. Untuk KTM kecil perawatannya biasanya menggunakan sikat lunak (kuas) dan contact cleaner. Untuk tipe ini tidak dapat diperbaiki/bongkar pasang, sedangkan ukuran besar dilakukan dengan membongkar bagian KTM untuk diperbaiki dan perawatannya dilakukan dengan cara melepas dan memasangnya kembali. Bagian permukaan dari kontak daya diratakan menggunakan gerinda, kikir dan ampelas, sedangkan sebagai pembersih akhir digunakan alkohol 70%. Untuk bagian kontak magnetnya menggunkan ampelas dan dibersihkn menggunakan alkohol 70%. Bagian yang harus diperhatikan saat perbaikan yaitu kerataan/ketepatan permukan kontak. Untuk mengetahui kerataan/ ketepatan permukaan kontak menggunakan alat Current injection. Alat ini digunakan untuk mengetahui besaran tahan permukaan kontak dan mengetahui kerataan permukaan kontak dengan cara meninjeksi arus listrik yang besar ketika menyambung atau memutus kontak.

Setiap melakukan perbaikan KTM harus dilakukan penggantian pada pegas inti untuk menjaga elastisitas pegas. Pegas yang lemah (ukurannya dapat diketahui menggunakan Current injection) dapat mengakibatkan waktu buka tutup kontak listrik tidak tepat, sehinga dapat menimbulkan bunga api pada kontak daya yang dapat mengakibatkan panas yang berlebih. TATA KERJA 1. Peralatan dan bahan Peralatan dan bahan yang digunakan dalam perbaikan KTM adalah ohmmeter, ampelas, kikir, meger, kuas, tang kombinasi, mesin gerinda, alkohol 70%, dan termometer digital. 2. Langkah kerja perbaikan a) Sebelum melakukan perbaikan pada KTM terlebih dahulu melakukan pemeriksaan kumparan magnet dengan menggunakan ohmmeter untuk menentukan apakah berfungsi tidaknya kumparan tersebut. Jika berfungsi maka dapat dilakukan dengan memberi enegi listrik pada kumparannya hingga menjadi magnet. Dengan

178

ISSN 1978-9858

Prosiding Seminar Pengelolaan Perangkat Nuklir PTBN-BATAN, Serpong 11 September 2007

berfungsinya elektromagnetis tersebut dapat diketahui bagian yang perlu diperbaiki dari kontak jangkar coil solenoidnya. Cara memperbaiki kontak jangkar gunakan ampelas yang paling halus b) Pemeriksaan dilanjutkan dengan membongkar bagian terminal-terminal dayanya, untuk mengetahui apakah oksidasi yang terjadi dapat dibersihkan atau harus diganti. Dalam hal ini harus diperhatikan kerataan permukaan kontak-kontaknya. . Ratakan permukan kontak yang teroksidasi dengan menggunakan mesin gerinda atau kikir kemudian haluskan dengan ampelas dan bersihkan dengan alkohol 70%. Bagian komponen dari plastik dibersihkan dengan kuas hingga kotorannya hilang. c) Setelah dilakukan pengukuran, pembersihan dan atau penggantian bagian-bagian KTM dirakit kembali, lakukan pengukuran ulang pada kumparan magnet, kutub-kutub kontak

menggunakan tester, jika hasilnya baik lakukan uji fungsi tanpa beban dengan memberikan tegangan listrik 110 volt pada kumparan magnet selama 15 menit dan amati unjuk kerjanya, jika timbul getaran atau bunyi maka periksa ulang bagian komponen KTM yang dirakit. d) Uji fungsi dengan beban dapat dilakukan setelah kontak magnetisnya tidak berbunyi atau bergetar. Dalam hal ini dilakukan selama 5 jam operasi secara kontinyu dan tidak menimbulkan temperatur pada permukaan kontaknya tidak melebihi 600C. HASIL DAN PEMBAHASAN Setelah melakukan perbaikan 24 KTM yang rusak, diperoleh hasil seperti ditunjukkan pada Gambar 4, Tabel 2 dan Tabel 3 .

Tabel 1. Kondisi awal KTM yang akan diperbaiki


Jumlah KTM 24 Buah Kutub-kutub Kontak Daya (Teroksidasi) 72 Buah Kontak Bantu (Macet) 24 Buah Buah Pegas Inti (Berkarat) 24 Buah Baik 20 Buah Kumparan Magnet/Coil Rusak (Putus) 4 Buah Keterangan

Tabel 2. Data hasil perbaikan KTM


Kumparan magnet Baik Rusak 18 6 Kontak daya Baik Rusak 60 12 Kontak Pembantu Baik Rusak 20 4 Keterangan Pemeriksaan tahanan isolasi hasil pengukuran Meger rata-rata > 100 M

Tabel 3. Data Pengujian temperatur KTM


No KTM 1 2 3 4 1 2 3 4 Beban 110 Ampere (Kompresor mesin pendingin) Temperatur Kontaktor ( 0C ) 1 Jam 49 49 52 51 50 48 51 49 3 jam 50 49 53 51 52 48 51 51 5 jam 52 51 53 51 51 50 53 51 Temp ( 0C ) / RH (%) Tempat pengujian (rata-rata) 33 / 79

No

Tanggal

Keterangan

5 s/d 9 Mar 07

Kontaktor magnet pembanding Kontaktor magnet 34 / 79 hasil perbaikan

5 s/d 9 Mar 07

179

Prosiding Seminar Pengelolaan Perangkat Nuklir PTBN-BATAN, Serpong 11 September 2007

