Anda di halaman 1dari 12

Sistem Basis Data 2

Anggraeni Ridwan

Pengertian Transaksi
Cat: Transaksi adalah satu atau beberapa mengakses/mengubah isi basis data. aksi program aplikasi yang

Transaksi merupakan bagian dari pengeksekusian sebuah program yang melakukan pengaksesan basis data dan bahkan juga melakukan serangkaian perubahan data. DBMS yang kita gunakan harus menjamin bahwa setiap transaksi harus dapat dikerjakan secara utuh atau tidak sama sekali. Tidak boleh ada transaksi yang hanya dikerjakan sebagian, karena dapat menyebabkan inkonsistensi basis data. Untuk itu transaksi selalu merubah basis data dari satu kondisi konsisten ke kondisi konsisten lain. Sebuah transaksi berpeluang untuk mengganggu integritas basis data yang dapat membuat kondisi/hubungan antar data tidak seperti seharusnya. Untuk menjamin agar integritas dapat tetap terpelihara maka setiap transaksi harus memiliki sifat-sifat: Atomik, dimana semua operasi dalam transaksi dapat dikerjakan seluruhnya atau tidak sama sekali. 2. Konsisten, dimana eksekusi transaksi secara tunggal harus dapat menjamin data tetap konsisten setelah transaksi berakhir. 3. Terisolasi, jika pada sebuah sistem basis data terdapat sejumlah transaksi yang dilaksanakan secara bersamaan, maka semua transaksi yang dilaksanakan pada saat yang bersamaan tersebut harus dapat dimulai dan bisa berakhir. 4. Bertahan, dimana perubahan data yang terjadi setelah sebuah transaksi berakhir dengan baik, harus dapat bertahan bahkan jika seandainya sistem menjadi mati.
1.

Terhentinya suatu transaksi tidak selalu diakibatkan oleh kegagalan insidental baik dari perangkat keras (crash) ataupun kemacetan sistem operasi (hang). Tapi lebih sering terjadi karena user sengaja menghentikan transaksi atau karena penghentian transaksi oleh DBMS akibat adanya kondisi tak diinginkan, seperti deadlock atau timeout. Sebuah transaksi dapat menghasilkan dua kemungkinan: a. Jika dilaksanakan lengkap seluruhnya, transaksi tersebut telah di commit dan basis data mencapai keadaan konsisten baru. b. Jika transaksi tidak sukses, maka transaksi dibatalkan dan basis data dikembalikan ke keadaan konsisten sebelumnya (rollback). Transaksi yang sudah di commit tidak dapat dibatalkan lagi. Jika ada kesalahan, maka harus dilakukan transaksi lain yang membalik dampak transaksi sebelumnya.

Transaksi_mhs

1/3

Sistem Basis Data 2

Anggraeni Ridwan

Status-status yang dapat dicapai oleh sebuah transaksi sejak mulai dilaksanakan hingga selesai atau batal adalah: Aktif (Active), yang merupakan status awal (initial state) sebuah transaksi yang menunjukkan transaksi tersebut masih dieksekusi. 2. Berhasil Sebagian (Partially Committed), yaitu keadaan yang dicapai transaksi tepat pada saat operasi terakhir dalam transaksi selesai dikerjakan. 3. Gagal (Failed), yang merupakan keadaan dimana sebuah transaksi terhenti pengeksekusiannya sebelum tuntas sama sekali. 4. Batal (Aborted), yaitu keadaan dimana sebuah transaksi dianggap tidak/belum dikerjakan yang tentu dengan terlebih dahulu diawali dengan mengembalikan semua data yang telah diubah ke nilai-nilai semula. (yang menjadi tanggung jawab DBMS). 5. Berhasil Sempurna (Committed), keadaan dimana transaksi telah dinyatakan berhasil dikerjakan seluruhnya dan basis data telah merefleksikan perubahan-perubahan yang memang diinginkan transaksi.
1.

