Anda di halaman 1dari 11

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Aturan Etika Kompartemen Akuntan Publik Ikatan Akuntan Indonesia


Aturan Etika ini harus diterapkan oleh anggota Ikatan Akuntan Indonesia - Kompartemen Akuntan Publik (IAI-KAP) dan staf profesional (baik yang anggota IAI-KAP maupun yang bukan anggota IAI-KAP) yang bekerja pada satu Kantor Akuntan Publik (KAP). Dalam hal staf profesional yang bekerja pada satu KAP yang bukan anggota IAI-KAP melanggar Aturan Etika ini, maka rekan pimpinan KAP tersebut bertanggung jawab atas tindakan pelanggaran tersebut.

Definisi/Pengertian 1. Klien adalah pemberi kerja (orang atau badan), yang mempekerjakan atau menugaskan seseorang atau lebih anggota IAI - KAP atau KAP tempat Anggota bekerja untuk melaksanakan jasa profesional. Istilah pemberi kerja untuk tujuan ini tidak termasuk orang atau badan yang mempekerjakan Anggota. 2. Laporan Keuangan adalah suatu penyajian data keuangan termasuk catatan yang menyertainya, bila ada, yang daya dimaksudkan untuk mengkomunikasikan sumber

ekonomi (aktiva) dan atau kewajiban suatu entitas pada saat Tugas Kelompok | PEMERIKSAAN AKUNTANSI
11

tertentu atau perubahan atas aktiva dan atau kewajiban selama suatu periode tertentu sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum atau basis akuntansi komprehensif selain prinsip akuntansi yang berlaku umum. Data keuangan lainnya yang digunakan untuk mendukung rekomendasi kepada klien atau yang terdapat dalam dokumen untuk suatu pelaporan yang diatur dalam standar atestasi dalam penugasan atestasi, dan surat pemberitahuan tahunan pajak (SPT) serta daftar-daftar pendukungnya bukan merupakan laporan keuangan. Pernyataan, surat kuasa atau tanda tangan pembuat SPT tidak merupakan pernyataan pendapat atas laporan keuangan. 3. Kantor Akuntan Publik (KAP) adalah suatu bentuk organisasi akuntan publik yang memperoleh izin sesuai dengan peraturan perundangan-undangan yang berusaha di bidang pemberian jasa profesional dalam praktik akuntan publik. 4. IAI (Ikatan Akuntan Indonesia) adalah wadah organisasi profesi akuntan Indonesia yang diakui pemerintah. 5. Ikatan Akuntan Indonesia Kompartemen Akuntan Publik (IAIKAP) adalah wadah organisasi para akuntan Indonesia yang menjalankan profesi sebagai akuntan publik atau bekerja di Kantor Akuntan Publik. 6. Anggota adalah semua anggota IAI-KAP. 7. Anggota Kantor Akuntan Publik (anggota KAP) adalah anggota IAI-KAP dan staf professional (baik yang anggota IAI-KAP

Tugas Kelompok | PEMERIKSAAN AKUNTANSI

11

maupun yang bukan anggota IAI-KAP) yang bekerja pada satu KAP. 8. Akuntan Publik adalah akuntan yang memiliki izin dari Menteri Keuangan untuk menjalankan praktik akuntan publik. 9. Praktik Akuntan Publik adalah pemberian jasa profesional kepada klien yang dilakukan oleh anggota IAI-KAP yang dapat berupa jasa audit, jasa atestasi, jasa akuntansi dan review, perpajakan, perencanaan keuangan perorangan, jasa pendukung litigasi dan jasa lainnya yang diatur dalam standar profesional akuntan publik. A. TANGGUNG JAWAB DAN PRAKTIK LAIN

501. Perbuatan dan perkataan yang mendiskreditkan. Anggota tidak diperkenankan melakukan tindakan dan/atau mengucapkan perkataan yang mencemarkan profesi. 502. Iklan, promosi dan kegiatan pemasaran lainnya. Anggota melakukan dalam menjalankan klien pemasaran praktik melalui dan akuntan pemasangan kegiatan publik iklan,

diperkenankan

mencari

promosi

pemasaran

lainnya sepanjang tidak merendahkan citra profesi. 503. Komisi dan Fee Referal. A. Komisi Komisi adalah imbalan dalam bentuk uang atau barang atau bentuk lainnya yang diberikan atau diterima kepada/dari klien/pihak lain untuk memperolah penugasan dari klien/pihak Tugas Kelompok | PEMERIKSAAN AKUNTANSI
11

lain.

