Anda di halaman 1dari 63

KURIKULUM SMP 18 SEMARANG

DOKUMEN SATU

SEKOLAH MENENGAH PERTAMA 18 SEMARANG DINAS PENDIDIKAN KOTA SEMARANG TAHUN 2010/ 2011

DAFTAR ISI

Daftar Isi Daftar Lampiran-lampiran Lembar Pemeriksaan Lembar Pengesahan Bab I PENDAHULUAN A. Latar Belakang B. Tujuan Pengembangan KTSP C. Prinsip Pengembangan KTSP Bab II TUJUAN A. Tujuan pendidikan B. Visi Sekolah C. Misi Sekolah D. Tujuan Sekolah Bab III STRUKTUR DAN MUATAN KURIKULUM A. Mata Pelajaran 1. 2. Mapel dan Alokasi Waktu Tujuan masing-masing Kelompok Mapel

2 4 5 6 7 7 9 9 12 12 12 12 13 15 15 15 16 19 19 20 20 20 21 22 23 26

B. Muatan lokal C. Kegiatan Pengembangan diri 1. 2. 3. Jadwal Kegiatan Alokasi Waktu Penilaian

D. Pengaturan beban belajar E. Ketuntasan Belajar F. Kenaikan Kelas, dan kelulusan G. Pendidikan Berbasis Keunggulan Lokal dan Global

3 Bab III KALENDER PENDIDIKAN A. Minggu Efektif B. Jam Efektif C. Kegiatan Sekolah D. Kalender Akademik SMP 18 Semarang BAB IV. PROFIL SEKOLAH A. Profil Sekolah B. Keadaan Sekolah C. Personil Sekolah 1. Tenaga Pendidik 2. Tenaga Kependidikan 27 27 28 31 35 35 35 38 38 42

Bab. V. PEDOMAN UMUM PENGEMBANGAN SILABUS DAN RPP I. PENGEMBANGAN SILABUS A. Pengertian B. Prinsip Pengembangan C. Unit Waktu Silabus D. Pengembangan Silabus E. Langkah langkah Pengembangan Silabus II.PENGEMBANGAN RPP A. Pengertian B. Komponen RPP C. Prinsip Penyusunan RPP D. Pedoman Penyusunan RPP

43 43 43 43 44 45 46 51 51 51 54 56

4 E. Langkah- langkah Penyusunan RPP Lampiran 57

1. SK Kepala Sekolah tentang Tim Penyusun KTSP 2. SK Kepala Sekolah tentang Peraturan Akademik SMP Negeri 18 Semarang 3. SK Kepala Sekolah tentang Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM)

LEMBAR PEMERIKSAAN

Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan ( KTSP )

Sekolah Alamat Kota Provinsi

: SMP 18 Semarang : Jalan Purwoyoso I, Ngaliyan Semarang : Semarang : Jawa Tengah

Telah diperiksa Pada tanggal 12 bulan Juli tahun 2010, dan dinyatakan layak untuk mendapat pengesahan.

Semarang,12 Juli 2010 Pemeriksa: Pengawas SMP Kota Semarang Tri Sulasmiyati, S.Pd., M.Pd. NIP19611012 198111 2 001

LEMBAR PENGESAHAN

Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan ( KTSP )


Sekolah Alamat Kota Provinsi : SMP 18 Semarang : Jalan Purwoyoso I, Ngaliyan Semarang : Semarang : Jawa Tengah

Setelah memperhatikan pertimbangan dari Komite Sekolah, dengan ini Kurikulum SMP 18 Semarang ditetapkan/disahkan untuk diberlakukan mulai tahun pelajaran 2009 / 2010 Ditetapkan/disahkan Di : Semarang Tanggal : Juli 2010

Ketua Komite Sekolah,

Kepala Sekolah,

Drs. H. Iswoyo Dirjowikarto

Drs. Ringsung Suratno, M.Pd NIP. 19550905 197803 1 006

Mengetahui, a.n. Kepala Dinas Pendidikan Kepala Bidang Pendidikan Dasar dan Menengah

Drs. Soedjono, M.Si. NIP 19610721 198803 1 006

BAB I

7 PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu. Tujuan tertentu ini meliputi tujuan pendidikan nasional serta kesesuaian dengan kekhasan, kondisi dan potensi daerah, satuan pendidikan dan peserta didik. KTSP merupakan salah satu bentuk realisasi kebijakan

desentralisasi di bidang pendidikan agar kurikulum benar-benar sesuai dengan kebutuhan pengembangan potensi peserta didik di sekolah dengan mempertimbangkan kepentingan lokal, nasional dan tuntutan global dengan semangat MBS. Manajemen Berbasis Sekolah sebagai bentuk otonomi sekolah memotivasi guru untuk mengubah paradigma sebagai curriculum user" menjadi "curriculum developer". Guru mampu keluar dari kultur kerja konvensional menjadi kultur kerja yang kontemporer yang dinamis. Guru mampu memainkan peran sebagai "agent of change" Sebagai landasan atau dasar penyususnan KTSP SMP 18 Semarang adalah : 1. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional. Ketentuan dalam UU 20/2003 yang mengatur KTSP, adalah Pasal 1 ayat (19); Pasal 18 ayat (1), (2), (3), (4); Pasal 32 ayat (1),

8 (2), (3); Pasal 35 ayat (2); Pasal 36 ayat (1), (2), (3), (4); Pasal 37 ayat (1), (2), (3); Pasal 38 ayat (1), (2). 1. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan. Ketentuan di dalam PP 19/2005 yang mengatur KTSP, adalah Pasal 1 ayat (5), (13), (14), (15); Pasal 5 ayat (1), (2); Pasal 6 ayat (6); Pasal 7 ayat (1), (2), (3), (4), (5), (6), (7), (8); Pasal 8 ayat (1), (2), (3); Pasal 10 ayat (1), (2), (3); Pasal 11 ayat (1), (2), (3), (4); Pasal 13 ayat (1), (2), (3), (4); Pasal 14 ayat (1), (2), (3); Pasal 16 ayat (1), (2), (3), (4), (5); Pasal 17 ayat (1), (2); Pasal 18 ayat (1), (2), (3); Pasal 20. 2. Standar Isi Standar isi mencakup lingkup materi dan tingkat kompetensi untuk mencapai kompetensi lulusan pada jenjang dan jenis pendidikan tertentu. Termasuk dalam SI adalah : kerangka dasar dan struktur kurikulum, Standar Kompetensi (SK) dan

Kompetensi Dasar (KD) setiap mata pelajaran pada setiap semester dari setiap jenis dan jenjang pendidikan dasar dan menengah. SI ditetapkan dengan Permendiknas No. 22 Tahun 2006. 4. Standar Kompetensi Lulusan SKL merupakan kualifikasi kemampuan lulusan yang mencakup sikap, pengetahuan dan keterampilan sebagaimana yang

ditetapkan dengan Permendiknas No. 23 Tahun 2006.

9 B. TUJUAN PENGEMBANGAN KTSP Pengembangan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) SMP 18 Semarang mengacu pada standar nasional pendidikan untuk menjamin pencapaian tujuan pendidikan nasional. Standar nasional pendidikan terdiri atas standar isi, proses, kompetensi lulusan, tenaga kependidikan, sarana dan prasarana, pengelolaan, pembiayaan, dan

penilaian pendidikan. Dua dari kedelapan standar nasional pendidikan tersebut, yaitu Standar Isi (SI) dan Standar Kompetensi Kelulusan (SKL) merupakan acuan utama bagi SMP 18 Semarang dalam mengembangkan kurikulum.

C. PRINSIP PENGEMBANGAN KTSP 1. Berpusat pada potensi, pengembangan, kebutuhan, dan kepentingan peserta didik dan lingkungannya. Kurikulum dikembangkan berdasarkan prinsip bahwa peserta didik memiliki posisi sentral untuk mengembangkan

kompetensinya agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab. Untuk mendukung

pencapaian tujuan tersebut pengembangan kompentensi peserta didik disesuaikan dengan potensi, perkembangan, kebutuhan, dan kepentingan peserta didik serta tuntutan lingkungan. Memiliki posisi sentral berarti kegiatan pembelajaran berpusat pada peserta didik.

10 2. Beragam dan terpadu. Kurikulum dikembangkan dengan memperhatikan keragaman karakteristik peserta didik, kondisi daerah, jenjang dan jenis pendidikan, serta menghargai dan tidak diskriminatif terhadap perbedaan agama, suku, budaya, adat istiadat, status sosial ekonomi, dan gender. Kurikulum meliputi substansi komponen muatan wajib kurikulum, muatan lokal, dan pengembangan diri secara terpadu, serta disusun dalam keterikatan dan

kesinambungan yang bermakna dan tepat antar substansi. 3. Tanggap terhadap perkembangan ilmu pengetahuan,

teknologi, dan seni. Kurikulum dikembangkan atas dasar kesadaran bahwa ilmu pengetahuan, teknologi dan seni berkembang secara dinamis. Oleh karena itu, semangat dan isi kurikulum memberikan pengalaman belajar peserta didik untuk mengikuti dan

memanfaatkan perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi dan seni. 4. Relevan dengan kebutuhan kehidupan. Pengembangan kurikulum dilakukan dengan melibatkan

pemangku kepentingan (stakeholders) untuk menjamin relevansi pendidikan dengan kebutuhan kehidupan, termasuk di dalamnya kehidupan kemasyarakatan, dunia usaha, dan dunia kerja. Oleh karena itu, pengembangan berpikir, dan keterampilan sosial, pribadi,

keterampilan

keterampilan

keterampilan

akademik, dan keterampilan vokasional merupakan keniscayaan.