Diagram berikut ini menunjukkan aliran dan siklus peralihan status (state) dari sebuah transaksi:
partially committed active committed

failed

aborte d

Ketika sebuah transaksi mulai dikerjakan, maka transaksi itu berada dalam status aktif. Jika terjadi penghentian sebelum operasi berakhir, maka transaksi segera beralih ke status gagal/failed. Namun, bila keseluruhan transaksi selesai dikerjakan, maka transaksi itu berada pada status berhasil sebagian/partially committed, dimana perubahan-perubahan data masih berada di dalam memori utama yang bersifat volatile/tidak permanen. Transaksi dalam status ini masih mungkin untuk pindah ke status failed, karena ada pembatalan transaksi baik sengaja maupun tidak. Jika tidak beralih ke status failed, maka nilai-nilai data yang ada di memori utama akan direkam ke dalam disk yang bersifat permanen. Begitu proses perekaman selesai, maka transaksi beralih ke status committed. Sementara itu, transaksi yang berada pada status failed, maka DBMS harus menjalan proses rollback. Proses tersebut dapat berupa: Mengulangi pelaksanaan transaksi / restart, yang dilakukan pada transaksi yang failed akbiat kemacetan perangkat keras ataupun perangkat lunak dan bukannya penghentian transaksi secara sengaja oleh user.

Transaksi_mhs

2/3

Sistem Basis Data 2

Anggraeni Ridwan

Mematikan transaksi / kill, yang dilakukan untuk transaksi yang dihentikan secara sengaja oleh user atau akibat adanya kesalahan lojik dalam penulisan aplikasi.

Begitu salah satu dari pilihan proses tersebut selesai dilakukan, maka transaksi berpindah ke status batal (aborted). Status berhasil sempurna/committed maupun batal/aborted merupakan status terminasi, yaitu status akhir dalam pelaksanaan transaksi.

Apa sebenarnya pengertian kas itu? Kas adalah komponen aktiva paling aktif dan sangat mempengaruhi setiap transaksi yang terjadi. Hal ini dikarenakan setiap transaksi memerlukan suatu dasar pengukuran yaitu kas. Bahkan walaupun perkiraan kas tidak langsung terlibat dalam transaksi tersebut besarnya nilai transaksi tetap diukur dengan kas. Kas adalah aktiva yang tidak produktif. Oleh karena itu kas harus dijaga supaya jumlah kas tidak terlalu besar sehingga tidak ada kas yang menganggur. Di samping itu kas merupakan suatu aktiva yang paling mudah diselewengkan dan digunakan dengan tidak semestinya oleh karyawan karena kas merupakan aktiva yang paling bernilai dibanding dengan aktiva lainnya serta paling mudah dipindah tangankan. Menurut Ikatan Akuntan Indonesia bahwa,Kas terdiri dari saldo kas (cash and hand) dan rekening giro setara kas (cash equivalent) adalah investasi yang sifatnya sangat likuid berjangka pendek dan yang dengan cepat dapat dijadikan kas dalam jumlah tertentu tanpa menghadapi resiko perubahanperubahan yang signifikan. (IAI, 2007 : 22) Kas adalah alat pembayaran yang dapat dipakai untuk membiayai kegiatan perusahaan. Kas merupakan aktiva yang paling lancar dan harus disediakan di perusahaan selama periode tertentu. Banyak transaksi perusahaan baik langung ataupun tidak langsung akan mempengaruhi penerimaan dan pengeluaran kas. Tidakhanya terbatas pada uang tunai yang tersedia didalam perusahaan saja, melainkan meliputi semua jenis asset yang dapat dipergunakan dengan segera untuk membiayai kegiatan perusahaan.Kas merupakan semua uang kertas dan logam baik mata uang dalam negeri maupun luar negeri serta surat-surat yang mempunyai sifat seperti mata uang yaitu sifat yang segera dipergunakan untuk melakukan pembayaranpembayaran pada setiap saat dikehendaki. Kas berarti uang dan segala sesuatu yang digunakan sebagai alat tukar yang diterima oleh bank pada nilai nominalnya. Dari segi akuntansi yang dimaksud dengan kas. Kas adalah segala sesuatu, baik yang berbentuk uang atau bukan yang dapat tersedia dengan segera dan diterima sebagai pelunasan kewajiban pada nilai nominalnya. (Soemarso, 2004 : 320). Pengertian kas yang lain adalah: Kas adalah jumlah uang tunai yang ada di perusahaan dan rekening giro simpanan-simpanan di bank yang pengambilannya tidak dibatasi baik dalam waktu maupun jumlahnya dan investasi jangka pendek yang secara formal disebut kas dan setara kas. (Munawir, 2002 : 242). Banyak transaksi perusahaan baik langsung maupun tidak langsung akan mempengaruhi penerimaan dan pengeluaran kas, tidak hanya terbatas pada uang tunai yang tersedia dalam perusahaan saja, melainkan meliputi semua jenis asset yang dapat dipergunakan dengan segera untuk membiayai seluruh kegiatan perusahaan. Sebagai harta yang likuid kas adalah media pertukaran dan dasar bagi pengukuran dan akuntansi untuk semua pos lainnya.Agar dapat dilaporkan sebagai kas, pos yang bersangkutan harus siap sedia untuk pembayaran kewajiban lancar.