Anggota

KAP

tidak

diperkenankan

untuk

memberikan/menerima komisi apabila pemberian/penerimaan komisi tersebut dapat mengurangi independensi. B. Fee Referal (Rujukan). Fee referal (rujukan) adalah imbalan yang dibayarkan/diterima kepada/dari sesama penyedia jasa profesional akuntan publik. Fee referal (rujukan) hanya diperkenankan bagi sesama profesi. 504. Bentuk Organisasi dan Nama KAP. Anggota hanya dapat berpraktik akuntan publik dalam bentuk organisasi yang diizinkan oleh peraturan perundang-undangan yang berlaku dan atau yang tidak menyesatkan dan merendahkan citra profesi. B. KEPUTUSAN YANG HARUS DIAMBIL OLEH AUDITOR

BERKAITAN DENGAN BUKTI AUDIT Dalam proses pengumpulan bukti audit,auditor melakukan 4 pengambilan keputusan yang saling berkaitan, yaitu: 1) Penentuan prosedur audit yang akan digunakan Untuk mengumpulkan bukti audit, auditor mengunakan prosedur audit. Contoh prosedur audit disajikan berikut ini. Hitung penerimaan kas yang belum disetor pada tanggal neraca dan awasi uang kas tersebut sampai dengan saat penyetoran ke bank. Mintalah cut-off bank statement dari bank kira-kira untuk jangka waktu dua minggu setelah tanggal neraca. Tugas Kelompok | PEMERIKSAAN AKUNTANSI
11

Lakukan pengamatan terhadap perhitungan fisik sediaan yang diselenggarakan oleh klien. 2) Penentuan Besarnya Sampel. Keputusan mengenai banyak unsur yang harus diuji harus diambil oleh auditor untuk setiap prosedur audit. Besarnya sampel akan berbeda-beda di antara yang satu dengan audit yang lain dan dari prosedur yang satu ke prosedur audit yang lain. 3)Penentuan Unsur Tertentu yang Dipilih Sebagai Anggota Sampel Setelah besarnya sampel ditentukan untuk prosedur audit tertentu, auditor masih harus memutuskan unsur mana yang akan dipilih sebagai anggota sampel untuk diperiksa. 4)Penentuan Waktu yang Cocok untuk Melaksanakan Prosedut Audit Karena audit terhadap laporan keuangan meliputi suatu jangka waktu tertentu, biasa nya 1 tahun, maka auditor dapat mulai mengumpulkan bukti audit segera awal tahun. Umumnya, klien menghendaki diselesaikan dalam jangka waktu satu minggu dengan tiga bulan setelah tanggal neraca. C. KEPUTUSAN BUKTI AUDIT Menentukan jenis dan jumlah bukti audit yang tepat untuk dikumpulkan agar dapat memberikan keyakinan yang memadai. 1. Prosedur-prosedur audit apakah yang akan digunakan. 2. Ukuran sampel sebesar apakah yang akan dipilih untuk prosedur tertentu. 3. Item-item manakah yang akan dipilih dari populasi 4. Kapankah berbagai prosedur itu akan dilaksanakan. D. JENIS-JENIS BUKTI AUDIT Tugas Kelompok | PEMERIKSAAN AKUNTANSI
11

1. Pengujian Fisik Perhitungan yang akan dilakukan oleh auditor atas aktiva yang berwujud. Contoh persediaan dan kas. 2. Konfirmasi Menggambarkan penerimaan tanggapan baik secara tertulis maupun lisan dari pihak ketiga yang independen yang memverifikasi keakuratan informasi sebagaimana yang diminta oleh auditor. a. Konfimasi positif, meminta penerima untuk merespon dalam semua keadaan. b. Konfirmasi negatif, penerima diminta untuk merespon hanya saat informasi tidak benar. Konfimasi harus diawasi oleh auditor sejak saat konfimasi tersebut dipersiapkan hingga saat konfimasi tersebut diterima kembali. 3. Dokumentasi Pengujian auditor atas berbagai dokumen dan catatan klien yang dipergunakan oleh klien untuk menyediakan informasi bagi pelaksanaan bisnis. a. Dokumen internal, dokumen yang dipersiapkan dan dipergunakan dalam organisasi klien sendiri serta tidak pernah disampaikan kepada pihak-pihak diluar organisasi. Contoh laporan waktu kerja karyawan. b. Dokumen eksternal, dokumen-dokumen eksternal berasal dari luar organisasi klien dan berakhir di tangan klien. Dokumen eksternal dianggap memiliki tingakt kepercayaan yang lebih tinggi daripada dokumen internal. Karena dokumen eksternal pernah berada baik di tangan klien maupun pihak lain,