ISSN 1978-9858

Gambar 5. Komponen kontaktor magnet setelah diperbaiki

Kontaktor 1

59 57
C)

Kontaktor 2 Kontaktor 3 Kontaktor 4

55 53
3 3.3 4.4 1.2 2.2 1

Temperatur (

Kontaktor 1.1 Kontaktor 2.2 Kontaktor 3.3 Kontaktor 4.4 2


1 s/d 4 KTM baru 1.1 s/d 4.4 KTM lama

51 49 47 45 0 1

1.1

3
Waktu ( jam )

Gambar 6. Grafik perbandingan perubahan temperatur terhadap waktu untuk kontaktor magnet lama dan baru

180

ISSN 1978-9858

Prosiding Seminar Pengelolaan Perangkat Nuklir PTBN-BATAN, Serpong 11 September 2007

Perbaikan KTM dicoba dengan memanfaatkan sejumlah 24 buah KTM bekas yang sudah rusak bagian komponennya seperti kumparan magnet putus, oksidasi pada kutub kontak-daya atau kontak bantu , pegas inti yang lemah dan isolator antar phasa pecah. Umumnya kerusakan yang paling banyak seperti ditunnjukkan pada Tabel 1 adalah kumparan magnet yang putus hal ini disebabkan oleh panas lebih akibat korosi pada kontak jangkar . Kerusakan pada kutub-kutub kontak, terutama pada kontak daya berupa menebalnya oksidasi disebabkan arus listrik ketika buka tutup kontak yang menimbulkan bunga api. menimbulkan panas yang berlebih pada KTM dan menjadi rusak pada komponennya. Pekerjaan paling sulit yang menentukan keberhasilan dalam perbaikan KTM adalah menentukan permukaan kontak yang harus rata, karena jika tidak rata/tidak tepat antara kedua permukaan kontaknya menyebabkan distribusi arus listrik beban terhambat dan menimbulkan panas yang berlebih pada KTM sehingga dapat terbakar/meleleh. Pengujian untuk menentukan permukaan kontak yang rata menggunakan alat penguji tahanan kontak yaitu Current injection. Karena keterbatasan alat juga dilakukan secara visual berdasarkan kasat mata. Untuk menjaga keelastisitasan pegas dan tidak dapat diperbaiki maka pegas inti diganti dengan yang baru. Jika tidak diganti pegas inti yang lemah dapat mengakibatkan waktu buka tutup kontak listrik tidak tepat sehinga dapat menimbulkan bunga api pada kontak daya dan mengakibatkan panas yang berlebih. Khusus coil/kumparan magnet jika putus harus diganti jangan mencoba digulung ulang.[1]. Bagian lain dari KTM adalah rumah KTM terbuat dari bahan isolator sehingga harus bersih dari debu dan pengukurannya dilakukan dengan Meger serta besarannya harus > 100 M .[2]. Pemasangan penahan bunga api jangan salah atau sering terjadi tidak terpasang hal ini sangat berbahaya karena sebagai penahan bunga api yang berfungsi untuk mempertahankan agar kontak daya tidak terbakar. Kenaikan suhu yang besar terjadi pada permukaan kontak ketika menutup dan membuka kontaknya. Ciri menentukan permukaan kontakkontak daya yang rata dapat diketahui dengan uji fungsi yaitu memberikan beban operasi maksimum sehingga akan terukur besaran temperatur pada KTM seperti ditunjukkan pada Tabel 2 dan Gambar 6 Grafik. Dengan melakukan

perbandingan uji fungsi terhadap 4 buah kontaktor magnet yang diperbaiki dan yang baru, temperatur KTM menunjukan temperatur berkisar antara 49 s/d 530C. Besaran tersebut dapat dijadikan acuan bahwa KTM hasil perbaikan dapat digunakan Dari hasil percobaan ke 4 buah KTM memenuhi syarat untuk digunakan dan dimanfaatkan untuk instalasi elektrikal mesin pendingin IRM. KESIMPULAN DAN SARAN KESIMPULAN Dari hasil percobaan perbaikan terhadap 24 buah KTM dan uji fungsi terhadap 4 buah KTM selama 5 jam dengan pembebanan maksimum mesin pendingin 110 ampere pada tegangan 380 volt didapat: 1. Temperatur KTM yang terukur berkisar antara 49 s/d 530C. Dengan demikian temperatur tersebut masih di bawah temperatur yang diijinkan, sesuai dengan name plate pada KTM bahwa temperatur maksimum harus < 600C. 2. Permukaan kontak daya dinyatakan rata (flat) hal ini ditunjukkan dengan temperatur yang terukur harus di bawah < 600C. Jika tidak rata distribusi arus listrik tidak rata/terhambat sehingga menimbulkan panas yang berlebih dan berakibat KTM meleleh. 3. Perbaikabn KTM berhasil sehingga dapat dimanfaatkan untuk sistem elektrikal mesin pendingin IRM

SARAN Untuk mengurangi kerusakan pada kontak daya sebaiknya dilakukan perawatan rutin pada KTM sehingga proses oksidasi pada kutubkutub kontaktor magnet tidak tebal. DAFTAR PUSTAKA [1] PETRUZELLA, FRANK D, Elektronik Industri, Andi Yogyakarta, 2001 [2] ANONIM, Name plate kontaktor magnet ABB 132 A. [3] SOELAIMAN,MAGARISAWA MABUCHI, Mesin tak serempak dalam peraktek, PT Pradnya Paramita, Jakarta 1995

181

Anda mungkin juga menyukai