Transaksi_mhs

3/3

Sistem Basis Data 2

Anggraeni Ridwan

Sumber: http://id.shvoong.com/business-management/accounting/2184302-pengertiankas/#ixzz1o1snkADw

Mengenai arti bank bisa dipastikan semua orang sudah mengerti, baik yang pernah mengenyam pendidikan di sekolah ataupun yang tidak sekolahpun pasti tahu arti umum dari bank. Meskipun tidak semua orang mempunyai tabungan di bank, tapi kata bank sering dijumpai dalam kehidupan sehari hari, seperti iklan di TV yang sering menampilkan iklan bank, atau ketika bepergian kita melihat gedung bank. Saya rasa kita semua sepakat bahwa arti pendek dari bank adalah tempat menyimpan uang atau menabung, dan juga tempat untuk meminjam uang. Pada artikel ini akan dibahas mengenai pengertian bank secara lengkap, mulai asal kata bank, pengertian bank secara umum, dan pengertian bank menurut udang-undang pemerintah. Asal dari kata bank adalah dari bahasa Italia yaitu banca yang berarti tempat penukaran uang. Secara umum pengertian bank adalah sebuah lembaga intermediasi keuangan yang umumnya didirikan dengan kewenangan untuk menerima simpanan uang, meminjamkan uang, dan menerbitkan promes atau yang dikenal sebagai banknote. Sedangkan pengertian bank menurut Undang-undang Negara Republik Indonesia Nomor 10 Tahun 1998 Tanggal 10 November 1998 tentang perbankan, yang dimaksud dengan bank adalah badan usaha yang menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan dan menyalurkannya kepada masyarakat dalam bentuk kredit dan atau bentuk-bentuk lainnya dalam rangka meningkatkan taraf hidup rakyat banyak. Dari pengertian bank menurut Undang-undang Negara Republik Indonesia Nomor 10 Tahun 1998 dapat disimpulkan bahwa usaha perbankan meliputi tiga kegiatan, yaitu menghimpun dana, menyalurkan dana, dan memberikan jasa bank lainnya. Kegiatan menghimpun dan menyalurkan dana merupakan kegiatan pokok bank sedangkan memberikan jasa bank lainnya hanya kegiatan pendukung. Kegiatan menghimpun dana, berupa mengumpulkan dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan giro, tabungan, dan deposito. Biasanya sambil diberikan balas jasa yang menarik seperti, bunga dan hadiah sebagai rangsangan bagi masyarakat agar lebih senang menabung. Kegiatan menyalurkan dana, berupa pemberian pinjaman kepada masyarakat. Sedangkan jasa-jasa perbankan lainnya diberikan untuk mendukung kelancaran kegiatan utama tersebut.