11 5. Menyeluruh dan berkesinambungan. Substansi kurikulum mencakup keseluruhan dimensi kompetensi, bidang kajian keilmuan dan mata pelajaran yang direncanakan dan disajikan secara berkesinambungan antar semua jenjang pendidikan. 6. Belajar sepanjang hayat. Kurikulum diarahkan kepada proses pengembangan,

pembudayaan, dan pemberdayaan peserta didik agar mampu dan mau belajar yang berlangsung sepanjang hayat. Kurikulum mencerminkan keterkaitan antara unsur unsur pendidikan formal, nonformal, dan informasi dengan memperhatikan kondisi dan tuntutan lingkungan yang selalu berkembang serta arah pengembangan manusia seutuhnya. 7. Seimbang antara kepentingan nasional dan kepentingan daerah. Kurikulum dikembangkan dengan memperhatikan kepentingan nasional dan kepentingan daerah untuk membangun kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara. Kepentingan nasional dan kepentingan daerah harus saling mengisi dan

memberdayakan sejalan dengan motto Bhineka Tunggal Ika dalam kerangka Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).

12 BAB II TUJUAN PENDIDIKAN A. TUJUAN PENDIDIKAN Tujuan pendidikan dasar adalah meletakkan dasar kecerdasan, pengetahuan, kepribadian, akhlak mulia, serta keterampilan untuk hidup mandiri dan mengikuti pendidikan lebih lanjut. B. VISI SEKOLAH Visi SMP 18 Semarang adalah : Unggul Dalam Mutu dan Berbudi Pekerti Luhur. C. MISI SEKOLAH Misi SMP 18 Semarang adalah: 1. Melaksanakan kegiatan belajar mengajar yang efektif, efisien, serta memberi bimbingan yang maksimal kepada peserta didik sehingga peserta didik mampu berkembang secara maksimal sesuai dengan potensi yang dimiliki. 2. Melaksanakan kegiatan ekstrakurikuler secara terprogram dan terpadu sehingga dapat memupuk bakat, minat dan prestasi peserta didik. 3. Menggali keunggulan serta penelusuran bakat dan minat peserta didik di bidang akademik maupun non akademik. 4. Menumbuhkan inovasi inovasi dalam proses pendidikan kepada seluruh warga sehingga mampu menggali konsep konsep peningkatan mutu. 5. Menanamkan penghayatan ajaran agama yang dianut dan budi pekerti sehingga warga sekolah mampu menghayati dan mengamalkan dalam kehidupan sehari hari.

13 D. TUJUAN SEKOLAH 1. Peserta didik mendapatkan layanan pendidikan yang bermutu, serta memperoleh kesempatan untuk mengekspresikan dirinya secara bebas, dinamis dan menyenangkan. 2. Menegakkan lima pilar belajar yaitu: a. Belajar untuk beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa b. Belajar untuk memahami dan menghayati c. Belajar untuk mampu melaksanakan dan berbuat secara efektif d. Belajar untuk hidup bersama dan berguna bagi orang lain ; serta e. Belajar untuk membangun dan menemukan jati diri, melalui proses pembelajaran yang aktif, kreatif, efektif dan menyenangkan. 3. Peserta didik mendapatkan layanan yang bersifat perbaikan, pengayaan, dan percepatan; 4. Tercipta suasana hubungan peserta didik dan guru yang saling menerima dan menghargai, akrab, terbuka dan hangat; 5. Proses pembelajaran menggunakan pendekatan multi strategi dan multi media , sumber belajar dan tehnologi yang memadai, dan memanfaatkan lingkungan sekitar sebagai sumber belajar; 6. Mendaya gunakan kondisi alam, sosial dan budaya, serta kekayaan daerah; dan

14 7. Proses pendidikan dan pembelajaran diselenggarakan dalam keseimbangan, keterkaitan dan kesinambungan yang cocok dan memadai antar kelas dan jenis serta jenjang pendidikan.

15 BAB III STRUKTUR DAN MUATAN KURIKULUM A. MATA PELAJARAN KELOMPOK MAPEL Struktur dan muatan KTSP pada jenjang pendidikan dasar yang dilaksanakan di SMP 18 Semarang, sesuai dengan Standar Isi yaitu meliputi lima kelompok mata pelajaran sebagai berikut : 1) Kelompok mata pelajaran agama dan akhlak mulia. 2) Kelompok kepribadian. 3) Kelompok teknologi. 4) Kelompok mata pelajaran estetika. 5) Kelompok kesehatan. a. Mapel dan Alokasi Waktu
Komponen A. Mata Pelajaran 1. Pendidikan Agama 2. Pendidikan Kewarganegaraan 3. Bahasa Indonesia 4. Bahasa Inggris 5. Matematika 6. Ilmu Pengetahuan Alam 7. Ilmu Pengetahuan Sosial 8. Seni Budaya 9. Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan 10.Keterampilan/TIK B. Muatan Lokal 1. Bahasa Jawa C. Pengembangan Diri Jumlah Kelas dan Alokasi Waktu VII VIII IX 2 3 4 4 5 5 7 2 2 2 2 2 38 2 3 4 4 5 5 7 2 2 2 2 2 38 2 3 4 4 5 5 7 2 2 2 2 2 38

mata

pelajaran

kewarganegaraan

dan

mata

pelajaran

ilmu

pengetahuan

dan

mata

pelajaran

jasmani,

olahraga,

dan

16 Struktur program kurikulum SMP 18 Semarang ada beberapa penambahan beban mengajar. Penambahan beban jam mengajar terdapat pada mata pelajaran Matematika, IPS, IPA, dan PKn. Penambahan beban mengajar untuk mata pelajaran Matematika dari empat jam menjadi lima jam, IPS dari empat jam menjadi tujuh jam, IPA dari empat jam menjadi lima jam, dan PKn dari dua jam menjadi tiga jam. Secara umum alasan penambahan beban mengajar ini dikarenakan untuk meningkatkan kualitas lulusan. Selain itu penambahan beban mengajar juga dirasakan penting untuk meningkatkan penanaman budi pekerti. Alasan khusus penambahan beban mengajar sebanyak satu jam untuk mata pelajaran Matematika adalah untuk menekankan penguasaan konsep berhitung (perkalian, pembagian, penjumlahan, dan pengurangan) secara cepat dan tepat khususnya bagi siswa kelas VII. Khusus kelas VIII dan IX penambahan beban mengajar untuk mempersiapkan sukses ujian nasional. Penambahan beban mengajar sebanyak satu jam untuk mata pelajaran PKn karena ada penambahan materi Pendidikan Anti Korupsi. Alasan penambahan beban mengajar sebanyak tiga jam untuk mata pelajaran IPS adalah karena mata pelajaran IPS terdiri dari mata pelajaran Ekonomi, Geografi, Sejarah, dan Sosiologi. Materi mata pelajaran IPS tersebut sangat banyak dan beban jam mengajar perlu ditambah. IPA terdiri dari mata pelajaran Biologi dan Fisika. Penambahan beban mengajar mata pelajaran IPA dari empat jam menjadi lima. Jumlah beban mengajarnya dibagi menjadi dua jam untuk Biologi dan tiga jam untuk Fisika. Penambahan tersebut dilakukan agar penguasaan konsep pada mata pelajaran Fisika dapat dikuasai siswa secara optimal.

17 Langkah-langkah yang dilakukan guru dalam menerapkan penambahan beban mengajar ini dengan cara pengulangan KD atau penambahan indikator. Proses pembelajaran diharapkan lebih dalam dan siswa mengusai konsep secara maksimal. b. Tujuan Masing Masing Kelompok Mata Pelajaran 1. Agama dan Akhlak Mulia. a. Menjalankan ajaran agama yang dianut sesuai dengan tahap perkembangan peserta didik. b. Menunjukkan sikap jujur dan adil. c. Mengenal keberagaman agama, budaya, suku, ras, dan golongan sosial ekonomi di lingkungan sekitarnya. d. Berkomunikasi secara santun yang mencerminkan harkat dan martabatnya sebagai makhluk Tuhan. e. Menunjukkan kebiasaan hidup bersih, sehat, bugar, aman, dan memanfaatkan waktu luang sesuai dengan tuntunan agamanya. f. Menunjukkan kecintaan dan kepedulian terhadap sesama manusia dan lingkungannya sebagai ciptaan Tuhan. 2. Kewarganegaraan dan kepribadian a. Menunjukkan kecintaan dan kebanggaan terhadap bangsa, negara, dan tanah air Indonesia. b. Mematuhi aturan aturan sosial yang berlaku dalam lingkungannya.

18 c. Menghargai keberagaman agama, budaya, suku, ras, dan golongan sosial ekonomi di lingkungan sekitarnya. d. Menunjukkan kecintaan dan kepedulian terhadap lingkungan. e. Mengenal kekurangan dan kelebihan diri sendiri. f. Menunjukkan rasa keingintahuan yang tinggi dan menyadari potensinya. g. Berkomunikasi secara santun. h. Menunjukkan kegemaran membaca. i. Menunjukkan kebiasaan hidup bersih, sehat, bugar, aman, dan memanfaatkan waktu luang. j. Bekerja sama dalam kelompok, tolong

menolong, dan menjaga diri sendiri dalam lingkungan keluarga dan teman sebaya. k. Menunjukkan kemampuan mengekspresikan diri melalui kegiatan seni dan budaya lokal. 3. Ilmu Pengetahuan dan Teknologi. a. Mengenal dan menggunakan berbagai informasi tentang lingkungan sekitar secara logis, kritis, dan kreatif. b. Menunjukkan kemampuan berpikir logis, kritis, dan kreatif dengan bimbingan guru/pendidik. c. Menunjukkan rasa keingintahuan yang tinggi.

