Anda di halaman 1dari 6

Pengertian Pendidikan Kewarganegaraan

A. Pengertian Kewarganegaraan / Kewiraan Istilah kwarganegaraan terdiri dari 2 kata, yaitu Warga dan Negara, warga itu artinya anggota,kalo Negara artinya organisasi kekuasaan. Jadi, warga Negara adalah anggota dari suatu organisasi kekuasaan yang dinamakan Negara. Warga Negara (rakyat) merupakan salah satu pilar/tiang Negara, selain wilayah, pemerintah yang berdaulat, dan pengakuan. Istilah kewarganegaraan bisa diartikan hal-hal segala sesuatu yang berkenan dengan warga Negara. Istilah ini pun dipakai kalo kita membicarakan hubungan warga negara dengan Negara. Jadi. Istilah ini pun dipakai jika kita membicarakan hubungan warga Negara dengan Negara. Jadi istilah kewarganegaraan menyatakan hubungan yang punya ikatan hukum atas seorang individu dengan atau keanggotaan dari suatu Negara. Hubungan antara warga Negara dengan Negara bersifat emosional, bersifat formal, bersifat fungsional, dan bersifat yuridis formal. Saya jelasin disini tentang 4 hal tsb secara singkat : 1. Hubungan yang bersifat emosional, pembekalan melalui nilai-nilai (melalui pendidikan pancasila dan kewarganegaraan) sehingga akan tumbuh sikap sikap seperti: bangga terhadap Negara,cinta tanah air, rela berkorban untuk nusa dan bangsa, 2. Hubungan yang bersifat formal malalui pendidikan formal, warganegara berpengetahuan formal berkemampuan berhubungan secara efektif dengan negara. 3. Hubungan yang bersifat fungsional : menggambarkan warga Negara yang melaksanakan peran dan fungsinya dalam kehidupan bangsa dan negaranya (mengabdi kepada bangsa dan Negara lewat pekerjaannya) 4. Hubngan yang bersifat yuridis konstitusional : hubungan warga Negara secara ikatan hukum diatur dalam UUD 1945 (hak dan kewajiban warga Negara) Singkatnya istilah kewarganegaraan menekankan 2 hal, kesetiaan warga terhadap Negara, dan kewajiban Negara untuk melindungi warga Negara. Jadi, Pendidikan Kewarganegaraan adalah usaha untuk membekali peserta didik dengan pengetahuan dan kemampuan dasar berkenaan dengan hubungan antara warga Negara dengan Negara setra pendidikan pendahuluan Negara agar menjadi warga Negara yang baik dan dapat diandalkan oleh bangsa dan Negara. Dan yang paling penting kita bisa mengharumkan bangsa kita di hadapan dunia internasional. Kompetensi Pendidikan Kewarganegaraan / Kewiraan menjadikan ilmuwan dan professional yang memiliki rasa kebangsaan dan cinta tanah air, demokratis yang berkeadaban; mejadi warga Negara yang memiliki daya saing, dan disiplin (lain berpaartisi aktif dalam membangun kehidupan yang damai berdasarkan system mlai Pancasila. Dengan kompetensi yang dimilikinya, seorang lulusan pendidikan tinggi harus mampu bertindak sebagai a method of inguiry dalam peramya sebagai pencerih masyarakat, berkehidupan berbangsa, bemegara. Oleh karena itu, proses pembelajaran tidak lagi menjadikan' seseorang sebagggai human investment pembanggunan, tetapi 'mengantarkan seseorang sebagai intelellectual capital dalam dimensi keperanan sebagai humamn capital, structural capital, dan relational oupital atau customer capital. Infelellectual capital tersebut

bagi seseorang akan ditemukan dan dimantapkan melalui proses belajar sepanjang hayat (continuing education atau life long education) yang berwujud a method of ingury yang bersifat dinamis progresif. Tujuan pendidikan kewarganegaraan : 1. Dapat memahami dan mampu melaksanakan hak dan kewajiban sacara santun,jujur dan demokratis serta ikhlas sebagai warga Negara RI terdidik dan bertanggung jawab 2. Menguasai pengetahuan dan pemahaman beragam masalah tentang kehidupan bermasyarakat,berbangsa,dan bernegara yang diatasi dengan pemikiran berlandaskan pancasila,wawasan nusantara,ketahanan nasional secara kristis dan bertanggungjawab.