Transaksi_mhs

4/3

Sistem Basis Data 2

Anggraeni Ridwan

Adanya bank tentunya memberikan manfaat bagi banyak pihak, manfaat tersebut antara lain 1. Sebagai model investasi, yang berarti, transaksi derivatif dapat dijadikan sebagai salah satu model berinvestasi. Walaupun pada umumnya merupakan jenis investasi jangka pendek (yield enhancement). 2. Sebagai cara lindung nilai, yang berarti, transaksi derivatif dapat berfungsi sebagai salah satu cara untuk menghilangkan risiko dengan jalan lindung nilai (hedging), atau disebut juga sebagai risk management. 3. Informasi harga, yang berarti, transaksi derivatif dapat berfungsi sebagai sarana mencari atau memberikan informasi tentang harga barang komoditi tertentu dikemudian hari (price discovery). 4. Fungsi spekulatif, yang berarti, transaksi derivatif dapat memberikan kesempatan spekulasi (untung-untungan) terhadap perubahan nilai pasar dari transaksi derivatif itu sendiri. 5. Fungsi manajemen produksi berjalan dengan baik dan efisien, yang berarti, transaksi derivatif dapat memberikan gambaran kepada manajemen produksi sebuah produsen dalam menilai suatu permintaan dan kebutuhan pasar di masa mendatang. Terlepas dari funsi-fungsi perbankan (bank) yang utama atau turunannya, maka yang perlu diperhatikan untuk dunia perbankan, ialah tujuan secara filosofis dari eksistensi bank di Indonesia. Hal ini sangat jelas tercermin dalam Pasal empat (4) Undang-Undang Nomor 10 Tahun 1998 yang menjelaskan, Perbankan Indonesia bertujuan menunjang pelaksanaan pembangunan nasional dalam rangka meningkatkan pemerataan, pertumbuhan ekonomi, dan stabilitas nasional ke arah peningkatan kesejahteraan rakyat banyak. Meninjau lebih dalam terhadap kegiatan usaha bank, maka bank (perbankan) Indonesia dalam melakukan usahanya harus didasarkan atas asas demokrasi ekonomi yang menggunakan prinsip kehati-hatian. 4 Hal ini, jelas tergambar, karena secara filosofis bank memiliki fungsi makro dan mikro terhadap proses pembangunan bangsa.

Transaksi_mhs

5/3

Sistem Basis Data 2

Anggraeni Ridwan

engertian Kas Kas menurut pengertian akuntansi adalah alat pertukaran yang dapat diterima untuk pelunasan utang dan dapat diterima sebagai suatu setoran ke bank dengan jumlah sebesar nominalnya, juga simpanan dalam bank atau tempat-tempat lainnya yang dapat diambil sewaktuwaktu Pengertian lain dari segi akuntansi, yang dimaksud dengan kas adalah sesuatu (baik yang berbentuk uang atau bukan) yang dapat tersedia dengan segera dan diterima sebagai alat pelunasan kewajiban pada nilai nominalnya. Berdasarkan pengertian kas tersebut di atas dapat disimpulkan bahwa kas merupakan sesuatu yang dapat diterima sebagai alat pelunasan kewajiban pada nilai nominalnya. 1. Sistem Akuntansi Penerimaan Kas Sistem Akuntansi Penerimaan Kas adalah suatu catatan yang dibuat untuk melaksanakan kegiatan penerimaan uang dari penjualan tunai atau dari piutag yang siap dan bebas digunakan untuk kegiatan umum perusahaan. Sistem Akuntansi Penerimaan Kas adalah proses aliran kas yang terjadi di perusahaan adalah terus menerus sepanjang hidup perusahaan yang bersangkutan masih beroperasi. Aliran kas terdiri dari aliran kas masuk dan aliran kas keluar. Berdasarkan pengertian tersebut dapat disimpulkan bahwa sistem akuntansi penerimaan kas adalah suatu kesatuan untuk mengumpulkan, mencatat transaksi yang dapat membantu pimpinan untuk menangani penerimaan perusahaan. Beberapa bentuk pembayaran dari langganan di dunia usaha yang dikenal antara lain : a. Uang tunai. b. Cek. c. Giro bilyet. d. Transfer lewat bank. e. Wesel bank. Cara penerimaan uang dari langganan dapat dilakukan melalui cara : 1. Langganan membayar sendiri atau oleh petugasnya. 2. Harus ditagih oleh kreditur. 3. Kompensasi utang piutang. Penerimaan kas perusahaan berasal dari dua sumber utama yaitu penerimaan kas dari penjualan tunai dan penerimaan kas dari piutang. a. Sistem akuntansi penerimaan kas dari penjualan tunai. Sistem penerimaan kas dari penjualan tunai dibagi menjadi tiga prosedur Yaitu : 1. Penerimaan kas dari over-the-counter sale. 2. Prosedur peneriman kas dari cash-on delivery sale (COD sales). 3. Prosedur penerimaan dari credit card sale. Fungsi yang terkait dalam sistem akuntansi penerimaan kas dari penjualan tunai yaitu: 10 1. Fungsi penjualan. 2. Fungsi kas. 3. Fungsi Gudang.