19 d. Menunjukkan kemampuan memecahkan masalah sederhana dalam kehidupan sehari hari. e. Menunjukkan kemampuan mengenali gejala alam dan sosial di lingkungan sekitar. f. Menunjukkan keterampilan menyimak, berbicara, membaca, menulis dan berhitung. g. Membiasakan kebiasaan hidup bersih, sehat, bugar, aman, dan memanfaatkan waktu luang. 4. Estetika a. Menunjukkan kemampuan untuk melakukan

kegiatan seni dan budaya. 5. Jasmani Olahraga dan kesehatan. a. Menunjukkan kebiasaan hidup bersih, sehat, bugar, aman, dan memanfaatkan waktu luang. b. Mengenal berbagai informasi tentang potensi sumber daya lokal untuk menunjang hidup bersih, sehat, bugar, aman, dan memanfaatkan waktu luang. B. MUATAN LOKAL Muatan lokal merupakan kegiatan kurikuler untuk mengembangkan kompetensi yang disesuaikan dengan ciri khas dan potensi daerah, termasuk keunggulan daerah, yang materinya tidak sesuai menjadi bagian dari mata pelajaran lain dan/atau terlalu banyak sehingga harus menjadi mata pelajaran tersendiri. Berdasarkan SK Gubernur Jawa Tengah Nomor 895.5/01/2005 tanggal 23 Februari 2005 Tentang

20 Kurikulum Mata Pelajaran Bahasa Jawa untuk jenjang pendidikan SD/SDLB/MI, SMP/SMPLB/MTs dan

SMA/SMALB/SMK/MA Negeri dan Swasta sebagai Mulok Wajib di Provinsi Jawa Tengan adalah Bahasa Jawa. Sekolah diberi keleluasaan untuk menambah mulok lain selama tidak melebihi beban belajar maksimal Tujuan Mulok Bahasa Jawa berbahasa adalah Jawa untuk untuk

mengembangkan

kompetensi

melestarikan bahasa Jawa. C. KEGIATAN PENGEMBANGAN DIRI Pengembangan diri adalah kegiatan yang bertujuan memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk

mengembangkan dan mengekspresikan diri sesuai dengan kebutuhan, bakat, minat, setiap peserta didik sesuai dengan kondisi sekolah. Kegiatan ini dilaksanakan di dalam pelajaran dan di luar pelajaran. Di luar pelajaran kegiatan ini berbentuk ekstrakurikuler. Jenis kegiatan pengembangan diri di SMP 18 Semarang antara lain Kegiatan Pelayanan Konseling, Upacara Bendera, Kegiatan Kerohanian Islam, Kristen, Katolik, dan Hindu, Pramuka, Paskibra , PMR, Pencak Silat, Volley ball, Basket ball dan Band.

21 1. NO 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 2. Jadwal Kegiatan NAMA KEGIATAN Pramuka Paskibra PMR Pencak Silat Volley ball Basket ball Band Paduan Suara Futsal Bahasa Inggris Panatacara Komputer Alokasi Waktu HARI Sabtu Senin Rabu Rabu Kamis Jumat Jumat Rabu Jumat Sabtu Rabu Kamis WAKTU 15.00 - 17.00 15.00 - 17.00 15.00 - 17.00 15.00 - 17.00 15.00 - 17.00 15.00 - 17.00 15.00 - 17.00 15.00 17.00 15.00 - 17.00 11.00 - 13.00 15.00 - 17.00 15.00 - 17.00

Untuk kelas VII s.d. IX diberikan 2 jam pelajaran (ekuivalen 2 X 40 menit). Kelas IX juga diberi kegiatan Bimbingan Belajar secara intensif untuk persiapan

menghadapi UN. 3. Penilaian: Kegiatan pengembangan diri dinilai dan

dilaporkan secara berkala kepada sekolah dan orang tua dalam bentuk kualitatif: Kategori A B C D Keterangan Sangat Baik Baik Cukup Kurang

22 D. PENGATURAN BEBAN BELAJAR Beban belajar menggunakan sistem paket dengan beban belajar maksimal 38 jam pelajaran per minggu. Satu jam pelajaran 40 menit, dengan rincian sebagai berikut: Satu jam pembelajaran TM / menit Jumlah jam pembelajaran perminggu Minggu efektif pertahun ajaran 34-38 Waktu pembelajaran/jam pertahun

Kelas

VII

40

38

1224 1368

VIII

40

38

34-38

1224 1368

IX

40

38

34-38

1224 - 1296

E.

KETUNTASAN BELAJAR Ketuntasan belajar setiap mata pelajaran ditentukan oleh kelompok guru mata pelajaran dengan mempertimbangkan : 1. Tingkat Kompleksitas Tingkat Kompleksitas (Kesulitan & Kerumitan) setiap SK/KD yang harus dicapai oleh peserta didik.Tingkat kompleksitas tinggi, apabila dalam pelaksanaan-nya menuntut : a) Guru memahami kompetensi yang harus dicapai peserta didik serta kreatif dan inovatif dalam melaksanakan pembelajaran. b) Waktu cukup lama karena perlu pengulangan c) Penalaran dan Kecermatan peserta didik yang tinggi.

23 2. Kemampuan Daya Dukung, yaitu: a) ketersediaan tenaga, b) sarana dan prasarana pendidikan yang sangat dibutuhkan, c) biaya operasional pendidikan, d) manajemen sekolah, e) kepedulian stakeholders sekolah. 3. Intake ( Tingkat Kemampuan Rata-rata ) Peserta Didik: a) KKM Kelas VII dapat didasarkan pada hasil seleksi PPD yaitu dengan melihat hasil Ujian Nasional dan VI SD, atau hasil psikotes b) KKM Kelas VIII dan IX didasarkan pada tingkat pencapaian KKM peserta didik pada semester atau kelas sebelumnya . REKAP KRITERIA KETUNTASAN MINIMAL SETIAP MAPEL TAHUN PELAJARAN 2010 / 2011
NO. 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 MATA PELAJARAN Pendidikan Agama Islam Pendidikan Agama Kristen Pendidikan Agama Katolik Pendidikan Kewarganegaraan Bahasa Indonesia Bahasa Inggris Matematika Ilmu Pengetahuan Alam Ilmu Pengetahuan Sosial Seni Budaya Pend. Jasmani OrKes Teknologi Informasi dan Komunikasi Muatan Lokal Bahasa Jawa Pengembangan Diri VII 75 75 75 70 75 70 68 70 70 75 70 72 70 B KKM VIII 75 75 75 72 75 70 69 70 70 75 70 72 70 B IX 75 75 75 75 75 70 70 70 70 75 70 72 70 B

Rapor kelas

24 F. KENAIKAN KELAS & KELULUSAN a. Kenaikan kelas dilaksanakan pada setiap akhir tahun. Kriteria kenaikan kelas diatur sebagai berikut: 1. peserta didik dinyatakan naik kelas, apabila yang bersangkutan telah mencapai kriteria ketuntasan minimal. 2. peserta didik dinyatakan harus mengulang di kelas yang sama bila: a. Jika peserta didik tidak menuntaskan standar kompetensi dan kompetensi dasar lebih dari empat mata pelajaran sampai pada batas akhir satu tahun pelajaran. b. Jika karena alasan yang kuat, misalnya karena gangguan kesehatan fisik, emosi, atau mental sehingga tidak mungkin berhasil dibantu mencapai kompetensi yang ditargetkan. 3. Ketika mengulang di kelas yang sama, nilai peserta didik untuk semua indikator, kompetensi dasar, dan atandar kompetensi yang ketuntasan belajar

minimumnya sudah dicapai, minimal sama dengan yang dicapai pada tahun sebelumnya. b. Kriteria Kelulusan diatur sebagai berikut; Peserta didik dinyatakan lulus apabila : 1. Menyelesaikan seluruh program pembelajaran;

25 2. Memperoleh nilai minimal baik pada penilaian akhir untuk seluruh mata pelajaran kelompok mata pelajaran agama dan akhlak mulia, kelompok mata pelajaran kewarganegaraan dan kepribadian,

kelompok mata pelajaran estetika, dan kelompok mata pelajaran jasmani, olah raga, dan kesehatan; 3. Lulus Ujian Sekolah untuk kelompok mata pelajaran ilmu pengetahuan dan teknologi; dan 4. . Lulus Ujian Nasional (UN)

Peserta didik dinyatakan lulus setelah menyelesaikan seluruh program pembelajaran.Hal ini berarti peserta didik telah mengikuti

program pembelajaran seluruh mata pelajaran yang terdapat pada kurikulum yang digunakan. Pemenuhan persyaratan ini dilihat pada kelengkapan laporan hasil belajar yang tercantum pada rapor yang dimiliki peserta didik mulai semester 1 sampai semester 6 (semester ke-1 kelas VII s.d. semester ke-2 kelas IX). Peserta didik dinyatakan lulus setelah memperoleh nilai minimal baik pada penilaian akhir untuk seluruh mata pelajaran kelompok mata pelajaran agama dan akhlak mulia , kelompok mata pelajaran kewarganegaraan dan kepribadian, kelompok mata pelajaran estetika, dan kelompok mata pelajaran jasmani, olah raga dan kesehatan. Penilaian akhir untuk masing-masing kelompok mata pelajaran dilakukan oleh sekolah dengan mempertimbangkan hasil penilaian peserta didik oleh pendidik.