3. Memupuk sikap dan perilaku yang sesuai sama nilai-nilai perjuangan serta patriotisme yang cinta tanah air, rela berkorban bagi nusa dan bangsa.

B. Hak Dan Kewajiban Warga Negara Hak dan kewajiban warga Negara merupakan perwujudan dari hubungan warga Negara dan Negara. Hak dan kewajiban harus diperlakukan sama pada setiap warga Negara, Artinya warga Negara jangan menuntut hak lebih dari pada kewajibannya. Sebaliknya warga Negara jangan dituntut kewajiban lebih dari pada hak-hak yang seharusnya di terima Dalam kaitannya dengan Negara ,hubungan ini menggambarkan,bahwa disatu pihak Negara harus menjamin atau memenuhi hak-hak dai warganegara. Hak warga Negara merupakan konsekuensi logis dari hubungan Negara terhadap warganya. Negara harus mempunyai tanggungjawab yang besar dalam mewujudkan hak setiap warga Negara yang udah digariskan dalam pereaturan perundang-undangan. Maju atau mundurnya suatu Negara sangat ditentukan sama warganegaranya. Oleh karenanya setiap warganegaranya harus melaksanakan kewajiban-kewajibannya yang udah diatur dalam system perundang-undangan yang berlaku.

Pasal-pasal UUD 1945 yang menetapkan hak dan kewajiban warganegara adalah sebagai berikut : 1. Pasal 27 ayat 2 : hak warga Negara memperoleh pekerjaan dan penghidupan yang layak bagi kemanusiaan. 2. Pasal 27 ayat 3 : hak dan kewajiban warga Negara untuk ikut serta dalam upaya pembelaan Negara 3. Pasal 28 menetapkan hak kemerdekaan warga Negara untuk berserikat,berkumpul dan mengeluarkan pikiran dengan lisan dan tulisan 4. Pasal 29 ayat 2 menyebutkan adanya hak kemerdekaan untuk memeluk agamanya masing-masing dan beribadat menurut agamanya 5. Pasal 30 ayat 1 menyebutkan adanya hak kewajiban warganegara untuk ikut serta dalam usaha pertahanan dan keamanan Negara 6. Pasal 31 ayat 1 menyebutkan bahwa tiap-tiap warga Negara berhak mendapat pengajaran.

C. Hak dan Kewajiban Bela Negara Pembelaan Negara atau bela Negara adalah tekad,sikap dan tindakan warga Negara yang teratur,menyeluruh,terpadu, dan berlanjut yang dilandasi oleh kecintaan pada tanah air serta kesadaran hidup berbangsa dan bernegara Indonesia,serta keeyakinan akan kesaktian pancasila sebagai ideology Negara kerelaan berkorban buat meniadakan setiap ancaman,baik dari luar negeri maupun dari dalam negeri yang membahayakan kemerdekaan dan kedaulatan Negara, kesatuan dan persatuan bangsa, keutuhan wilayah dan yiridiksi nasional,serta nilai nilai pancasila dan UUD 1945.

PANDANGAN KEWIRAAN TENTANG PERANG

Perang adalah sebuah aksi fisik dan non fisik antara dua kelompok atau lebih untuk melakukan dominasi di wilayah yang di perselisihkan. Perang secara awam di maknai sebagai pertikaian bersenjata, di era modern kaya sekarang, perang lebih mengarah pada superioritas teknologi dan industri, hal ini tercermin dari doktrin angkatan perangnya seperti "Barang siapa menguasai ketinggian maka menguasai dunia", hal ini nunjukin bahwa penguasaan atas ketinggian harus dicapai oleh teknologi. Tapi kata Perang tidak lagi berperan sebagai kata kerja, namun sudah bergeser pada kata sifat, yang mempopulerkan hal ini adalah para jurnalis, jadi lambat laun pergeseran ini mendapatkan posisinya, secara umum perangberart"pertentangan".