Transaksi_mhs

6/3

Sistem Basis Data 2

Anggraeni Ridwan

4. Fungsi Pengiriman. 5. Fungsi Akuntansi. Dokumen yang digunakan dalam sistem akuntansi penerimaan kas yaitu: 1. Faktur penjualan tunai. 2. Pita register kas 3. Credit card sales slip 4. Bill of lading. 5. Faktur penjualan COD. 6. Bukti setor bank. 7. Rekspitulasi harga pokok penjualan. Catatan Akuntansi Yang digunakan dalam sistem akuntansi penerimaan kas yaitu : 1. Jurnal penjualan. 2. Jurnal penerimaan kas. 3. Jurnal umum. 4. Kartu persediaan. 5. Kartu gudang. b. Sistem Penerimaan Kas dari Piutang. Penerimaan kas dari piutang dapat dilakukan melalui : 1. Melalui Penagih Perusahaan 2. Melalui Pos. 3. Melalui Lock-Box-Collection Plan. Dalam penelitian yang akan dibahas dalam tugas akhir ini yang akan penulis bahas adalah hanya penerimaan kas yang berasal dari piutang. Menurut sistem pengendalian intern yang baik, semua penerimaan kas dari debitur harus dalam bentuk cek atas nama atau giro bilyet. 1. Penerimaan kas dari piutang melalui penagih perusahaan dilaksanakan dengan prosedur berikut ini : a. Bagian piutang memberikan daftar piutang yang sudah saatnya ditagih kepada penagih. b. Bagian penagihan mengirimkan penagih yang merupakan karyawan perusahaan untuk melakukan penagihan ke debitur. c. Bagian penagihan menerima cek atas nama dan surat pemberitahuan dari debitur. d. Bagian penagihan menyerahkan cek ke bagian kasa. e. Bagian penagihan menyerahkan surat pemberitahuan kepada bagian piutang untutk kepentingan posting ke dalam kartu piutang. f. Bagian kasa mengirim kwitansi sebagai tanda penerimaan kas kepada debitur. g. Bagian kasa menyetorkan cek ke bank, setelah cek tersebut dilakukan endorsment oleh pejabat yang berwenang. h. Bank perusahaan melakukan clearing atas cek tersebut ke bank debitur. 2. Penerimaan Kas dari Piutang Melalui Pos dilaksanakan dengan prosedur sebagai berikut :