26 1. Penilaian hasil belajar kelompok mata pelajaran agama dan akhlak mulia dilakukan melalui pengamatan terhadap perubahan perilaku dan sikap untuk menilai perkembangan afeksi peserta didik, serta melalui ulangan dan/atau penugasan untuk mengukur aspek kognitif peserta didik. Hasil penilaian akhir terdiri dari dua aspek yang masing-masing harus minimum baik; a. Hasil pengamatan terhadap perkembangan perilaku minimum baik; b. Hasil ulangan dan/atau penugasan minimum baik. 2. Penilaian hasil belajar kelompok mata pelajaran kewarganegaraan dan kepribadian dilakukan melalui pengamatan terhadap

perubahan perilaku dan sikap untuk menilai perkembangan afektif peserta didik dan kepribadian, serta melalui ulangan dan/atau penugasan untuk mengukur aspek kognitif peserta didik. Hasil penilaian akhir terdiri dari dua aspek yang masing-masing harus minimum baik: a. Hasil pengamatan terhadap perkembangan perilaku minimum baik; b. Hasil ulangan dan/atau penugasan minimum baik. 3. Penilaian hasil belajar kelompok mata pelajaran estetika dilakukan melalui pengamatan terhadap perubahan perilaku dan sikap untuk menilai perkembangan afektif dan ekspresi psikomotorik peserta didik.

27 Hasil penilaian akhir yang merupakan gabungan dari hasil penilaian dari beberapa observasi ditentuan oleh satuan pendidikan. 4. Penilaian hasil G. PENDIDIKAN BERBASIS KEUNGGULAN LOKAL DAN GLOBAL. Program pendidikan yang dikembangkan dengan

memanfaatkan keunggulan lokal dan kebutuhan daya saing global di SMP 18 Semarang meliputi:
NO 1 ASPEK BAHASA PROGRAM ENGLISH CONVERSATION CLUB 2 3 TIK BUDAYA WEBSITE / BLOG SENI KRIYA MULOK TERINTEGRASI DALAM MAPEL SENI BUDAYA 4 BUDAYA VOKAL GROUP EKSTRAKURIKULER KETERANGAN EKSTRAKURIKULER

28 BAB IV KALENDER PENDIDIKAN A. MINGGU EFEKTIF Minggu efektif dalam 1 tahun = 37 minggu dengan rincian sebagai berikut: Bulan Juli Bulan Agustus Bulan Oktober = 3 minggu = 4 minggu = 4 minggu

Bulan September = 3 minggu Bulan Nopember = 4 minggu Bulan Desember = 1 minggu Bulan Januari Bulan Februari Bulan Maret Bulan April Bulan Mei Bulan Juni B. JAM EFEKTIF NO KEGIATAN 1 ALOKASI WAKTU KETERANGAN Digunakan untuk kegiatan pembelajaran efektif pada setiap satuan pendidikan = 4 minggu = 4 minggu = 4 minggu = 2 minggu = 3 minggu = 1 minggu

Minggu efektif Minimum 34 belajar minggu dan maksimum 38 minggu Jeda tengah semester Maksimum 2 minggu

Satu minggu setiap semester

Jeda Maksimum 2 antarsemester minggu Libur akhir tahun pelajaran Maksimum 3 minggu

Antara semester I dan II

Digunakan untuk penyiapan kegiatan dan administrasi akhir dan awal tahun pelajaran

29 5 Hari libur keagamaan 2 4 minggu Daerah khusus yang memerlukan libur keagamaan lebih panjang dapat mengaturnya sendiri tanpa mengurangi jumlah minggu efektif belajar dan waktu pembelajaran efektif. Disesuaikan dengan Peraturan Pemerintah.

Hari libur umum/ nasional Hari libur khusus

Maksimum 2 minggu

Maksimum 1 minggu

Untuk satuan pendidikan sesuai dengan ciri kekhususan masing-masing. Digunakan untuk kegiatan yang diprogramkan secara khusus oleh sekolah/madrasah tanpa mengurangi jumlah minggu efektif belajar dan waktu pembelajaran efektif.

Kegiatan khusus sekolah/ madrasah

Maksimum 3 minggu

C.

KEGIATAN SEKOLAH Penang gung Jawab Kepala Sekolah

No.

Bulan

Kegiatan Evaluasi Program pelaksanaan KBM & Pembuatan Program MOS Melaksanakan pembelajaran Pembinaan Kelas

Pelaksana

Juli

MGMP

PP kesiswaan Guru Wali kelas Kepala Sekolah Guru PP kesiswaan PP kesiswaan

Agustus

Melaksanakan pembelajaran Peringatan HUT Pramuka Peringatan HUT Kemerdekaan RI beserta kegiatannya

30 Kegiatan Pesantren Kilat Ramadhan Pembinaan kelas 3 September Melaksanakan pembelajaran Pembinaan kelas Pengayaan kelas 9 UHT 1 smt I Kemah Pelantikan anggota baru klas VII 4 Oktober Melaksanakan pembelajaran Pembinaan kelas Ulangan Tengah Semester Gasal Pengayaan kelas IX Pemantapan dan Pelantikan Anggota PMR 5 Nopember Melaksanakan pembelajaran Pengayaan klas IX UHT 2 & remedial LADAKOR Peringatan Idul Adha Kepala Sekolah Kepala Sekolah Kepala Sekolah PP Kesiswaan dan guru Agama Wali kelas Guru Wali kelas PP Kurikulum PP Kurikulum PP Kesiswaan Guru Wali kelas PP Kurikulum

PP Kurikulum PP Kesiswaan

Guru PP Kurikulum PP Kurikulum PP Kesiswaan PP Kesiswaan dan guru Agama

31

Pembinaan kelas 6 Desember Melaksanakan pembelajaran Ulangan Akhir Semester Gasal Libur akhir semester gasal Pembinaan kelas 7 Januari Melaksanakan pembelajaran Try Out I Mapel UN kelas 9 Peringatan Natal Pembinaan kelas 8 Februari Melaksanakan pembelajaran Try Out II Mapel UN kelas 9 Pembinaan kelas Karya wisata klas VIII Melaksanakan pembelajaran Try Out III Mapel UN kelas 9 UHT 1 Smt 2 Ujian Nasional Utama Pembinaan kelas 10 April Melaksanakan pembelajaran Kegiatan Tengah semester Ujian Nasional Susulan Peringatan Hari Kartini Kepala Sekolah Kepala Sekolah Kepala Sekolah Kepala Sekolah

Wali kelas Guru Panitia

Wali kelas Guru PP kurikulum PP Kesiswaan dan guru Agama Wali kelas Guru PP kurikulum Wali kelas PP Kesiswaan Kepala Sekolah Guru PP kurikulum PP kurikulum Panitia Wali kelas Guru Panitia PP kurikulum PP Kesiswaan

Maret

32 Pembinaan kelas 11 Mei Melaksanakan pembelajaran Pembinaan kelas UHT 12 Juni Melaksanakan pembelajaran Pengumuman Hasil Ujian Perpisahan kelas 9 Ulangan Kenaikan Kelas Penyerahan Rapor Penerimaan peserta didik baru Pembinaan kelas Libur akhir semester genap D. KALENDER PENDIDIKAN KALENDER PENDIDIKAN SMP 18 SEMARANG TAHUN PELAJARAN 2010 / 2011
Juli 2010 Minggu Senin Selasa Rabu Kamis Jumat Sabtu 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 TANGGAL 22 23 29 30 10,11,12 14 URAIAN KEGIATAN LIBUR AWAL PUASA KEGIATAN HARI PRAMUKA 12 - 31 31 - 1 TANGGAL 13,14,15 12,13,14 URAIAN KEGIATAN

Wali kelas Kepala Sekolah Guru

Wali kelas PP kurikulum Kepala Sekolah Guru Panitia Panitia Panitia Wali kelas Panitia Wali kelas

KEG. MGMP MOS Melaksanakan pembelajaran IHT

Agustus 2010 Minggu Senin 1 2 8 9 15 16

33
Selasa Rabu Kamis Jumat Sabtu 3 4 5 6 7 10 11 12 13 14 17 18 19 20 21 24 25 26 27 28 TANGGAL 26 27 28 29 30 20 -25 27 -2 OKT 4-10 11-17 URAIAN KEGIATAN LIBUR AWAL IDUL FITRI LIBUR IDHUL FITRI 31 14 -17 26-28 HUT RI KE-65 PESANTREN KILAT

Melaksanakan pembelajaran Pembinaan Kelas

September 2010 Minggu Senin Selasa Rabu Kamis Jumat Sabtu 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25

Melaksanakan pembelajaran
PENGAYAAN KLAS 9 UHT 1 SMT 1

Pembinaan Kelas
25 - 26 TANGGAL 24 25 26 27 28 29 30 TANGGAL 28 29 30 15 20 1 - 13 17 URAIAN KEGIATAN PENGAYAAN KLAS 9 30 31 4 - 16 18 - 21 Kemah Pelantikan anggota baru Pramuka URAIAN KEGIATAN PENGAYAAN KLAS 9 UL TENGAH SMT GASAL

Oktober 2010 Minggu Senin Selasa Rabu Kamis Jumat Sabtu 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23

Melaksanakan pembelajaran Pembinaan Kelas


PEMANTAPAN & PELANTIKAN ANGGOTA PMR

November 2010 Minggu Senin Selasa Rabu Kamis Jumat Sabtu 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27

Peringatan Idul Adha Pembinaan Kelas


U H T 2 SMT 1

Melaksanakan pembelajaran
27 - 28 TANGGAL 26 27 28 6 - 11 13 - 17 18 LA DAKOR URAIAN KEGIATAN UL AKHIR SEMESTER GASAL PENULISAN RAPOR PENERIMAAN RAPOR