PENYEBAB TERJADINYA PERANG

Secara spesifik dan wilayah filosofis, perang merupakan turunan sifat dasar manusia yang tetap sampai sekarang memelihara dominasi dan persaingan sebagai media memperkuat eksistensi diri. Dengan mulai secara psikologis dan fisik. Dengan melibatkan diri sendiri dan orang lain, baik secara kelompok atau bukan. perang dapat mengakibatkan kesedihan dan kemiskinan yang berkepanjangan. sebagai contah perang dunia yang mengakibatkan hialngnya nyawa beratus-ratus orang dijepang dan tentu saja hal ini mengakibatkan kesedihan mendalam dalam diri masyarakat Jepang. Penyebab terjadinya perang di antaranya adalah:

Perbedaan ideologi Keinginan untuk memperluas wilayah kekuasaan Perbedaan kepentingan Perampasan Sumber Daya Alam (minyak, hasil pertanian, dll).

Namun dalam perkembangan umat manusia, khususnya karena banyaknya kemajuan dalam cara berpikir dan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, maka pada akhir abad ke 20 udah terjadi perubahan yang penting dalam pengertian Perang. Perkembangan Iptek menghasilkan kemampuan untuk menimbulkan kehancuran dan pemusnahan yang amat besar. Setelah Perang Dunia 2 berkembang daya penghancur secara

fenomenal, terutama berupa senjata nuklir dan thermo-nuklir dengan daya hancur sama dengan jutaan ton (megaton, MT) TNT. Selain senjata nuklir, juga berkembang senjata biologi dan kimia. Perkembangan hebat dalam daya penghancur dan pemusnah ini telah berdampak pada pengertian Perang. Semakin cepat perkembangan ini , saya khawatirkan maka akan cepat juga terjadi kepunahan bagi dunia ini. Selain di sebabkan karna sikap serakah manusia tanpa kpuasan, hal ini juga di karenakan seringnya terjadi peperangan yang sejatinya hal ini tidak di anjurkan.

Hal lain adalah kemajuan cara berpikir dan kekuatan emosi yang menimbulkan pada manusia sikap bertahan diri yang jauh lebih besar. Hal ini membuat manusia gak mau ditundukkan secara mudah dan sembarangan. Ia bersedia melakukan apa aja untuk mempertahankan diri dari usaha pihak lain yang mau menundukkannya. Dua hal itu tadi tuh berpengaruh terhadap pengertian Perang. Akan tetapi bukan menyebabkan berakhirnya Perang di kehidupan manusia, sekalipun umat manusia lebih suka kalo gak ada Perang lagi. Karena ada aja pemimpin bangsa atau umat yang punya niat ngelampiasin nafsu penguasaannya terhadap bangsa atau umat lain, maka Perang gak ada matinya dan ada terus . Tapi dampak itu berupa perubahan dalam cara menjalankan Perang. Besarnya daya penghancur dan makin canggihnya teknologi pertahanan dan penyerangan membuat orang sadar kalo gak cuma pihak yang dalam permulaan Perang yang diserang yang akan mengalami kehancuran. Juga yang menyerang tidak bebas dari kehancuran. Sebab itu pemaksaan kehendak kepada pihak lain gak usah terburu-buru dilakukan dengan tindakan kekerasan secara terbuka. Tindakan kekerasan baru bermanfaat setelah sasaran dibuat demikian lemah sehingga gak lagi mampu melawan kekerasan dengan kekerasan.

Selain itu Perang yang dimulai dengan usaha melemahkan daya tahan lawan secara mental dan psikologis bermanfaat buat menundukkan rakyat lawan yang pikirannya gak mau ditundukkan oleh pihak lain. Hal itu terlihat dalam Perang Dingin antara blok Barat sama blok Komunis. Gak ada pertempuran dahsyat dengan berbagai macam senjata yang mereka punya. Namun tetap terjadi pergulatan besar untuk saling menundukkan. Perang justru dimulai dengan tindakan yang bukan kekerasan tetapi dapat melemahkan daya perlawanan musuh. Sedangkan kekerasan baru dipakai kalo gak ada bahaya penghancuran bagi pihak penyerang. Dalam pergulatan itu semua pihak sadar bahwa tidak boleh pergulatan itu bereskalasi menjadi pergulatan bersenjata. Berakhirnya perang dunia ke II,Amerika Serikat dan Rusia muncul sebagai Negara adikuasa /adidaya (super power). Amerika sebagai pimpinan blok barat menganut paham ideology liberal dan Rusia sebagai pimpinan blok timur menganut ideology komunime. Kedua Negara adikuasa ini selalu bersaing untuk menyebarkan ideologinya keseluruh duania termasuk Indonesia. Berkembang pengertian serangan non-konvensional, yaitu serangan yang dilakukan gak memakai penggunaan kekuatan militer secara menonjol. Penyerang mulai agressinya dengan mempengaruhi kehidupan bangsa yang hendak dikuasai. Melalui serangan intelijen, serangan informasi dan berbagai tindakan ia berusaha agar semakin luas kalangan bangsa