Tugas Kelompok | PEMERIKSAAN AKUNTANSI

11

maka kedua belah pihak telah sepakat akan informasi serta berbagai kondisi yang dinyatakan dalam dokumen. 4. Prosedur Analitis Menggunakan berbagai perbandingan dan hubungan-hubungan untuk menilai apakah saldo-saldo akun atau data lainnya nampak wajar. a. Memahami industri dan bisnis klien, informasi tahun sekarang yang belum diaudit dibandingkan dengan informasi tahun sebelumnya. Perubahan ini bisa melambangkan tren penting atau kejadian khusus. b. Menilai kemampuan keberlanjutan bisnis entitas, prosedur analitis berguna sebagai indikasi bahwa perusahaan klien memiliki 5. Wawancara Upaya untuk memperoleh informasi baik secara lisan maupun tertulis dari klien sebagai tanggapannya atas berbagai pertanyaan yang diajukan oleh auditor. 6. Hitung Uji Pengujian kembali atas perhitungan dan transfer informasi yang dibuat oleh klien pada suatu periode. Contoh perhitungan atas beban depresiasi dan beban dibayar dimuka. 7. Observasi Penggunaan indera perasa untuk menilai aktivitas-aktivitas tertentu. Contoh melakukan pengecekan di ruang pabrik, apakah alat-alat yang dimiliki klien memadai dan karyawankaryawan bekerja dengan baik. masalah keuangan, membantu auditor dalam menilai kemungkinan kegagalan bisnis.

Tugas Kelompok | PEMERIKSAAN AKUNTANSI

11

BAB III PENUTUP


A. KESIMPULAN

Tujuan audit atas laporan keuangan oleh auditor

independen pada umumnya adalah untuk menyatakan pendapat tentang kewajaran, dalam semua hal yang material, posisi keuangan, hasil usaha,perubahan ekuitas, dan arus kas sesuai dengan prinsip akuntansi yangberlaku umum di Indonesia. Tugas Kelompok | PEMERIKSAAN AKUNTANSI
11

Auditor bertanggung jawab untuk merencanakan dan

melaksanakan audit untuk memperoleh keyakinan memadai tentang apakah laporan keuangan bebas dari salah saji material, baik yang disebabkan oleh kekeliruan atau kecurangan. Auditor bertanggung jawab untuk merencanakan dan melaksanakan audit untuk memperoleh keyakinan memadai tentang apakah laporan keuangan bebas dari salah saji material, baik yang disebabkan oleh kekeliruan atau kecurangan. Tanggung jawab auditor adalah untuk menyatakan pendapat atas laporan keuangan. Manajemen bertanggung jawab untuk menerapkan kebijakan akuntansi yang sehat dan untuk membangun danmemelihara pengendalian intern yang akan, di antaranya, mencatat,mengolah, meringkas, dan melaporkan transaksi (termasuk peristiwadan kondisi) yang konsisten dengan asersi manajemen yang tercantum dalam laporan keuangan. Transaksi entitas dan aktiva,utang, dan ekuitas yang terkait adalah berada dalam pengetahuan dan pengendalian langsung manajemen.

B. SARAN

Auditor harus menelaah tingkat kepercayaan, integritas informasi keuangan maupun operasional, sarana serta caracara yang digunakan untuk mengidentifikasi, mengukur, menggolongkan dan melaporkan informasi.

Tugas Kelompok | PEMERIKSAAN AKUNTANSI

11

Dari

uraian

makalah

ini,

penyusun

merekomendasikan karena hal

pentingnya untuk menguasai konsep Audit

tersebut akan dapat membantu mengevaluasi kegiatankegiatan operasional dalam suatu perusahaan. Dan hasilnya memberikan umpan balik tentang fungsi SDM bagi para manajer operasional dan departemen SDM. Ini juga mengemukakan seberapa baik para manajer mengelola tugas-tugasnya.

Tugas Kelompok | PEMERIKSAAN AKUNTANSI

11

DAFTAR PUSTAKA http://id.shvoong.com/business-management/accounting/2128856-bukti-audit-dan-kertaskerja/#ixzz1omKHT0lu http://www.scribd.com/doc/21728774/Makalah-Audit-Klmpok-2

Tugas Kelompok | PEMERIKSAAN AKUNTANSI

13

Anda mungkin juga menyukai