Desember 2010 Minggu Senin Selasa 5 6 7 12 13 14 19 20 21

34
Rabu Kamis Jumat Sabtu 1 2 3 4 8 9 10 11 15 16 17 18 22 23 24 25 TANGGAL 23 24 25 26 27 28 29 TANGGAL 27 28 14 16 16 - 19 URAIAN KEGIATAN WISATA KELAS 8 TRY OUT 2 UN 17 - 20 30 31 1 8 29 30 31 20 31 25 LIBUR AKHIR SMT 1 LIBUR HARI NATAL

Melaksanakan pembelajaran Pembinaan Kelas


URAIAN KEGIATAN TAHUN BARU PERINGATAN HARI NATAL

Januari 2011 Minggu Senin Selasa Rabu Kamis Jumat Sabtu 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22

Melaksanakan pembelajaran
TRY OUT 1 UN

Pembinaan Kelas

Pebruari 2011 Minggu Senin Selasa Rabu Kamis Jumat Sabtu 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26

Melaksanakan pembelajaran Pembinaan Kelas

Maret 2011 Minggu Senin Selasa Rabu Kamis Jumat Selasa Sabtu Rabu Kamis Minggu Jumat Senin 1 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 5 12 13 14 15 16 17 18 12 19 20 21 22 23 24 25 29 26 27 28 29 30 31 26 27 28 24 29 25

TANGGAL 7 - 10 7 - 12

URAIAN KEGIATAN TRY OUT 3 UN UHT 1 SMT 2

Melaksanakan pembelajaran Pembinaan Kelas


28 - 31 UJIAN NASIONAL UTAMA

6 April 13 20 2011 7 3 8 4 14 10 15 11 21 17 22 18

11 14 TANGGAL 4 21 -7

Melaksanakan pembelajaran ULANGANKEGIATAN URAIAN TENGAH SMT GENAP


PERINGATAN HARI UJIAN NASIONAL KARTINI SUSULAN

35

Sabtu

16

23

30

Mei 2011 Minggu Senin Selasa Rabu Kamis Jumat Sabtu 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31

TANGGAL

URAIAN KEGIATAN

16 - 19

UJIAN NASIONAL ULANGAN

Melaksanakan pembelajaran Pembinaan Kelas

Juni 2011 Minggu Senin Selasa Rabu Kamis Jumat Sabtu 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30

TANGGAL

URAIAN KEGIATAN

6 - 11 13 - 17 18 20 - 30

Melaksanakan pembelajaran ULANGAN AKHIR SMT 2 PERSIAPAN PENYUSUNAN LAP


PENYERAHAN LAPORAN

Libur akhir semester genap

36 BAB. V ANALISIS DAN PROFIL SEKOLAH A. Profil Sekolah : SMP Negeri 18 Semarang : 201036391017 : A2 : Jln.Purwoyoso I Ngaliyan : (Kecamatan) Ngaliyan. : (Kota)Semarang. : (Propinsi) Jawa Tengah. 5. Telepon/HP/Fax 6. Status Sekolah 7. Nilai Akreditasi Sekolah B. Keadaan Sekolah : Pemerintah : SHM/HGB/Hak Pakai/Akte Jual : 8.254. m2 : 3.049,5. m2 : 250. m2 : 315. m2 : ( 024 ) 7603798 : Negeri : 93,5 ( A ).

1. Nama Sekolah 2. No. Statistik Sekolah 3. Tipe Sekolah 4. Alamat Sekolah

1. KepemilikanTanah 2. Status Tanah Beli/Hibah*) 3. Luas Lahan/Tanah 4. Luas Tanah Terbangun 5. Luas Tanah Siap Bangun 6. Luas Lantai Atas Siap Bangun a. Data Ruang Belajar (Kelas)
Jumlah dan ukuran

Jml. ruang lainnya

Kondisi Ukuran Ukuran Ukuran Jumlah (d) yg digunakan < 63 m2 =(a+b+c) untuk r. Kelas 7x9 m2 > 63m2 (b) (a) (c) (e) Baik Rsk ringan Rsk sedang Rsk Berat Rsk Total 13 8 21 1 ruang, yaitu: Lab.Bahasa

Jumlah ruang yg digunakan u. R. Kelas (f)=(d+e)

37 b. Data Ruang Belajar Lainnya


Jenis Ruangan 1. Perpustakaan 2. Lab. IPA 3. Ketrampilan 4. Multimedia 5. Kesenian 1 9X7 Jumlah Jumlah (buah) Ukuran Kondisi*) Jenis Ruangan (buah) Ukuran Kondisi (pxl) (pxl) 1 9X7 6. Lab. Bahasa 1 8X7 1 1 12 X 10 9X7 7.Lab. Komp. 8. PTD 9. aula 10. 1 99 X 14 1 14 X 9

c.

Data Ruang Penunjang


Jumlah Jenis Ruangan (buah) Ukuran Kondisi*) Jenis Ruangan (pxl) 1. Gudang 5 10 X 5 Baik 10. Ibadah 2. Dapur 3. Reproduksi 4. KM/WC Guru 5. KM/WC Siswa 6. BK 1 3X8 Baik 15. Rumah Pompa/ Menara Air 7. UKS 1 7 X 2,5 Cukup 16. Bangsal Kendaraan 8. PMR/Pramuka 9. OSIS 1 3X3 Baik 1 7 X 2,5 Baik 17. Rumah Penjaga 18. Pos Jaga 1 3X2 Baik 2 7X3 Baik 2 18 X 9 Baik 2 Baik 9 3X2 Baik 14. Kantin 5 3X3 Baik 1 3 3X2 3X2 Baik Baik 11. Ganti 12. Koperasi 13. Hall/lobi 1 3X3 baik Jumlah (buah) Ukuran Kondisi (pxl) 1 18 X 10 Baik

d. Lapangan Olahraga dan Upacara


Lapangan 1. Lapangan Olahraga a. Basket b. Volley ball c. Atletik. d. Bulu Tangkis 1 1 1 1 14 X 26 18 X 9 20 X 10 12 X 6 Baik Baik Baik Baik Jumlah (buah) Ukuran (pxl) Kondisi Keterangan

2. Lapangan Upacara

50 X 40

Baik

38

e.

Koleksi Buku Perpustakaan


No. 1. 2. Jenis Buku siswa/pelajaran (semua mata pelajaran) Buku bacaan (misalnya novel, buku ilmu pengetahuan dan teknologi, dsb.) Buku referensi (misalnya kamus, ensiklopedia, dsb.) Jurnal Majalah Surat kabar Jumlah Rusak 17.945 1.031 171 Kondisi Baik 17.945 1.031 171

3. 4. 5. 6.

1 3

1 3

C.

Personil Sekolah 1. Tenaga Pendidikan a. Unsur Pimpinan


No. 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 12. Jabatan Kepala Sekolah Wakil Kepala Sekolah Urusan Kurikulum 1 Urusan Kurikulum 2 Urusan Kesiswaan 1 Urusan Kesiswaan 2 Urusan Sarana 1 Urusan Sarana 2 Humas Kepala Usaha Tata Nama Drs.Ringsung Suratno,M.Pd. Erwan Rachmat,S.Pd.,M.Pd. Sri Hari Dewantari, S.Pd. Purnami Subadiyah,SPd,MPd Edy Wiharyanto, S.H. Retnoadi Muhammad, S.Pd. Subihandono,Amd. Pd Martanto,SPd Bambang P,Amd .Pd Rina Sinaryu Jatiningsih, S.H. Jenis Kelamin L P L L P P L L L L L P Usia 55 Th 42 Th 49 42 51 34 53 40 47 41 Pend. Akhir S-2 S-1 S-1 S-2 S-1 S-1 D-3 S-1 D-3 S-1 Masa Kerja

b.

Guru Kualifikasi Pendidikan, Status, Jenis Kelamin, dan Jumlah


Jumlah dan Status Guru GT/PNS GTT/Guru Bantu L P L P Jumlah

N o.

Tingkat Pendidikan

39
1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. S3/S2 S1 D-4 D3/Sarmud D2 D1 SMA/sederajat Jumlah 1 14 2 1 3 16 11 1 18 31 4 30 13 1 1 49

c. Jumlah guru dengan tugas mengajar sesuai dengan latar belakang pendidikan (keahlian)
Jumlah guru dengan latar Jumlah guru dengan latar belakang pendidikan yang belakang pendidikan sesuai TIDAK sesuai dengan tugas dengan tugas mengajar mengajar Jumlah D1/D2 1. IPA 2. Matematika 3. Bahasa Indonesia 4. Bahasa Inggris 5. Pendidikan Agama 6. IPS 7. Penjasorkes 8. Seni Budaya 9. PKn 10. TIK/Keterampilan 11. BK 12. Lainnya: .............. Jumlah 9 39 48 3 1 1 D3/ Sarmud 4 2 6 5 3 4 7 2 2 1 4 3 S1/D4 S2/S3 D1/D2 D3/ Sarmud 6 6 6 4 4 10 2 2 1 4 3 S1/D4 S2/S3

No .

Guru

d. Pengembangan kompetensi/profesionalisme guru


N o. 1. 3. 4. Jumlah Guru yang telah mengikuti kegiatan Jenis Pengembangan Kompetensi pengembangan kompetensi/profesionalisme Laki-laki Penataran KBK/KTSP Penataran Metode Pembelajaran (termasuk CTL) Penataran PTK 5 7 12 Jumlah Perempuan Jumlah

40
5. 6. 7. 8. Penataran Karya Tulis Ilmiah Sertifikasi Profesi/Kompetensi Penataran PTBK Penataran lainnya: PKG/SPKG/LPKG 3 5 8 1 1

e. Prestasi guru
Perolehan kejuaraan 1 sampai 3 No. Jenis lomba dalam 3 tahun terakhir Tingkat 1. Lomba PTK Nasional Provinsi Kab/Kota 2. Lomba Karya tulis Inovasi Nasional Provinsi Kab/Kota 3. Lomba Guru Berprestasi Nasional Provinsi Kab/Kota 4. Lomba lainnya: ............................... Nasional Provinsi Kab/Kota 4. Nasional Provinsi Kab/Kota 1 Pembelajaran Jumlah Guru

2. Tenaga Kependidikan : Tenaga Pendukung


Jumlah tenaga Jumlah tenaga pendukung pendukung dan kualifikasi Berdasarkan Status Jumla pendidikannya Tenaga pendukung dan Jenis Kelamin h PNS Honorer SMA D1 D2 D3 S1 SMP L P L P

No.