Transaksi_mhs

7/3

Sistem Basis Data 2

Anggraeni Ridwan

a. Bagian pengiriman mengirim faktur penjualan kredit kepada debitur pada saat transaksi penjualan kredit terjadi. b. Debitur mengirim cek atas nama yang dilampiri surat pemberitahuan melalui pos. c. Bagian sekretariat menerima cek atas nama dan surat pemberitahuan dari debitur. d. Bagian sekretariat menyerahkan cek kepada bagian kasa. e. Bagian sekretariat menyerahkan surat pemberitahuan kepada bagian piutang untuk kepentingan posting ke dalam kartu piutang. f. Bagian kasa mengirim kuitansi kepada debitur sebagai tanda terima pembayaran dari debitur. g. Bagian kasa menyetorkan cek ke bank, setelah cek atas nama tersebut dilakukan endorsemen oleh pejabat yang berwenang. h. Bank perusahaan melakukan clearing atas cek tersebut ke bank debitur. 3. Penerimaan Kas Melalui Lock-Box-Collection Plan dilaksanakan dengan prosedur sebagai berikut : a. Bagian penagihan mengirim faktur penjualan kredit kepada debitur pada saat transaksi terjadi. b. Debitur melakukan pembayaran utangnya pada saat faktur jatuh tempo dengan mengirimkan cek dan surat pemberitahuan ke PO BOX di kota terdekat. c. Bank membuka PO BOX dan mengumpulkan cek dan surat pemberitahuan yang diterima oleh perusahaan. d. Bank membuat daftar surat pemberitahuan. Dokumen ini dilampiri dengan surat pemberitahuan dikirimkan oleh bank ke bagian sekretariat. e. Bank mengurus check clearing. f. Bagian sekretariat menyerahkan surat pemberitahuan kepada bagian piutang untuk mengkredit rekening pembantu piutang debitur yang bersangkutan. g. Bagian sekretariat menyerahkan daftar surat pemberitahuan ke bagian kasa. h. Bagian kasa menyerahkan daftar surat pemberitahuan ke bagian jurnal untuk mencatat di dalam jurnal penerimaan kas.Prosedur penerimaan uang melibatkan beberapa bagian dalam perusahaan agar transaksi penerimaan uang tidak terpusat pada satu bagian saja. Hal ini perlu agar pengendalian intern dapat dilaksanakan dengan baik.Fungsi atau unit kerja yang tekait dalam penerimaan kas dari piutang antara lain : 1. Fungsi Sekretariat. Bertanggung jawab menerima cek dan surat pemberitahuan dari debitur. Fungsi ini juga bertugas membuat daftar surat pemberitahuan atas dasar surat pemberitahuan yang diterima bersama cek dari para debitur. 2. Fungsi Penagihan. Bertanggung jawab melakukan penagihan langsung kepada debitur melalui penagih perusahaan, berdasarkan daftar piutang yang dibuat