yang diserang ngasih simpati kepada cara hidup, cara berpikir, dan kekuasaan bangsa penyerang. Suatu saat juga pemerintahnya akan berpihak kepada penyerang. Akan tetapi pada pihak yang diserang juga berkembang kemampuannya yang cuma Cuma semata-mata bersifat kekuatan militer dan kekerasan. Kemajuan manusia dalam mengembangkan pikiran dan perasaan menghasilkan kemampuan untuk terwujudnya daya tahan yang ulet dan tangguh. Berkembanglah pertahanan non-konvensional yang intinya sikap gak mau tunduk dan menyerah. Kalo dulu negara dengan keunggulan kekuatan militer dan ekonomi relatif mudah ngalahin bangsa yang kecil kemampuannya, sekarang hal itu gak mesti berlaku. Terbukti bahwa negara yang terbatas kemampuannya dapat bertahan dan kemudian unggul ketika diserang negara besar, sebagaimana terjadi dalam kasus perlawananVietnam terhadap Perancis dan AS. Dan sekarang AS tidak mampu menundukkan Afghanistan serta gak mampu sepenuhnya mencapai tujuannya di Irak. Dengan adanya daya tahan yang kuat itu kemenangan militer belum pasti dapat menundukkan kehendak bangsa yang diserang. Penyerang harus dapat mencapai kemenangan damai, artinya bangsa yang diserang sepenuhnya berakhir perlawanannya dan terwujud kondisi damai yang didominasi sepenuhnya pihak penyerang. Hal itu diwujudkan AS ketika memenangkan Perang Dunia II dengan membuat Jepang yang gigih dan fanatik melawan AS skarang ni menjadi sekutu AS yang paling setia di Asia Timur.. Tetapi sekarang AS tidak mampu melakukan itu di Irak dan Afghanistan. Dengan begitu gak lagi benar kalo bangsa kecil dan belum berkembang pasti dapat ditundukkan dengan gampang oleh bangsa besar maju dan kaya. Selama bangsa kecil mampu mengembangkan daya tahan dengan sikap tak kenal menyerah, maka tak mudah bangsa besar membuat bangsa kecil keok. Dengan ke patriotisan warga negara maka tak lagi ada yg bisa membendung seorang warga negara yg ingin mempertahankan tanah airnya walaupun haruh mempertaruhkan nyawa. Hal ini memecut semangat negara2 kecil untuk melawan penjajah atau bangsa kolonial. Dengan demikian negara itu akan menjadi lebih solid dan kuat meskipun harus berhadapan dengan bangsa yg jauh lebih kaya. Hendaknya perkembangan dalam pengertian Perang ini disadari bangsa kita dalam menjaga kelangsungan hidup NKRI dan Pancasila sebagai Dasarnya. Tak Cuma memyadari itu, taapi kita juga harus nerubah pola pikir kita ke arah yg lebih baik dalam usaha dan upaya menjaga kedaulatan, harkat martabat bangsa sebagai kwajiban bersama warga negara. Dan perlunya bagi bangsa kita untuk gak mudah terprovokasi oleh bangsa lain atau oknum2 dari bangsa lain yang ingin memecah belah bangsa kita. Dan sebisa mungkin kita menghindari timbulnya peperangan antar suku, ras, agama atau bangsa agar terciptanya kehidupan yang damai dan tenteram. Sebagaimana hak warga negara yang ingin di Lindungi dan gag mau ada lagi segala bentuk penjajahan, kekerasan dan panindasan di muka bumi ini.

DAFTAR PUSTAKA

http://felixsharieff.wordpress.com/2009/12/15/page/2/ http://sayidiman.suryohadiprojo.com/?p=1142

Anda mungkin juga menyukai