41
1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. Tata Usaha Perpustakaan Laboran lab. IPA Teknisi Komputer Laboran lab. Bahasa PTD Dasar) Kantin Penjaga Sekolah Tukang Kebun Keamanan Lainnya: .................. Jumlah 6 5 1 2 6 1 1 4 17 1 2 3 1 2 2 1 1 1 1 2 3 1 (Pend Tek. 1 1 1 lab. 4 1 2 1 1 6 1 1 1 7 1 1

BAB VI PEDOMAN UMUM PENGEMBANGAN SILABUS DAN RPP I. PENGEMBANGAN SILABUS A. Pengertian Silabus Silabus adalah rencana pembelajaran pada suatu dan/atau kelompok mata pelajaran/tema tertentu yang mencakup standar kompetensi , kompetensi dasar, materi pembelajaran, kegiatan pembelajaran, indikator pencapaian kompetensi, penilaian, alokasi waktu, dan sumber belajar. B. Prinsip Pengembangan Silabus 1. Ilmiah

42 Keseluruhan materi dan kegiatan yang menjadi muatan dalam silabus harus benar dan dapat dipertanggungjawabkan secara keilmuan. 2. Relevan Cakupan, kedalaman, tingkat kesukaran dan urutan penyajian materi dalam silabus sesuai dengan tingkat perkembangan fisik, intelektual, sosial, emosional, dan spritual peserta didik. 3. Sistematis Komponen-komponen silabus saling berhubungan secara fungsional dalam mencapai kompetensi. 4. Konsisten Adanya hubungan yang konsisten (ajeg, taat asas) antara kompetensi dasar, indikator, materi pembelajaran, kegiatan pembelajaran , sumber belajar, dan sistem penilaian. 5. Memadai Cakupan indikator, materi pembelajaran kegiatan

pembelajaran , sumber belajar, dan sistem penilaian cukup untuk menunjang pencapaian kompetensi dasar. 6. Aktual dan Kontekstual Cakupan pembelajaran, indikator, sumber materi belajar, pembelajaran dan sistem kegiatan penilaian

memperhatikan perkembangan ilmu, teknologi, dan seni mutakhir dalam kehidupan nyata, dan peristiwa yang terjadi. 7. Fleksibel

43 Keseluruhan komponen silabus dapat mengakomodasi keragaman peserta didik, pendidik, serta dinamika perubahan yang terjadi di sekolah dan kebutuhan masyarakat. 8. Menyeluruh Komponen silabus mencakup keseluruhan ranah

kompetensi (kognitif, afektif, psikomotor). C. Unit Waktu Silabus 1. Silabus mata pelajaran disusun berdasarkan seluruh alokasi waktu yang disediakan untuk mata pelajaran selama penyelenggaraan pendidikan di tingkat satuan pendidikan. 2. Penyusunan silabus memperhatikan alokasi waktu yang disediakan per semester, per tahun, dan alokasi waktu mata pelajaran lain yang sekelompok. 3. Implementasi pembelajaran per semester menggunakan penggalan silabus sesuai dengan Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar untuk mata pelajaran dengan alokasi waktu yang tersedia pada struktur kurikulum. Khusus untuk SMK/MAK menggunakan penggalan silabus berdasarkan satuan kompetensi. D. Pengembang Silabus Pengembangan silabus dapat dilakukan oleh para guru secara mandiri atau berkelompok dalam sebuah sekolah atau beberapa sekolah, kelompok Musyawarah Guru Mata Pelajaran (MGMP) pada atau Pusat Kegiatan Guru (PKG), dan Dinas Pendidikan.

44 a. Disusun secara mandiri oleh guru apabila guru yang bersangkutan mampu mengenali karakteristik siswa, kondisi sekolah dan lingkungannya. b. Apabila guru mata pelajaran karena sesuatu hal belum dapat melaksanakan pengembangan silabus secara mandiri, maka pihak sekolah dapat mengusahakan untuk membentuk kelompok guru mata pelajaran untuk mengembangkan silabus yang akan digunakan oleh sekolah tersebut. c. Di SD/MI semua guru kelas, dari kelas I sampai dengan kelas VI, menyusun silabus secara bersama. Di SMP/MTs untuk mata pelajaran IPA dan IPS terpadu disusun secara bersama oleh guru yang terkait. d. Sekolah yang belum mampu mengembangkan silabus secara mandiri, sebaiknya bergabung dengan sekolah-sekolah lain melalui forum MGMP/PKG untuk bersama-sama

mengembangkan silabus yang akan digunakan oleh sekolahsekolah dalam lingkup MGMP/PKG setempat. e. Dinas Pendidikan setempat dapat memfasilitasi penyusunan silabus dengan membentuk sebuah tim yang terdiri dari para guru berpengalaman di bidangnya masing-masing. E. Langkah-langkah Pengembangan Silabus 1. Mengkaji Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar Mengkaji standar kompetensi dan kompetensi dasar mata pelajaran

45 sebagaimana tercantum pada Standar Isi, dengan memperhatikan hal-hal berikut: a. urutan berdasarkan hierarki konsep disiplin ilmu dan/atau tingkat kesulitan materi, tidak harus selalu sesuai dengan urutan yang ada di SI; b. keterkaitan antara standar kompetensi dan kompetensi dasar dalam mata pelajaran; c. keterkaitan antara standar kompetensi dan kompetensi dasar antarmata pelajaran. 2. Mengidentifikasi Materi Pembelajaran Mengidentifikasi materi pembelajaran yang menunjang

pencapaian kompetensi dasar dengan mempertimbangkan: a. potensi peserta didik; b. relevansi dengan karakteristik daerah, c. tingkat perkembangan fisik, intelektual, emosional, sosial, dan spritual peserta didik; d. kebermanfaatan bagi peserta didik; e. struktur keilmuan; f. aktualitas, kedalaman, dan keluasan materi pembelajaran; g. relevansi dengan kebutuhan peserta didik dan tuntutan lingkungan; dan h. alokasi waktu. 3. Mengembangkan Kegiatan Pembelajaran Kegiatan pembelajaran dirancang untuk memberikan

pengalaman belajar yang melibatkan proses mental dan fisik

46 melalui interaksi antar peserta didik, peserta didik dengan guru, lingkungan, dan sumber belajar lainnya dalam rangka pencapaian kompetensi dasar. Pengalaman belajar yang dimaksud dapat

terwujud melalui penggunaan pendekatan pembelajaran yang bervariasi dan berpusat pada peserta didik. Pengalaman belajar memuat kecakapan hidup yang perlu dikuasai peserta didik. Hal-hal yang harus diperhatikan dalam mengembangkan kegiatan pembelajaran adalah sebagai berikut. a. Kegiatan pembelajaran disusun untuk memberikan bantuan kepada para pendidik, khususnya guru, agar dapat melaksanakan proses pembelajaran secara profesional. b. Kegiatan pembelajaran memuat rangkaian kegiatan yang harus dilakukan oleh peserta didik secara berurutan untuk mencapai kompetensi dasar. c. Penentuan urutan kegiatan pembelajaran harus sesuai dengan hierarki konsep materi pembelajaran. d. Rumusan pernyataan dalam kegiatan pembelajaran minimal mengandung dua unsur yang mencerminkan pengelolaan pengalaman belajar peserta didik, yaitu kegiatan peserta didik dan materi. ` 4. Merumuskan Indikator Pencapaian Kompetensi Indikator merupakan penanda pencapaian kompetensi dasar yang ditandai oleh perubahan perilaku yang dapat diukur mencakup sikap, pengetahuan, dan keterampilan.

47 Indikator dikembangkan sesuai dengan karakteristik peserta didik, mata pelajaran, satuan pendidikan, potensi daerah dan dirumuskan dalam kata kerja operasional yang terukur dan/atau dapat diobservasi. Indikator digunakan sebagai dasar untuk menyusun alat penilaian. Kata kerja operasional (KKO) Indikator dimulai dari

tingkatan berpikir mudah ke sukar, sederhana ke kompleks, dekat ke jauh, dan dari konkrit ke abstrak (bukan sebaliknya). Kata kerja operasional pada KD benar-benar terwakili dan teruji akurasinya pada deskripsi yang ada di kata kerja operasional indikator. 5. Penentuan Jenis Penilaian Penilaian pencapaian kompetensi dasar peserta didik dilakukan berdasarkan indikator. Penilaian dilakukan dengan menggunakan tes dan non tes dalam bentuk tertulis maupun lisan, pengamatan kinerja, pengukuran sikap, penilaian hasil karya berupa tugas, proyek dan/atau produk, penggunaan portofolio, dan penilaian diri. Penilaian merupakan serangkaian kegiatan untuk

memperoleh, menganalisis, dan menafsirkan data tentang proses dan hasil belajar peserta didik yang dilakukan secara sistematis dan berkesinambungan, sehingga menjadi informasi yang bermakna dalam pengambilan keputusan. Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam penilaian adalah: a. Penilaian diarahkan untuk mengukur pencapaian kompetensi.