Transaksi_mhs

8/3

Sistem Basis Data 2

Anggraeni Ridwan

oleh fungsi akuntansi. 3. Fungsi Kas. Bertanggung jawab atas penerimaan cek dari fungsi sekretariat atau dari fungsi penagihan. 4. Fungsi Akuntansi. Bertanggung jawab dalam pencatatan penerimaan kas. 5. Fungsi Pemeriksa Intern. Bertanggung jawab atas perhitungan uang kas yang ada di tangan fungsi kas secara periodik. Pendapat lain mengenai fungsi dalam penerimaan kas adalah Fungsi yang terkait dalam penerimaan kas dari piutang yaitu : 1. Fungsi Bagian Piutang Fungsi ini bertugas membuat catatan piutang, menyiapkan dan mengirimkan surat pernyataan piutang, dan membuat daftar analisa umur piutang setiap periode. 2. Bagian Surat Masuk. Bagian surat masuk bertugas menerima surat yang diterima perusahaan. Surat-surat yang berisi pelunasan piutang harus dipisahkan dari suratsurat lainnya. Setiap hari bagian surat masuk membuat daftar penerimaan uang harian, mengumpulkan cek dan remittance advice. Setelah daftar penerimaan uang harian selesai dikerjakan oleh bagian surat masuk maka daftar tesebut didistribusikan sebagai berikut : Satu lembar dengan cek diserahkan pada kasir, satu lembar bersama dengan remittance advice diserahkan ke bagian akuntansi. 3. Fungsi Kasir. Fungsi kasir bertugas menerima uang yang berasal dari bagian surat masuk, pembayaran langsung atau dari penjualan oleh salesman. Setiap hari membuat bukti setor ke bank dan menyetorkan semua uang yang diterimanya. Menyetorkan bukti setor bank ke bagian akuntansi. 4. Fungsi akuntansi Menerima bukti setor dari bagian kasa. Berdaskan dua teori tersebut dapat dilihat bahwa teori dari Mulyadi lebih lengkap. Dalam penelitin ini penulis akan menggunakan teori dari Mulyadi karena lebih sesuai dengan keadaan PT. Dharma Lautan Nusantara Semarang. Dokumen yang Digunakan dalan Sistem Penerimaan Kas 1. Surat Pemberitahuan. Dokumen ini dibuat oleh debitur untuk memberitahu maksud pembayaran yang dilakukan. Biasanya berupa tembusan bukti kas keluar yang dibuat oleh debitur. Oleh perusahaan dokumen ini dijadikan dokumen sumber dalam pencatatan berkurangnya piutang. 2. Daftar Surat Pemberitahuan. Merupakan rekapitulasi penerimaan kas yang dibuat fungsi sekretariat atau fugsi penagihan. 3. Bukti Setor Bank. Dokumen ini dibuat fungsi kas sebagai bukti penyetoran ke bank. Dokumen ini dibuat rangkap 3.

Transaksi_mhs

9/3

Sistem Basis Data 2

Anggraeni Ridwan

4. Kuitansi. Merupakan bukti penerimaan kas yang dibuat oleh perusahaan bagi para debitur yang telah melakukan pambayaran utang mereka. Diagram Alir Penerimaan Kas

Diagram Penerimaan Kas 2. Sistem Akuntansi Pengeluaran Kas Sistem Akuntansi Pengeluaran Kas adalah suatu catatan yang dibuat untuk melaksanakan kegiatan pengeluaran baik dengan cek maupun dengan uang tunai yang digunakan untuk kegiatan umum perusahaan. Menurut Depdiknas Sistem Akuntansi Pengeluaran Kas adalah suatu proses, cara,
Transaksi_mhs