48 b. Penilaian menggunakan acuan kriteria; yaitu berdasarkan apa yang bisa dilakukan peserta didik setelah mengikuti proses pembelajaran, dan bukan untuk menentukan posisi seseorang terhadap kelompoknya. c. Sistem yang direncanakan adalah sistem penilaian yang berkelanjutan. Berkelanjutan dalam arti semua indikator ditagih, kemudian hasilnya dianalisis untuk menentukan kompetensi dasar yang telah dimiliki dan yang belum, serta untuk mengetahui kesulitan siswa. d. Hasil penilaian dianalisis untuk menentukan tindak lanjut. Tindak lanjut berupa perbaikan bagi proses peserta pembelajaran didik yang

berikutnya,

program

remedi

pencapaian kompetensinya di bawah kriteria ketuntasan, dan program pengayaan bagi peserta didik yang telah memenuhi kriteria ketuntasan. e. Sistem penilaian harus disesuaikan dengan pengalaman belajar yang ditempuh dalam proses pembelajaran. Misalnya, jika pembelajaran menggunakan pendekatan tugas observasi lapangan maka evaluasi harus diberikan baik pada proses misalnya teknik wawancara, maupun produk berupa hasil melakukan observasi lapangan. 6. Menentukan Alokasi Waktu Penentuan alokasi waktu pada setiap kompetensi dasar didasarkan pada jumlah minggu efektif dan alokasi waktu mata pelajaran per minggu dengan mempertimbangkan jumlah

49 kompetensi dasar, keluasan, kedalaman, tingkat kesulitan, dan tingkat kepentingan kompetensi dasar. Alokasi waktu yang

dicantumkan dalam silabus merupakan perkiraan waktu rerata untuk menguasai kompetensi dasar yang dibutuhkan oleh peserta didik yang beragam. 7. Menentukan Sumber Belajar Sumber belajar adalah rujukan, objek dan/atau bahan yang digunakan untuk kegiatan pembelajaran, yang berupa media cetak dan elektronik, nara sumber, serta lingkungan fisik, alam, sosial, dan budaya. Penentuan sumber belajar didasarkan pada standar kompetensi dan kompetensi dasar serta materi pembelajaran, kegiatan pembelajaran, dan indikator pencapaian kompetensi.

II. PENGEMBANGAN RPP A. Pengertian Berdasarkan PP 19 Tahun 2005 Pasal 20 dinyatakan bahwa: Perencanaan proses pembelajaran meliputi silabus dan rencana pelaksanaan pembelajaran yang memuat sekurang-kurangnya tujuan pembelajaran, materi ajar, metode pengajaran, sumber belajar, dan penilaian hasil belajar. Sesuai dengan Permendiknas Nomor 41 Tahun 2007 tentang Standar Proses dijelaskan bahwa RPP dijabarkan dari silabus untuk mengarahkan kegiatan belajar peserta didik dalam upaya mencapai KD. Setiap guru pada satuan pendidikan berkewajiban menyusun RPP secara

50 lengkap dan sistematis agar pembelajaran berlangsung secara interaktif, inspiratif, menyenangkan, menantang, memotivasi peserta didik untuk berpartisipasi aktif, serta memberikan ruang yang cukup bagi prakarsa, kreativitas, dan kemandirian sesuai dengan bakat, minat, dan perkembangan fisik serta psikologis peserta didik. B. Komponen RPP RPP disusun untuk setiap KD yang dapat dilaksanakan dalam satu kali pertemuan atau lebih. Guru merancang penggalan RPP untuk setiap pertemuan yang disesuaikan dengan penjadwalan di satuan pendidikan. Komponen RPP adalah: 1. Identitas mata pelajaran, meliputi: a. b. c. d. e. f. satuan pendidikan, kelas, semester, program studi, mata pelajaran atau tema pelajaran, jumlah pertemuan.

2. standar kompetensi merupakan kualifikasi kemampuan minimal peserta didik yang menggambarkan penguasaan pengetahuan, sikap, dan keterampilan yang diharapkan dicapai pada setiap kelas dan/atau semester pada suatu mata pelajaran. 3. kompetensi dasar,

51 adalah sejumlah kemampuan yang harus dikuasai peserta didik dalam mata pelajaran tertentu sebagai rujukan penyusunan indikator kompetensi dalam suatu pelajaran. 4. indikator pencapaian kompetensi, adalah perilaku yang dapat diukur dan/atau diobservasi untuk menunjukkan ketercapaian kompetensi dasar tertentu yang menjadi acuan penilaian mata pelajaran. Indikator pencapaian kompetensi dirumuskan dengan menggunakan kata kerja operasional yang dapat diamati dan diukur, yang mencakup pengetahuan, sikap, dan keterampilan. 5. tujuan pembelajaran, menggambarkan proses dan hasil belajar yang diharapkan dicapai oleh peserta didik sesuai dengan kompetensi dasar.

6. materi ajar, memuat fakta, konsep, prinsip, dan prosedur yang relevan, dan ditulis dalam bentuk butir-butir sesuai dengan rumusan indikator

pencapaian kompetensi. 7. alokasi waktu, ditentukan sesuai dengan keperluan untuk pencapaian KD dan beban belajar. 8. metode pembelajaran,

52 digunakan oleh guru untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik mencapai kompetensi dasar atau seperangkat indikator yang telah ditetapkan. Pemilihan metode pembelajaran disesuaikan dengan situasi dan kondisi peserta didik, serta karakteristik dari setiap indikator dan kompetensi yang hendak dicapai pada setiap mata pelajaran. 9. kegiatan pembelajaran : a. Pendahuluan Pendahuluan merupakan kegiatan awal dalam suatu pertemuan pembelajaran yang ditujukan untuk membangkitkan motivasi dan memfokuskan perhatian peserta didik untuk berpartisipasi aktif dalam proses pembelajaran. b. Inti Kegiatan inti merupakan proses pembelajaran untuk mencapai KD. Kegiatan pembelajaran dilakukan secara interaktif, inspiratif, menyenangkan, menantang, memotivasi peserta didik untuk berpartisipasi aktif, serta memberikan ruang yang cukup bagi prakarsa, kreativitas, dan kemandirian sesuai dengan bakat, minat, dan perkembangan fisik serta psikologis peserta didik. Kegiatan ini dilakukan secara sistematis dan sistemik melalui proses eksplorasi, elaborasi, dan konfirmasi. c. Penutup Penutup merupakan kegiatan yang dilakukan untuk mengakhiri aktivitas pembelajaran yang dapat dilakukan dalam bentuk

53 rangkuman atau simpulan, penilaian dan refleksi, umpan balik, dan tindaklanjut. 10. Penilaian hasil belajar Prosedur dan instrumen penilaian proses dan hasil belajar disesuaikan dengan indikator pencapaian kompetensi dan mengacu kepada Standar Penilaian. 11. Sumber belajar Penentuan sumber belajar didasarkan pada standar kompetensi dan kompetensi dasar, serta materi ajar, kegiatan pembelajaran, dan indikator pencapaian kompetensi. C. PRINSIP-PRINSIP PENYUSUNAN RPP 1. Memperhatikan perbedaan individu peserta didik RPP disusun dengan memperhatikan perbedaan jenis kelamin, kemampuan awal, tingkat intelektual, minat, motivasi belajar, bakat, potensi, kemampuan sosial, emosi, gaya belajar, kebutuhan khusus, kecepatan belajar, latar belakang budaya, norma, nilai, dan/atau lingkungan peserta didik.

2. Mendorong partisipasi aktif peserta didik Proses pembelajaran dirancang dengan berpusat pada peserta didik untuk mendorong motivasi, minat, kreativitas, inisiatif, inspirasi, kemandirian, dan semangat belajar. 3. Mengembangkan budaya membaca dan menulis. Proses pembelajaran dirancang untuk mengembangkan

kegemaran membaca, pemahaman beragam bacaan, dan berekspresi

54 dalam berbagai bentuk tulisan. 4. Memberikan umpan balik dan tindak lanjut RPP memuat rancangan program pemberian umpan balik positif, penguatan, pengayaan, dan remedi. 5. Keterkaitan dan keterpaduan RPP keterpaduan disusun antara dengan SK, memperhatikan materi keterkaitan dan

KD,

pembelajaran,

kegiatan

pembelajaran, indikator pencapaian kompetensi, penilaian, dan sumber belajar dalam satu keutuhan pengalaman belajar. RPP disusun dengan mengakomodasikan pembelajaran tematik, keterpaduan lintas mata pelajaran, lintas aspek belajar, dan keragaman budaya. 6. Menerapkan teknologi informasi dan komunikasi RPP disusun dengan mempertimbangkan penerapan teknologi informasi dan komunikasi secara terintegrasi, sistematis, dan efektif sesuai dengan situasi dan kondisi.

D. PEDOMAN PENYUSUNAN RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Dasar: PP RI No. 19 Th. 2005, Panduan BSNP, Permendiknas RI N0. 41/2007 1. a. RPP disusun untuk satu Kompetensi Dasar (jika akan menggabungkan lebih dari satu kompetensi dasar perlu disertai dengan pemetaan)

55 b. Standar Kompetensi, Kompetensi Dasar, dan Indikator dikutip dari silabus yang disusun oleh satuan pendidikan c. Alokasi waktu diperhitungkan untuk pencapaian satu kompetensi dasar yang bersangkutan, yang dinyatakan dalam jam

pembelajaran dan banyaknya pertemuan. Oleh karena itu, waktu untuk mencapai suatu kompetensi dasar dapat diperhitungkan dalam satu atau beberapa kali pertemuan tergantung pada

karakteristik kompetensi dasarnya. 2. Persyaratan RPP 3.1. Kejelasan perumusan tujuan pembelajaran (tidak menimbul kan penafsiran ganda dan mengandung perilaku hasil belajar) 3.2. Pemilihan materi ajar (sesuai dengan tujuan dan karakteristik peserta didik) 3.3. Pengorganisasian materi ajar (keruntutan, sistematika materi dan kesesuaian dengan alokasi waktu) 3.4. Pemilihan sumber/media pembelajaran (sesuai dengan tujuan, materi, dan karakteristik peserta didik) 3.5. Kejelasan skenario pembelajaran (langkah-langkah

kegiatan pembelajaran : awal, inti, dan penutup) 3.6. Kerincian skenario pembelajaran (setiap langkah tercermin strategi/metode dan alokasi waktu pada setiap tahap) 3.7. Kesesuaian teknik dengan tujuan pembelajaran 3.8. Kelengkapan instrumen (soal, kunci, pedoman penskoran)

56 3. RPP dokumen kurikulum tidak perlu ditanda tangani oleh guru ybs dan diketahui/disahkan oleh kepala sekolah, tetapi RPP Perangkat Pembelajaran wajib ditanda-tangani oleh guru dan

diketahui/disahkan oleh Kepala Sekolah. 4. RPP Perangkat kurikulum. E. LANGKAH-LANGKAH PENYUSUNAN RPP Langkah-langkah minimal dari penyusunan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), dimulai dari mencantumkan Identitas RPP, Pembelajaran dikembangkan dari RPP dokumen

Tujuan Pembelajaran, Materi Pembelajaran, Metode Pembelajaran, Langkah-langkah Kegiatan pembelajaran, Sumber Belajar, dan Penilaian. Setiap komponen mempunyai arah pengembangan masingmasing, namun semua merupakan suatu kesatuan. Penjelasan tiap-tiap komponen adalah sebagai berikut. 1. Mencantumkan Identitas Terdiri dari: Nama sekolah, Mata Pelajaran, Kelas, Semester, Standar Kompetensi, Kompetensi Dasar, Indikator dan Alokasi Waktu.

Hal yang perlu diperhatikan adalah : a. RPP boleh disusun untuk satu Kompetensi Dasar. b. Standar Kompetensi, Kompetensi Dasar, dan Indikator dikutip dari silabus. (Standar kompetensi Kompetensi Dasar Indikator adalah suatu alur pikir yang saling terkait tidak dapat dipisahkan)

57 c. Indikator merupakan: ciri perilaku (bukti terukur) yang dapat memberikan gambaran bahwa peserta didik telah mencapai kompetensi dasar penanda pencapaian kompetensi dasar yang ditandai oleh perubahan perilaku yang dapat diukur yang mencakup sikap, pengetahuan, dan keterampilan. dikembangkan sesuai dengan karakteristik peserta didik, satuan pendidikan, dan potensi daerah. rumusannya menggunakan kerja operasional yang terukur dan/atau dapat diobservasi. digunakan sebagai dasar untuk menyusun alat penilaian. d. Alokasi waktu diperhitungkan untuk pencapaian satu kompetensi dasar, dinyatakan dalam jam pelajaran dan banyaknya pertemuan (contoh: 2 x 45 menit). Karena itu, waktu untuk mencapai suatu kompetensi dasar dapat diperhitungkan dalam satu atau beberapa kali pertemuan bergantung pada kompetensi dasarnya. 2. Merumuskan Tujuan Pembelajaran Output (hasil langsung) dari satu paket kegiatan pembelajaran. Misalnya: Kegiatan pembelajaran: Mendapat informasi tentang sistem

peredaran darah pada manusia. pembelajaran, boleh salah satu atau keseluruhan tujuan

pembelajaran, misalnya peserta didik dapat: mendeskripsikan mekanisme peredaran darah pada manusia.

58 menyebutkan bagian-bagian jantung. merespon dengan baik pertanyaan-pertanyaan yang diajukan oleh teman-teman sekelasnya. mengulang kembali informasi tentang peredaran darah yang telah disampaikan oleh guru. Bila pembelajaran dilakukan lebih dari 1 (satu) pertemuan, ada baiknya tujuan pembelajaran juga dibedakan menurut waktu pertemuan, sehingga tiap pertemuan dapat memberikan hasil. 3. Menentukan Materi Pembelajaran Untuk memudahkan penetapan materi pembelajaran, dapat diacu dari indikator. Contoh: Indikator: Peserta didik dapat menyebutkan ciri-ciri kehidupan. Materi pembelajaran: Ciri-Ciri Kehidupan: Nutrisi, bergerak, bereproduksi, transportasi, regulasi, iritabilitas, bernapas, dan ekskresi.

4. Menentukan Metode Pembelajaran Metode dapat diartikan benar-benar sebagai metode, tetapi dapat pula diartikan sebagai model atau pendekatan pembelajaran, bergantung pada karakteristik pendekatan dan/atau strategi yang dipilih.

59 Karena itu pada bagian ini cantumkan pendekatan pembelajaran dan metode yang diintegrasikan dalam satu kegiatan

pembelajaran peserta didik: a. Pendekatan pembelajaran yang digunakan, misalnya: pendekatan proses, kontekstual, pembelajaran langsung, pemecahan masalah, dan sebagainya. b. Metode-metode yang digunakan, misalnya: ceramah, inkuiri, observasi, tanya jawab, e-learning dan sebagainya. 5. Menetapkan Kegiatan Pembelajaran a. Untuk mencapai suatu kompetensi dasar harus dicantumkan langkah-langkah kegiatan setiap pertemuan. Pada dasarnya, langkah-langkah kegiatan memuat unsur kegiatan

pendahuluan/pembuka, kegiatan inti, dan kegiatan penutup. Langkah-langkah minimal yang harus dipenuhi pada setiap unsur kegiatan pembelajaran adalah sebagai berikut: 1. Kegiatan Pendahuluan a. Orientasi: memusatkan perhatian peserta didik pada materi yang akan dibelajarkan, dengan cara menunjukkan benda yang menarik, memberikan illustrasi, membaca berita di surat kabar, menampilkan slide animasi dan sebagainya. b. Apersepsi: memberikan persepsi awal kepada peserta didik tentang materi yang akan diajarkan.

60 c. Motivasi: Guru memberikan gambaran manfaat

mempelajari gempa bumi, bidang-bidang pekerjaan berkaitan dengan gempa bumi, dsb. d. Pemberian Acuan: biasanya berkaitan dengan kajian ilmu yang akan dipelajari. Acuan dapat berupa penjelasan materi pokok dan uraian materi pelajaran secara garis besar. e. Pembagian kelompok belajar dan penjelasan

mekanisme pelaksanaan pengalaman belajar (sesuai dengan rencana langkah-langkah pembelajaran). 2. Kegiatan Inti Berisi langkah-langkah sistematis yang dilalui peserta didik untuk dapat mengkonstruksi ilmu sesuai dengan skemata (frame work) masing-masing. Langkahlangkah tersebut disusun sedemikian rupa agar peserta didik dapat menunjukkan perubahan perilaku

sebagaimana dituangkan pada tujuan pembelajaran dan indikator. Untuk memudahkan, biasanya kegiatan inti

dilengkapi dengan Lembaran Kerja Siswa (LKS), baik yang berjenis cetak atau noncetak. Khusus untuk pembelajaran berbasis ICT yang online dengan koneksi internet, langkah-langkah kerja peserta didik harus dirumuskan detil mengenai waktu akses dan alamat

61 website yang jelas. Termasuk alternatif yang harus ditempuh jika koneksi mengalami kegagalan. a. Kegiatan penutup i. Guru mengarahkan peserta didik untuk membuat

rangkuman/simpulan. ii. Guru memeriksa hasil belajar peserta didik. Dapat dengan memberikan tes tertulis atau tes lisan atau meminta peserta didik untuk mengulang kembali simpulan yang telah disusun atau dalam bentuk tanya jawab dengan mengambil 25% peserta didik sebagai sampelnya. iii. Memberikan arahan tindak lanjut pembelajaran,

dapat berupa kegiatan di luar kelas, di rumah atau tugas sebagai bagian remidi/pengayaan. b. Langkah-langkah pembelajaran dimungkinkan disusun dalam bentuk seluruh rangkaian kegiatan, sesuai dengan

karakteristik model pembelajaran yang dipilih, menggunakan urutan sintaks sesuai dengan modelnya. Oleh karena itu, kegiatan pendahuluan/pembuka, kegiatan inti, dan kegiatan penutup tidak harus ada dalam setiap pertemuan.

6. Memilih Sumber Belajar Pemilihan sumber belajar mengacu pada perumusan yang ada dalam silabus yang dikembangkan. Sumber belajar mencakup sumber

62 rujukan, lingkungan, media, narasumber, alat dan bahan. Sumber belajar dituliskan secara lebih operasional, dan bisa langsung dinyatakan bahan ajar apa yang digunakan. Misalnya, sumber belajar dalam silabus

dituliskan buku referensi, dalam RPP harus dicantumkan bahan ajar yang sebenarnya. Jika menggunakan buku, maka harus ditulis judul buku teks tersebut, pengarang, dan halaman yang diacu. Jika menggunakan bahan ajar berbasis ICT, maka harus ditulis nama file, folder penyimpanan, dan bagian atau link file yang digunakan, atau alamat website yang digunakan sebagai acuan pembelajaran. 7. Menentukan Penilaian Penilaian dijabarkan atas teknik penilaian, bentuk instrumen, dan instrumen yang dipakai.

63

LAMPIRAN-LAMPIRAN

4. SK Kepala Sekolah tentang Tim Penyusun KTSP 5. SK Kepala Sekolah tentang Peraturan Akademik SMP Negeri 18 Semarang 6. SK Kepala Sekolah tentang Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM)

Anda mungkin juga menyukai