10/3

Sistem Basis Data 2

Anggraeni Ridwan

perbuatan mengeluarkan alat pertukaran yang diterima untuk pelunasan utang dan dapat diterima sebagai suatu setoran ke bank dengan jumlah sebesar nominalnya, juga simpanan dalam bank atau tempat-tempat lainnya yang dapat diambil sewaktu-waktu. Berdasarkan pengertian-pengertian tersebut di atas dapat disimpulkan Sistem Akuntansi Pengeluaran Kas adalah suatu proses yang dilaksanakan untuk melaksanakan pengeluaran kas baik dengan cek maupun uang tunai untuk kegiatan perusahaan. Sistem Akuntansi pokok yang digunakan untuk melaksanakan pengeluaran kas yaitu sistem akuntansi pengeluaran kas dengan cek dan sistem akuntansi pengeluaran kas dengan melalui dana kas kecil. 1. Sistem Akuntansi Pengeluaran Kas dengan Cek Fungsi Yang Terkait dalam sistem akuntansi pengeluaran kas yaitu : a. Fungsi Hutang. Fungsi ini menerima dokumen-dokumen dari bagian lain yang nantinya akan digunakan sebagai dokumen pendukung bukti pengeluaran uang dan menyiapkan bukti pengeluaran uang. b. Fungsi Kasir. Fungsi ini menerima bukti pengeluaran uang dari bagian utang, menuliskan besarnya uang yang harus dikeluarkan dalam cek dan memintakan tandatangannya kepada pejabat yang berwenang, serta memberikan cek kepada pihak yang namanya tercantum dalam cek. c. Fungsi Akuntansi. Bagian akuntansi yang terkait dalam pengeluaran uang ini adalah bagian kartu persediaan dan kartu biaya serta bagian buku jurnal, buku besar dan pelaporan. Tugasnya yaitu menerima dari bagian utang lembar pertama bukti pengeluaran kas beserta bukti-bukti pendukung. Selain itu menyimpan bukti-bukti pengeluaran uang beserta bukti-bukti pendukung ke dalam suatu file yang disebut dengan file bukti pengeluaran uang yang telah dibayar. Dalam menyimpan bukti-bukti pengeluaran uang ini, sebelumnya diurutkan menurut urutan nomor urut bukti pengeluaran uang. d. Bagian Pengawasan Intern. Bagian ini bertugas memverifikasi pengeluaran-pengeluaran uang ini, termasuk mengecek penanggungjawab dari pejabat-pejabat yang berwenang atas dan selama proses pengeluaran uang tersebut. Dokumen yang digunakan dalam sistem pengeluaran kas a. Dokumen pelengkap pengadaan dan penerimaan barang/jasa. Dokumen ini merupakan dokumen yang digunakan untuk mendukung permintaan pengeluaran kas. b. Cek Dari sudut sistem informasi akuntansi cek merupakan dokumen yang digunakan untuk memerintahkan melakukan pembayaran sejumlah uang kepada orang atau organisasi yang namanya tercantum dalam cek. c. Voucher Dokumen ini sebagai permintaan dari yang memerlukan pengeluaran

Transaksi_mhs

11/3

Sistem Basis Data 2

Anggraeni Ridwan

kepada fungsi akuntansi untuk membuat kas keluar. Catatan Akuntansi Yang digunakan dalam Sistem akuntansi pengeluaran kas a. Jurnal Pengeluaran Kas. Digunakan untuk mencatat pengeluaran kas. b. Register Cek. Register cek digunakan untuk mencatat cek-cek perusahaan yang dikeluarkan untuk pembayaran kreditur atau pihak lain. Catatan akuntansi yang digunakan dalam pengeluaran kas yaitu : a. Buku pembantu utang b. Buku jurnal pembelian c. Buku jurnal pengeluaran uang d. Remittance advice kesimpulan * . Sistem Akuntansi Penerimaan Kas a. Prosedur penerimaan kas dilakukan melalui dua cara yaitu melalui penagihan perusahaan dan melalui transfer bank. Penerimaan kas disamping berupa cek dan giro, juga berupa uang tunai. b. Bagian-bagian yang terkait dalam sistem penerimaan kas yaitu : bagian perbendaharaan, bagian penagihan, bagian kasir, sub bagian umum/tata usaha, dan bagian akuntansi. c. Dokumen yang digunakan dalam sistem akuntansi penerimaan kas yaitu : kwitansi, surat perintah tagih, bukti penerimaan kas/bank, rekening koran, bukti transfer bank, dan surat pemberitahuan dari bank. d. Catatan akuntansi yang digunakan dalam sistem akuntansi penerimaan kas yaitu : jurnal penerimaan kas, buku kas kasir, buku harian, buku besar, dan kartu piutang . * . Sistem Akuntansi Pengeluaran Kas a. Prosedur pengeluaran kas dilakukan dengan menggunakan cek, giro, dan uang tunai. b. Fungsi yang terkait dalam sistem akuntansi pengeluaran yaitu bagian akuntansi, bagian kasir, dan bagian pengawas intern yaitu kepala bagian keuangan dan kepala cabang. c. Dokumen yang digunakan dalam sistem akuntansi pengeluaran kas yaitu : bukti pengeluaran kas/bank, cek, giro, dan bukti transfer bank. d. Catatan akuntansi yang digunakan dalam sistem akuntansi pengeluaran kas yaitu : jurnal pengeluaran kas, register cek dan buku kas kasir.

Transaksi_mhs

12/3

Anda mungkin juga menyukai